• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto

kelas X Kelas XI Kelas XII Keseluruhan Jmlh

D. Keadaan Pendidikan

1. Realisasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 8 Jeneponto

Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto ini Alhamdulillah sekarang sudah baik siswa tidak sering lagi berkelahi dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, siswa sekarang sudah taat pada peraturan sekolah bahwa dalam peraturannya siswa tidak boleh nakal, siswa harus mendengarkan arahan guru ataupun arahan dari orang tua siswa.

Sebagai informasi yang didapatkan melalui hasil wawancara oleh bapak H.

Ali Said (57 tahun) selaku kepala sekolah mengatakan bahwa:

“Dengan menerapkan pendidikan karakter semakin hari semakin baik sama dengan anak-anak itu awalnya dia datang cepat

kemudian guru menjemput di depan pintu gerban, siswa berjabak tangan kepada gurunya, lalu cium tangan dengan menggunakan pendekatan agama, dan Alhamdulillah dengan peningkatan ini anak-anak akan berubah dari tingkat nakalnya berubah menjadi tidak nakal lagi, jadi karakter ini membawa perubahan yang bagus.(wawancara 19 Agustus 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa setelah kepala sekolah menerapkan pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto ini karakter anak-anak makin hari semakin baik, jadi memang pendidikan karakter ini baik diterapkan di semua sekolah karena pendidikan karakter ini sangat penting dalam dunia pendidikan.

Adapun informasi yang didapatkan peneliti melalui hasil wawancara Ibu Hj. Suryani (40) selaku guru sosiologi mengatakan bahwa:

“Pendidikan karakter anak-anak di sekolah ini Alhamdulillah sekarang baik, baik dalam pembelajaran sosiologi maupun diluar kelas, beda dari yang sebelumnya dan dengan adanya pendidikan karakter anak-anak bisa bermasyarakat bagaimana kita bisa menjadi anggota masyarakat yang baik. Dan saya juga menanamkan 18 nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi yaitu: nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai jujur, nilai semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai bersahabat dan komulatif, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai peduli sosial, dan nilai tannggung jawab. Tetapi dalam pembelajaran sosiologi ini saya paling mengutamakan nilai toleransi, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, dan nilai peduli sosial.(wawancara 19 agustus 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi pendidikan karakter di sekolah ini sekarang sudah berubah menjadi lebih baik lagi, karena dulu-dulunya karakter anak-anak kurang baik masih sering melakukan hal-hal yang negative tetapi sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi yang melakukan tindakan positif. Dan guru juga menanamkan 18 nilai

pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi tetapi dia mengutamakan nilai toleransi, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, dan nilai peduli sosial.

Selain itu argumen diatas diperkuat oleh informan Pak Ruslan (27 tahun) sebagai guru sosiologi mengatakan bahwa:

“Iya pendidikan karakter di sekolah ini sekarang Alhamdulillah membaik, beda dengan dulu-dulunya, siswa sering berkelahi tetapi sekarang Alhamdulillah tidak lagi.(wawancara 21 Agustus 2019).

Peneliti selanjutnya juga mewawancarai siswa yang bernama salmawati (16 Tahun) mengatakan bahwa:

“Betul guru sosiologi saya menamamkan 18 nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran sosiologi yaitu nilai religius, nilai jujur, nilai toleransi, nilai disiplin, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai mandiri, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, nilai jujur, nilai semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai bersahabat dan komulatif, nilai cinta damai, nilai gemar membaca, nilai peduli sosial, dan nilai tannggung jawab.

Tetapi guru saya mengutamakan nilai toleransi, nilai demokratis, nilai rasa ingin tahu, dan nilai peduli sosial.

Selain itu informasi juga didapatkan melalui wawancara dengan Ibu Bulang (42 Tahun) selaku orang tua siswa mengatakan bahwa:

“Na bilang guru-gurunya di sekolah karakternya anakku di dalam lingkungan sekolah baikji tidak nakal dan tidak suka ji juga bolos sekolah, di sini juga di kampung tidak nakal ji suka ja juga nadengarkan apa yang kubilang.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto ini memang sekarang Alhamdulillah sudah baik, sudah beda dengan karakter sebelumnya, dulu siswa-siswa yang ada di sekolah ini memang sering melakukan hal-hal negatif seperti siswa sering didapati merokok di dalam kelas maupun di luar kelas, siswa juga sering didapati oleh gurunya loncat keluar pagar

sekolah (bolos) dan dulu siswa juga sering berkelahi dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan masyarakat. Tetapi sekarang sudah beda dengan sebelumnya siswa sekarang taat dengan peraturan yang ada dalam sekolah, sekarang tidak ada lagi siswa yang suka bolos dan berkelahi dalam lingkungan sekolah atau diluar lingkungan masyarakat, dan tidak ada lagi siswa yang didapati merokok dalam area sekolah. Dan dengan adanya pendekatan agama setiap waktu shalat siswa pasti diarahkan untuk menuju ke mushallah untuk shalat berjama’a. dan setiap memulai pelajaran berlangsung di kelas siswa disuruh membaca Do’a atau membaca surah-surah pendek, agar siswa-siswa terbiasa melakukan hal yang positif.

2. Penerapan Pendidikan Karakter di SMA Negeri 8 Jeneponto

Dokumen terkait