• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan dan Kekurangan Hypnoteaching

BAB IV PENGGUNAAN HYPNOTEACHING DALAM

B. Kelebihan dan Kekurangan Hypnoteaching

7. Guru menentukan beberapa kosakata dalam teks percakapan tersebut, untuk kemudian ditulis dan dihafalkan agar menjadi kuis di pertemuan selanjutnya.

8. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan penguatan terkait materi serta motivasi pada peserta didik. Lalu salah satu siswa memimpin doa untuk menutup pembelajaran. Kemudian guru mengucapkan terima kasih pada peserta didik, ini akan membentuk karakter dan kepercayaan diri pada peserta didik.

Pada proses pembelajaran di atas itu telah menjabarkan tentang langkah- langkah-langkah hypnoteaching yaitu niat dan motivasi, pacing, leading, memberi pujian, kata positif, dan modelling. Itu merupakan contoh dari light hypnosis atau hipnosis ringan. Sedangkan pada siswa yang memiliki masalah dalam belajar seperti sulit berkonsentrasi, daya ingat kurang, malas belajar, dll. Itu bisa menggunakan deep hypnosis atau hipnosis dalam dengan menurunkan gelombang otak dari alpha ke theta. Dengan tahap yang terdiri dari Pre-induction, induction(menuju rileks), deepening (rileks lebih dalam), hypnotic suggestion (pemberian sugesti positif), lalu termination atau akhir dari hipnosis.

1. Peserta didik dapat mengembangkan minat sesuai dengan potensi yang ia miliki.

2. Penciptaan pembelajaran beragam oleh guru agar siswa tidak bosan.

3. Menghasilkan interaksi yang baik dengan guru dan siswa.

4. Pemusatan perhatian siswa pada saat penyajian materi.

5. Memudahkan peserta didik menguasai materi sehingga siswa menjadi termotivasi belajar.

6. Proses belajar mengajar lebih aktif 7. Siswa dapat berimajinasi kreatif

8. Siswa merasa senang dan semangat mengikuti pembelajaran dikarenakan suasana belajar yang rileks dan menyenangkan

9. Disebabkan tidak menghafal, daya serap siswa akan lebih cepat dan bertahan lama

10. Tercipta interaksi yang baik antara guru dan siswa

11. Materi mudah dikuasai sehingga termotivasi untuk belajar 12. Pemantauan guru akan peserta didik menjadi lebih insentif

13. Disebabkan suasana pembelajaran rileks dan menyenangkan, hal ini membuat peserta didik bahagia dan bersemangat ketika mengikuti pembelajaran.

Adapun kelemahan dari metode hypnoteaching ini sebagai berikut:

1. Banyak peserta didik dalam satu kelas membuat guru mengalami kesulitan dalam pemberian perhatian ke siswa.

2. Guru harus belajar serta berlatih dalam penerapan metode hypnoteaching.

3. Metode hypnoteaching tergolong metode terbaru di Indonesia maka guru belum banyak yang menggunakan.

4. Kurangnya ketersediaan sarana serta prasana di sekolah yang dapat mendukung dalam menerapkan metode hypnoteaching.60

60N. Yustisia, Hypnoteaching Seni Ajar Mengeksplorasi Otak Peserta Didik, h. 83.

55 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa metode hypnoteaching itu dapat menjadi solusi bagi guru dalam proses pembelajaran termasuk bahasa Arab, baik untuk mengatasi kesulitan belajar, memotivasi peserta didik untuk belajar, membuat kelas jadi menyenangkan, bahkan menjalin kedekatan psikologis antar guru dan peserta didik sehingga kelas menjadi lebih menyenangkan.

1. Penggunaan hypnoteaching dalam pembelajaran bahasa Arab

Dalam pelaksanaannya, langkah-langkah yang digunakan dalam hypnoteaching diantaranya adalah adanya motivasi diri, pacing, leading, modelling, dan memberikan pujian. Secara umum, penerapan hypnoteching dalam pembelajaran dilaksanakan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dengan hypnoteaching, maka peserta didik dapat lebih memahami dan fokus terhadap pembelajaran yang berlangsung karena materi yang disampaikan masuk ke memorinya sehingga tujuan pembelajaran tercapai sebagaimana mestinya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Hypnoteaching

Kelebihan metode hypnoteaching itu sendiri antara lain, meningkatnya minat belajar siswa, meningkatnya fokus siswa terhadap guru, menjadikan pribadi siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya, meningkatnya rasapercaya diri dan motivasi dalam diri siswa, dan menganggap belajar bahasa Arab adalah pelajaran yang menyenangkan dan mudah.

Kekurangan metode hypnoteaching itu antara lain, banyaknya peserta didik didalam kelas sehingga guru harus dapat memberi perhatian secara adil dan merata, guru harus banyak belajar dan berlatih dalam penggunaan hypnoteachingi termasuk belajar NLP. Karena menurut Ibnu Hajar, hypnoteaching itu gabungan dari beberapa metode termasuk NLP. Kekurangan hypnoteaching selanjutnya adalah kurangnya guru atau pengajar yang dapat menerapkan metode ini, sehingga guru harus mengikuti pelatihan-pelatihan hypnoteaching terlebih dahulu dan pelatihan tersebut biasanya relatif mahal. Kurangnya sarana prasarana sekolah yang dapat mendukung metode hypnoteaching.

B. Implikasi

1. Bagi guru, penggunaan metode hypnoteaching dapat membuat guru lebih aktif dalam mengembangkan konsep pembelajaran serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan metode hypnoteaching

2. Bagi siswa, penggunaan metode hypnoteaching menjadikan pembelajaran bagi siswa menyenangkan dan tidak membosankan.

3. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode hypnoteaching serta dapat menjadikannya bahan untuk mengembangkan penerapan dan metode pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

58

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab R, M. N. (2011). Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab.

Malang: UIN Maliki PRESS.

Agama, D. (2010). Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Syamil Qur'an.

Al-Khuliy, M. A. (n.d.). Model Pembelajaran Bahasa Arab.

Almatin, I. (2010). Dahsyatnya Hypnosis Learning untuk Guru dan Orang Tua.

Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Amiruddin, N. (2017). Problematika Pembelajaran Bahasa Arab. TAMADDUN.

Ansari, M. Y. (2009). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa,. Jakarta:

Gaung Persada Presss Jakarta.

Anwar, M. (2009). Self Affirmation Hypnosis. Gowa: Gunadarma Ilmu.

Anwar, M. (2014). Mengajar dengan Teknik Hipnotis (Teori dan Praktek). Samata: PT.

Gunadharma Ilmu.

Arsyad, A. (2010). Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Malang: Pustaka Pelajar.

Arsyad, M. H. (2019). Metode-metode Pembelajaran Bahasa Arab Berdasarkan Pendekatan Komunikatif untuk Meningkatkan Kecakapan Berbahasa. Journal of Shaut Al-Arabiyah, 29.

Azisah, S. (2014). Guru Dan Pengembangan Kurikulum Berkarakter . Makassar:

ALauddin University Press.

Darindo, H. (2013). Penerapan Strategi Pembelajaran Resiprokal disertai dengan Metode Hypnoteaching pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMPN 7 Padang. Jurnal Pendidikan Universitas Bung Hatta, 2.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Diantari, P. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Hypnoteaching terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD. Jurnal Mimbar PGSD Univ. Pend. Ganesha, 4.

Efendy, A. F. (2009). Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Fathudin, A. U. (2017, Desember 8). Model Pembelajaran Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan.

Foundation, A. (2016). Certified Hypnotist Workshop. Makassar.

Gunawan, A. W. (2010). Hypnotherapy for Children. Jakarta: Gramedia Press.

Hajar, I. (2012). Hypnoteaching Memaksimalkan Hasil Proses Belajar Mengajar dengan Hipnoterapi. Yogyakarta: DIVA Press.

Hakim, A. (2010). Hypno is Teaching: Cara Dahsyat Mendidik dan Mengajar. Jakarta:

Visimedia.

Hamalik, O. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Hasan, I. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik . Jakarta: Bumi Aksara.

Hermawan, A. (2014). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Imron, M. (2017). Metode Hypnosis Learning dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Santri:

Studi Kasus di TPA Sabilillah Kerintang Surabaya. Journal of IslamicEducation Studies, 135.

Ismuzarah, S. (2013). Penerapan Hypnoteaching melalui Neuro-Linguistic Programming dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan IPA, 1.

Jaya, N. T. (2010). Hypnoteaching “Bukan Sekedar Mengajar. Bekasi: D-Brain.

Julianti, M. (2018). Pengaruh Penerapan Metode Hypnoteaching terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung. Skripsi, 104.

Kasmaja, H. (2016). Efektivitas Implementasi Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SMP Negeri 41 Bulukumba. Journal Of EST, 45.

Mahardika, D. (2015). Menerapkan Hypnoteaching. Yogyakarta: Diva Press.

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Majid, I. (n.d.). Pemahaman Dasar Hypnosis.

Mardianto, A. S. (2009). CODE. Jakarta: PT. Gramedia.

Maswan, K. M. (2017). Teknologi Pendidikan: Penerapan Pembelajaran yang Sistematis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Miarso. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.

Muin, A. (2015). Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Telaah terhadap Fonetik dan Morfologi). Jakarta: Pustaka Al Husna Baru.

Mulyasa, E. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung.

Dokumen terkait