BAB III METODE PENELITIAN
C. Kehadiran Peneliti
Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif menekankan pada pentingnya proses penelitian di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi, sehingga kehadiran dan keterlibatan peneliti bersifat mutlak sebab dalam penelitian kualitatif ini peneliti bertindak sebagai instrumen
2Faikatul Warda, Observasi awal dan wawancara, Jember, 15 Januari 2017.
penelitian/human instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan indepth interview (wawancara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data.3
D. Subyek Penelitian
Informan dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting, sebab informanlah yang dapat memberikan informasi primer yang dibutuhkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.4 Maksud sampling dalam penelitian kualitatif adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya.
Maksud dari sampling adalah menggali informasi yang akan menjadi dasar rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sampling).5
Dalam proses dilapangan, untuk memilih siapa yang akan diberi perlakuan (treatment), akan dipakai cara sampling yang cocok dengan kondisi dilapangan. Adapun yang menjadi subyek atau key informan dalam penelitian ini adalah pengawas (Zurni) dan kepala sekolah serta guru Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
3Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan...., 17-18
4Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung: Alfabeta. 2008), 218.
5Moleong, Lexy.J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung. Ramaja Rosda Karya Offset.
2010), 224.
E. Sumber Data
Setiap penelitian, sumber data merupakan komponen yang penting sebab tanpa adanya sumber data maka penelitian tidak akan berjalan. Sumber data tersebut yaitu:
1. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara pihak-pihak yang mengetahui terhadap masalah yang dikaji diantaranya pengawas (Zurni), kepala madrasah (Faikatul Warda), guru, tata usaha. Data primer ini diperoleh dari observasi lapangan yaitu di lokasi penelitian yakni Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi Jember.
2. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi dari sumber yang ditulis, dokumen madrasah, buku ilmiah, majalah, artikel yang ada di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi Jember.
Berdasarkan pada fokus penelitian,maka sumber data dalam penelitian ini adalah informan, untuk menentukan informan dalam penelitian ini dipertimbangkan latar belakang, pelaku peristiwa dan proses sesuai dengan kerangka rumusan masalah. Karena informasi sejak awal telah ditentukan (purposive sampling) dengan asumsi memiliki informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan hal tersebut, maka informan dalam penelitian ini adalah informan yang secara langsung terlibat dalam pelaksanaan kegiatan supervisi akademik pengawas di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi yaitu: pengawas, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Disamping itu, guna memberikan rasa aman dan menumbuhkan kepercayaan informan terhadap peneliti sehingga data yang diberikan dapat optimal serta untuk menghindari dampak sosial yang mungkin ditimbulkan, maka identitas informan dalam penelitian disamarkan dengan hanya menggunakan inisial/kode. Dokumen yang relevan dengan masalah atau fokus penelitian, yaitu hasil wawancara serta foto tentang kinerja guru serta kegiatan supervisi akademik pengawas.
F. Prosedur/Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan pada jenis dan sumber data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode yang akan digunakan yaitu pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku.6
Dalam pelaksanaannya, pengumpulan data menggunakan teknik observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Observasi terbuka (Partisipasi) atau langsung adalah pengumpulan data dimana peneliti benar-benar ikut dan berbaur secara langsung sehingga terjadi interaksi secara langsung dengan responden atau yang diteliti.
Peneliti mengikuti semua kegiatan yang dilakukan responden.
6Sanapiah Faisal. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo. 2005), 52.
b. Observasi tertutup, pengumpulan data dengan penyamaran agar responden yang diteliti tidak mengetahui jika ia sedang diteliti. Tujuan pengambilan data melalui observasi tertutup adalah untuk menjaga kemurnian data, kegiatan responden agar terjadi secara alami dan tidak dibuat-buat.
c. Observasi tidak langsung merupakan pengambilan data dari responden tanpa kehadiran peneliti secara langsung ditengah-tengah responden.7 Pelaksanaan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi Jember sesuai dengan fokus penelitian, peneliti memilih atau memakai dua observasi yaitu (1) Observasi secara langsung yaitu pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. (2) Observasi tidak langsung yaitu pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, dan tidak ikut campur dalam kegiatan yang dilakukan responden.
Pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi memperoleh data tentang hasil observasi:
a. Pelaku atau partisipan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi dengan : 1) Zurni selaku pengawas Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel
Sukorambi dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan tidak lanjut dari supervisi akademik yang dilakukan.
2) Faikatul Warda selaku Kepala Madrasah
7Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta. Bumi Aksara. 2014), 24.
3) Siti Husnul Fatimah selaku Wakil Kepala Madrasah
4) Guru-guru Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi
b. Tujuannya yaitu mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi Jember.
c. Perasaan. Dalam pelaksanaan supervisi yang dilakukan pengawas, dapat menimbulkan hal-hal yang positif terutama dalam hal pembuatan dan kelengkapan perangkat pembelajaran.
d. Ruang atau tempat. Menyangkut lokasi dari peristiwa yang diamati serta pandangan para partisipan tentang waktu.
e. Waktu. Penelitian yang dilakukan peneliti selama tiga bulan 2. Wawancara/interview.
Peneliti dalam melakukan peneletian wawancara dengan pengawas, kepala madrasah, wakil kepala madrasah serta guru-guru dan orang-orang yang terlibat langsung dalam menggali informasi. Wawancara merupakan salah satu metode yang dipergunakan untuk meraih data dengan cara berhadapan langsung dengan informan. Estenberg dalam Sugiyono mengemukakan tiga jenis wawancara, yaitu:
a. Wawancara terstruktur (structured interview) digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara pewawancara telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, peneliti dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data.
b. Wawancara semi terstruktur (semistructure interview) sudah termasuk dalam kategori indepth interview yang pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dan pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
c. Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview) merupakan wawancara yang bebas dan peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 8
Pada pelaksanaan penelitian di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi, peneliti menggunakan dua teknik Wawancara yaitu wawancara semi struktur dan wawancara tidak terstruktur atau terbuka. Dalam penentuan informan untuk diwawancarai, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan informan berdasarkan tujuan tertentu dengan menggunakan seleksi berdasarkan kritetia tertentu, serta jumlah
8Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta. 2010), 233.
informan yang ditentukan sendiri oleh peneliti berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu didasarkan pada penguasaan informasi dan data yang diperlukan. Tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis; setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi dengan kesenjangan informasi yang ditemui.
3. Dokumentasi.
Dalam bukunya Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa metode dokumentasi ialah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger dan sebagainya.9 Adapun data yang diperoleh dalam penelitian di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi dengan menggunakan metode dokumentasi adalah:
a. Analisis kebutuhan Guru.
b. Jenis-Jenis Perencanaan :
1) Program Tahunan Kepengawasan 2) program Semester Kepengawasan c. Substansi Perencanaan :
1) Rencana Kepengawasan Akademik (RKA)
2) Rencana Penilaian/Pengawasan Madrasah terdiri dari : a) Peniaian Kinerja Guru.
9Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian....,23
b) Penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru.
c) Rencana Pembinaan Guru.
G. Analisis data.
Analisis data menurut Bolgan yang dikutip Emzir ialah proses mencari dan menyususun secara sistematis data dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.10
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi adalah analisis data kualitatif model interaktif Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data jenuh. Ada tiga hal utama yang menjadi keyword dalam analisis kualitatif model interaktif Miles dan Huberman ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar.11
Analisis Data Kualitatif menurut Miles dan Huberman, gambar 3.1
10Emzir , Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 85
11Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. ( Bandung: Alfabeta. 2010), 246.
Pengumpul an data
Reduksi data
Penyajian
data Penarikan
kesimpulan
Adapun tehnik analisis data yang digunakan peneliti yaitu:
1. Pengumpulan data
Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis data pada penelitian supervisi akademik pengawas di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember yakni pada saat pra lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan baik melalui observasi awal maupun wawancara kemudian dilanjutkan setelah selesai pengumpulan data pada periode yang lain.
2. Reduksi data
Semakin lama peneliti kelapangan , maka jumlah data akan semakin bertambah banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu segera diperlukan analisis data melalui reduksi data, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Adapun reduksi data ini obyek penelitiannya adalah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi, dimana implementasi supervisi akademik pengawas dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik yang telah dijelaskan oleh peneliti dapat diterima dengan baik dan dapat diaplikasikan oleh mereka sebagaimana mestinya.
3. Penyajian data/data display
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data. Display data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman dalam Sugiono
menyatakan : The most frequent form of display data for qualitative research data in the pas has been narative tex artinya : yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat naratif.12 Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja). Dalam hal ini berkenaan dengan data implementasi supervisi akademik pengawas dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi.
4. Penarikan kesimpulan/conclusion drawing/verification
Verifikasi atau kesimpulan data merupakan unsur penting yang harus dilakukan sebagai langkah untuk memperoleh makna dari berbagai data dan informasi-informasi hasil penelitian. Kesimpulan dilakukan setelah berbagai data dan informasi terungkap melalui reduksi (analisis secara keseluruhan) kemudian data disajikan dalam bentuk bagan atau matriks.
Kesimpulan yang masih bersifat tentatif (percobaan) tersebut diperkuat, dilengkapi dan dikonfirmasikan melalui verifikasi sehingga kesimpulan tersebut dapat dikatakan akurat karena ditunjang oleh kekuatan confirmability. Hal ini dimaksudkan untuk memberi arti atau memakai data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.13
12Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung: Alfabeta. 2012), 249.
13Matthew B. Miles and A. Michael Hubberman, Analisis Data Kualitatif..., 17
H. Keabsahan Data
Hasil penelitian agar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipercaya oleh semua pihak maka perlu diadakannya pengecekan keabsahan data, tujuannya ialah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dilapangan. Dalam penelitian kualitatif data penelitian dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.14 Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah uji kredibilitas (credibility) yakni teknik triangulasi Teknik trianggulasi ialah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dibagi menjadi tiga macam yaitu:
1. Trianggulasi Sumber Data .
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Metode/teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda
14Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R &D (Bandung:
Alfabeta. 2012), 268.
3. Triangulasi Waktu.
Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan waktu yang berbeda (pagi/siang/malam). Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat nara sumber masih segar, belum banyak masalah, sehingga akan memberikan data yang lebih valid dan lebih kredibel. Tetapi kalau dibanding dengan wawancara disiang hari atau sore hari tentu data yang diperoleh berbeda. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi, wawancara, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.15
Dari ketiga macam triangulasi tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pemeriksaan keabsahan data dengan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Dengan triangulasi sumber berarti peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Cara yang peneliti lakukan dalam triangulasi sumber ini adalah:
(a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (b) Membandingkan pendapat informan yang satu dengan yang lain, (c) Membandingkan data hasil wawancara dengan dokumentasi, (d) Membandingkan data hasil pengamatan dengan dokumentasi. Dari hasil
15Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta. 2009), 127-128.
perbandingan ini diharapkan dapat menyatukan persepsi atas data yang diperoleh serta memperjelas bagi peneliti tentang latarbelakang perbedaan persepsi tersebut.
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain. Atau mungkin semua benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda.16
I. Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap pra lapangan
Tahapan pra lapangan yaitu tahap yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan, yang meliputi:
a. Menyusun rancangan penelitian
Rancangan penelitian ini berisi: latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, pemilihan lokasi penelitian, penentuan jadwal penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur analisis data, dan rancangan pengecekan keabsahan data.
16Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta. 2009), 127-128.
b. Studi eksplorasi
Studi eksplorasi merupakan kunjungan kelokasi penelitian sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan berusaha mengenai segala unsur lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam lokasi penelitian.
c. Perizinan
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan diluar kampus, maka penelitian ini memerlukan izin dan prosedur yaitu permintaan surat pengantar dari Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Jember sebagai permohonan izin penelitian yang diajukan kepada kepala Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Kecamatan Sukorambi kabupaten Jember.
d. Penyusunan Instrumen Penelitian
Kegiatan dalam penyusunan instrumen penelitian meliputi penyusunan daftar pertanyaan untuk wawancara, membuat lembar observasi, dan pencatatan dokumen yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti : a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan jadwal yang ditentukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan analisis dokumen.
b. Pengolahan Data
Dari hasil pengumpulan data maka langkah selanjutnya ialah pengolahan data yang dimaksud untuk mempermudah dalam proses analisis data.
c. Analisis Data
Setelah data semua sudah tersusun dan terkumpul, kemudian dianalisis dengan teknik analisis kualitatif data. Hasil analisis data diuraikan dalam paparan data dan temuan hasil.
3. Tahap pelaporan
Tahap pelaporan ialah penyusunan hasil penelitian dalam bentuk tesis sesuai dengan bentuk dan pedoman yang berlaku di Program Pascasarjana IAIN Jember.
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. PAPARAN DATA
Agar dalam penelitian menghasilkan data yang konkrit dan valid, maka perlu adanya pemaparan data penelitian tentang perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi diantaranya:
1. Perencanaan Supervisi Akademik Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi.
Pada penelitian ini, kegiatan perencanaan supervisi akademik oleh pengawas madrasah dijabarkan dalam bentuk program kepengawasan madrasah. Program kepengawasan madrasah merupakan rencana kegiatan pengawasan yang akan dilakukan oleh pengawas madrasah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pengawas madrasah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pengawas dalam membuat perencanaan kepengawasan diantaranya::
a. Analisis Kebutuhan
Perumusan rancangan program pengawasan tahunan maupun semester dilandasi oleh informasi yang diperoleh atas dasar identifikasi
84
serta analisis hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Untuk mendapatkan data tentang analisis kebutuhan guru, peneliti melakukan:
1) Observasi
Observasi yang peneliti lakukan mengenai analisis kebutuhan guru yang dibuat pengawas teridentifikasi bahwa isi pokok analisis kebutuhan guru terdiri dari nama guru, mapel yang diampu, prototype guru, kelemahan dan kelebihan, jenis/materi pembinaan, tujuan pembinaan, kegiatan tindak lanjut. 1
2) Wawancara
Untuk memperkuat data observasi, peneliti melakukan wawancara dengan Zurni selaku PPAI yaitu apa betul bapak sebelum membuat perencanaan supervisi di analisis terlebih dahulu? dan analisis apa yang bapak analisis ? beliau menjawab:
Betul, saya selalu menganalisis sebelum membuat perencanaan supervisi. Dan yang saya analisis yakni analisis kebutuhan guru,dari hasil analisi tersebut dapat diketahui kelemahan atau kelebihan masing-masing guru sehingga mempermudah saya (pengawas) untuk memberikan bantuan apa yang harus diberikan pada guru. 2
Untuk menguji keabsahan hasil wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan yang sama pada pengawas KKM MTs Negeri Sukowono Jember dan memperoleh jawaban sebagai berikut:
Iya, seluruh pengawas terutama pengawas Kemenag Kabupaten Jember selalu membuat analisis sebelum membuat perencanaan kepengawasan baik perencanaan supervisi akademik maupun perencanaan supervisi manajerial. Dan saya
1 Zurni, Observasi, Jember, 11 April 2017.
2Zurni, Wawancara, Jember, 11 April 2017.
selalu menganalisis perencanaan supervisi akademik tahun sebelumnya, menganalisis kompetensi guru.3
Selanjutnya peneliti melanjutkan wawancara dengan Zurni selaku PPAI yaitu langkah-langkah apa saja yang bapak lakukan dalam menganalisis perencanaan kebutuhan guru ? beliau menjawab:
Langkah-langkah yang saya dilakukan dalam menganalisis perencanaan kebutuhan guru diantaranya:
a) Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan terkait masalah- masalah pembelajaran dan perbedaan apa saja yang ada antara pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang nyata dimiliki guru dan yang seharusnya dimiliki guru? Perbedaan tersebut kemudian dikelompokkan, disintesiskan dan diklasifikasikan untuk menentukan jenis kegiatan tindak lanjut.
b) Mencatat prosedur-prosedur untuk mengumpulkan informasi tambahan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki guru.
c) Mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan-kebutuhan khusus pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.
d) Menetapkan jenis pembinaan ketrampilan pembelajaran guru.
e) Menetapkan tujuan pemilihan jenis pembinaan.
f) Mengidentifikasi dukungan lingkungan dan hambatan- hambatannya.
g) Mengidentifikasi tugas-tugas manajemen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindak lanjut seperti keuangan,sumber- sumber belajar, sarana prasarana.4
Hasil observasi dan wawancara tersebut semakin mempertegas bahwa sebelum membuat perencanaan supervisi akademik, pengawas di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Sukorambi Jember selalu membuat analisis perencanaan supervisi yaitu analisis kebutuhan guru. Tabel dari analisis kebutuhan guru pada lampiran 2.
3Edy Santoso, Wawancara, Jember, 19 April 2017
4Zurni, Wawancara, Jember, 11 April 2017.
b. Proses Perencanaan
Proses perencanaan supervisi akademik yang dilakukan pengawas berpedoman pada kriteria-kriteria tertentu sehingga pada pelaksanaan supervisi akademik bisa membantu guru menjadi guru yang bermutu.
Sebagaimana wawancara peneliti dengan Zurni selaku PPAI yaitu langkah-langkah apa yang bapak lakukan dalam memproses/membuat perencanaan supervisi?
Saya dalam memproses/membuat perencanaan supervisi akademik menggunakan langkah-langkah yaitu menentukan pokok masalah, menentukan program dan kegiatan yang akan dilakukan, mengukur ketercapaian program dan ketercapaian kegiatan- kegiatan, memilih program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kondisi madrasah binaannya, menentukan waktu pelaksanaan supervisi.5
Untuk menguji keabsahan hasil wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan yang sama pada pengawas KKM MTs Negeri Sukowono Jember dan memperoleh jawaban sebagai berikut:
Saya dalam memproses/membuat perencanaan supervisi akademik menggunakan langkah-langkah yaitu berpedoman pada kriteria SMART (Specific, Measureable, Achieveable, Realistic, Time).6
Selanjutnya peneliti melanjutkan wawancara dengan Zurni selaku PPAI yaitu metode apa yang diterapkan bapak dalam melakukan supervisi akademik? dan beliau menjawab:
5Zurni, Wawancara, Jember, 11 April 2017.
6Edy Santoso, Wawancara, Jember, 19 April 2017