• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Oleh Muh. Fahrizal Syahdan NIM: 10519214114

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI - Oleh Muh. Fahrizal Syahdan NIM: 10519214114"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Mengacu pada uraian tersebut, maka sangat penting untuk menanamkan nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran agama Islam. Menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah khususnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar sangatlah penting mengingat intensitas merebaknya sikap-sikap buruk terhadap kehidupan di kalangan generasi muda/siswa. Integrasi nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran diyakini dapat memulihkan dan memperkuat nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa.

Berdasarkan uraian tentang pentingnya penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar. Lebih parah lagi ketika pembelajaran membaca teks wacana tentang perkembangan teknologi (ponsel, gadget dan lain sebagainya) yang merupakan sajian materi yang nol nilai pendidikan karakter. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses dan metode guru dalam menanamkan nilai pendidikan karakter dalam pendidikan agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar.

Rumusan Masalah

Hal ini dilakukan untuk mengkaji dan mengetahui lebih jauh tentang nilai pendidikan pembelajaran pendidikan agama Islam. Data lainnya adalah buku-buku yang disediakan oleh berbagai penerbit sehingga dapat menyaring buku-buku yang layak digunakan sesuai dengan tujuan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter.

Tujuan Penelitian

Gambar berikut juga menggambarkan bentuk penanaman karakter tanggung jawab pada siswa SMP Negeri 13 Makassar. Di SMP Negeri 13 Makassar, pembelajaran agama Islam atau pembelajaran lainnya pasti mempunyai tujuan spiritual yaitu menanamkan karakter jujur ​​pada diri siswa. Gambar berikut mencerminkan penanaman kemandirian siswa SMP Negeri 13 Makassar dalam proses belajar mengajar.

Kutipan ini menunjukkan proses penanaman karakter kerja keras pada diri siswa di SMP Negeri 13 Makassar. Proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar dilaksanakan melalui penerapan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai siswa. Proses pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar terkadang menghambat kemampuan dan karakteristik belajar siswa.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter
  • Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
  • Sasaran Pendidikan Karakter di SMP
  • Metode dalam Implementasi Pendidikan Karakter
  • Peran Guru dalam Pendidikan Karakter
  • Penanaman nilai

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, orang lain, lingkungan dan kebangsaan. kita menjadi manusia. Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada diri warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan dan hasil pengajaran di sekolah, sehingga berujung pada tercapainya pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.

Melalui pendidikan karakter diharapkan siswa SMP mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan ilmunya, mengkaji dan menginternalisasikan serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia, sehingga tercermin dalam perilaku sehari-hari11. Pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar untuk berakal budi, berpikiran baik, dan berakhlak mulia, (2) memantapkan dan mengembangkan perilaku bangsa yang multikultural, (3) meningkatkan peradaban bangsa yang berdaya saing di dunia. urusan. Pendidikan karakter pada tingkat institusi mengarah pada terbentuknya budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang mendasari perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari dan simbol-simbol yang dianut oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah.

Tabel 2.1 Pemetaan Nilai Karakter sesuai dengan SKL
Tabel 2.1 Pemetaan Nilai Karakter sesuai dengan SKL

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

  • PembelajaranPendidikan Agama Islam di SMP
  • Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP…

Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang dilakukan pendidik untuk mempersiapkan peserta didik agar mengimani, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan pengajaran, pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Zakiyah Darajat berpendapat bahwa pendidikan agama Islam merupakan upaya untuk mengembangkan dan membina peserta didik agar selalu memahami ajaran Islam secara utuh. Pendidikan agama Islam adalah upaya mendidik agama Islam atau ajaran Islam beserta nilai-nilainya, sehingga menjadi pedoman hidup (pandangan dan sikap).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk membentuk akhlak mulia dan kecakapan hidup peserta didik berdasarkan nilai-nilai Islam. Sebab pendidikan agama Islam menyangkut dua hal, (a) mendidik peserta didik agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam, (2) mendidik peserta didik mempelajari materi ajaran Islam, yang sekaligus menjadi pengetahuan tentang ajaran Islam itu sendiri. Pendidikan karakter dalam pendidikan agama Islam Pembelajaran Pendidikan karakter tertanam dalam pendidikan Islam masing-masing.

Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Sedangkan akhlak merupakan ilmu terminologi yang mendefinisikan batasan antara yang baik dan yang buruk, antara yang baik dan yang buruk, antara yang terbaik dan yang paling hina, baik berupa perkataan maupun perbuatan manusia, jasmani dan rohani. Dalam berbagai literatur Islam, akhlak diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, tujuan perbuatan dan pedoman yang harus diikuti. Di Kementerian Pendidikan Nasional, dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan karakter harus menjadi fokus utama, dimana karakter dikembangkan sebagai efek pembelajaran dan juga sebagai efek pendamping.

Dengan demikian diharapkan siswa dapat merawat dan mengamalkan nilai-nilai karakter yang telah diperolehnya. Integrasi pendidikan karakter juga dapat dilakukan dengan melakukan internalisasi nilai-nilai dalam perilaku yang dilakukan setiap hari oleh guru dalam proses pembelajaran. Pendidikan harus disertakan atau hadir dalam setiap kegiatan tersebut.Praktik penanaman pendidikan karakter harus dilakukan dengan metode yang tepat.

Pengajaran pendidikan karakter hendaknya tidak hanya berlangsung di dalam kelas saja, namun dalam setiap kegiatan dan di lingkungan sekolah guru harus mampu memberikan contoh yang baik atau mendorong siswa untuk bertindak sesuai dengan karakter yang baik. Oleh karena itu, upaya penerapan pendidikan karakter harus dilakukan dengan pendekatan holistik, yaitu mengintegrasikan pengembangan karakter ke dalam setiap aspek kehidupan sekolah.

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Lokasi dan Objek Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus
  • Data dan Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Data wawancara memberikan gambaran bahwa karakter tanggung jawab merupakan salah satu bentuk karakter yang sering ditanamkan pada diri siswa di SMP Negeri 13 Makassar. Dalam pembelajaran Agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar, guru selalu menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dengan membangkitkan emosi untuk terus bereksplorasi, menyelidiki dan belajar. Saat belajar di SMP Negeri 13 Makassar, siswa hendaknya mempunyai semangat dan pantang menyerah untuk menyelesaikan tugas guru.

Pentingnya siswa mempunyai sikap demokratis, agar siswa SMP Negeri 13 Makassar turut serta membina sikap tersebut. Dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 13 Makassar, ada beberapa hal yang perlu dilakukan guru untuk mendorong pengamalan nilai-nilai karakter yang diberikan kepada siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Penelitian

SMP Negeri 13 Makassar didirikan pada tanggal 31 Desember 1981 berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 01 Januari 1980. SMP Negeri 13 Makassar didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah sejak tahun 1980-1981 dan didirikan untuk mengantisipasi lonjakan lulusan sekolah dasar sehingga mempengaruhi keberhasilan program pendidikan dasar 9 tahun dan membantu pemerintah membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, baik IMTAK maupun iptek. Kepemilikan tanah/bangunan di SMP Negeri 13 Makassar adalah milik pemerintah dengan luas tanah 17693/SHM dan luas bangunan 2975/SHM31.

SMP Negeri 13 Makassar mempunyai visi yaitu “mewujudkan manusia cerdas spiritual, intelektual, dan emosional yang berwawasan lingkungan sesuai dengan nilai-nilai budaya daerah” yang didukung oleh misinya yaitu. Lokasi SMP Negeri 13 Makassar strategis karena dekat dengan sekolah dasar, sekolah menengah lainnya, sekolah menengah atas dan universitas. Jumlah pendidik di SMP Negeri 13 Makassar adalah 60 guru mata pelajaran termasuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dan ada pula yang bertindak sebagai pengajar ke rumah untuk 30 kelompok kelas.

Jumlah tenaga administrasi yang mengurus administrasi sekolah sebanyak 10 orang dan jumlah petugas keamanan sekolah sebanyak 5 orang34. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 396 siswa yang terdiri dari 157 siswa laki-laki dan 239 siswa perempuan, masing-masing dalam 10 kelompok terdiri dari 36 siswa. Jumlah siswa kelas VIII sebanyak 358 siswa yang terdiri dari 155 siswa laki-laki dan 203 siswa perempuan, masing-masing dalam 10 kelompok terdiri dari 34/36 siswa.

Jumlah siswa kelas IX sebanyak 346 siswa yang terdiri dari 165 siswa laki-laki dan 181 siswa perempuan, masing-masing 10 kelompok terdiri dari 34/35 siswa35. Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Negeri 13 Makassar lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar yang kondusif. Kurikulum 2013 di SMPN 13 Makassar dilaksanakan secara penuh mulai dari RPP, buku cetak berbasis K13, proses belajar mengajar di kelas dan proses evaluasi.

Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 13 Makassar mengharuskan evaluasi pembelajaran berbasis K13, yaitu pada setiap pertemuan dilakukan penilaian baik berupa tes maupun non tes, serta ada penilaian nilai pada setiap mata pelajaran. .

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 13 Makassar  4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 13 Makassar 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

PENUTUP

Kesimpulan

Nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan di SMP Negeri 13 Makassar mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan. Pasal (2) ayat (1) menyatakan bahwa penguatan pendidikan karakter (PPK) dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter, terutama nilai-nilai keagamaan, jujur, toleran, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, nasional. Semangat, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta perdamaian, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung jawab. Apalagi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar dilaksanakan berdasarkan program dan rencana yang disusun oleh masing-masing guru Pendidikan Agama Islam. Pada tahap ini guru mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam setiap pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.

Pengenalan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pengajaran agama Islam di SMP Negeri 13 Makassar dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa metode dan teknik. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan dan memantapkan penanaman nilai-nilai karakter di sekolah dengan mengembangkan lebih banyak program inovatif yang dapat merangsang siswa untuk memiliki karakter unggul berbasis keimanan. Guru hendaknya merancang pembelajaran dalam setiap pertemuan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap interaksi kelas antara siswa dengan siswa lain dan dengan guru.

Bagi pemerintah hendaknya memberikan dukungan nyata kepada SMP Negeri 13 Makassar sebagai sekolah yang menyelenggarakan penguatan pendidikan karakter agar sekolah dapat melahirkan generasi berkarakter unggul yang dapat berimplikasi positif dalam kehidupan masyarakat. Manfaat Pendidikan Karakter Bagi Guru Untuk Membangun Peradaban Bangsa.” Dikutip dari http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress. Apakah nilai-nilai karakter yang diterapkan sekolah sehari-hari mendapat dukungan lintas pihak?

Nilai-nilai karakter apa yang Anda tanamkan kepada siswa Anda di setiap kelas yang Anda ajar? Guru melakukan apersepsi/motivasi dengan menayangkan video motivasi, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Ajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui konsep prasyarat yang telah dikuasai siswa.

Kegiatan siswa di luar kelas untuk merumuskan masalah pembelajaran yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.

Gambar

Tabel 2.1 Pemetaan Nilai Karakter sesuai dengan SKL
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 13 Makassar  4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Gambar 4.1 Aktivitas Peserta Didik Sebelum Memulai Pembelajaran Agama Islam
Gambar 4.3 Diskusi Kelompok
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Metode Internalisasi Nilai-nilai Akhlak dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 17 Kota Palu.” Ta’lim: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.. Handoyo,