• Tidak ada hasil yang ditemukan

realisasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "realisasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran mata pelajaran apa pun. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui realisasi nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto. 2) Untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter diterapkan di SMA Negeri 8 Jeneponto. Cara penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto memerlukan komitmen bersama untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai seperangkat nilai yang harus diwujudkan dalam bentuk keteladanan sehari-hari.

Harapan saya kedepannya pendidikan karakter dapat terlaksana secara maksimal, mengurangi perilaku menyimpang pada individu khususnya pada siswa SMA Negeri 8 Jeneponto. Berdasarkan penjelasan di atas, permasalahan tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana mewujudkan nilai keberagaman dalam pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto. Oleh karena itu peneliti memberi judul “Mewujudkan Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi”. SMA Negeri 8 Jeneponto".

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tambahan mengenai mewujudkan nilai keberagaman dalam pendidikan karakter di sekolah. Selain dapat memberikan pengetahuan kepada peneliti tentang mewujudkan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi, penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan evaluasi bagi para profesional pendidikan dalam mewujudkan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi.

Hasil penelitian ini dijadikan tolak ukur masyarakat dalam memotivasi anak-anaknya untuk memberikan pendidikan formal sebagai sarana menjadikan anaknya cerdas dalam menghadapi tantangan masa depan.

Definisi Operasional

Konsep Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di Indonesia mengusung semangat baru dengan penuh optimisme untuk membangun karakter bangsa yang bermartabat. Konsep pendidikan karakter harus mengambil posisi yang jelas bahwa kualitas seseorang terbentuk melalui pendidikan. Menurut Zuchdi (dalam Suyadi 2011:vx), gerakan pendidikan karakter nasional diharapkan dapat menjadi solusi atas rapuhnya karakter bangsa yang muncul selama ini.

Fungsi pendidikan karakter adalah membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikir baik, berakhlak mulia, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Artinya pendidikan karakter bertujuan untuk menghormati budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa asing yang tidak sesuai dengan nilai budaya dan karakter bermartabat bangsa. Oleh karena itu, kebudayaan di Indonesia harus menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter bangsa.

Faktanya, rasanya tidak adil jika pendidikan karakter hanya dibebankan dan menjadi tanggung jawab lembaga sekolah.

Landasan Teori Sosiologi a. Teori Interaksi Simbolik

Kerangka Konsep

Hasil penelitiannya adalah memperkenalkan pendidikan karakter sejak dini merupakan harga termahal yang harus dibayar orang tua kepada anaknya. Hasil penelitian Sri Kusmaniyah (2012) yang berjudul “Pengembangan Model Stad Keberagaman dalam Pembelajaran Menulis Resensi dalam Konteks Multikultural yang Mengandung Nilai Karakter Bagi Siswa SMA menunjukkan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya model pembelajaran menulis ulasan yang dapat membuat siswa memahami keberagaman budaya Sumber data penelitian ini adalah peserta MGMP se-Indonesia, siswa tahun ajaran SMA 1 Kajen dan Kedungwuni serta ahli model.

Hasil penelusuran, pemerintah Purwakarta mengeluarkan program pendidikan karakter yang ditandai dengan Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015, sebagai upaya melembagakan toleransi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter dalam penanaman karakter toleransi pada siswa SMP Negeri 1 Purwakarta. Hasilnya, pendidikan karakter dilaksanakan melalui tiga landasan, yaitu dalam pembelajaran di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan dalam pembiasaan sekolah.

Fokus penelitian yang dilakukan Taufan, Supriya adalah pada pelembagaan karakter toleransi siswa melalui program pendidikan. Memang hanya ada kelas Purwakarta, namun penelitian yang saya lakukan terfokus pada realisasi nilai pendidikan kelas dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto. Berjudul “implementasi pendidikan karakter religius dalam pembelajaran sosiologi (studi kasus di SMA Negeri 1 Comal) Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) proses penerapan pendidikan karakter religius dilihat dari tahap persiapan pembelajaran menunjukkan bahwa guru sosiologi mempersiapkan pembelajaran alat dan menganalisis karakteristik kelas sebelum mengajar dengan menyadari nilai-nilai agama yang akan diintegrasikan.

Penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta mengenai realisasi nilai keberagaman dalam pendidikan karakter di sekolah. Keadaan dan situasi yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi diwujudkan di SMA Negeri 8 Jeneponto dan bagaimana pendidikan karakter dilaksanakan di SMA Negeri 8 Jeneponto. Sehingga peneliti dapat menggali dan mengumpulkan data mengenai realisasi nilai keberagaman dalam pendidikan karakter di sekolah dan bagaimana implementasi pendidikan karakter di sekolah.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep  D.  Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep D. Hasil Penelitian Terdahulu

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap rumusan penelitian yang dilakukan, dan fokus suatu penelitian mempunyai dua tujuan. Pertama, penentuan fokus dapat membatasi penelitian, sehingga dalam hal ini fokus akan membatasi bidang penelitian. Kedua, penentuan fokus ini berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi atau melibatkan keluarnya informasi yang baru diperoleh (Meleong, 2000: 62).

Fokus penelitian ini adalah bagaimana mewujudkan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto.

Informan Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kedua jenis sumber data, baik sumber data primer maupun sumber data sekunder. Data primer sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari informasi dokumenter dan kenyataan yang terjadi di lapangan sebagai hasil observasi dan peneliti.

Instrumen Penelitian

Wawancara yang digunakan penulis berupa kamera, alat perekam, alat tulis, lembar observasi, dan pedoman wawancara serta bentuk komunikasi verbal. Proses wawancara dapat dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan orang yang diwawancara. Dalam proses wawancara ada beberapa bentuk pertanyaan yang akan ditanyakan oleh pewawancara yaitu: wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur atau terbuka. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan penulis dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak terbatas, maksudnya pertanyaan-pertanyaan yang mengandung jawaban terbuka.

Teknik Pengumpulan Data

Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Seiring dengan beralihnya satuan pendidikan tingkat SMA/SMK ke tingkat provinsi pada tahun 2015, pada tahun 2016 SMA Negeri 1 Turatea berubah nama menjadi SMA Negeri 8 Jeneponto dan pada tahun 2017 menjadi SMA Negeri 8 Jeneponto. Dengan adanya SMA Negeri 8 Jeneponto di wilayah kecamatan Turatea semakin memudahkan masyarakat dalam melanjutkan pendidikan anak usia sekolah. SMA Negeri 8 Jeneponto sejak berdirinya pada tahun 2006 dan hingga saat ini pada tahun 2019 selama kurang lebih satu dekade telah mampu mengalami kemajuan menuju kemajuan.

Didukung oleh tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi minimal sarjana akan menunjang kemajuan SMA Negeri 8 Jeneponto.

Tujuan

Visi UPT SMA Negeri 8 Jeneponto adalah : ..terwujudnya civitas akademika yang berakhlak mulia, cerdas, unggul dan berwawasan lingkungan.” Secara rinci, data siswa SMA Negeri 8 Jeneponto lima tahun ajaran terakhir adalah sebagai berikut. .

Kelas XI Kelas XII Keseluruhan Jmlh

  • Letak Geografis a. Batas Wilayah
  • Keadaan sosial
  • Keadaan Pendidikan
    • Realisasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto
    • Penerapan Pendidikan Karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto Penerapan poendidikan karakter harus sejalan dengan orientasi
  • Pembahasan
    • Realisasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto
    • Penerapan Pendidikan Karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto Sering kita mendengar berita tentang tawuran antar pelajar, baik

Dengan menerapkan pendidikan karakter anak menjadi semakin baik, mula-mula cepat berkembang. Berdasarkan hasil wawancara di atas, setelah kepala sekolah melaksanakan pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto, karakter anak semakin hari semakin baik, sehingga memang baik jika pendidikan karakter diterapkan di semua sekolah karena pendidikan karakter sangat penting dalam kehidupan. dunia pendidikan. Dan saya juga menetapkan 18 nilai pendidikan karakter dalam pengajaran sosiologi yaitu: nilai agama, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai jujur, nilai semangat kebangsaan , nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai persahabatan dan timbal balik, nilai cinta damai, nilai membaca, nilai kepedulian sosial dan nilai tanggung jawab.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi pendidikan karakter di sekolah ini saat ini sudah berubah menjadi lebih baik, karena dulu karakter anak kurang baik, sering melakukan hal-hal yang negatif, namun sekarang , alhamdulillah, mereka tidak lagi mengambil tindakan yang positif. Ya pendidikan karakter di sekolah ini sekarang sudah lebih baik, alhamdulillah berbeda dari dulu, siswa sering bertengkar, tapi sekarang alhamdulillah sudah tidak lagi (wawancara 21 Agustus 2019). Memang benar guru sosiologi saya telah menanamkan 18 nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi, yaitu nilai agama, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokrasi, nilai rasa ingin tahu, adil. nilai-nilai, nilai-nilai kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai persahabatan dan timbal balik, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai kepedulian sosial dan nilai tanggung jawab.

Implementasi pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto Implementasi pendidikan karakter harus sesuai dengan arahan Implementasi pendidikan karakter harus sesuai dengan arah pendidikan. Penjelasan tentang pendidikan karakter tidak hanya mengenalkan nilai-nilai tersebut secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengembangan pendidikan karakter dapat berlangsung melalui mata pelajaran (terpadu), kegiatan pengembangan diri dan budaya sekolah.

Mewujudkan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto. Dengan mewujudkan nilai pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto, guru telah menerapkan beberapa nilai karakter siswa dalam pembelajaran sosiologi yaitu nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, demokratis. nilai, nilai rasa, ingin tahu, nilai. Dan guru juga menanamkan 18 nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi, namun beliau mengutamakan nilai toleransi, nilai demokrasi, nilai rasa ingin tahu dan nilai kepedulian sosial.

Di SMA Negeri 8 Jeneponto telah dilaksanakan pendidikan karakter yang meliputi nilai-nilai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreativitas, kemandirian, demokrasi, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, persahabatan/komunikasi, cinta kasih. ...tenang, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab. Fenomena yang diamati oleh salah satu informan kami adalah setelah kepala sekolah menerapkan pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto, karakter anak semakin hari semakin baik, sehingga pendidikan karakter ini memang baik untuk diterapkan di semua sekolah karena pendidikan karakter sangat penting dalam kehidupan. dunia pendidikan..

PENUTUP

Saran

Bagi pihak sekolah dan orang tua siswa perlu memberikan perhatian lebih terhadap siswa dan anaknya, agar karakter siswa dan anak semakin meningkat dan menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Implementasi pendidikan karakter religius dalam pembelajaran sosiologi. http://www.kajianpustaka.com/2017/08/pengertian-dan-elemen-pembangunan-character.html?m=1. https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-realisasi/. http://blog.umy.ac.id/meitafitrialina realisasi-pendidikan-karakter/. http://dosensosiologi.com/pengertian-mulai-dan-cepatnya/. https://moondoggiesmusic.com/pendidikan-character/. https://www.kompasiana.com/litamajid/implementasi-pendidikan-character_551794fea33311b207b65db. pusat literatur, http://luqlitcenter.blogspot.com/2012/06/implementaspendidik an-character.html, diakses 20 April 2015). Zuhriyah, Heni, (2010). “Pendidikan Karakter (Studi Banding Konsep Doni Koesoema dan Ibnu Miskawaih)”, Skripsi, Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, Surabaya.

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep  D.  Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 1. Proses Analisis Data Ian Day  Proses Analisis Data Ian Day dijelaskan sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SERDADU PANTAI KARYA LAODE INSAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DASAR Ana Wardani, Imam Mawardi, Nasitotul