untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian .
Setelah peneliti menggunakan instrument ada beberapa uji yang harus dilakukan yaitu: uji validitas,uji reliabilitas,uji daya beda dan taraf kesukaran.
1) Uji validitas
Uji Validitas yaitu berfungsi untuk mengetahui soal yang valid, dalam peneliti mengukur ketepatan atau kecermatan soal tes kemampuan siswa dengan menggunakan validitas butirsoal.dapat diketahui bahwa pada saat melakukan pengujian soal ada beberapa diantara soal tersebut yang tidak valid. Hal ini dikarenakan nilainya dibawah nilai rtabelhal ini dikarenakan soal tersebut dikatakan tidak valid. Untuk jumlah soal yang valid sebanyak 26 soal sedangkan yang tidak valid sebanyak 4 soal dari 30 soal yang diujikan. Berikut tabel uji validitas dibawah ini:
Tabel. 4.8 Data Validitas Soal
N (df)
The level of signiture
5 % 1 %
3 0.997 0.999
4 0.950 0.990
5 0.878 0.959
6 0.811 0.917
7 0.754 0.874
8 0.707 0.834
9 0.666 0.798
10 0.632 0.765
11 0.602 0.735
12 0.576 0.708
13 0.553 0.684
2) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas berfungsi untuk mengukur apakah soal yang dibuat mempunyai hasil yang relatif sama apabila
dilaksanakan beberapa kali pengukuran pada subjek yang sama. Berdasarkan hasil dari perhitungan nilai masing- masing soal dapat diketahui nilai hasil reliabilitasnya sebesar 1,034.Dikarekan nilai reabilitasnya sangat tinggi karena nilainya diatas standard uji reabilitas.Berikut tabel uji reliabilitas.
Tabel. 4.9 Data Hasil Reliabilitas Soal Instrumen
Skala ∑pq K k-1 St^2 r11
Nilai 4.1504 30 29 376996 1.034
Berdasarkan hasil dari perhitungan nilai masing-masing soal dapat diketahui nilai hasil reliabilitasnya sebesar 1,034.
3) Uji Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan
tinggidengan siswa yang berkemampuan rendah. Dengan hasil dapat ditunjukkan pada tabelberikut :
Tabel. 4.10 Hasil Uji Daya Beda Soal
Nilai DB Kategori Jumlah
0.00 - 0.20 Jelek/kurang 20
0.20 - 0.40 Cukup 8
0.41 – 0.70 Baik 2
0.71– 1.00 Baik sekali -
Tabel diatas menunjukkan bahwa data hasil uji daya beda soal instrument bahwa butir soal bias dikataka
jelek.Adapun jumlah nya sebanyak 20 untuk yang jelek, jumlah yang cukup sebesar 8 dan 2 untuk yang baik.
4) Uji Taraf Kesukaran
Tingkat Kesukaran soal yaitu untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar bagi peserta didik.
Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran soal. Dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.11 Hasil Uji Taraf Kesukaran Nilai Tingkat
Kesukaran Kategori Jumlah 0.00 – 0.32 Sukar - 0.33 – 0.66 Sedang 1 0.67 -1.00 Mudah 29
b. Data Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis
Sebelum melakukan penelitian, peneliti diharuskan untuk menyusun hipotesis terkat masalah yang akan diteliti. Adapun uji hipotesis yang akan digunakan pada penelitian kali ini diantaranya adalah uji normalitas, uji homogenitas, serta uji
hipotesis menggunakan uji T.
1) Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah semua variabel berdistribusi normal atau tidak.Dibawah ini Dapat dilihat data hasil uji Normalitas terhadap sampel.
Tabel. 4.12 Data Hasil Uji Normalitas Kelas X2
Ukur
X2
Tabel Ket.
Eksperimen 1.95 14.07 Terdistribusi Normal Kontrol 3.57 14.07 Terdistribusi
Normal
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa data kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki terdistribusi normal sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional terdistribusi normal karena X2 hitung lebih kecil dari pad X2 tabel.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas diambil dari suatu data atau nilai hasil dari perolehan hasil nilai dari materi prasyarat. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji homogenitas.
Tabel. 4.13 Data Hasil Uji Homogenitas
Eksperimen Kontrol
Mean 82.96 53.12
Variance 75.79 43.28
Observations 25 25
Df 24 24
F 1.75
P(F<=f) one-tail 0.09
F Critical one-tail 1.49
Analisis uji homogenitas sampel dilakukan untuk menguji kesamaan atau homogenitas beberapa bagian sampel yakni seragam atau tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji Homogenitas yang diperoleh sebesar, nilai Fhitung = 1,75 dan Ftabel = 1,49 Jadi Fhitung<
Ftabel, hal ini menunjukkan bahwa data dikatakan homogen.
3) Uji Hipotesis Menggunakan Uji T
Dari hasil uji normalitas dan homogen selanjutnya uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya data yang diperoleh.Dapat dilihat tabel hasil perhitungan uji T dibawah ini.
Tabel. 4.14 Data Hasil Uji Hipotesis menggunakan Uji T Kelas Jumlah
Siswa
Rata-
Rata Variansi thitung ttabel
Eksperimen 25 82.96 75.79
9.09 0.46
Kontrol 25 53.12 43.28
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa thitung> ttabel maka ada pengaruh atau hipotesis diterima (Ha diterima) dengan sampel pada kelas eksperimen sejumlah 25 dengan nilai rata-rata 82.96 dengan varians 75.79 sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 25 orang dengan nilai rata-rata 53.12 dengan varians 43.28 dan untuk nilai thitung9.09 sedangkan ttabel0.46 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengarauh hands on minds on activity terhadap hasil belajar fisika siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing layak digunakan. . B. Pembahasan
Pendidikan fisika dapat diartikan sebagai suatu bentuk pembelajaran untuk memahami alam dan menggunakan ilmu yang telah dipelajari yang kaitannya dengan perilaku individu.Fisika merupakan mata pelajaran yang sangat ditakuti oleh peserta didik karena mereka menganggap bahwa mata pelajaran fisika banyak rumus dan hitung-hitungan sehingga hanya beberapa saja yang menyukai mata pelajaran fisika itu sendiri dimana Setelah melakukan penelitian peneliti menggunakan materi tentang fluida dinamis dimana fluida dinamis adalah fluida ( bisa berupa zat cair, gas ) yang bergerak.
Hands on mind on activity merupakan suatu kegiatan yang dilakukan yang dapat melibatkan praktik atau eksperimen dengan menggunakan peralatan atau bahan yang berlaku. Bahwa hands on activity merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali suatu informasi dan bertanya, beraktivitas atau menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri.33
33Juliana naftali sitompul. Pengaruh hands on minds on activity terhadap hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada smps methodist tanjung morawa.2018.
Edu Science. Vol.5, No. 2.ISSN: 2303-355X .Hal:11
Menurut hasil penelitian yang menyatakan bahwa hands on activity dapat membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman atau mendorong siswa dalam berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang ada.34.
Pendekatan konsekstual berbasis hands on activity merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan suatu materi yang dipelajari atau menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata yang dapat mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka serta dapat melibatkan siswa dalam menggali informasi atau bertanya, beraktivitas, menentukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat kesimpulan masing-masing atau sendiri. 35
Rendahnya hasil belajar atau kurangnya aktivitas belajar siswa menjadi permasalahan yang sering terjadi di sekolah dikarenakan model yang digunakan oleh guru hanya berpusat pada guru, siswa kurang memerhatikan situasi belajar. berdasarkan dari permasalahan yang terjadi disekolah, maka perlunya dilakukan penelitian yaitu dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang akan membuat siswa mampu dalam meningkatkan hasil belajar atau aktivitas belajar siswa. Salah solusi atau
34Rezky Bagus Pambudiarso,dkk. Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Geometri antara Model SPS dan Model SPS dengan Hands on Activity.2016. Jurnal Matematika Kreatif- Inovatif.e-ISSN: 2442-421. hal:3
35Asti Asmawati,dkk. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Hands on Activity terhadap Keterampilan Proses Sains dan Kemampuan Kognitif Siswa. 2017.Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA.Vol. 5, No 2.e-ISSN: 2540-7899. hal:34
alternative yaitu dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry).36
Dalam Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari perannya seorang guru dalam menggunakan suatu model pembelajaran. Oleh sebab itu,maka perlunya pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam perubahan dari hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan yang digunakan dalam kurikulum 2013 ialah inkuiri. Menurut Winataputra, model inkuiri terbimbing ialah merupakan salah satu model atau kegiatan dalam penyajian materi pelajaran untuk memperoleh suatu pengetahuan yang dilakukan dengan cara menyelidiki sendiri.37
Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu model pembelajaran inkuiri yang terdapat dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan dan petunjuk cukup luas kepada peserta didik.Dan Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, peserta didik tidak hanya merumuskan problem atau masalah. Melalui model pembelajaran ini, siswa diajak untuk aktif berpikir dalam kegiatan merumuskan suatu masalah, membuat hipotesis, merancang suatu percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan data atau menganalisis data serta
36Yeni Sipangkar,dkk. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa.2018.JurnalPendidikan Fisika. Vol. 7 No.2. e-ISSN 2301-7651.hal:104
37Anggia Setianing Tyas,dkk.Pengaruh inkuiri terbimbing melalui media adobe flash terhadap hasil belajar kimia.2018. JTK: Jurnal Tadris Kimiya. ISSN 2527-9637 . hal:183
membuat kesimpulan yang digunakan dalam menemukan konsep yang dipelajari sehingga dapat melatih keterampilan berpikir siswa..38
Pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan agar para siswa bebas dalam mengembangkan konsep yang mereka pelajari.siswa diberi kesempatan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi secara individu atau berkelompok, di dalam kelas siswa dilatih dalam berinteraksi dengan kawan sebayanya supaya saling bertukar informasi antara satu sama lain.39
Hasil belajar adalah merupakan pola-pola perbuatan,pada nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan.
berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.40
pendapatnya bahwa hasil belajar yang menjadikan suatu objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah mereka telah mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu. Dalam suatu sistem pendidikan nasional rumusan dari
38Yanna Kristina Nainggolan,dkk.Penerapan Model Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Lancar Siswa pada Materi Asam Basa.2018.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia.Vol. 7, No.2.hal:265
39Sumarni S,dkk. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar kognitif peserta didik di sma negeri 01 manokwari (studi pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan). 2017. Jurnal Nalar Pendidikan. Volume 5, Nomor 1.ISSN: 2339-0749. hal:22
40Juliana naftali sitompul. Pengaruh hands on minds on activity terhadap hasil belajar siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada smps methodist tanjung morawa.2018. . Edu Science. Vol.5, No. 2. ISSN: 2303-355X. Hal:11
tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi dari hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar yaitu suatu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.41
Penelitian diatas, sejalan dengan tujuan pembelajaran dimana model pembelajaran pada penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry). Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemapuan peserta didik untuk mencari dan meyelidiki sesuatu (benda,manusia atau peristiwa) secara sistematis,kritis, logis analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannyadengan penuh percaya diri.
Setelah melakukan penelitian pada sampel yaitu kepada siswa yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IPA1 dan kelas XI IPA2 dimana kelas XI IPA1 dijadikan sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvesional dan pada kelas XI IPA2 dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Hal ini terlihat pada rekap nilai pretest peserta didik, dimana pada kelas eksperimen diperoleh dengan nilai rata-rata 49.04 dan standar deviasi 11.308. Sedangkan pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata 49.52 dan standard deviasi dengan nilai sebesar 12.166. sedangkan nilai postest pada peserta didik pada kelas eksperimen dengan rata-rata nilai sebesar 82.96 sedangkan nilai pada standard deviasi sebesar 8.7057 dan juga nilai pada
41Widodo,dkk. Peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dengan metode problem based learning pada siswa kelasviia mts negeri donomulyo kulon progo. 2013. Jurnal Fisika Indonesia.ISSN : 1410-2994.hal:34
kelas kontrol dengan rata-rata nilai sebesar 53.12 standar deviasi sebesar 6.5785.
Didalam penelitian, peneliti melakukan penelitian pada umumnya hasil penelitian inipun tidak lepas dari hipotesis yang telah disusun oleh peneliti sehingga hasil dari penelitian ini akan diperoleh keputusan diterima atau tidaknya hipotesis tersebut. Agar dapat diperoleh keputusan terhadap hipotesis tersebut, peneliti melakukan beberapa uji.Diantaranya yakni uji normalitas, homogenitas dan uji T.
Terlihat bahwa data kelas eksperimen dengan nilai X2Hitung dengan nilai sebesar 1.95 kemudian nilai nilai X2Tabel dengan nilai sebesar 14.07 memiliki terdistribusi normal sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dengan nilai X2Hitung dengan nilai sebesar 3.57 kemudian nilai nilai X2Tabel dengan nilai sebesar 14.07 terdistribusi normal karena X2 hitung lebih kecil dari pad X2 tabel.
Sedangkan pada uji homogenitas Fhitung lebih besar dari pada
Ftabeldikarenakan nilai pada Fhitungsebesar 1,75 dan Ftabel = 1,49 Jadi
sehingga diperole keputusan bahwa H0 pada hipotesis ditolak dan Ha diterima.
Dan selanjutnya uji T sampel pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 25 dengan nilai rata-rata 82.96 dengan varians 75.79 sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 25 orang dengan nilai rata-rata 53.12 dengan varians 43.28 dan untuk nilai thitung9.09 sedangkan
ttabel0.46 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model pembelaran inkuiri terbimbing layak digunakan.
Adapun kelebihan pada inkuri terbimbing yaitu:
1. Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,afektif dan psikomotorik secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
3. Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.42
Sesuai dengan Penelitian terdahulu penelitian pertama yang di lakukan olehَWandaَkurniawanَ(2017)َdenganَjudulَ“pengaruhَhands on minds on activity terhadap hasil belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiriَ terbimbingَ SMAَ Negeriَ 2َ Metro”.Persamaanَ penelitian ini adalah sama-sama menggunakan model inkuiri terbimbing dengan menggunakan variabel bebas dan terikat terhadap hasil belajar peserta didik. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah hands on
42 Wina sanjaya,M.pd. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan . 2006.
Penerbit: Kencana. Hal:208
minds on activity sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik. Perbedaan dari penelitian Wanda kurniawan meneliti di kelas X SMA sedangkan peneliti ini dikelas XI. Penelitian kedua yang dilakukanَ olehَ kurniati,dkkَ (2019)َ Denganَ judulَ “pengaruhَ metodeَ
Hands on activity terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelasَ satuَ sekolahَ dasar”َ persamaanَ dariَ penelitianَ iniَ adalahَ sama- sama menggunakan metode hands on activity, perbedaan dari penelitian ini adalah dengan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitiannya yaitu Nanrandom pretest-posttest control grup desain. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh khurrotul aini dan kusumawati dwiningsih (2014) denganَjudulَ“penerapanَmodelَpembelajaranََinkuriَdenganَHands on minds on activity untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokokَ Termokimia”َ persamaanَ dariَ penelitianَ iniَ yaituَ sama-sama menggunakan metode Hands on minds on activity.Perbedaan dari penelitian ini menggunakan desain penelitian One-Grup pretest-posttest Desain.
Dari latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian denganَ judulَ “Pengaruh Hands On Minds On ActivityTerhadap Hasil Belajar Fisika siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Kelas XI MA Raudlatusshibyan NW Belencong Tahun Ajaran 2020.
BAB V