• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berfikir

BAB II KAJIAN PUSTAKAN DAN HIPOTESI PENELITIAN

B. Kerangka Berfikir

Selama proses pembelajaran dipenuhi dengan penjelasan-penjelasan yang dimana sebagian besar penjelasan adalah dilakukan oleh guru.

Menjelaskan merupakan informasi lisan/memberitahukan tentang sesuatu yang belum diketahui, tentang kejadian, fakta, kepada orang lain untuk dipahami dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang baik adalah guru yang menguasai berbagai keterampilan-keterampilan dasar, salah satunya adalah keterampilan menjelaskan baik dengan mengunakan metode, strategi, maupun teknik dalam mengajarkan materi yang disampaikan. Proses pembelajaran yang baik akan berpengaruh pada

hasil yang baik pula, sehingga jika seorang guru menginginkan hasil belajar yang baik maka diwajibkan untuk menguasai keterampilan menjelaskan.

Hasil belajar merupakan dampak setelah melakukan proses pembelajaran. Dampak tersebut bersifat positif yang berubah kearah yang lebih baik secara kompetensi. Aspek tersebut adalah aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), psikomotorik (penerapan). Dari uraian diatas maka dapat dibuat kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Perbedaan hasil belajar siswa kelas VII A dan kelas VII B pada mata pelajaran akidah akhlak ketika penerapan metode penugasan di MTs Darul Hamidy NW Iwan Lombok Tengah.

Hipotesis Penelitian

H0: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII A dan kelas VII B pada mata pelajaran akidah akhlak ketika penerapan metode penugasan di MTs Darul Hamidy NW Iwan Lombok Tengah.

Ha: Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII A dan kelas VII B pada mata pelajaran akidah akhlak ketika penerapan metode penugasan di MTs Darul Hamidy NW Iwan Lombok Tengah.

Metode Penugasan (X)

Hasil Belajar (Y)

Dari kedua hipotesis di atas dalam penelitian mengajukan Ha yang berbunyi “Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII MTs pada mata pelajaran Akidah akhlak sebelum dan sesudah di terapkan metode penugasan Darul Hamidy NW Iwan Lombok Tengah.

30 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menguji hipotesa dari data-data yang telah dikumpulkan sesuai dengan teori dan konsep sebelumnya. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan deduktif induktif yang berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang kemudian dikembangkan menjadi permasalahan- permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.34

2. Jenis Penelitian

Adapun penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidiki. Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.35

Kesimpulan dari hasil penelitian ini disajikan dari hasil analis data dengan rumus matematis. Tujuan dari penelitian eksperimen untuk menemukan pengaruh dari treatment terhadap peningkatan hasil belajarnya. Verifikasi hasilnya diperoleh dengan membandingkan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol (non experiment).

Secara umum dikenal adanya dua jenis penelitian eksperimen yaitu eksperimen betul (true experiment) dan eksperimen tidak betul-

34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 12.

35 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,(Jakarta:PT Bumi Aksara,2006),hlm.116.

betul tetapi hanya mirip eksperimen. Itulah sebabnya maka penelitian yang kedua ini dikenal sebagai “penelitian pura-pura” atau quasi experiment. Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini termasuk eksperimen kuasi (quasi experiment) atau eksperimen semu, karena peneliti menerapkan tindakan berupa metode pembelajaran. Selain itu juga dalam penelitian eksperimen semu lingkungan yang mempengaruhi hasil penelitiannya tidak dapat dikendalikan.36

B. Populasi dan sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam suatu penelitian, yang dimaksud populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat lain mengartikan populasi merupakan seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti dan yang nantinya dikenai generalisasi. Generalisasi adalah suatu cara pengambilan kesimpulan terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari sekelompok individu yang sedikit jumlahnya.37

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang akan diteliti yang nantinya akan digeneralisasikan untuk ditarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap.

36 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif R & D,(Alfabeta: 2015), hlm.73.

37 Ibid, hlm. 80.

Sampling adalah cara pengumpulan data atau penelitian kalau hanya elemen sampel (sebagian dari elemen populasi) yang diteliti.

Pengertian lain sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil sampel yang reprensif dari populasi.38 Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Penelitian ini menggunakan Metode dalam penentuan pemilihan sampel ini, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh.

Teknik penarikan sampel ini dilakukan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena kelas yang ada di MTs Darul Hamidy NW Iwan. Berdasarkan informasi guru PAI bahwa kelas-kelas tersebut memiliki kemampuan yang hampir sama dan kelas tersebut telah mendapat materi Aqidah Akhlak yang sama.

2. Sampel

Sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Cara pengambilan sampel dalam penelitian sangatlah penting terlebih jika peneliti ingin hasil penelitiannya berlaku untuk seluruh populasi.”39 Sehingga sampel yang diambil haruslah dapat mewakili semua karakteristik yang terdapat pada populasi jika tidak maka kesimpulan dari penelitiannya akan bisa atau tidak menentu. Jumlah kelas A sebanyak 26 siswa sedangkan kelas B sebanyak 26 siswa. Populasi keseluruhan berjumlah 52 pesertadidik. Dengan demikian jika

38 Ibid,hlm.81.

39 Ibid, hlm. 81.

memperhatikan siswa kelas VII yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah masing-masing kelas 26 orang sehingga jumlah siswa kelas VII adalah 52 orang. Jumlah 52 orang siswa yang menjadi subjek penelitian jika memperhatikan pendapat suharsimi arikunton termasuk penelitian populasi. Hal ini sesuai pernyataan Suharsimi Arikunto yang menyatakan: “Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Sebaliknya subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%”.40

Sedangkan menurut Sugiyono adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, samling ini sering disebut sampel jenuh , dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.41

Sesuai dengan pendapat di atas, dan mengingat jumlah responden atau siswa adalah 26 orang, maka penelitian ini di kategorikan penelitian populasi.

C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah pada hari senin tanggal 1-hari selasa tanggal 8 bulan Januari 2018 hingga berakhirnya proses penelitian dan pelaporan hasil penelitian.

40 Suharsimi Arikunto, Prosedur…, hlm. 108.

41 Sugiyono, Metode Penelitian. . . ,hlm. 85

2. Tempat Penelitian

Pelaksanaan ini dilaksanakkan di MTs Darul Hamidy NW Iwan pada siswa kelas VII MTs semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik atau keadaan pada suatu obyek yang mempunyai variasi nilai. Secara umum dapat dinyatakan bahwa variabel adalah “operasionalisasi dari konsep. Fungsi variabel dapat dibedakan atas tiga fugsi, yakni variabel sebab, variabel penghubung, dan variabel akibat”42. Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, variabel penelitian dibedakan menjadi:

a) Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent serta variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

b) Variabel dependen: variabel ini disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen, serta variabel terikat variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

c) Variabel moderator: variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

d) Variabel intervening: variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

e) Variabel kontrol: variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.43

Pada umummya, variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat dan tidak melibatkan variabel yang lain. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: a)

42 Ibid, hlm.39.

43 Imam Ghazali, Analisis Multivariate Aplikasi SPSS, (Semarang, UNDIP Press, 2016),hlm.15

Variabel bebas: metode penugasan yang dilambangkan X dengan indikator pelaksanaan penugasan. b) Variabel terikat: kreativitas siswa yang dilambangkan Y dengan indikator penguasaan terhadap materi segitiga, usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan pemenuhan siswa dalam indikator berpikir kreatif yang meliputi kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian

Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Pengertian lain tentang data adalah sejumlah informasi yang dapat memnerikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya.

Macam data yang digolongkan menurut cara memperolehnya ada dua, yaitu:

Pertama, data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya dan kemudian diolah sendiri. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan tes hasil kreativitas matematika pada sampel yang telah dipilih.

Kedua, Data Skunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah dikelola pihak lain yang sudah dipublikasikan. Adapun data skunder dalam penelitian ini adalah data tentang daftar nilai raport siswa, data tentang sejarah, daftar siswa dan guru.44

Untuk memperoleh data yang diharapkan maka dalam suatu penelitian diperlukan teknik pengumpulan data. Langkah ini sangat penting karena data yang dikumpulkan nanti akan digunakan dalam menguji hipotesis. Dalam melakukan teknik pengumpulan data harus disesuaikan

44 Nana Syaudih,Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010), hlm.67.

dengan data yang diperlukan. Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Teknik Observasi

Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono mengemukakan bahwa

“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.”45 Dalam teknik ini yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Pendapat lain mengartikan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Teknik ini banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu kegiatan dalam situasi yang sebenarnya ataupun buatan. Teknik observasi dibedakan menjadi dua yaitu:

Pertama, observasi terstruktur, observasi ini merupakan teknik observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati kapan dan dimana tempatnya. Kedua, Observasi tidak terstruktur Observasi ini merupakan observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi karena peneliti belum tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. …..

Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang menjadi sampel penelitian, dan letak geografisnya dan hal-hal lain yang diperlukan dalam penelitian.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan “setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau untuk keperluan pengujian suatu peristiwa

45 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta:

pT Bumi Aksara, 2006), hlm.219

atau menyajikan akunting”.46 Dokumen dijadikan sebagai data untuk membuktikan penelitian karena stabil, alamiah, tidak reaktif sehingga mudah ditemukan dengan teknik kajian isi. Dalam penelitian ini, teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang guru, pegawai dan siswa, nilai ulangan harian matematika sebelumnya kelas dan foto selama pembelajaran waktu penelitian.

3. Teknik Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan tes sebagai metode pengumpulan data merupakan latihan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi dan kemampuan atau bakat.47

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan “alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen akan menentukan kualitas data yang terkumpul. Dalam kegiatan penelitian untuk memperoleh data yang berasal dari lapangan, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen yang baik dan mampu mengambil informasi dari objek atau subjek yang diteliti”.48 Di bidang pendidikan ada tingah laku, instrumen penelitian pada umumnya perlu mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel.

Pada tahap validitas dan reliabilitas inilah tes hasil kreativitas diuji

46 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2006), h.219.

47 Saifuddin Azwar, Validitas Dan Reliabelitas Tes, (Yogyakarta, pustaka pelajar 2015), hlm. 134.

kualitasnya sebagai suatu perangkat secara menyeluruh. Pengujiannya dilakukan setelah dilakukan pengujian atas kualitas pada masing-masing butirnya.

1. Pedoman Tes Tertulis

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis yaitu “berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula. Jenis tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian“.49 Tes tertulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes uraian ini digunakan untuk mengetahui kreativitas belajar siswa yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran (post test)

2. Pedoman Observasi

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu: 1) Observasi non- sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamata, 2) Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.50 Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Pada penelitian ini pedoman

49 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan_Kuantitatif & Kualitatif (Korelasional, Eksperimen, Ex Post Facto, Etnografi, Grounded Theory, Action Research, (Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 89.

50 Afifudin dan Saebani, Ahmad, Beni, Metodologi Pendidikan Kualitatif, (Bandung:

Pustaka Setia,2009),hlm. 41.

observasi berupa daftar terkait proses pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kelas eksperimen.

3. Pedomen Dokumentasi

Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini adalah “suatu alat pengumpul data tentang subjek penelitian dengan menggunakan teknik dokumentasi”.51 Pedoman ini berupa daftar-daftar terkait data populasi siswa, data siswa dan guru, foto pelaksanaan selama penelitian dan hasil pekerjaan siswa selama pembelajaran.

G. Analisis Data

Analisa data merupakan rangkaian penelaahan, pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. Analisis data dilakukan setelah data dari sampel melalui instrumen terkumpul. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik. Melalui uji statistik ini, dapat digunakan untuk menghitung data-data yang diperoleh dan nantinya dapat dianalisis.

Dalam statistik, teknik yang digunakan untuk mengetahui koefisien perbedaan antara dua buah distribusi data adalah teknik regresi atau uji t.

dalam penelitian ini teknik statistik yang digunakan adalah teknik t–test.

Hal ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara siswa yang dikenai metode penugasan dengan siswa yang tidak dikenai metode tersebut, terhadap hasil belajar. Sebagai uji prasyarat suatu penelitian, sebelum

dilakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada data yang akan dianalisis.

Adapun yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Pengertian lain tentang data adalah sejumlah informasi yang dapat memnerikan gambaran tenteng suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya.

Macam data yang digolongkan menurut cara memperolehnya ada dua, yaitu:

Pertama, data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya dan kemudian diolah sendiri. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan tes Aqidah Akhlaq siswa pada sampel yang telah dipilih. Kedua, Data Skunder adalah data yang diperoleh dari data yang sudah dikelola pihak lain yang sudah dipublikasikan. Adapun data skunder dalam penelitian ini adalah data tentang data tentang sejarah dan daftar siswa dan guru.52

1. Uji Normalitas

“Normalitas sebaran data menjadi suatu asumsi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidikan karena erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian”.53 Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat (2), yaitu:

52 Sukadi, Metodologi Penelitian Pendidikan,( Jakarta: Bumi Aksara ,2003), hlm. 76.

53Alfira Mulya Astuti,Statistika Penelitian, (Mataram: Insan Madani Publishing, 2016), Hlm. 61.

i i i

E E

O 2

2 ( )

2 : Chi kuadrat

Oi : Frekuensi observasi Ei : Frekuensi harapkan.54

Dengan kreteria pengujian normalitasnya yaitu jika 2hitung< 2 tabel

maka data tersebut berdistribusi normal. Pada keadaan lain, data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Berdasarkan data dari hasil belajar, penelitian akan terlebih dahulu dianalisis dengan uji F (uji homogenitas), yaitu menentukan rumus t-tes yang mana akan digunakan untuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji varians kedua sampel homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

Fhitung =

Data dikatakan homogen apabila hasil Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan Ftabel dengan dk pembilang (n1-1) dan dk penyebut (n2- 1) pada taraf kesalahan 5% jika Fhitung Ftabel maka varians kedua kelompok adalah homogen. Apabila Fhitung Ftabel maka varians dikatakan tidak homogen.55

54Ibid.,h.61.

55Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta),2018, Hlm.199

3. Uji Beda (uji-t)

Uji-t bertujuan untuk membandingkan dua nilai rata-rata dengan melihat perbedaan secara signifikan. Uji-t digunakan tergantung dari homogen dan tidaknya varians data. Terdapat beberapa rumus uji t serta pedoman penggunaannya.

2 2 2 1

2 1

2 1

n s n

s

X t X

 

1) 1 (1 2

) 1 ( ) 1 (

2 2

1

2 2 2 2 1 1

2 1

n n n

n

s n s n

X t X

Keterangan:

̅̅̅ : Rata-rata nilai kelompok ekperimen

̅ : Rata-rata nilai kelompok control

: Standar deviasi nilai kelompok ekperimen : Standar deviasi nilai kelompok control

: Jumlah siswa dalam kelompok ekperimen

: Jumlah siswa dalam kelopok kontrol

Rancangan analisis dengan menggunakan uji-t bertujuan untuk melihat perbedaan antara kelompok experimen dengan kelompok kontrol. Jika hasil pengujian dengan t-test ini menggambarkan adanya

Separated varian

Pooled varian

perbedaan antara kedua kelompok yaitu kelompok experimen dan kelompok kontrol tersebut, maka dapat disimpulan bahwa apa yang menjadi tujuan utama dari penelitian ini atau sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu efektivitas model pembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII MTs Darunnajah Al-falah Telagawaru Tahun Pelajaran 20017 / 2018

Berdasarkan pada kerangka berpikir maka hipotesis yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu Model pembelajaran PBL ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII MTs Darunnajah Al-falah Telagawaru tahun pelajaran 2017/2018. Terdapat dua macam hipotesis penelitian yaitu hipotsis kerja dan hipotesis nol.

Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif dan hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif.

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Madrasah Tsyanawiah (MTs) Darul Hamidiy NW Iwan adalah lembaga pendidikan tingkat menengah masih berstatus sekolah swasta yang berada di bawah naungan Departemen Agama (DEPAG). Madrasah ini berlokasi di Jalan Raya Kopang-Praya Km. 08 Dusun Iwan Desa Darmaji Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, yang didirikan oleh TGKH. Lalu Abdul Hamid, oleh karena itu dinamakan Darul Hamidiy dan sampai sekarang diteruskan oleh anak serta cucu sebagai pengelola.

Letak MTs Darul Hamidiy NW Iwan sangat strategis karena lokasinya berdekatan dengan jalan raya dan pemukiman, yang mempunyai batasan wilayah yakni: sebelah utara berbatasan dengan perumahan warga, sebelah timur berbatasan dengan jalan raya, sebelah selatan berbatasan dengan perumahan warga dan sebelah barat berbatasan dengan persawahan.

Madrasah ini berdiri di atas lahan seluas 5000 M2 dengan jenis bangunan permanen. Bangunannya selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, bahkan sudah berbentuk bangunan vertikal. Hal ini menunjukkan bahwa MTs Darul Hamidiy NW Iwan adalah Madrasah yang cukup maju dibandingkan dengan Madrasah yang ada di sekitarnya.

Latar belakang didirikannya MTs Darul Hamidiy NW Iwan yakni adanya kebutuhan masyarakat Dusun Iwan dan sekitarnya mengenai

pendidikan karena sebelum Madrasah ini berdiri, masyarakat masih kesulitan untuk mengenyam pendidikan, karena pada saat itu sekolah formal masih sangat langka dan MTs Darul Hamidiy NW Iwan dapat dikatakan lembaga pendidikan yang cukup tua dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang ada di sekitarnya, seperti MA Darussolihin NW Darmaji, MA NW Mertaknao, SMAN 1 Praya Tengah dan masih banyak lagi. Di sisi lain kondisi ini merupakan tantangan bagi MTs Darul Hamidiy NW Iwan untuk bersaing secara kompetitif dengan Sekolah atau Madrasah lain di sekitarnya, namun MTs Darul Hamidiy NW Iwan sudah mendapat akreditasi “B”, hal ini menandakan bahwa Madrasah ini sudah diakui baik.

Visi yang dimiliki oleh MTs Darul Hamidiy NW Iwan yakni:

“Mewujudkan Output yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan yang Dilandasi Iman dan Takwa”. Untuk mewujudkan visi tersebut, pihak Madrasah mempunyai beberapa program untuk mendukung visi yang telah dibuat yakni, kegiatan rutin dalam hal agama seperti membaca Al-Qur'an, pidato Islami dan membaca syair-syair karangan TGKH. Lalu Abdul Waris yang merupakan salah satu putra dari TGKH. Lalu Abdul Hamid. Selain itu ada juga kegiatan mingguan yakni Hiziban yang diadakan setiap jumat pagi yang didiikuti oleh semua siswa-siswi dan juga Guru.56

Di samping Visi, MTs Darul Hamidiy NW Iwan juga memiliki Misi sebagai berikut:

a. Menciptakan lingkungan Madrasah yang beriman, bertaqwa dan berakhlaqul karimah.

56 Dokumentasi, 10 juli 2018.

Dokumen terkait