No 9. No 9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
Ketelitian Penulisan Tabel Materi Soal Diri sendiri
5 Teliti Perbedaan metode nya
6 Kesulitannya adalah
ketika kelompok yg presentasi kebingungan dalam menjelaskan materi yg ingin dijelaskan atau disampaikan ke kelompok lain
7 Kesulitannya perbedaan
ditiap materi yg membuat saya jadi bingung tiap mengerjakan soal
8 Terkadang masih tertukar
antar cara
9 Membedakan metode
pengerjaan yg mana yg harus ditambah atau dikurangi variabel slack dan surplus
10 Terkadang untuk
memahami suatu rumus suka terbalik:(
11 Kendalanya terkadang
masih bingung membedakan cara
penyelesain dgn m charnes, simpleks fase 1, 2 fase dll
12 Jika yang dijelaskan teman
berbeda dengan apa yang dijelaskan ibunya
63 No 9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
Ketelitian Penulisan Tabel Materi Soal Diri sendiri
13 Kesulitan saya, suka
ketuker dalam hal memahami materi 1fase dan fase 2
14 Kesulitan dalam
memahami materi prigram linier yaitu penjelasan dari anggota kelompom yang masih kurang memahami materinya serta contoh soal yang juga belum dikuasai
15 Sulit dipahami karena
banyak metode dan caranya hampir mirip.
Jadi agak sedikit susah untuk membedakan metode satu dengan yang lainnya.
16 Konsepnya masih suka
keliru
17 kendalanya adalah kurangnya
keterangan dalam soal dan cara pengerjaan sehingga saya benar- benar harus detail dan mengikuti langkah pengerjaan sehingga ketika saya tertinggal satu langkah,saya jadi bingung sendiri
64 No 9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
Ketelitian Penulisan Tabel Materi Soal Diri sendiri
18 Suka tertukar cara
mengerjakannya
19 Materinya banyak,
sehingga kendala lupa sering terjadi
20 Kendala saya dalam
memahami materi program linier adalah susah membedakan materi yang satu dan yang lainnya. Pada materi untuk UAS saja. Tapi untuk materi UTS saya paham. Hehe
21 Saat fase 1
22 Membedakan rumus
23 Banyak cara penyelesaian
yang harus dipahami yang hampir semuanya caranya mirip sehingga terkadang suka tertukar.
24 tdk bisa membedakan
cara pengerjaannya
25 ada. karna baru
dikenalkan materi baru tetapi jika sudah terbiasa akan mudah.
26 Materinya mirip sehingga
bingung untuk membedakannya
65 No 9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
Ketelitian Penulisan Tabel Materi Soal Diri sendiri
27 Masing masing metode
penyelesaian Berbeda cara sehingga ada sedikit kesulitan untuk
membedakan
28 Sulit membedakan cara
yang digunakan
29 Penjelasannya kurang
runtut
30 Penjelasannya kurang
jelas
31 Mencari refrensi materi,
karena setiap refrensi itu menggunakan metode metode yang berbeda beda
32 Terkadang Terbalik
Materinya...
33 Penjelasan dari setiap
kelompok kadang suka berbeda
34 Tidak ada, tetapi saat
pertemuan terakhir menjelang uas, baru tahu ternyata rumus OBE /pengoperasian OBE yg sering kita gunakan salah
35 Masih belum pasih dalam
OBE
No 9. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui dalam memahami materi Program Linier?
66
Ketelitian Penulisan Tabel Materi Soal Diri sendiri
36 Membedakan
penyelesaian antar metode
37 Kesulitannya adalah
ketika kelompok yg presentasi kebingungan dalam menjelaskan materi yg ingin dijelaskan atau disampaikan ke kelompok lain
Pertanyaan selanjutnya yang berkaitan dengan tipe soal berbasis kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu pertanyaan No. 10 (apa kendala atau kesulitan yang Anda temui ketika menyelesaikan soal-soal Program Linier?). Secara garis besar subjek menjelaskan kesulitan-kesulitan yang mereka temui seperti tabel, angka, proses pengerjaan, waktu, materi dan lain-lainnya..
Tabel 4.14 Hasil Angket Evaluasi Pertanyaan No.10
No 10. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui ketika menyelesaikan soal-soal Program Linier?
Tabel Angka Proses Pengerjaan Waktu Metode Lain-lain
1 Lupa penempatannya Angka yang terlalu
besar Kebingungan Waktu yang singkat Ketuker
penyelesaiannya
Tidak ada kendala, selama kita belajar insyaAllah kita bisa :)
2
Menyesuaikan tabel yang di minta pada soal
Jika soalnya angkanya besar dan tabelnya udah banyak tetapi belum selesai juga
Terkadang masih suka bingung dalam proses pengerjaanya.
Waktu
menyelesaikannnya lama dan butuh ketelitian tinggi
Membedakan metode Diri sendiri No 10. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui ketika menyelesaikan soal-soal Program Linier?
67
Tabel Angka Proses Pengerjaan Waktu Metode Lain-lain
3
Kendala masih suka tertukar untuk pengerjaan tabel kedua dalam penentuan angka pada tabel kedua jika tidak teliti
Perhitungan angka yang terlalu banyak 3 digit lebih ( X >
3).(lemah dalam hitungan)
Kendalanya ketika harus menggunakan cara OBE itu
membutuhkan waktu lama
Waktu yang singkat
Kesulitanya yaitu menentukan cara yang harus digunakan dengan soal tersebut
terkadang ketika menemui soal program linear apa yang sudah dipelajari seakan-akan hilang begitu saja.
4
Kesulitan dalam menyelesaikan soal- soal program linier adalah terlalu banyak soal yg harus
dikerjakan dengan menggunakan tabel, sehingga terkadang untuk
membedakannya masih sedikit lupa, serta cara
pengerjaannya yang kadang kala berubah ubah membuat saya menjadi bingung untuk
menyelesaikannya
Kesulitannya adalah jika angkanya sulit
Kesulitan dalam menentukan langkah langkah nya
Waktu untuk mengerjakan soal relatif lama
Kendalanya ketika saya tdk mengetahui rumus apa yg harus digunakan
Lupa
penyelesaian ketika liat soal
5 Kadang tertukar tabel
Saya sulit mengoperasikan OBE
waktu
Kesulitannya saat mengerjakan model soal cerita, saya masih kurang paham
Kurang percaya diri dalam mengerjakan soal prolin No 10. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui ketika menyelesaikan soal-soal Program Linier?
68
Tabel Angka Proses Pengerjaan Waktu Metode Lain-lain
6
Agak sulit untuk menyelesaikan soal”
tersebut dgn berbagai cara apalagi ketika sedang ujian yg lebih menegangkan
Menghabiskan waktu lama untuk
menghitung masing"
kolom menggunakan Obe
Terkadang masih tertukar antar cara
Terkadang panik jadi suka lupa cara
penyelesaiannya
7
kesulitan saya adalah lambat dalam
menghitung cara jawaban serta kepercayaan diri dalam menjawab soal sehingga saya dapat menghitung beberapa kali untuk hanya satu jawaban saja
kurangnya waktu untuk mengerjakan soal
Kurang memahami konsep
8 Kesulitan dalam
pengoprasikan OBE
Hanya bingung membedakan m charens fase 1 dan
lain lain
9
Kadang saya bingung dalam menentukan tanda (<, = ,>), bingung membedakan perbedaan dari materi - materi UAS karena tabelnya hampir sama.
Membedakan rumus
No 10. Apa kendala atau kesulitan yang Anda temui ketika menyelesaikan soal-soal Program Linier?
69
Tabel Angka Proses Pengerjaan Waktu Metode Lain-lain
10
Berbeda tanda sehingga menjadi bingung
Kesulitan yang aku temukan ketika sedang
menyelesaikan soal- soal yang diberikan adalah banyaknya berbagai cara yang harus
digunakan/dikerjakan.
11 Lupa penyelesaian
Suka tertukar cara penyelesaian yang satu dengan yang
lainnya.
12 Menghitung OBE cara penghitungan
dan metodenya
13 Kurang teliti dalam
pengoperasian OBE
Ketika tidak
sepenuhnya pemateri menjelaskan materi tersebut. Sehingga jadi miskomunikasi
14 Menghitung dan
menentukan OBE Banyak metode yang
di gunakan
15
Tekadang Saya Suka kebalik dalam
Materi...Atau Ketukar Rumus dan lain-lain...
16
Kendalanya ketika saya tdk mengetahui rumus apa yg harus
digunakan
70 C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini hanya melihat penerapan modul pembelajaran berbasis kemampuan berpikir kreatif matematis dan aplikasi GeoGebra pada mata kuliah Program Linier sehingga kemampuan-kemampuan berpikir matematis lainnya tidak terliat. Hal tersebut menjadi sebuah keterbatasan pada penelitian ini. Selebihnya, masih banyaknya kekurangan- kekurangan terkait modul pembelajaran ini mengindikasi bahwa banyak juga keterbatasan yang muncul pada penelitian ini, seperti kurangnya penjelasan materi secara mendalam, kurangnya kuantitas contoh soal maupun latihan soal yang diberikan dan tidak tersedianya hardcopy untuk modul pembelajaran ini.
71 BAB 5
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis instrumen kemampuan berpikir kreatif matematis yang diujikan pada subjek diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 65.10344828 dan kelas kontrol 57.25925926. Sedangkan pada perhitungan uji-t diperoleh t hitung sebesar 0.1325 sedangkan t tabel 2.0048 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan modul pembelajaran berbasis kemampuan berpikir kreatif matematis dan aplikasi GeoGebra pada mata kuliah Program Linier.
Selanjutnya, subjek pun diberikan angket untuk mengevaluasi penggunaan modul pembelajaran tersebut dengan mengajukan sepuluh pertanyaan essay pada google form.
Berdasarkan angket tersebut persentase subjek yang menyukai modul pembelajaran yang digunakan dan pemilihan metode pembelajaran pada mata kuliah program linier lebih tinggi dibandingkan dengan yang kurang menyukai. Walaupun pada proses penerapannya di kelas mengalami beberapa kendala atau kesulitan seperti kurangnya waktu pelaksanaannya, kurangnya penyajian materi pada modul dan sulitnya subjek memahami materi dan menyelesaikan soal-soal latihan yang tersaji pada modul dikarenakan bentuk modul tersebut masih berupa soffile.
Ditambah lagi, penggunaan metode diskusi pada mata kuliah tersebut membuat subjek lain agak sulit memahami materi yang disampaikan oleh kelompo penyaji. Sehingga diperlukan penjelasan atau penguatan materi kembali oleh peneliti.
72 BAB 6
LUARAN PENELITIAN
73 DAFTAR PUSTAKA
Berman, S. (2001) “Thinking in context: Teaching for Open-mindeness and Critical Understanding” dalam A. L. Costa,. (Ed.) (2001). Developing Minds. A Resource Book for Teaching Thinking. 3 rd Edidition. Assosiation for Supervision and Curriculum Development. Virginia USA.
Febriani, S. & Ratu, N. (2018). Profil Proses dalam Pemecahan Masalah Open-Ended Berdasarkan Teori Wallas. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 7(1), 39-50.
Faradillah, Ayu. (2018). Kesulitan Mahasiswa Calon Guru Matematika Dalam Menyelesaikan Masalah Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tingkat Kemampuannya. Prosiding Kolokium Doktor dan Seminar Hasil Penelitian Hibah 1 (1), 25-41.
Jansen, Amanda. (2006). Seventh Graders’ Motivations For Participating in Two Discussion- Oriented Mathematics Classrooms. The Elementary School Journal.409-428.
Lestari, Indri. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Matematika dengan Memanfaatkan GeoGebra untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika 1(1). 26- 36.
Mulyati, Sri. (2016). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui MEtode Diskusi Berbantu Media Bagan Pecahan di Kelas III SDN Kalisari 1. Jurnal Ilmiah “PENDIDIKAN DASAR” 3(1). 13-19.
Pratiwi, H.P., Nur Hidayah dan Aris Martiana. (2017). Pengembangan Modul Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Sosiologi Berorientasi HOTS. Jurnal Cakrawala Pendidikan 36 (2).
201-209.
Prediger, Susanne. (2006). The Relevance of Didactic Categories for Analysing Obstacles in Conceptual Change: Revisiting the Case of Multiplication of Fractions. Elsevier Learning and Instruction 18. 3-17.
Puncochar, J.M. and P.W. Fox. (2004). Confidence in individual group decision making: when
‘two heads’ are worse than one. Journal of Educational Psychology 96(3). 82–91.
Rabel, Susan., Irene Wooldridge. (2012). Exploratory Talk in Mathematics: What are The Benefits?. Education 3-13: International Journal of Primary, Elementary and Early Years Education 41 (1). 15-22.
Sari, F.K., Farida., M.Syazali. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran (Modul) Berbantu GeoGebra Pokok Bahasan Turunan. Al-Jabar:Jurnal Pendidikan Matematika 7 (2). 135-152.
Sumarmo, Utari., Wahyu Hidayat., Rafiq Zukarnaen., Hamidah & Ratna Sariningsih. (2012).
Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis dan Kreatif Matematik. Jurnal Pengajaran MIPA 17 (1). 17-33.
74 Sumarmo, U. 2016. Pedoman Pemberian Skor pada Beragam Tes Kemampuan Matematik.
http://utari-sumarmo.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2016/05/Pedoman-Pemberian-Skor- Tes-Kemampuan-Berpikir-Matematik-dan-MPP-2016-1.pdf. 4 Agustus 2017 (09:20).
Sumartini, T.S. (2019). Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa melalui Pembelajaran Mood, Understanding, Recall, Detect, Elaborate and Review. Mosharafa:Jurnal Pendidikan Matematika 8 (1). 13-24.
Tjiptiany,E.N., Abdur R.A., Makbul M. (2016). Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri untuk Membantu Siswa SMA Kelas X dalam Memahami Materi Peluang. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan 1 (10). 1938-1942.
Untari, Erny. (2013). Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi 13 (1). 1-8.
Aisah, A. S., Kusnandi, dan Yulianti. K. 2016. Desain Didaktis Konsep Luas Permukaan dan Volume Prisma dalam Pembelajaran Matematika SMP. Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 1(1): 14-22.
Department for Children, Schools and Families. 2008. Developing Critical and Creative Thinking:
in Science. DCSF. Annesley.
Faradillah, Ayu. 2018. Kesulitan Mahasiswa Calon Guru Matematika dalam Menyelesaikan Masalah Kemampuan Berpikir Kreatif Berdasarkan Tingkat Kemampuannya. Prosiding Kolokium UHAMKA Vol 1, Desember 2018.
Gravemeijer, Koeno dan Paul Cobb. 2006. Design Research from a Learning Design Perspective- Educational Design Research. ONLINE. Tersedia: http://www.fi.uu.nl/publicaties/.
Hendriana, H. 2009. Pembelajaran Dengan Pendekatan Metaphorical Thinking Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik, Komunikasi Matematik Dan Kepercayaan Diri Siswa Sekolah Menengah Pertama. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.
Hohenwarter, M dan Fuchs, K. 2004. Combination of Dynamic Geometry, Algebra, and Calculus in the Software System Geogebra. ONLINE. Tersedia: Tersedia:
www.geogebra.org/publications/pecs_2004.pdf .
Kang Sup, L., Dong-jou, H., and Jong Jin, S. 2003. A Development of the Test for Mathematical Creative Problem Solving Ability. Journal of the Korea Society of Mathematical Education Series D: Research in Mathematical Education 7(3): 163-189.
McGregor, D. 2007. Developing Thinking Developing Learning A Guide to Thinking Skills in Education. 1st ed. McGraw-Hill. England.
75 Maharani, H. R. 2014. Creative Thinking In Mathematics: Are We Able To Solve Mathematical Problems In A Variety of Way?. International Conference on Mathematics, Science, and Education.
Mardiana, H. 2013. Pengembangan Desain Pmebelajaran IPA Berbasis Konstruktivisme Tentang Gaya Magnet Di Sekolah Dasar.
Murtafiah, Wasilatul. 2017. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Mengajukan Masalah Persamaan Diferensial. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol. 5 No.2, Maret 2017, hlm 73-81.
Nindiasari, H., Novaliyosi, dan Subhan, A. 2016. Desain Didaktis Tahapan Kemampuan dan Disposisi Berpikir Reflektif Matematis Berdasarkan Gaya Belajar. Jurnal Kependidikan 46(2): 219-232.
Noormandiri, B. K. 2004. Matematika SMA Jilid 3A Program Ilmu Alam. Erlangga, Jakarta.
Nur’aeni, Epon., Muhammad Rijal Wahid Muharram. 2016. Didactical Design Research of Mathematical Communication about Concept of Cuboid Volume in Elementery School.
Proceeding of 3rd International Conference on Research, Implementation and Education of Mathematics and Science Yogyakarta, 16-17 May 2016.
Plomp, T., Nieveen, N., Kelly, A. E., Bannan, B., dan Akker, J. 2010. An Introduction to Educational Design Research. Netzodruk, Enschede.
Roeroe, M. B. 2011. Didactical Design Research (DDR) Dalam Pengembangan Pembelajaran Kependidikan. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 2(2): 139-144.
Sulistiawati, Suryadi, D., dan Fatimah, S. 2015. Desain Didaktis Penalaran Matematis untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SMP pada Luas dan Volume Limas. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 6(2): 135-146.
Sumarmo, U. 2016. Pedoman Pemberian Skor pada Beragam Tes Kemampuan Matematik.
http://utari-sumarmo.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2016/05/Pedoman-Pemberian-Skor- Tes-Kemampuan-Berpikir-Matematik-dan-MPP-2016-1.pdf. 4 Agustus 2017 (09:20).
Suryadi, D. 2010. Didactical Design Research (DDR) dalam Pengembangan Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Pembelajaran MIPA di UM Malang. 13 November.
. 2010. Menciptakan Proses Belajar Aktif: Kajian ari Sudut Pandang Teori Belajar dan Teori Didaktik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika di UN, 9 Oktober 2010.
Suryana, Y., Pranata. O. H., dan Apriani, I. F. 2012. Desain Didaktis Pengenalan Konsep Pecahan Sederhana pada Pembelajaran Matematika untuk Siswa Kelas III Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY. 10 November: 413-426.
76 Suzana, Yenni. 2013. Deskripsi Kesulitan Mahasiswa Prodi PMA Membuktikan Teorema Struktur
Aljabar. Logaritma Vol.1 No.2 Juli 2013. 81-93.
Svecova, V., Rumanova, L., and Pavlovicova, G. 2014. Support of Pupil’s Creative Thinking in Mathematical Education. Procedia – Social and Behavioral Sciences 116(2014):1715- 1719.
Syabana, Ali. 2016. Belajar Menguasai GeoGebra. Palembang: NoerFikri Offset.
Widjaja, Wanti. 2010. Design Research Workshop. Workshop Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Universitas Negeri Jakarta an Universitas Islam Negeri Jakarta.
Zulkardi. 2002. Developibf a Learning Environmen on Realistic Mathematics Education For Indonesian Student and Teacher. Thesis. University of Twente, Enschede.
77 Lampiran 1
Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Eksperimen
NO Nama SKOR
1 Muhammad Jihad 20
2 Purinda Fakhriati Kundima 33
3 Dzulfiqar Fithrahamdi F.W. 35
4 Adam Firdaus 36
5 Fahrul Cahyadi 38
6 Muhammad Hafidh Maruf 53
7 Ivan Mujiman Syah 53
8 Berliana Nur Rahmah 54
9 Silvia Anggraini 59
10 Rizqy Ayu Nurfitri 60
11 Della Haya Halimah 60
12 Riski Sumayanti 61
13 Fauziah Ambar Parawansa 63
14 Nathania Ardya Pramesti 64
15 Fitria Dwi Nurjanah 65
16 Uswatun Khasanah 70
17 Wardah Saniyah 70
18 Agustina 71
19 Mozza Rizke Tasha 71
20 Siti Anisa Maesaroh 74
21 Siti Farida Sarlina 80
22 Rifda Zahra Amalia 80
23 Irfan Agus Setiawan 83
24 Yeci Mey Linda 85
25 Dwi Apriliana 85
26 Lutfiani Cahyaningrum 85
27 Millah Kamalia 90
28 Nida Savira Maulidya 90
29 Meila Asysyaffa 100
Mean 65.10344828
Median 65
Modus 85
Simpangan Baku 19.53631203
Varians 381.6674877
78 Lampiran 2
Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Kontrol
No Nama SKOR
1 Ade Priyanto 15
2 Agil Taminuddin Hamzah 17
3 Devira Ramadhanty 31
4 Dewi Sartika 33
5 Dhea Yuniarti Zahra 37
6 Dwi Ayu Ningsih 38
7 Einary Mahsa 45
8 Eka Ria Ningsih 53
9 Hafani Baihaqi 53
10 Muhammad Jalaluddin 54
11 Muhammad Osaki Guntur D 56
12 Neki Purbo Arum 56
13 Noni Fitri Handayani 56
14 Putri Ayu Damayanthi 58
15 Rifaldi 60
16 Sukma Ayu Tria Ningsih 62
17 Syifa Rahmadiana 66
18 Mayasari Alawia Sahara 70
19 Muhammad Abdul Rozzaq 73
20 Seila Azmia 73
21 Nailis Sakinah 75
22 Jihan Fitri Isnaini 75
23 Intan Nur Fauziyah Al-Hamzah 75
24 Dhita Nabilla Hendrawan 77
25 Iriana Nurfajriyanti 78
26 Dina Puspita 80
27 Rufi Agustin 80
Mean 57.25925926
Median 58
Modus 56
Simpangan Baku 18.84265332
Varians 355.045584
79 Lampiran 3
Perhitungan Distribusi Normal Kelas Eksperimen Xi rata-rata
Simpangan
Baku Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|
20 65.10345 19.53631203 -2.308698281 0.010480165 0.034482759 -0.024002594 0.024002594 33 65.10345 19.53631203 -1.643270744 0.050163464 0.068965517 -0.018802053 0.018802053 35 65.10345 19.53631203 -1.540897277 0.061670894 0.103448276 -0.041777381 0.041777381 36 65.10345 19.53631203 -1.489710543 0.068150181 0.137931034 -0.069780854 0.069780854 38 65.10345 19.53631203 -1.387337076 0.082669501 0.172413793 -0.089744292 0.089744292 53 65.10345 19.53631203 -0.619536071 0.267781633 0.206896552 0.060885082 0.060885082 53 65.10345 19.53631203 -0.619536071 0.267781633 0.24137931 0.026402323 0.026402323 54 65.10345 19.53631203 -0.568349338 0.284898892 0.275862069 0.009036823 0.009036823 59 65.10345 19.53631203 -0.312415669 0.377362322 0.310344828 0.067017494 0.067017494 60 65.10345 19.53631203 -0.261228936 0.396957983 0.344827586 0.052130396 0.052130396 60 65.10345 19.53631203 -0.261228936 0.396957983 0.379310345 0.017647638 0.017647638 61 65.10345 19.53631203 -0.210042202 0.416817368 0.413793103 0.003024264 0.003024264 63 65.10345 19.53631203 -0.107668735 0.457129236 0.448275862 0.008853374 0.008853374 64 65.10345 19.53631203 -0.056482001 0.477478917 0.482758621 -0.005279704 0.005279704 65 65.10345 19.53631203 -0.005295268 0.497887504 0.517241379 -0.019353876 0.019353876 70 65.10345 19.53631203 0.250638401 0.598953155 0.551724138 0.047229017 0.047229017 70 65.10345 19.53631203 0.250638401 0.598953155 0.586206897 0.012746259 0.012746259 71 65.10345 19.53631203 0.301825134 0.618607315 0.620689655 -0.00208234 0.00208234 71 65.10345 19.53631203 0.301825134 0.618607315 0.655172414 -0.036565099 0.036565099 74 65.10345 19.53631203 0.455385335 0.675583978 0.689655172 -0.014071194 0.014071194 80 65.10345 19.53631203 0.762505737 0.77712089 0.724137931 0.052982959 0.052982959 80 65.10345 19.53631203 0.762505737 0.77712089 0.75862069 0.0185002 0.0185002 83 65.10345 19.53631203 0.916065938 0.820183844 0.793103448 0.027080396 0.027080396 85 65.10345 19.53631203 1.018439405 0.845765408 0.827586207 0.018179201 0.018179201
80 85 65.10345 19.53631203 1.018439405 0.845765408 0.862068966 -0.016303557 0.016303557
85 65.10345 19.53631203 1.018439405 0.845765408 0.896551724 -0.050786316 0.050786316 90 65.10345 19.53631203 1.274373073 0.898734385 0.931034483 -0.032300098 0.032300098 90 65.10345 19.53631203 1.274373073 0.898734385 0.965517241 -0.066782857 0.066782857 100 65.10345 19.53631203 1.786240409 0.96296983 1 -0.03703017 0.03703017
1888
65.10345 Lo 0.089744292
L tabel 0.154232803
keterangan data berdistribusi Normal
81 Lampiran 4
Perhitungan Distribusi Normal Kelas Kontrol Xi
rata-
rata Simpangan Baku Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) |F(Zi)-S(Zi)|
15 57.2593 18.8427 -2.242741221 0.012456753 0.037037037 -0.024580284 0.024580284 17 57.2593 18.8427 -2.13659932 0.016315298 0.074074074 -0.057758777 0.057758777 31 57.2593 18.8427 -1.393606012 0.081718306 0.111111111 -0.029392805 0.029392805 33 57.2593 18.8427 -1.287464111 0.098966286 0.148148148 -0.049181863 0.049181863 37 57.2593 18.8427 -1.075180309 0.141147005 0.185185185 -0.04403818 0.04403818 38 57.2593 18.8427 -1.022109358 0.153364572 0.222222222 -0.06885765 0.06885765 45 57.2593 18.8427 -0.650612704 0.257648264 0.259259259 -0.001610996 0.001610996 53 57.2593 18.8427 -0.2260451 0.410583172 0.296296296 0.114286875 0.114286875 53 57.2593 18.8427 -0.2260451 0.410583172 0.333333333 0.077249838 0.077249838 54 57.2593 18.8427 -0.172974149 0.431335874 0.37037037 0.060965503 0.060965503 56 57.2593 18.8427 -0.066832248 0.473357625 0.407407407 0.065950218 0.065950218 56 57.2593 18.8427 -0.066832248 0.473357625 0.444444444 0.028913181 0.028913181 56 57.2593 18.8427 -0.066832248 0.473357625 0.481481481 -0.008123856 0.008123856 58 57.2593 18.8427 0.039309653 0.515678245 0.518518519 -0.002840274 0.002840274 60 57.2593 18.8427 0.145451554 0.557822818 0.555555556 0.002267263 0.002267263 62 57.2593 18.8427 0.251593455 0.599322341 0.592592593 0.006729748 0.006729748 66 57.2593 18.8427 0.463877258 0.678632156 0.62962963 0.049002527 0.049002527 70 57.2593 18.8427 0.67616106 0.750530804 0.666666667 0.083864137 0.083864137 73 57.2593 18.8427 0.835373911 0.798246393 0.703703704 0.094542689 0.094542689 73 57.2593 18.8427 0.835373911 0.798246393 0.740740741 0.057505652 0.057505652 75 57.2593 18.8427 0.941515812 0.826779705 0.777777778 0.049001927 0.049001927 75 57.2593 18.8427 0.941515812 0.826779705 0.814814815 0.01196489 0.01196489 75 57.2593 18.8427 0.941515812 0.826779705 0.851851852 -0.025072147 0.025072147 77 57.2593 18.8427 1.047657714 0.852601832 0.888888889 -0.036287057 0.036287057
82 78 57.2593 18.8427 1.100728664 0.864492617 0.925925926 -0.061433309 0.061433309 80 57.2593 18.8427 1.206870565 0.886259003 0.962962963 -0.07670396 0.07670396
80 57.2593 18.8427 1.206870565 0.886259003 1 -0.113740997 0.113740997
Lo 0.114286875
Ltabel 0.154232803
keterangan data berdistribusi normal
83 Lampiran 5
Perhitungan Data Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol
Varians 1 381.6674877 Varians 2 355.046
F 1.07498039
Ftabel 3.315829501 keterangan
data homogen
84 Lampiran 6
Perhitungan Uji-t Kelas Eksperimen dan Kontrol
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 20 15 t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
2 33 17
3 35 31 Kelas Eksperimen
4 36 33 Mean 65.10344828
5 38 37 Variance 381.6674877
6 53 38 Observations 29
7 53 45 Pooled Variance 368.8495341
8 54 53 Hypothesized Mean Difference 0
9 59 53 df (Derajat Kebebasan) 54
10 60 54 t Stat (Nilai T Hitung) 1.527250577
11 60
56
P(T<=t) one-tail (Nilai P Value Jika di SPSS /
MINITAB) 0.066267671
12 61 56 t Critical one-tail (Nilai T tabel) 1.673564906
13 63
56
P(T<=t) two-tail (Nilai P Value Jika di SPSS /
MINITAB) 0.132535342
14 64 58 t Critical two-tail (Nilai T tabel) 2.004879288
15 65 60
16 70
62
keterangan : hasil P value yaitu 0.1325 lebih dari 0.05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan
17 70 66
18 71 70
19 71 73
20 74 73
21 80 75
22 80 75
23 83 75
24 85 77
25 85 78
26 85 80
27 90 80
28 90
29 100
85 Lampiran 7. Biodata Peneliti
86
87
88