• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN

B. Kerangka Berpikir

4 Wirdatul Muniroh, Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta

Prinsip gaya kepemim pinan terhadap kinerja

Aspek kepemimpi nan dan kepuasan kerja

Sama-sama membahas gaya

kepemimpinan dengan teori yang berbeda 5 Mohammad Alfian Ishaqy,

Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap tingkat kedisiplinan guru MAN se- Kota Makasar

Teori kepemim pinan dan kedisiplin an

Aspek kepemimpi nan dan kepuasan kerja

Sama-sama membahas gaya

kepemimpinan dengan teori yang berbeda 6 Adlan Adam, Pengaruh gaya

kepemimpinan kepala

sekolah terhadap kinerja guru di SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman Daerah Istimewa Yogyakarta

Prinsip gaya kepemim pinan terhadap kinerja

Aspek kepemimpi nan dan kepuasan kerja

Sama-sama membahas gaya

kepemimpinan dengan teori yang berbeda

memengaruhi kinerja guru. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat dari cara atau tingkah laku kepala sekolah di sekolah yang merupakan tugas dan kewajiban sebagai kepala sekolah. Gaya kepemimpinan tersebut terdiri dari otoriter, demokrasi, serta Laissez Faire kepala sekolah terhadap kinerja guru. Sedangkan kompetensi kepala sekolah dapat dilihat antara lain dari 5 (lima) kompetensi yang diharuskan yaitu , Manajerial, kepribadian, sosial,supervisi.

Sedangkan kinerja guru dapat dilihat antara lain dari pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan guru dalam menjalankan tugasnya.

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh dari variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan (X1) dan kompetensi kepala sekolah (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y) di SMA Negeri se-Kabupaten Lombok Tengah. Kepala sekolah dan guru merupakan komponen-komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Dalam organisasi sekolah, hubungan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala sekolah terkait dalam menggerakkan para guru untuk mempunyai etos kerja baik maupun kurang baik. Kepala sekolah dan guru merupakan pengaruh antara pimpinan dengan bawahan, untuk itu guna tercapainya tujuan yang hendak dicapai terutama mutu pendidikan di sekolah, diperlukan kerja sama yang sinergis dan kondusif antara kepala madrasah dan guru.

Dalam organisasi sekolah, kepala sekolah dituntut menampilkan suatu gaya kepemimpinan yang adil, wibawa, kharismatik dan demokratis. Hal ini akan berdampak terhadap etos kerja (kinerja) guru yang ditampilkan oleh para guru, karena mereka telah melihat dan mendapatkan sikap yang adil, bijaksana, tegas dan perhatian dari kepala sekolah terhadap semua guru. Hal ini akan menggugah guru untuk lebih berkinerja secara baik. Oleh karena itu diduga ada pengaruh antara gaya kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru.

Dari uraian yang telah dipaparkan baik secara terpisah maupun secara bersama-sama dapat diduga bahwa baik gaya kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin guru berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Oleh karenanya, untuk meningkatkan kinerja ataupun produktifitas kualitas kerja guru, sekolah harus memberikan

suatu suasana kerja yang nyaman, penciptaan lingkungan yang kondusif dan kompetitif secara positif baik dari sistem kepemimpinan, pengelolaan organisasi dan penegakan peraturan.

Hal ini akan menciptakan dan membuat guru berkinerja sesuai dengan standar pendidikan nasional. Hal tersebut di atas didasarkan pada logika bahwa suasana kerja yang nyaman dan kondusif, lingkungan dan pengelolaan organisasi yang tertib dan teratur, maka akan membentuk sikap guru yang loyal dan disiplin guru yang baik sehingga akan berdampak pada kinerja guru yang baik pula, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah secara khusus dan mutu pendidikan pada umumnya. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti menggambarkan melalui skema tata pikir penelitian. Skema tata pikir penelitian sebagai pijakan alaur berpikir dalam melakukan penelitian.

Skema tata pikir penelitian disajikan berikut ini:

Kinerja Guru - Perencanaan - Pelaksanaan - Evaluasi

Kompetensi Kepala sekolah - Manajerial

- Kepribadian - Supervisi

Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir C. Hipotesis penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan di atas, diajukan hipotesis penelitian dan hipotesis kerja penelitian sebagai berikut:

a. Merujuk pada rumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini antara lain:

Landas an Teori Landasan Teologis:

Al- Quran dan Hadis

Landasan Yuridis: UU Sisdiknas dan

PP

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah:

- Otoriter - Demokrasi -

1) Terdapat pengaruh signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah.

2) Terdapat pengaruh signifikan kompetensi kepala sekolah dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah.

3) Terdapat pengaruh signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah secara bersama sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah b. Hipotesis kerja

1) H0 : Tidak ada pengaruh signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. (Ho1= ρ=0) Ha : Ada pengaruh signifikan gaya kepemimpinan kepala

sekolah dengan kinerja kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah.(Ha1= ρ≠0)

2) H0 : Tidak ada pengaruh signifikan kompetensi kepala sekolah dengan kinerja kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. (Ho2= ρ=0)

Ha : ada pengaruh pengaruh signifikan kompetensi kepala sekolah dengan kinerja kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. (Ha2= ρ≠0)

3) H0: Tidak ada pengaruh signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah secara bersama sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. (Ho3= ρ=0)

Ha : ada pengaruh signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah secara bersama sama dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah (Ha3= ρ≠0)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif.

Penelitian deskriftif yaitu salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai situasi sosial atau dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Desain penelitian ini adalah ex post facto yaitu data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung tanpa ada perlakuan. Penelitian kuantitatif pada dasarnya dilakukan untuk penelitian inferensial (pengujian hipotesis) dan menyandarkan pada suatu probabilitas penolakan atau penerimaan hipotesis sebagai jawaban masalah atau pertanyaan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang perlu diuji melalui proses pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.82 Dalam penelitian ini akan dijelaskan hubungan kausal yang terjadi antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis yang telah disusun.83

Data yang diperoleh tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri se Lombok Tengah, akan dianalisis dengan perhitungan statistik dengan metode Analysis Regresi untuk melihat ada tidaknya pengaruh secara fungsional antara satu atau lebih variabel terikat dengan variabel bebas. Pengaruh antara variabel yang memengaruhi dan variabel yang dipengaruhi akan dapat dilihat berdasarkan data hasil penelitian di lapangan.

82Nur Indriartoro & Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 2002), h.81.

83 Singarimbun, M. & Sofian Effendi, Metode penelitian survei, (Jakarta:

LP3ES, 1999), h.5

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang bertujuan untuk mengungkap pengaruh secara parsial antara gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri di kabupaten Lombok Tengah.

Menurut David Kline dalam sugiyono umumnya penelitian survei dilakukan untuk mengambil sebuah generalisasi dari pengamatan yang tidak terlalu mendalam. Walaupun tidak seperti pada metode eksperimen yang memerlukan kelompok kontrol, generalisasi pada penelitian survei yang dilakukan dapat lebih akurat bila digunakan pada sampel yang mewakili (representatif).84

Penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

Penelitian survei ini dilakukan kepada guru untuk mendapatkan informasi mengenai variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi kepala sekolah dan kinerja guru itu sendiri.

B. Populasi dan Sampel

Dokumen terkait