• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan karakter adalah suatu system pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Dalam konsep realisasi nilai keragaman dalam pendidikan karakter ini diharapkan siswa dapat memperoleh prestasi yang akan membawa perubahan positif dan setiap individu.

Metode deskriptif ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, suatu proses yang sedang berlangsung, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami bagaiamana realisasi nilai keragaman dalam pendidikan karakter disekolah SMA Negeri 8 Jeneponto.

Adapun Kerangka Pikir penulisan yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep D. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Pertama

Hasil Penelitian Moh. Khairuddin dan Susiwi (2013). dengan judul

“Pendidikan Karakter Melalui Pengembangan Budaya Sekolah Di Sekolah Islam Terpadu Salman Al Farisi Yogyakarta. Hasil Penelitiannya adalah penanaman pendidikan karakter sejak dini merupakan harga [paling mahal yang perlu dibayar oleh orang tua pada anaknya. Semua katakter yang melekat pada masa anak-anak akan menjadi karakter dan budaya yang kuat dalam sanubari anak. Sekolah Islam Terpadu (SIT) Salman Al Farsisi Yogyakarta sebagai salah satu entitas masyarakat menyelenggarakan pendidikan dasar.

SMA Negeri 8 Jeneponto

Bagaimana cara menerapkan pendidikan

karakter Untuk mengetahui realisasi

pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi

Hasil dan Temuan Pendidikan Karakter

Metode yang dikembagkan dalam pendidikan karakter adalah melalui penumbuhan budaya sekolah. SIT Salman Al Farisi Yogyakarta adalah integrative, produktif, kreatif dan inovatif, qudwah hasanah, kooperatif, ukhuwah, rawat, resik, rapid an sehat, dan berorientasi mutu. Nilai budayah tersebut telah dituangkan dalam prosedur pelaksaan sampai dengan petunjuk pelaksanaannya. Hal ini menjadikan SIT Salman Al Farisi siap mengimplementasikan nilai-nilai budaya tersebut pada semua warga sekolah dan orang tua siswa.

2. penelitian Kedua

Hasil Penelitian Sri Kusmaniyah (2012) dengan judul “ Pengembangan Model Stad Bhineka Dalam Pembelajaran Menilis Resensi Berkonteks Multokultural Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Peseta Didik SMA menunjukkan bahwa penelitian ini dilatarbelakanngi oleh kebutuhan Model pembelajaran menulis resensi yang yang dapat memberi kesempatan peserta didik memahami keragaman budaya. Penelitian ini dilakukan melalui tahap pendahuluan dan pengembangan. Sumber data penelitian ini adalah peserta MGMP Bahasa Indonesia, peserta didik SMA 1 Kajen dan Kedungwuni Tahun Pelajaran 2011/1012, serta ahli model. Data dikumpulkan me;alui teknik angket, tes, jurnal, dan pemgamatan serta dianalisis secara deskripsi kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini, yaitu model STAD Bhineka dengan langkah-langkah membangun tim bhineka, eksplorasi tim (pelaporan hasil membaca kepada tim dan perumusan draf resensi secara kelompok), aktivitas mandiri, presentasi hasil, revisi, validasi, penghargaan, dan publikasi. Model

ini dilengapi silabus, RPP, materi pembelajaran, dan instrument penilaian.

Setelah model diuji ahli, dilakukan revisi dan uji coba. Hasil uji coba coba terbatas diperoleh nilai di atas KKM. Dari penilaian proses diketahui peserta didik senang mengikuti pembelajaran menulis resensi. Dalam penggunaan model ini perlu diperhatikan pengaturan alokasi waktu.

3. Penelitian Ketiga

Taufan, Sapriya (2018). dengan judul “Pelembagaan Karakter Toleransi Siswa Melalui Program Pendidikan Berkarakter Purwakarta”. Hasil penelitian ini adalah Pemerintah Purwakarta mengeluarkan program pendidikan berkarakter yang ditandai dengan peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015 sebagai upaya pelembagaan toleransi siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi Pendidikan Berkarakter dalam menumbuhkan karakter toleransi antar umat Bergama siswa di SMP Negeri 1 Purwakarta.

Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, penelitian dilakukan melalui metode pengumpulan dan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasilnya adalah bahwa Pendidikan Berkarakter diimplementasikan dalam 3 basis yaitu dalam pembelajaran di kelas, dalam ekstrakurikuler, dan dalam pembiasaan sekolah. Beberapa contoh kegiatannya yaitu tujuh Poe atikan Purwakarta Istimewa, pendalaman kitab kuning, penyedia 5 ruang ibadah dan lain-lain.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian saya adalah padafokus penelitian. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Taufan, Supriya pada Pelembagaan Karakter Toleransi Siswa Melalui Program Pendidikan

Berkarakter Purwakarta nya saja, tetapi penelitian yang saya lakukan fokusnya pada Realisasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto.

4. Penelitian Keempat

Dengan judul ”implementasi pendidikan karakter religius dalam pembelajaran sosiologi (studi kasus di SMA Negeri 1 Comal) Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses implementasi pendidikan karakter religius dapat dilihat dari tahap persiapan pembelajaran menunjukkan bahwa guru sosiologi melakukan penyusunan perangkat pembelajaran dan menganalisis karakteristik kelas sebelum mengajar dengan dengan memperhatikan nilai-nilai religius yang akan di integrasikan. Tahap pelaksanaan pembelajaran dengan penanaman nilai-nilai religius dilakukan oleh guru sosiologi dengan mengaitkan sesuai dengan materi ajar yang sedang dibahas. Selanjutnya, dalam tahap evaluasi pembelajaran guru menilai karakter religius siswa berdasarkan sikap yang ditunjukkan siswa dengan mengimplementasikannya kedalam nilai efektif siswa. Selanjutnya, (2) hambatan-hambatan yang dialami sekolah berkaitan dengan implementasi pendidikan karakter

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif. Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memenuhi fenomena tentang yang dialami subjek peneliti. Deskriptif adalah berupa kata- kata, dan gambar. Penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikanfakta mengenai Realisasi Nilai Keragaman Dalam Pendidikan Karakter di Sekolah. Keadaan dan situasi yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah bagaimana realisasi nilai Pendidikan karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto dan bagaimana penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah SMA Negeri 8 Jeneponto.

Metode deskriptif ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, suatu proses yang sedang berlangsung, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat.

Emzir, (2011:3) Jenis penelitian kualitatif tipe deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar dari pada

angka-angka”. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti prestasi.

Creswell (2017:4) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif (qualitative research) merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data dan menafsirkan makna data. Sehingga peneliti dapat mengeksplorasi dan mengumpulkan data tentang realisasi nilai keragaman dalam pendidikan karakter di sekolah dan bagaimana cara menerapkan pendidikan karakter di sekolah.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut, penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam yang lama dengan partisipan. Sehingga peneliti dapat mengkaji, memperdalam peristiwa tentang realisasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran

sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto dan bagaimana penerapan pendidikan karakter di sekolah SMA Negeri 8 Jeneponto.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen terkait