• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Minggu Ke-9: Ketenagaan dan Pengarahan

Dalam dokumen MODUL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN (Halaman 33-38)

Tugas 1: Konsep Dasar. Metode: Question Based Learning

2.9 Kegiatan Minggu Ke-9: Ketenagaan dan Pengarahan

Sub-kompetensi:

Mahasiswa mampu memainkan peran dalam proses konferens & timbang terima sesuai konsep manajemen (P3, C6, A5)

Kegiatan Kelompok

Tugas 9: Ketenagaan & Pengarahan. Metode: Role Play

Setiap kelompok menentukan salah satu role play yang akan ditampilkan, yaitu role play proses timbang terima dari perawat dinas malam ke pagi, proses konferens setelah timbang terima, atau proses ronde keperawatan.

Untuk setiap role play, mahasiswa perlu melakukan kegiatan berikut:

- Menyusun skenario role play untuk ditampilkan durasi maksimal 15 menit - Mempersiapkan perlengkapan kegiatan role play sesuai setting yang disepakati

- Mendemonstrasikan role play sesuai skenario Kegiatan Individu

Buatlah ringkasan perbandingan dari ketiga kegiatan tersebut.

Aspek Perbandingan

Timbang Terima Konferens Ronde Keperawatan

Pengertian Teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien yang dilakukan perawat melalui komunikasi efektif.

Definisi Pre-Konferens yaitu manajemen/diskusi asuhan keperawatan klinik yang dilakukan pada setting kelompok Ners atau perorangan.

Definisi Post-Konferens yaitu kegiatan menyimpulkan aktifitas manajemen asuhan keperawatan klinik

Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk mendapatkan informasi yang akan

membantu dalam

merencanakan pelayanan keperawatan

Tujuan Tujuan umum: untuk

menyampaikan informasi penting mengenai kondisi pasien.

Tujuan khusus:

menyampaikan tindakan yang telah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan pada pasien;

menyampaikan kondisi dan keadaan pasien;

menyusun kerja untuk dinas

selanjutnya;menyampaikan

Tujuan Pre-Konferens:

Memberikan kesempatan peserta konferens untuk memaparkan pengalamannya, klarifikasi, berpikir melalui rencana asuhan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah dan informasi

Tujuan Post-Konferens:

Memfasilitasi peserta untuk berbagi dan memperoleh informasi, pengalaman, emosi,

dukungan kelompok,

Tujuan umum: untuk menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis dan diskusi.

Tujuan khusus:

meningkatkan cara berpikir kritis dan sistematis;

meningkatkankemampuan menentukan diagnosis keperawatan;meningkatkan kemampuan memodifikasi

rencana asuhan

keperawatan.

hal penting yang harus ditindaklanjuti

oleh perawat dinas selanjutnya.

masukkan dan saran dari keseharian dalam pengalaman empirik praktik

Waktu Kegiatan

Setiap pergantian operan Dilaksanakan setiap awal pergantian shift (pukul 07.30 WIB, 14.00 WIB, dan 21.00 WIB) di nurse station

Waktu Pre-Konferens:

Awal shift dinas setelah operan dilaksanakan di masing-masing meja tim dengan penanggung jawab yaitu Ketua tim/PJ tim

Waktu Post-Konferens:

Akhir shift dinas sebelum operan dilaksanakan di masing-masing meja tim dengan penanggung jawab yaitu Ketua tim/PJ tim

Ronde keperawatan dilaksanakan di setiap pergantian shift setelah dilakukan timbang terima.

Narasumber Perawat dinas pada shift sebelumnya.

Perawat/ Tim penanggung jawab asuhan yang bertugas pada shift

Perawat penanggung jawab asuhan yang bertugas pada shift

Peserta Karu, PP(Perawat Penanggungjawab), PA (Perawat Associate).

1. Kepala tim/ Penanggung jawab tim

2. Tim shift sebelumnya 3. Tim shift berikutnya

PP, PA, Pasien.

Peran Karu Membuka dan menutup acara timbang terima.

Menyampaikan informasi yang singkat, padat, jelas kepada perawat jaga.

Memfasilitasi jalannya proses timbang terima, Menutup acara timbang terima

Peran Katim:

1. Membuka acara konferens 2. Memfasilitasi jalannya

proses konferens 3. Menutup acara

Peran karu :

Mempimpin dan

memfasilitasi proses ronde keperawatan

Persiapan Perawat menyiapkan informasi yang akan disampaikan kepada perawat yang akan dinas selanjutnya. Informasi disusun sesuai format SBAR.

Persiapan Pre-konferens:

1. Katim mempersiapkan proses konferens 2. Tim menyiapkan

informasi yang akan disampaikan berupa pengalamannya, klarifikasi, berpikir melalui rencana asuhan dan keberhasilan dalam mengatasi masalah dan informasi

Persiapan Post-konferens:

1. Katim mempersiapkan proses konferens

2. Tim saling berbagi pengalaman, emosi, dukungan kelompok, masukkan dan saran dari

keseharian dalam

pengalaman empirik praktik.

Menentukan masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka.

Mempersiapkan pasien:

informed consent dan pengkajian atau validasi hasil pengkajian.

Pelaksanaan Kegiatan dibuka oleh Karu. Perawat dinas shift sebelumnya

menyampaikan informasi mengenai semua pasien yang ada dengan

menggunakan metode SBAR. Perawat dinas selanjutnya melakukan klarifikasi, tanya jawab,

Pelaksanaan Pre-konferens:

1. Katim/PJ Tim membuka acara

2. Katim/PJ menanyakan rencana harian masing- masing perawat pelaksana 3. Katim/PJ Tim

memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang

Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan

dan validasi terkait hal-hal yang ditimbang terimakan

diberikan saat itu

4. Katim/PJ Tim memberika Reinforcement

5. Katim/PJ Tim menutup acara

Pelaksanaan Post-konferens:

1. Katim/PJ Tim membuka acara

2. Katim/PJ Tim

menanyakan hasil asuhan masing-masing anggota tim

3. Katim/PJ Tim

menanayakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan

4. Katim/PJ Tim

menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya

5. Katim/PJ Tim menutup acara

Evaluasi Melakukan diskusi atau klarifikasi. Pelaporan timbang terima dituliskan langsung pada format yang ditandatangani oleh PP serta penyerahan laporan.

Penutupan oleh Karu

1. Evaluasi tindakan asuhan keperawatan

2. Evaluasi keberhasilan tindakan

3. Evaluasi kendala dalam pemberian asuhan dan tindak lanjutnya

4. Evaluasi respon emosi tim

Evaluasi, revisi, dan perbaikan.

Kesimpulan dan

rekomendasi penegakkan diagnosis dan intervensi keperawatan selanjutnya.

Tindak Lanjut Tindak lanjut pada Tindak lanjut konferens: Tindak lanjut ronde

hand-off:

1. Menulis laporan timbang terima pada format timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui oleh kepala ruang.

2. Karu memimpin ronde ke kamar pasien

1. Menulis laporan hasil konferensi yang di tandatangani oleh Ketua tim/PJ Tim

2. Memodifikasi hambatan atau kegagalan tindakan asuhan

keperawatan :

1. Melaksanakan asuhan keperawatan yang belum dilakukan 2. Mengkaji kebutuhan

pasien selanjutnya 3. Menulis laporan ronde

Hal Khusus Hal yang bersifat khusus dicatat secara khusus untuk kemudian

diserahterimakan kepada petugas berikutnya, mencakup :

1. Data hasil

pemeriksaan fisik 2. Data hasil

laboratorium dan pemeriksaan penunjang

1. Faktor keberhasilan 2. Faktor penghambat/

kendala

3. Faktor kegagalan 4. Pengalaman empirikal

1. Faktor keberhasilan 2. Faktor penghambat/

kendala

3. Faktor kegagalan

Dalam dokumen MODUL KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN KEPERAWATAN (Halaman 33-38)

Dokumen terkait