BAB IV. INTEGRAL LIPAT
B. KEGIATAN BELAJAR 9
a. Integral Lipat Dua pada daerah Persegi Panjang
Pertama kita ulang kembali integral pada fungsi satu peubah. Jika f(x) terdefinisi pada π β€ π₯ β€ π, maka kita mulai [π₯πβ1,π₯π] dengan mempartisi interval [a, b] menjadi n sub interval dengan
panjang yang sama yaitu βπ₯ = (π β π)/π dan kita pilih salah satu titik sampel, sebut π₯πβ yang berada pada sub interval. Maka jumlah Riemann
β π(π₯πβ) βπ₯
π
π=1
Selanjutnya kita ambil limitnya untuk untuk π ββ untuk mendapatkan definisi integral f dari a ke b yaitu
β« π(π₯)
π π
ππ₯ = lim
πβββ π(π₯πβ) βπ₯
π
π=1
Untuk π(π₯) β₯ 0, jumlah Riemann dapat diinterpretasikan sebagai jumlah luas dari persegi panjang-persegi panjang (sebagaimana pada Gambar 4.1) dan β« π(π₯) ππ₯ππ adalah luas daerah di bawah kurva π¦ = π(π₯) dari a ke b.
Gambar 4.1 Jumlah Riemann pada fungsi satu peubah Prinsip yang sama juga berlaku pada fungsi dua peubah f yang terdefinisi pada daerah persegi panjang tertutup
π = [π, π] Γ [π, π] = {(π₯, π¦) β β2|π β€ π₯ β€ π, π β€ π¦ β€ π}
Andaikan π(π₯, π¦) β₯ 0, maka grafik f adalah permukaan dengan persamaan π§ = π(π₯, π¦). Andaikan S adalah benda padat yang terletak di atas R dan berada di bawah grafik f (sebagaimana Gambar 4.2), yaitu
π = {(π₯, π¦, π§) β β3|0 β€ π§ β€ π(π₯, π¦), (π₯, π¦) β β}
Gambar 4.2 Grafik benda padat S di bawah f dan di atas R Tujuan utama kita adalah menentukan volume S.
Pertama, kita bagi persegi panjang R menjadi sub persegi panjang, yang selanjutnya pembagian pada interval [π, π], menjadi m sub-interval [π₯πβ1,π₯π] dengan panjang (π β π)/π dan pembagian pada interval [π, π] menjadi m sub-interval [π¦πβ1,π¦π] dengan panjang (π β π)/π. Dengan menggambar garis sejajar sumbu koordinat dengan titik ujung sub interval, sehingga kita dapatkan sub-persegi panjang
π ππ = [π₯πβ1,π₯π] Γ [π¦πβ1,π¦π]
= {(π₯, π¦)|π₯πβ1 β€ π₯ β€π₯π, π¦πβ1 β€ π¦ β€ π¦π}
Luas masing-masing sub-persegi panjang βπ΄ = βπ₯ β βπ¦
Gambar 4.3 Sub-sub persegi panjang π ππ yang merupakan partisi dari R
Jika kita pilih titik sampel (π₯πβ, π¦πβ) pada setiap π ππ dengan membuat balok ramping yang alasnya π ππ dan tinggi π(π₯πβ, π¦πβ) sebagaimana Gambar 4.4. Keseluruhan balok yang dipartisi sebagaimana Gambar 4.5 Maka volume balok ini adalah
π(π₯πβ, π¦πβ) β βπ΄
Gambar 4.4 Balok partisi π ππ Gambar 4.5 Jumlah Rieman di β3 Sehingga aproksimasi total S adalah
π β β βπ(π₯πβ, π¦πβ) β βπ΄
π
π=1 π
π=1
Aproksimasi ini menjadi lebih baik jika m dan n diperbesar, sehingga diperoleh definisi integral lipat dua.
Sehingga jika π(π₯, π¦) β₯ 0, maka volume V dari benda padat yang berada di atas persegi panjang R dan dibawah permukaan π§ = π(π₯, π¦) adalah
π = β¬π(π₯, π¦)ππ΄
π
Definisi
Integral lipat dua f terhadap persegi panjang R adalah
β¬ π(π₯, π¦)
π
ππ΄ = lim
π,πβββ βπ(π₯πβ, π¦πβ) β βπ΄
π
π=1 π
π=1
Contoh 1
Estimasi volume benda padat yang berada di atas persegi π = [0, 2] Γ [0, 2] dan berada di bawah permukaan π§ = 16 β π₯2β 2π¦2. Bagi R menjadi empat bagian persegi dan pilih titik sampel pada bagian pojok kanan atas setiap persegi π ππ.
Penyelesaian
Persegi R ditunjukkan oleh Gambar 4.6. Grafik fungsi π(π₯, π¦) = 16 β π₯2β 2π¦2 adalah paraboloid eliptik dan luas masing-masing persegi yang dipartisi menjadi empat bagian adalah βπ΄ = 1.
Aproksimasi volume benda padat (Gambar 4.7) dengan jumlah Riemann dengan π = π = 2 adalah
π β β β π(π₯, π¦) β βπ΄
2
π=1 2
π=1
= π(1,1)βπ΄ + π(1,2)βπ΄ + π(2,1)βπ΄ + π(2,2)βπ΄ = 13(1) + 7(1) + 10(1) + 4(1) = 34
Gambar 4.6 Grafik partisi R Gambar 4.7 Grafik permukaan z dan balok-balok partisi
Aturan Titik Tengah
Aturan ini menggunakan jumlah Riemann untuk mengaproksimasi integral lipat dua, dimana titik sampel ( π₯πβ, π¦πβ) pada setiap π ππ
adalah titik tengah (π₯Μ , π¦π Μ ). Dimana π π₯Μ π adalah titik tengah [π₯πβ1, π₯π] dan π¦Μ adalah titik tengah [π¦π πβ1, π¦π], maka berlaku
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ β lim
π,πβββ β π(π₯Μ , π¦π Μ ) β βπ΄π
π
π=1 π
π π=1
Contoh 2
Gunakan aturan titik tengah dengan m = n = 2 untuk mengestimasi
β¬ (π₯ β 3π¦π 2)ππ΄ pada daerah persegi π = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 2, 1 β€ π¦ β€ 2 }.
Penyelesaian
Kita akan mengevaluasi π(π₯, π¦) = π₯ β 3π¦2 pada pusat empat sub persegi sebagaimana Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Grafik partisi R
Dengan menggunakan aturan titik tengah didapat titik (π₯Μ Μ Μ , π¦1 Μ Μ Μ ) =1 (1
2,5
4) , (π₯Μ Μ Μ , π¦2 Μ Μ Μ ) = (1 3
2,5
4), (π₯Μ Μ Μ , π¦2 Μ Μ Μ ) = (2 3
2,7
4) dan (π₯Μ Μ Μ , π¦1 Μ Μ Μ ) = (2 1
2,7
4).
Luas setiap sub persegi adalah βπ΄ =1
2. Sehingga
β¬ (π₯ β 3π¦2)ππ΄
π
β β β π(π₯Μ , π¦π Μ ) β βπ΄π
2
π=1 2
π=1
= π (1
2,5
4) βπ΄ + π (3
2,5
4) βπ΄ + π (3
2,7
4) βπ΄ + π (1
2,7
4) βπ΄
= (β6716) (12) + (β13916) (12) + (β5116) (12) + (β12316) (12)
= β95
8 β β11.875
Sifat-Sifat Integral Lipat Dua
Asumsikan seluruh integral lipat dua ada, maka kita dapatkan sifat-sifat linieritas dari integral lipat dua yaitu
Sifat 1
β¬[π(π₯, π¦) + π(π₯, π¦)]ππ΄ = β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
+ β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π π
Sifat 2
β¬ π π(π₯, π¦)ππ΄
π
= π β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
dimana c adalah konstanta Sifat 3
Jika π(π₯, π¦) β₯ π(π₯, π¦) untuk seluruh (x, y) di R, maka
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
β₯ β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
b. Integral Berulang
Andaikan f adalah fungsi dua peubah yang dapat terintegralkan pada persegi panjang π = [π, π] Γ [π, π]. Kita gunakan notasi
β« π(π₯, π¦)ππ¦ππ dengan maksud bahwa x dianggap tetap dan f(x, y) diintegralkan terhadap y untuk y dari c ke d. Prosedur ini dinamakan integral parsial terhadap y. Selanjutnya β« π(π₯, π¦)ππ¦ππ adalah bilangan yang tergantung pada nilai x sehingga didefinisikan sebagai fungsi dengan peubah x.
π΄(π₯) = β« π(π₯, π¦)ππ¦
π π
Jika kita mengintegralkan fungsi A terhadap x untuk x dari a ke b, kita dapatkan
β« π΄(π₯)ππ₯
π π
= β« [β« π(π₯, π¦)ππ¦
π π
]
π π
ππ₯
Maka integral sebelah kiri dinamakan integral berulang. Dapat pula dinyatakan
β« β« π(π₯, π¦)ππ¦ππ₯
π π π π
= β« [β« π(π₯, π¦)ππ¦
π π
]
π π
ππ₯
Artinya pertama-tama kita integralkan terhadap y untuk y dari c ke d, baru kemudian diintegral lagi terhadap x untuk x dari a ke b.
Contoh 3
Hitunglahβ« β« π₯03 12 2π¦ ππ¦ππ₯ Penyelesaian
Dengan menganggap x adalah konstanta, kitada dapatkan
β« π₯2π¦ ππ¦
2 1
= [π₯2π¦2 2]
1 2
= π₯2(22
2) β π₯2(12 2) =3
2π₯2
Kosekuensinya
β« β« π₯2π¦ ππ¦ππ₯
2 1 3 0
= β« [β« π₯2π¦ ππ¦
2 1
]
3 0
ππ₯
= β« 3
2π₯2ππ₯ = [1 2π₯3]
0 3 3
0
=1
233β 0 =27 2
Teorema berikut memberikan cara praktis dalam menentukan integral lipat dua dengan mengekspresikan sebuah integral berulang (iterated integral).
Teorema Fubini
Jika f kontinu pada persegi panjang
π = {(π₯, π¦) β β2|π β€ π₯ β€ π, π β€ π¦ β€ π}, maka
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ =
π
β« β« π(π₯, π¦) ππ¦ππ₯
π π π π
= β« β« π(π₯, π¦) ππ₯ππ¦
π π π π
Contoh 4
Hitunglah β¬ π(π₯, π¦)ππ΄π , untuk π(π₯, π¦) = 100 β 6π₯2π¦ dan π = {(π₯, π¦) β β2|0 β€ π₯ β€ 2, β1 β€ π¦ β€ 1}
Penyelesaikan
Dengan menggunakan Teorema Fubini kita dapatkan
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
= β« β« (100 β 6π₯2π¦) ππ₯ππ¦
2 0 1
β1
= β« [100π₯ β 2π₯3π¦]02 ππ¦
1
β1
= β« (200 β 16π¦) ππ¦
1
β1
= [200π¦ β 8π¦2]1β1= 400
Dengan cara mengubah urutan integrasi, kita juga akan mendapatkan nilai yang sama untuk
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
= β« β« (100 β 6π₯2π¦) ππ¦ππ₯
1
β1 2 0
Contoh 5
Tentukan volume benda padat S yang dibatasi oleh paraboloid eliptik π₯2+ 2π¦2+ π§ = 16, bidang x = 2, bidang y = 2 dan bidang koordinat.
Penyelesaian
Benda padat S dibatasi oleh bidang x = 2, bidang y = 2 dan bidang koordinat, kita dapatkan
π = {(π₯, π¦) β β2|0 β€ π₯ β€ 2, 0 β€ π¦ β€ 2}
Dengan menyatakan π§ = π(π₯, π¦) = 1 β π₯2β 2π¦26, maka π = β¬ (16 β π₯π 2β 2π¦2)ππ΄
= β« β« (16 β π₯02 02 2β 2π¦2) ππ₯ππ¦
= β« [16π₯ β13π₯3β 2π₯π¦2]
0 2 ππ¦
2
0
= β« (02 883 β 4π¦2) ππ¦
= [88 3 π¦ β4
3π¦3]
0 2
= 48
2. RANGKUMAN
Integral Lipat Dua pada Daerah Persegi Panjang a. Integral lipat dua f terhadap persegi panjang R adalah
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ = lim
π,πβββ β π( π₯π, π¦π) β βπ΄
π
π=1 π
π π=1
b. V dari benda padat yang berada di atas persegi panjang R dan dibawah permukaan π§ = π(π₯, π¦) adalah
π = β¬ π(π₯, π¦)ππ΄
π
c. Aproksimasi interal lipat dua dengan Aturan Titik Tengah dinyatakan oleh
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ β lim
π,πβββ β π(π₯Μ , π¦π Μ ) β βπ΄π
π
π=1 π
π π=1
π₯Μ π adalah titik tengah [π₯πβ1, π₯π] dan π¦Μ π adalah titik tengah [π¦πβ1, π¦π].
Integral Berulang
a. Integral berulang dinyatakan sebagai
β« β« π(π₯, π¦)ππ¦ππ₯
π π π π
= β« [β« π(π₯, π¦)ππ¦
π π
]
π π
ππ₯ b. Jika f kontinu pada persegi panjang
π = {(π₯, π¦) β β2|π β€ π₯ β€ π, π β€ π¦ β€ π}, maka
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ =
π
β« β« π(π₯, π¦) ππ¦ππ₯
π π π π
= β« β« π(π₯, π¦) ππ₯ππ¦
π π π π
3. LATIHAN
Kerjakan soal-soal latihan berikut ini
1. Estimasi volume benda padat yang berada di bawah permukaan π§ = π₯π¦ dan berada di atas persegi panjang π = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 6, 0 β€ π¦ β€ 4 }. Gunakan aturan titik tengah untuk mendapatkan jumlah Riemann dengan m = 3 dan n = 2.
2. Jika π = [0, 2] Γ [0, 2], gunakan jumlah Riemann dengan m = 2 dan n = 3 untuk mengestimasi nilai β¬ (1 β π₯π¦π 2)ππ΄.
Ambil titik sampel pada pojok kanan bawah masing-masing partisi persegi panjang.
Andaikan π = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 2, 0 β€ π¦ β€ 2}, π 1 = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 2, 0 β€ π¦ β€ 1 } π 2 = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 2, 1 β€ π¦ β€ 2 } Andaikan pula
β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ = 3π ; β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ = 5π , dan β¬ π(π₯, π¦)ππ΄ = 2π
1
Gunakan sifat-sifat integral untuk menghitung soal-soal berikut ini 3. β¬ [3π(π₯, π¦) β π(π₯, π¦)]ππ΄π
4. β¬ [2π(π₯, π¦) + 3]ππ΄π
1
Hitunglah integral berulang berikut.
5. β« β« (6π₯14 02 2π¦ β 2π₯) ππ¦ ππ₯ 6. β« β« (π₯β12 03 3π¦ β 2π₯π¦2) ππ₯ ππ¦ 7. β« β« (π₯βππ 12 2sin π¦) ππ₯ ππ¦ 8. β« β«β33 0π/2(π¦ + π¦2cos π₯) ππ₯ ππ¦ Hitunglah integral lipat dua berikut 9. β¬ sin(π₯ β π¦)ππ΄π ;
π = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€π
2, 0 β€ π¦ β€π
2}
10. β¬ (π¦ + π₯π¦π β2)ππ΄;
π = {(π₯, π¦)|0 β€ π₯ β€ 2, 1 β€ π¦ β€ 2}
11. Tentukan volume benda padat yang berada di bawah bidang 4π₯ + 6π¦ β 2π§ + 15 = 0 dan berada di atas persegi panjang π = [β1, 2] Γ [β1, 1]
12. Tentukan volume benda padat yang berada di bawah paraboloid hiperbolik π§ = 3π¦2β π₯2+ 2 dan berada di atas persegi panjang π = [β1, 1] Γ [1, 2]
13. Tentukan volume tetrahedron yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang π§ = 6 β 2π₯ β 3π¦.
14. Benda padat oktan pertama yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat, bidang 2π₯ + π¦ β 4 = 0 dan bidang 8π₯ + π¦ β 4π§ = 0.
4. KUNCI JAWABAN
Berikut ini adalah jawaban soal-soal bernomor ganjil.
1. π β 144 3. 4
5. 222 7. 0 9. 0 11. 51 13. 6
C. KEGIATAN BELAJAR 10