• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metodologi Penelitian

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian yaitu sebagai instrumen kunci untuk untuk mengumpulkan data, serta penelitian mengajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut isi dari peneltian.

Peneliti juga langsung melibatkan diri dalam kehidupan subjek semua hal yang berkaitan dengan objek peneitian yang telah ditetapkan oleh Peneliti sesuai dengan jadwal penelitian. Sebagai data maka peneliti berusaha mengumpulkan data-data yang diperoleh baik dari hasil interview (wawancara), observasi dan metode dokumentasi, selain itu juga kehadiran peneliti di lokasi penelitian bertindak sebagai partisipan dan penganut.

Sebagai pengumpul data, peneliti bertindak mengamati kegiatan dan aktivitas yang ada di Kantor Desa Gerung Permai.

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Adapaun waktu penelitiannya terhitung dari tanggal 22 Maret 2019.

23Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), hlm. 47.

38 4. Sumber data

Sumber data adalah subjek darimana suatu data dapat diperoleh.

Tempat data diperoleh dengan menggunakan metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen.24 Loflad dalam Moleong juga berpendapat bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain sebagainya.

Apabila peneliti menggunakan teknik obsevasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek penelitian.25 Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan ada dua macam:

1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan atau wawancara.

Adapun sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil wawancara langsung dengan pihak pemerintah desa diantaranya para staf desa, Kepala Desa, Sekertaris Desa, Bendahara Desa, dan juga masyarakat. Peneliti juga tidak lupa mengambil data dari pemuda dan karang taruna.

2. Data sekunder adalah data yang sudah ada (tersedia), yang dimaksud dengan data yang ada yaitu data yang sudah didokumentasikan oleh

24http://aiurrohmahwalisongo.blogspot.co.id/2006/11/definisi-sumber-data-dan- teknik_27.html?m=1, diakses pada tanggal 10 Juni 2019, pukul 21.19.

25Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm. 129.

39

desa baik berupa angka atau pun jumlah maupun mengenai fakta-fakta yang ada.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini tentu memiliki data-data yang kemudian dikumpulkan dan diolah. Sehingga data-data yang akan diolah ini didapatkan peneliti melalui teknik pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dan juga dokumentasi.

a. Metode Observasi

Jenis observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi langsung yakni peneliti hadir dilokasi penelitian secara langsung. Hal ini sesuai dengan pandangan Rianto bahwa:

Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara langsung tanpa alat terdapat gejala-gejala subjek yang diteliti, baik observasi itu dilaksanakan pada situsi yang sebenarnya mapun dilakukan pada situasi buatan yang khusus diadakan.

Dalam melakukan pengamat ini peneliti harus selalu ingat dan memahami betul yang hendak diamati. Agar tidak mengganggu objek pengamatan, maka pencatatan merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Peran peneliti dalam metode observasi ini yaitu melihat langsung keadaan masyarakat yang ada di Desan Gerung permai, dan tetap memantau kinerja pemerintah Desa dalam melakukan sosialisasi.

40 b. Metode intervie

Untuk mengetahui lebih jelas pengertian metode intervie atau wawancara, peneliti mendatangkan pendapat para ahli antara lain:

- Metode interview sering juga disebut metode wawancara atau lisan, metode interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi.26

- Metode interview atau wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dengan terwawancara yang memberi jawaban.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Desa, sekertaris desa, bendahara desa, staf desa dan jajarannya.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah penganbilan data-data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.27 Maka dalam peneltian ini peneliti meneliti dokumen-dokumen yang ada di Kantor Desa yang berupa tulisan-tulisan, aturan-aturan dalam desa, dan catatan mengenai kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh Desa.

Disini peneliti mengambil dokumentasi ketika melakukan wawancara dengan pihak desa dan masyarakat. Peneliti juga mendokumentasikan hasil dari kinerja yang sudah dilakukan oleh desa.

26Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Reneta Cipta, 2002), hlm. 135.

27Usman Husain,Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm.69.

41 6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data-data kedalam pola, kategori dan satuan uarain dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagaimana yang disarankan oleh data-data.28

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data indutif, analisis ini akan dijabarkan melalui yang umum terlebih dahulu kemudian diuraikan ke hal yang lebih khusus.

Adapun teknik yang digunakan untuk menganalisa data-data yang telah diperoleh yaitu:

1. Persiapan

Mengecek kembali sumber data yang diperoleh, apakah dapat dipertanggungjawabkan ataukah tidak.

2. Mengecek kelengkapan data

Pada langkah ini peneliti mengecek data yang telah dikumpulkan dari lokasi penelitian, kemudian data ini akan dipilih yang selanjutnya dimasukkan kedalam kategori yang ditemukan.

3. Editing

Proses editing berguna untuk mengecek ulang dan mengoreksi data yang sudah ditemukan. Data yang didapatkan perlu diperiksa untuk mengetahui apakah ada kekeliruan-kekeliruan dalam

28Moleong, lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 103.

42

pengisiannya, barangkali ada yang tidak lengkap, palsu atau tidak sesuai dengan realita dan sebagainya.

7. Validasi (keabsahan) Data

Untuk menguji kreadibilitas data yang terkumpul, biasanya ada 7 cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian, yaitu:

1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan pengamatan 3. Triangulasi

4. Pengecekan sejawat.

5. Kecukupan referensial.

6. Kajian kasus negatif 7. Pengecekan anggota.29

Dari tujuh cara menguji keabsahan data di atas, peneliti hanya menggunakan teknik trianggulasi sebagaimana layaknya penelitian kualitatif, trianggulasi artinya mengolah data dari sumber yang satu dengan sumber yang lain.30 Setelah peneliti memperoleh data dari berbagai sumber, maka peneliti mengecek kembali data tersebut kepada sumbernya, sehingga data tersebut dikatakan valid.

29Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 196,

30Ibid..hlm.118.

43 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kondisi Obyektif Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur

Desa Gerung Permai sebagai desa baru merupakan pemekaran Desa Suralaga yang terbentuk pada tanggal 1 Juni 2010 berdasarkan peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 21 Tahun 2010 dengan status sebagai desa persiapan. Namun sebelumnya pemekaran Desa Suralaga beawal dari pemekaran Desa Mekar Jaya dengan 4 (empat) kekadusan yakni: Dasan Tumbu, Dasan Borok, Gegurun dan Dasan Gerung, dimana dalam perkembangannya terjadi konflik horizontal antara masyarakat yang tidak setuju dengan penetapan lokasi kantor Desa Mekar Jaya, sehingga sebagai solusi alternatif untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Timur membubarkan Desa Mekar Jaya dengan membentuk 3 (tiga) desa dari eks Desa Mekar Jaya yakni masing- masing Desa Tumbuh Mulia, Desa Dasan Borok, dan Desa Tumbuh Mulia, sehingga pemekaran Desa Suralaga yang seharusnya menjadi 2 (dua) desa kini mekar menjadi 4 (empat) desa.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 15 Tahun 2010 telah ditetapkan Desa Grung Permai Menjadi desa definitif dengan pusat pemerintahan ditetapkan di Dusun Dasan Tumbu yang terdiri

44

dari 3 (tiga) dusun masing-masing Dusun Gerung Barat, Gerung Timur dan Dasan Kamboja.

Sesuai keputusan Bupati Lombok Timur Nomor :800/241/PEGDIKLAT/2010, tanggal 1 Juni 2010 telah ditetapkan Pejabat Sementara Kepala Desa dan Perangkat Desa untuk pertama kalinya adalah sebagai berikut :

1. Pejabat Kepala Desa sdr. BAHRAEN, SH

2. Pejabat Sementara Sekretaris Desa sdr. ROHAYANDI

3. Pejabat Sementara Kaur Pemerintahan dan Trantib sdr. MUSTAAN 4. Pejabat Sementara Kaur Kesra dan Ekbang sdr. MUZAINI

5. Pejabat Sementara Kaur Umum dan Keuangan sdr. MULIANA

Demikian sejarah singkat Desa Gerung permai sebagai desa baru di Lombok Timur ini yang sudah berbenah menuju desa religius dan mandiri untuk mensejajarkan diri dengan desa-desa lain di Kabupaten Lombok Timur.

Berselang dengan waktu berjalan maka masyarakat Gerung Permai dengan sukses telah mengadakan Pemilihan Kepala Desa pertama pada tanggal 30 Juni 2011 dengan Panitia Pemiihan Kepala Desa (Panpilkades) yang diketahui oleh sdr. Zohri, S.Pd dan Sekretaris sdr. M. Rosyidi, S.Pd.

Yang mana calon yang ditetapkan sebanyak satu orang calon dengan melawan kotak kosong. Yang kemudian saat itu pemilihan kepala desa yang dimenangkan oleh sdr. H.Karyansebagai pemimpin pertama Desa Gerung Permai dan dilantik dengan keputusan bupati Nomor: 188.45/543/PMPD/2011 tanggal 12 Juli 2011.

45

Pada pemilihan kepala desa periode kedua pada tanggal 13 bulan Desember 2017, dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.383 orang dengan rincian laki-laki sebanyak 675 orang, dan perempuan sebanyak 708 orang yang diikuti oleh 5 orang calon kepala desa yakni:

1. Zaenal Abidin : Dengan perolehan sebanyak 123 suara.

2. H. Karyawan : Dengan perolehan sebanyak 256 suara 3. Sukriadi : Dengan perolehan sebanyak 208 suara 4. Abdul Gani, SH : Dengan perolehan sebanyak 183 suara 5. H. Ridwan : Dengan perolehan sebanyak 291 suara

Sesuai dengan Peraturan Desa SOTK Pemerintah Desa Gerung Permai, yang dapat diakomodir untuk dikikihkan sebagai perangkat desa adalah Kepala Urusan Umum yang dijabar oleh sdr. Qadriadi, A.Md dikukuhkan menjadi Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum, dan Kepala Kesejahteraan Masyarakat yang dijabat oleh sdr.Siti Zohrah yang dikukuhkan menjadi Kepala Seksi Kesejahteraan. Dengan adanya kepala desa baru yang telah dilantik, maka perangkat desa lama digantikan dengan yang baru, dengan melalui penjaringan dan penyaringan perangkat desa yakni sebagai berikut:

Sekretaris Desa dijabat oleh sdr. Slamet Nurdiyanto, A.Md. Kaur Keuangan dijabat oleh sdr.Nurhidayati, S.Pd. Kaur Perencanaan dijabat oleh sdr. Martin Romiza. Kasi Pemerintahan dijabat oleh sdr. Dedi Andalan. Kasi pelayanan dijabat oleh sdr. Baiq Nurhayati, A.Md. Kadus Gerung Timur dijabat oleh sdr.

M. Zia’ulhaq, S.Pd. Kadus Gerung Barat dijabat oleh sdr. Sudarsono.Kadus Kamboja dijabat oleh sdr. Hamzandi, S.Tr.Par.

46 a. Letak Geografis

Desa Gerung Permai adalah salah satu dari 15 desa yang ada di Kecamatan Suralaga. Desa ini secara geografis terletak di 110º 48’ 55, 12”

BT dan terletak di 7º 02’ 27,52” LS. Secara toporafi Desa Gerung Permai termasuk dalam kategori Daerah Dataran Tinggi dengan ketinggian ±500 meter dari permukaan laut (mdpl), dengan curah hujan rata-rata 2000 – 3000 MM/tahun dan suhu udara rata-rata 22ºC.

Adapun batas-batas wilayah Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur adalah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Desa Dasan Borok

2) Sebelah Timur : Desa Bagik Payung Selatan 3) Sebelah Selatan : Desa Kerongkong

4) Sebelah Barat : Desa Paok Lombok b. Keadaan Karakter Penduduk Desa Gerung Permai

Sifat penduduk pada umumnya taat menjalankan ajaran agama, karena seluruh penduduk Desa Gerung Permai beragama Islam. Penduduk Desa Gerung Permai masing memiliki rasa solidaritas tinggi seperti masih semangatya masyarakat saling membantu dan gotong royong. Kerukunan hidup beragama yang semuanya beragama Islam menjadikan kegiatan keagamaan berjalan harmonis, sehingga aktivitas-aktivitas keagamaan masih tetap terlaksana setiap tahunnya. Disisi lain tepat beribadah memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan

47

beragama. Pada tahun ini tercatat satu Masjid yang dibangun disetiap dusunnya.

c. Mata Pencaharian

Mengawali hal-hal yang berkaitan dengan hasil observasi, wawancara, dan sampai kepada dokumentasi. Untuk dapat mengetahui mata pencarian masyarakat Desa Gerung Permai adalah rata-rata menjadi petani dan buruh tani. Adapun data yang penulis dapatkan dari hasil wawancara dan observasi mengenai mata pencaharian pokok dan jumlah penduduk dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel.1 : Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Desa Gerung Permai

NO MATA

PENCAHARIAN JUMLAH ORANG KET

1 Petani 335 Orang -

2 Buruh tani 405 Orang -

3 Buruh migrant 150 Orang -

4 PNS 24 Orang -

5 Pedagang keliling 15 Orang -

6 Montir 5 Orang -

7 Perawat swasta 2 Orang -

8 Bidan swasta 2 Orang -

9 TNI 1 Orang -

10 POLRI 4 Orang -

11 Pengusaha kecil dan

menengah 40 Orang -

12 Dosen swasta 2 Orang -

13 Dukun kampung terlatih 1 Orang -

14 Karyawan prusaan

swasta 2 Orang -

Sumber: Dokumen Kantor Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

48

Tabel 2 : Jumlah penduduk Masyarakat Desa Gerung Permai

Jumlah laki-laki 1192 orang

Jumlah perempuan 1313 orang

Jumlah total 2505 orang

Jumlah kepala keluarga 625 KK

Kepadatan penduduk 2000 per km

Sumber: Dokumen Kantor Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur

2. Tugas dan Fungsi Pemerintah Desa Gerung Permai a) Sekretaris Desa

Sekretariat Desa dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi pemerintahan. Adapun tugas Sekretaris Desa yaitu:

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip dan ekspedisi.

2) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayanan umum.

3) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD serta Lembaga Pemerintahan lainnya.

4) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, menginventarisir data-

49

data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan laporan.

b) Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum

Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum bertugas membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan administrasi umum, tata usaha dan kearsipan, pengelolaan inventaris kekayaan desa serta mempersiapkan agenda rapat dan laporan. Adapun fingsinya yaitu:

1) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah;

2) Administrasi surat menyurat, arsip dan ekspedisi;

3) Penataan administrasi perangkat desa;

4) Penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor;

5) Penyiapan rapat-rapat;

6) Pengadministrasian asset desa;

7) Pengadministrasian aset desa;

8) Pengadministrasian perjalanandinas;

9) Melaksanakan pelayanan umum, dan

10) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

c) Kepala Urusan Keuangan

Kepala Urusan Keuangan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan desa dan mempersiapkan bahan penyusunan APBDes. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Urusan Keuangan memiliki fungsi yaitu :

50

1) Pengurusan administrasi keuangan.

2) Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran 3) Verifikasia administrasi keuangan

4) Administrasi penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa, BPD, dan Lembaga Pemerintahan Desa lainnya.

d) Kepala Urusan Perencanaan

Kepala Urusan Perencanaan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan. Adapun tugasnya yaitu :

1) Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

2) Meninventarisir data-data dalam rangkapembangunan desa.

3) Melakukan monitoring dan evaluasi program pemerintah desa.

4) Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

5) Penyusunan laporan kegiatan desa.

6) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

e) Kepala Seksi Pemerintahan

Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok menyusun rencana, melaksanakan administrasi pemerintahan desa dan kemasyarakatan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Tugas dari Kepala Seksi Pemerintahan yaitu : 1) Melaksanakan manajemen Pemerintahan Desa.

51

2) Menyusun rancangan regulasi desa.

3) Pendataan Pertanahan.

4) Pembinaan ketentraman dan ketertiban.

5) Pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat.

6) Kependudukan.

7) Penataan dan pengelolaan wilayah.

8) Pengelolaan Profil Desa.

f) Kepala Seksi Kesejahteraan

Kepala Seksi Kesejahteraan mempunyai tugas meliputi pelayanan dasar desa, sarana dan prasarana desa, pengembangan ekonomi lokal desa, pemanfaatan sumber daya alam desa dan lingkungan desa serta melaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Desa.

Fungsinya yaitu :

1) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan;

2) Pembangunan bidang pendidikan.

3) Kesehatan.

4) Tugas sosialisasi

5) Motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi dan politik.

6) Lingkungan hidup.

7) Pemberdayaan keluarga.

8) Pemuda olahraga dan karang taruna.

52 g) Kepala Seksi Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis bidang pelayanan dengan tugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang pelayanan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. Fungsinya yaitu :

1) Melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat.

2) Meningkatkan upaya partisipasi masyarakat.

3) Pembinaan dan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat.

4) Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya, keagamaan, dan ketenagakerjaan masyarakat desa.

5) Melaksanakan pendataan urusan kelahiran dan kematian.

53

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA GERUNG PERMAI

PERDES NOMOR : 007 TAHUN 2018

Kepala Desa H. RIDWAN

Kaur TU & Umum Qadriadi, A.Md

Kaur Perencanaan Martin Romiza

Sekretaris Desa Slamet Nurdiyanto, A.Md

Staf Kasi Pemerintahan

Dedi Andalan

Kadus Gerung Timur M. Zia’ulhaq, S.Pd Kasi Kesejahteraan

Siti Zohrah, S.Pd

Kasi Pelayanan Bq. Nurhayati, A.Md

Kaur Keuangan Nurhidayati, S.Sos

Kadus Kamboja Hamzandi, S.Tr.Par Kadus Gerung Barat

Sudarsono

54

STRUKTUR ORGANISASI

BADA PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA GERUNG PERMAI KECAMATAN SURALAGA

GAMBAR : 2 K E T U A ZAINAL ABIDIN

ANGGOTA

MARZUKI ANGGOTA

NURHASANAH SEKRETARIS

HAMDI K E T U A

ZAINAL ABIDIN

55 3. Visi dan Misi

a) Visi

Visi Desa Gerung Permai periode 2014-2017, tidak terlepas dari visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Lombok Timur 2005-2025.

Visi Desa Gerung Permai periode 2014-2017, tidak terlepas juga dari keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk melaksanakan berbagai program dalam rangka mencapai “Millenuim Development Goals (MDGs) yaitu :

1. Menghapus kemiskinan dan kelaparan.

2. Menyediakan pelayanan pendididkan dasar untuk seluruh penduduk.

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

4. Menurunkan angka kematian anak.

5. Menningkatkan kesehatan ibu.

6. Memerangi HIV/ AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya.

7. Memastian keberlanjutan lingkungan hidup, serta 8. Membangun kemitraan global dalam pembangunan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas dan mengacu pada RPJP Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025 serta mencermati berbagai perkembangan pembangunan desa yang telah diraiih maupun berbagai persoalan yang belum dapat diatasi dalam masa pemerintahan sebelumnya serta mempertimbangkan berbagai

56

aspirasi dan kehendak masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, maka dirumuskan pembangunan Desa Gerung Permai periode 2014- 2017 sebagai berikut : “ Mewujudkan Desa Gerung Permai yang aman, adil, dan sejahtera lahir dan batin dalam bingkai persatuan dan kesatuan dilandasi iman dan taqwa”

b) Misi

Untuk dapat mewujudkan visi pembangunan desa tersebut, pemerintah Desa Gerung Permai menetapkan misi pembangunan desa asebagai berkut:

1. Megembangkan struktur prekonomian desa yang tangguh melalui pengembangan lembaga keuangan, investasi dan kemudahan perizinan.

2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (SDM).

3. Meningkatkan infrastruktur antar wilayah.

4. Revitalisasi pertanian, perternakan, perkebunan, perikanan dan kehutanan.

5. Meninngkatkan tata kelola pemerintahan desa yang baik.

6. Meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

7. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa serta kearifan budaya lokal.

8. Menningkatkan keamanan, persatuan dan kesatuan.

57

4. Sumber Pendapatan Desa Gerung Permai

Salah satu sumber pendapatan desa Gerung Permai adalah ADD (Alokasi Dana Desa) sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 68 ayat (1) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, bahwa ”bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk Desa paling sedikit 10% yang pembagiannya untuk setiap Desa secara proporsional yang merupakan alokasi dana desa”. Dengan berpijak pada ketentuan tersebut, maka Alokasi Dana Desa adalah merupakan hak desa yang harus diterima oleh Desa untuk digunakan dalam pembiayaan operasional pemerintahan Desa dan Lembaga Desa lainnya serta kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Adapun sumber pendapatan dari desa Gerung Permai yaitu pendapatan asli desa yang terdiri dari pelayanan administrasi desa sebesar Rp 30.890.000, pada tahun 2011. Hasil gotong royong sebesar Rp 12.820.952. dan besar ADD yang diterima masing-masing desa/kelurahan yaitu Rp 87.830.088. Sumber pendapatan Desa yang digunakan untuk pembangunan desa juga didapatkan Desa Gerung Permai melalui swadaya masyarakat dan dari pihak kegitan. Program kegiatan yang dilakukan tercantum dalam perencanaan pembangunan desa yank dibiayai swadaya masyarakat dan pihak ketiga sebagai berikut: 1) Pengaspalan jalan yang tujuannya untuk memperlancar transportasi dan perekonomian masyarakat yang dibiayai sebesar Rp 350.000.000, yang bersumber dari mitra kerja. 2) Pembangunan Masjid yang dilaksanakan pada tahun 2012 sebesar Rp

58

1.500.000.000 yang bersumber dari swadaya. 3) Pembangunan Gardu Poskamling sebesar Rp 13.500.000, yang bersumber dari swadaya. 4) Pembangunan kandang kolektif yang tujuannya untuk kebersihan lingkungan dibiayai sebesar Rp 25.000.000, yang bersumber dari swadaya.

Alokasi Dana Desa (ADD) diberikan secara langsung kepada Desa untuk dikelola oleh Pemerintah Desa, dengan ketentuan 30% (tiga puluh per seratus) digunakan untuk biaya operasional dan 70% (tujuh puluh per seratus) digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Biaya operasional Pemerintan Desa 1. Kepala Desa Rp1.120.000,-/ tahun 2. Sekretaris Desa Rp980.000,-/ tahun 3. Kepala Urusan Rp1.500.000,-/ tahun

b. Operasional kegiatan BPD dihitung berdasarkan indek jumlah anggota BPD yang ada masing-masing Rp1.100.000,-/ tahun

c. Mendukung kegiatan LKMD Rp1.000.000,-/ tahun

d. Operasional tim pelaksana tingkat Desa sebesar Rp8.000.000,-/ tahun e. Pembelian ATK/biaya umum Rp4.757.522,-/ tahun

f. Alokasi pemberdayan mayarakat.

Penggunaan Alokasi Dana Desa sebesar 70% untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat agar diprioritaskan untuk program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Penyelesaian pembangunan kantor desa Rp 19.761.769,

59

2. Rabat beton di Dusun Kamboja Rp15.370.266, 3. Rabat beton di Dusun Gerung Barat Rp15.370.266, 4. Rabat beton di Dusun Gerung Timur Rp15.370.266, 5. Mendukung kegiatan PKK Desa Rp 1.000.000, 6. Mendukung kegiatan Posyandu Rp 1.000.000,

7. Mendukung kegiatan Pemuda dan Olahraga Rp 1.500.000,

B. Peran Pemerintah Desa Gerung Permai Kecamatan Suralaga dalam Mensosialisasikan Penggunaan ADD.

Berdasarkan prinsip pengelolaan dana desa bagian yang terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBD, seluruh kegiatan yang dibiayai oleh ADD, direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh lapisan masyaraat desa, semua kegiatan harus dipertanggung jawabkan secara administratif, secara teknis, dan secara hukum.

Salah satu bentuk pertanggungjawaban desa kepada masyarakat desa dengan membuat laporan realiasasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari bapak Djalaludin salah satu masyarakat dalam hasil wawancara. Berikut penuturan wawancara yang dipaparkan:

“Pengelolaan ADD sekarang sudah lebih baik dari tahun lalu, saat ini sudah melibatkan masyarakat dan setiap kebijakan selalu diawali dengan musyawarah. Saat ini pihak desa sudah lebih transparansi dengan memberikan informasi kepada masyarakat melalui musyawarah desa dan musyawarah dusun, dari situ kita masyarakat tahu untuk apa saja ADD tersebut”.31

Mekanisme pengelolaan Dana Desa di desa Gerung Permai dimulai dengan pembentukan Tim Penyusun Rencana Pembangunan Jangka

31 Djalaludin, Wawancara, Gerung Timur, 28 Maret 2019.