• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buat jalanmu sendiri dan tinggalkanlah jejak”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Buat jalanmu sendiri dan tinggalkanlah jejak”"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk mengetahui: Pertama: Pengaruh gaya manajemen terhadap kinerja guru; Kedua: Pengaruh kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru, Ketiga: Pengaruh gaya manajemen dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru. Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompetensi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Se-Lombok Tengah”, terdapat kendala dan hambatan yang penulis alami, namun Alhamdulillah berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. , penulisan tesis ini dapat terlaksana.

PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN DAN

51 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Kepala Sekolah 52 Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru 54 Tabel 4.1 Uji Validasi Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah 64 Tabel 4.2 Uji Validasi Kompetensi Kepala Sekolah 65. 80 Tabel 4.18 Variabel Kinerja Guru Item Index Perhitungan Hasil Variabel 4.18 Variabel Kinerja Guru Hasil482 Variabel Hasil4 Deskripsi4. item kinerja 1 dan.

Tabel 4.25  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  90  Tabel 4.26  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  93  Tabel 4.27  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  94  Tabel 4.28  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  96
Tabel 4.25 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary 90 Tabel 4.26 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary 93 Tabel 4.27 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary 94 Tabel 4.28 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary 96

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

4 Adlan Adam, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gondokusuman Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2019), 19. 9 Adlan Adam, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Direktur tentang Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gondokusuman Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2019), 23.

Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru di sekolah menengah negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Peneliti tidak memasukkan gaya kepemimpinan lain dalam penelitian ini yang belum dilakukan penelitian teoritis dan empiris yang jelas.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Gaya Kepemimpinan dan Kompetensi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Sekolah; dapat memberikan informasi sekaligus referensi mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah yang cocok untuk meningkatkan kinerja guru dan kinerja siswa.

Definisi Operasional

  • Hubungan Antar Variabel

Muara Dua Lhoksuemawe yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.78. 4 Wirdatul Muniroh, Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta.

Tabel 1   Skala Likert.
Tabel 1 Skala Likert.

Kerangka Berpikir

Gaya kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari otoriter, demokratis dan laissez faire dalam kaitannya dengan kinerja guru. Dalam organisasi sekolah, kepala sekolah diharapkan menunjukkan gaya kepemimpinan yang adil, berwibawa, karismatik, dan demokratis. Dari uraian yang disajikan baik secara terpisah maupun bersama-sama, dapat diasumsikan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru sekolah menengah negeri di Kabupaten Lombok Tengah (Ha3= ρ≠0). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri di kabupaten Lombok Tengah.

Penelitian survei ini dilakukan terhadap guru untuk memperoleh informasi mengenai variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi kepala sekolah dan kinerja guru itu sendiri.

                            Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir   C.  Hipotesis penelitian
Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir C. Hipotesis penelitian

Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut David Kline dalam Sugiyono, penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk menarik generalisasi dari pengamatan yang tidak terlalu mendalam. Meski tidak seperti metode eksperimen yang memerlukan kelompok kontrol, generalisasi dalam studi survei bisa lebih akurat jika digunakan pada sampel yang representatif. Penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk memperoleh data masa lalu atau masa kini tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel, dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan hasil penelitian cenderung bersifat generalisasi.

Data mengenai nama sekolah dan jumlah guru SMA Negeri Lombok disajikan pada tabel di bawah ini. Dalam penentuan sampel pada penelitian ini kami melalui dua tahap, yaitu: tahap pertama dengan pemilihan 30% dari seluruh sekolah menengah negeri yang ada dalam populasi yaitu 30% dari 17 sekolah, sehingga diperoleh 6 sekolah. Tahap kedua adalah penentuan besar sampel, yakni dari 30% sekolah yang dipilih secara acak pada tahap pertama, akan diambil 30% dari total jumlah guru yang berstatus ASN.

Dari penjelasan di atas peneliti memperoleh 6 sekolah sebagai sampel seperti terlihat pada tabel berikut.

Waktu dan tempat penelitian

Variabel penelitian

Desain penelitian

Konsep ini ditegaskan oleh Sugiyono yang menyatakan bahwa angket adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pernyataan tertulis untuk dijawab.88 Jawaban dari angket tersebut selanjutnya akan dianalisis dan dijelaskan sebagai hasil pengumpulan data. di lapangan. Instrumen kuesioner mempunyai rangking yang tinggi dan mempunyai kemampuan dalam mengungkap potensi responden serta dilengkapi dengan petunjuk yang seragam kepada responden. Penelitian ini menggunakan item instrumen angket yang disajikan dengan menggunakan skala likert yang dinyatakan dalam lima alternatif pilihan jawaban.

Skala likert digunakan tanpa menghilangkan alternatif pilihan tengah karena diharapkan responden dapat berpendapat, tidak netral atau tidak berpendapat. Arikunto menjelaskan responden cenderung memilih alternatif yang berada di tengah, karena pilihan tengah merupakan pilihan yang paling aman dan termudah. ​​90 Jumlah item instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 45 item yang selanjutnya akan diuji validitasnya. Bentuk skala Likert menggunakan checklist, yang mempunyai keunggulan persiapan yang singkat, menghemat kertas, dapat dengan mudah membuat tabulasi data, dan secara visual lebih menarik.

Kisi-kisi instrumen angket disusun sedemikian rupa sehingga memuat statement atau pernyataan.

Tabel 3.2  Skala Likert  Item Pernyataan Setuju  Jawaban  Sangat
Tabel 3.2 Skala Likert Item Pernyataan Setuju Jawaban Sangat

Hal inilah yang menjadi dasar peneliti mencari data melalui dokumentasi mengenai data yang ada pada sekolah menengah negeri di Lombok tengah yang menjadi sampel penelitian. Selain itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner untuk memenuhi syarat baik instrumen penelitian. Jadi suatu instrumen tes atau pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menyediakan data yang penting bagi tujuan pengukuran dan harus memberikan gambaran yang akurat mengenai data tersebut.92 Valid berarti kuesioner tersebut memadai atau sesuai dengan apa adanya. dimaksudkan untuk.

Dalam penelitian ini validitas kuesioner diuji dengan menggunakan kolom Corrected Item-Total Correlation pada SPSS Versi 22. Jika nilai item pernyataan pada kolom ini lebih besar dari 0,3 maka item pernyataan tersebut valid dan jika lebih kecil dari 0,3 kemudian batalkan item pernyataan.93. Pada penelitian ini kuesioner diuji reliabilitasnya dengan menggunakan kolom Cronbach's Alpha pada aplikasi SPSS Versi 22.

Jika lebih besar dari 0,7 maka angket tersebut reliabel dan jika kurang dari 0,7 maka angket tersebut tidak reliabel 96 Setelah instrumen penelitian diuji validitas dan rehabilitasinya, maka item-item yang valid dan reliabel dijadikan item pernyataan dalam angket/ instrumen pada sampel penelitian yang disebarkan kepada responden.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan data

Dalam penelitian ini normalitas data diuji dengan uji Kolmogorov-Sminow dan data diolah menggunakan Statistical Solution for Products and Services (SPSS) versi 16. Analisis pengujian hipotesis didasarkan pada data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bagaimana kriteria (variabel terikat) dapat diprediksi melalui prediktor (variabel bebas) secara parsial maupun simultan.104.

Uji regresi linier statistik berganda juga dilakukan untuk menguji apakah hubungan antar variabel yang diukur dengan koefisien regresi signifikan atau tidak. Regresi linier berganda dalam penelitian ini merupakan regresi yang variabel terikatnya (kinerja guru) dihubungkan atau dijelaskan oleh lebih dari satu variabel, yang dalam hal ini adalah variabel kompetensi manajerial kepala sekolah dan sistem informasi manajemen kepegawaian. Uji regresi linier parsial merupakan uji statistik terhadap koefisien regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang mempengaruhi Y dan uji t digunakan dalam pengujian ini.

Sedangkan uji regresi linier simultan merupakan uji statistik terhadap koefisien regresi yang secara bersama-sama mempengaruhi Y dan menggunakan uji F dalam pengujiannya.

Hasil Penelitian

Pengumpulan data pada penelitian bertajuk “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompetensi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Negeri di Lombok Tengah” menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui gambaran gaya kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi kepala sekolah, dan kinerja guru terdiri dari 34 item pernyataan masing-masing. Langkah yang sama juga dilakukan untuk seluruh indikator pada subvariabel pada variabel gaya kepemimpinan utama.

H1: Terdapat pengaruh positif yang signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri se-Lombok Tengah. Penerimaan H1 berarti gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan kontribusi terhadap kinerja guru di SMA Negeri se-Lombok Tengah. 1  H0 : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri se-Lombok Tengah.

H1: Terdapat pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru di sekolah menengah negeri se-Lombok Tengah.

Tabel 4.10    Uji Multikolinieritas
Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas

Pembahasan Hasil Penelitian

Pendapat Mulyasa dan Nur Kholis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuryati yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.108. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah mempunyai pengaruh yang lebih dominan dan signifikan terhadap kinerja guru. Pendapat Mulyasa dan Nur Kholis (2012) sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuryati yang mengatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.113.

Pengaruh Gaya Manajemen dan Ucapan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di Sekolah Menengah Negeri Se-Lombok Tengah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa gaya manajemen kepala sekolah dan kompetensi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja guru. Artinya gaya manajemen kepala sekolah dan kompetensi kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru jika dilakukan secara simultan.

Berdasarkan hasil dan data di atas maka gaya manajemen dan kompetensi kepala sekolah terhadap kinerja guru di sekolah menengah negeri se-lomba tengah adalah 70,3.

PENUTUP

Kesimpulan

Implikasi Penelitian

Gaya kepemimpinan direktur harus meningkatkan komunikasi dan kolaborasi baik secara internal maupun eksternal. Guru hendaknya mempersiapkan kurikulum dengan baik, sehingga guru mampu menyerap materi dengan lebih baik dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang efektif.

Saran

  • Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X1)
  • Kompetensi Kepala Sekolah ( X2)
  • Kinerja Guru

Adlan Adam, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Gondokusuman Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta, 2019), hal. 19.11.23. Aissah Qomaria Azis dan Suwatno Suwatno, “Dampak Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 11 Bandung,” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 4, No. Azis dan Suwatno, “Dampak Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 11 Bandung.” (Bandung, Kencana.

Indah Astuti, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMK Negeri, (Jawa Tengah: Universitas Sebelas Maret. Nova Safriani, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMAN 2 Bangkinan Kota, Tesis Suwarni , Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Ekonomi, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 18, Nomor 2, Oktober 2011, hal.

Wahjosumidjo, Tinjauan dan Permasalahan Teoritis Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal.5, 33.83 Zuryati, Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan. Instrumen gaya kepemimpinan kepala sekolah disusun dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif. 2 Kepala sekolah Anda dapat menetapkan tujuan sekolah secara realistis menggunakan kriteria yang terukur.

Gambar

Tabel 4.25  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  90  Tabel 4.26  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  93  Tabel 4.27  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  94  Tabel 4.28  Hasil Koefisien Determinasi Model Summary  96
Gambar 2.1. Skema kerangka berpikir..................................................  42  Gambar 3.1
Tabel 1   Skala Likert.
Tabel 2.1  Penelitian terdahulu  N
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Ilmu Pertanian Peny 22-0 41 Dian Hafizah, SP.. MSi Penjab Azwar Rasyidin,