Tugas 1: Konsep Dasar. Metode: Question Based Learning
2.9 Kegiatan Minggu Ke-9: Ketenagaan dan Pengarahan
Sub-kompetensi:
Mahasiswa mampu memainkan peran dalam proses konferens & timbang terima sesuai konsep manajemen (P3, C6, A5)
Kegiatan Kelompok
Tugas 9: Ketenagaan & Pengarahan. Metode: Role Play
Setiap kelompok menentukan salah satu role play yang akan ditampilkan, yaitu role play proses timbang terima dari perawat dinas malam ke pagi, proses konferens setelah timbang terima, atau proses ronde keperawatan.
Untuk setiap role play, mahasiswa perlu melakukan kegiatan berikut:
- Menyusun skenario role play untuk ditampilkan durasi maksimal 15 menit - Mempersiapkan perlengkapan kegiatan role play sesuai setting yang disepakati
- Mendemonstrasikan role play sesuai skenario Kegiatan Individu
Buatlah ringkasan perbandingan dari ketiga kegiatan tersebut.
Aspek Perbandingan
Timbang Terima Konferens Ronde Keperawatan
Pengertian Teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien yang dilakukan perawat melalui komunikasi efektif.
Definisi Pre-Konferens yaitu manajemen/diskusi asuhan keperawatan klinik yang dilakukan pada setting kelompok Ners atau perorangan.
Definisi Post-Konferens yaitu kegiatan menyimpulkan aktifitas manajemen asuhan keperawatan klinik
Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk mendapatkan informasi yang akan
membantu dalam
merencanakan pelayanan keperawatan
Tujuan Tujuan umum: untuk
menyampaikan informasi penting mengenai kondisi pasien.
Tujuan khusus:
menyampaikan tindakan yang telah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada pasien;
menyampaikan kondisi dan keadaan pasien;
menyusun kerja untuk dinas
selanjutnya;menyampaikan
Tujuan Pre-Konferens:
Memberikan kesempatan peserta konferens untuk memaparkan pengalamannya, klarifikasi, berpikir melalui rencana asuhan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah dan informasi
Tujuan Post-Konferens:
Memfasilitasi peserta untuk berbagi dan memperoleh informasi, pengalaman, emosi,
dukungan kelompok,
Tujuan umum: untuk menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan diskusi.
Tujuan khusus:
meningkatkan cara berpikir kritis dan sistematis;
meningkatkankemampuan menentukan diagnosis keperawatan;meningkatkan kemampuan memodifikasi
rencana asuhan
keperawatan.
hal penting yang harus ditindaklanjuti
oleh perawat dinas selanjutnya.
masukkan dan saran dari keseharian dalam pengalaman empirik praktik
Waktu Kegiatan
Setiap pergantian operan Dilaksanakan setiap awal pergantian shift (pukul 07.30 WIB, 14.00 WIB, dan 21.00 WIB) di nurse station
Waktu Pre-Konferens:
Awal shift dinas setelah operan dilaksanakan di masing-masing meja tim dengan penanggung jawab yaitu Ketua tim/PJ tim
Waktu Post-Konferens:
Akhir shift dinas sebelum operan dilaksanakan di masing-masing meja tim dengan penanggung jawab yaitu Ketua tim/PJ tim
Ronde keperawatan dilaksanakan di setiap pergantian shift setelah dilakukan timbang terima.
Narasumber Perawat dinas pada shift sebelumnya.
Perawat/ Tim penanggung jawab asuhan yang bertugas pada shift
Perawat penanggung jawab asuhan yang bertugas pada shift
Peserta Karu, PP(Perawat Penanggungjawab), PA (Perawat Associate).
1. Kepala tim/ Penanggung jawab tim
2. Tim shift sebelumnya 3. Tim shift berikutnya
PP, PA, Pasien.
Peran Karu Membuka dan menutup acara timbang terima.
Menyampaikan informasi yang singkat, padat, jelas kepada perawat jaga.
Memfasilitasi jalannya proses timbang terima, Menutup acara timbang terima
Peran Katim:
1. Membuka acara konferens 2. Memfasilitasi jalannya
proses konferens 3. Menutup acara
Peran karu :
Mempimpin dan
memfasilitasi proses ronde keperawatan
Persiapan Perawat menyiapkan informasi yang akan disampaikan kepada perawat yang akan dinas selanjutnya. Informasi disusun sesuai format SBAR.
Persiapan Pre-konferens:
1. Katim mempersiapkan proses konferens 2. Tim menyiapkan
informasi yang akan disampaikan berupa pengalamannya, klarifikasi, berpikir melalui rencana asuhan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah dan informasi
Persiapan Post-konferens:
1. Katim mempersiapkan proses konferens
2. Tim saling berbagi pengalaman, emosi, dukungan kelompok, masukkan dan saran dari
keseharian dalam
pengalaman empirik praktik.
Menentukan masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka.
Mempersiapkan pasien:
informed consent dan pengkajian atau validasi hasil pengkajian.
Pelaksanaan Kegiatan dibuka oleh Karu. Perawat dinas shift sebelumnya
menyampaikan informasi mengenai semua pasien yang ada dengan
menggunakan metode SBAR. Perawat dinas selanjutnya melakukan klarifikasi, tanya jawab,
Pelaksanaan Pre-konferens:
1. Katim/PJ Tim membuka acara
2. Katim/PJ menanyakan rencana harian masing- masing perawat pelaksana 3. Katim/PJ Tim
memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan
dan validasi terkait hal-hal yang ditimbang terimakan
diberikan saat itu
4. Katim/PJ Tim memberika Reinforcement
5. Katim/PJ Tim menutup acara
Pelaksanaan Post-konferens:
1. Katim/PJ Tim membuka acara
2. Katim/PJ Tim
menanyakan hasil asuhan masing-masing anggota tim
3. Katim/PJ Tim
menanayakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
4. Katim/PJ Tim
menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya
5. Katim/PJ Tim menutup acara
Evaluasi Melakukan diskusi atau klarifikasi. Pelaporan timbang terima dituliskan langsung pada format yang ditandatangani oleh PP serta penyerahan laporan.
Penutupan oleh Karu
1. Evaluasi tindakan asuhan keperawatan
2. Evaluasi keberhasilan tindakan
3. Evaluasi kendala dalam pemberian asuhan dan tindak lanjutnya
4. Evaluasi respon emosi tim
Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
Kesimpulan dan
rekomendasi penegakkan diagnosis dan intervensi keperawatan selanjutnya.
Tindak Lanjut Tindak lanjut pada Tindak lanjut konferens: Tindak lanjut ronde
hand-off:
1. Menulis laporan timbang terima pada format timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui oleh kepala ruang.
2. Karu memimpin ronde ke kamar pasien
1. Menulis laporan hasil konferensi yang di tandatangani oleh Ketua tim/PJ Tim
2. Memodifikasi hambatan atau kegagalan tindakan asuhan
keperawatan :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan yang belum dilakukan 2. Mengkaji kebutuhan
pasien selanjutnya 3. Menulis laporan ronde
Hal Khusus Hal yang bersifat khusus dicatat secara khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas berikutnya, mencakup :
1. Data hasil
pemeriksaan fisik 2. Data hasil
laboratorium dan pemeriksaan penunjang
1. Faktor keberhasilan 2. Faktor penghambat/
kendala
3. Faktor kegagalan 4. Pengalaman empirikal
1. Faktor keberhasilan 2. Faktor penghambat/
kendala
3. Faktor kegagalan