• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE BERCERITA DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE BERCERITA DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM "

Copied!
124
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama islam. Bagaimana penerapan metode bercerita dalam mengajarkan nilai-nilai pendidikan agama Islam di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Sedangkan pada penelitian yang penulis lakukan lebih memfokuskan pada penggunaan metode bercerita sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam menanamkan pendidikan agama Islam, khususnya dalam pembahasan kali ini tentang nilai-nilai pendidikan agama Islam itu sendiri khususnya penggunaan metode bercerita. metode penanaman nilai-nilai dalam pendidikan agama islam, dan faktor apa saja yang mempengaruhi metode naratif.

LANDASAN TEORI

Pengertian Metode Bercerita

Allah SWT telah menjelaskan keluhuran dan ketinggian kisah-kisah yang terdapat dalam al-Quran. Kandungan ayat ini menjelaskan bahawa kisah yang terdapat di dalam al-Quran adalah teladan dan pengajaran.

Bentuk dan Jenis Cerita

Jika ceritanya menarik dan menarik perhatian, maka guru akan serius bercerita kepada anak dengan cara yang seru. Berdasarkan penjelasan di atas maka sangat penting dalam bercerita guru terlebih dahulu mempertimbangkan cerita yang baik dan cocok untuk siswa yaitu berdasarkan kriteria pemilihan cerita yang baik seperti yang telah dijelaskan di atas, agar cerita yang disampaikan lebih maksimal. menarik. dan tidak mengganggu siswa.

Tujuan dan Manfaat Metode Bercerita

Dari uraian di atas jelas bahwa metode bercerita memiliki banyak manfaat dimana metode ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengenalkan atau mengenalkan nilai-nilai pendidikan agama islam didalamnya. Metode bercerita merupakan salah satu pilihan guru dalam memberikan materi pendidikan agama Islam kepada siswa.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita

Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan agama Islam adalah program pendidikan untuk mewujudkan manusia ideal (manusia) yang berkepribadian muslim dan berakhlak mulia serta berpegang teguh pada agama Islam guna mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dunia dan akhirat. Kelebihan dan kekurangan metode bercerita a.. Pendidikan agama Islam khususnya untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam.

Langkah-langkah dalam Bercerita

Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam

  • Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam
  • Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
  • Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
  • Pentingnya Pendidikan Agama Islam
  • Nilai-nilai yang Terkandung dalam Pendidikan Islam

Setelah mengetahui makna nilai-nilai tersebut, kini kita beralih pada makna pendidikan agama Islam. Hasan, Islam adalah keyakinan akan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat yang diturunkan Allah kepada manusia melalui Rasulullah. Dari kesimpulan pendapat di atas, maka nilai-nilai pendidikan agama Islam merupakan harapan akan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan dijadikan acuan untuk mencapai tujuan hidupnya yaitu mengabdi kepada Allah SWT untuk mendatangkan keberuntungan di dunia dan akhirat. akhirat.

Pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, kefahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik terhadap agama Islam, sehingga menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. dan berakhlak mulia dalam kehidupan peribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, kefahaman, penghayatan dan pengalaman pelajar terhadap agama Islam agar menjadi muslim yang beriman dan juga bertakwa kepada Allah SWT. Daripada penjelasan di atas, dalam bidang pendidikan Islam perlu ada keserasian atau penyelarasan dalam kehidupan manusia agar kehidupannya seimbang antara urusan dunia dan akhirat.

Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam pada anak dapat digunakan untuk meningkatkan moral bangsa yang semakin terpuruk karena kurangnya penanaman jiwa keagamaan pada anak didik. Penanaman nilai-nilai pendidikan agama islam pada anak dapat mengajarkan anak untuk memiliki sikap akhlak yang baik.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Sedangkan data primer adalah “data berupa kata-kata lisan atau lisan, gerak-gerik atau tingkah laku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini subjek penelitian (informan) dalam hubungannya dengan variabel yang diteliti”.69. Data primer umumnya berupa: karakteristik demografi atau sosial ekonomi, sikap atau pendapat, kesadaran atau pengetahuan, minat, motivasi, perilaku (tindakan dan penggunaan) penerapan metode cerita dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti melalui orang lain atau dokumen.

Sedangkan data sekunder adalah “data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang ada. Data tersebut dapat diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan peneliti sebelumnya”. dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer.73. Dari sumber sekunder ini diharapkan penulis mendapatkan data tertulis atau dokumentasi sekolah, misalnya visi, misi, rencana sekolah, sejarah sekolah, kondisi pendidik, kondisi siswa, kondisi sarana dan prasarana di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dengan orang yang diwawancarai, tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Jenis wawancara yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dimana peneliti sudah mengetahui secara pasti informasi apa yang akan diperoleh. Teknik wawancara disini digunakan penulis untuk mencari informasi dari kepala sekolah mengenai gambaran umum sekolah, kondisi tenaga pendidik, kondisi peserta didik, kondisi sarana dan prasarana, serta mencari informasi dari pihak agama Islam. guru pendidikan tentang penggunaan metode naratif untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka metode observasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan yaitu metode observasi dimana peneliti hanya sebagai pengamat independen dan tidak berpartisipasi. Hal-hal yang akan penulis amati dan catat dengan menggunakan metode ini adalah tentang proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu pelaksanaan metode bercerita dalam mengenalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, melainkan melalui dokumen.79 Suharsimi Arikunto mengatakan: “Teknik dokumentasi adalah menemukan data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, rapat risalah, agenda dan sebagainya”.80.

Teknik dokumentasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan melalui catatan tertulis yang terdapat di lapangan. Dokumentasi ini akan digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang visi, misi, rencana sekolah, sejarah sekolah, kondisi pendidik, kondisi siswa, kondisi sarana dan prasarana di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Kriteria pemilihan cerita yang baik dijadikan acuan bagi guru PAI untuk menerapkan metode bercerita dalam mengenalkan nilai-nilai pendidikan agama Islam yaitu nilai moral. Menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam pada siswa bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Dengan adanya faktor pendukung tersebut diharapkan dapat membantu dalam penerapan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam.

Hasil observasi menunjukkan bahwa penerapan metode bercerita dalam penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam di SDN 01 Tunas Jaya cukup efektif. Implementasi Metode Storytelling Dalam Pengenalan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat. Metode narasi sangat efektif digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai pendidikan agama Islam yaitu nilai-nilai akhlak.

Bagaimana Penggunaan Metode Dongeng Dalam Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat. Bagaimana nilai-nilai pendidikan agama Islam yang diperoleh siswa SDN 01 Tunas Jaya melalui metode bercerita. Menurut pengamatan Anda, faktor-faktor apa yang mempengaruhi metode penceritaan dalam penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam.

Mencermati bagaimana penerapan metode bercerita dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat.

Teknik Analisa Data

Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 01 Tunas Jaya Tulang
  • Visi dan Misi SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat
  • Keadaan Guru dan Karyawan SDN 01 Tunas Jaya Tulang
  • Keadaan Siswa SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang
  • Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 01 Tunas Jaya Tulang
  • Struktur Organisasi SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang

Sedangkan jabatan pimpinan SDN 01 Tunas Jaya sampai saat ini telah berlangsung selama 4 periode yaitu sebagai berikut. Ibu Parsiah, A.Ma.Pd adalah guru perintis pertama sekaligus Kepala Sekolah pertama yang menjalankan tugasnya selama lima belas tahun. Penduduk Desa Tunas Jaya merupakan penduduk transmigrasi pertama yang terjadi di Desa Tunas Jaya yaitu pada tahun 1982.

Maka didirikanlah SDN 01 Tunas Jaya, dengan tujuan agar anak-anak dapat dididik menjadi manusia yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara. Sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan pendidikan di SDN 01 Tunas Jaya terdiri dari ruang kelas dan ruang kegiatan lainnya.

Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

  • Kriteria Pemilihan Cerita yang Baik dalam Penerapan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Bercerita
  • Implementasi Metode Bercerita dalam Penanaman Nilai-

Disinilah guru tidak mengalami kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam khususnya nilai-nilai akhlak kepada para siswanya. Dimana penulis dalam pembahasannya belum menemukan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi metode naratif dalam menanamkan nilai-nilai dalam pendidikan agama Islam. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi metode penceritaan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam khususnya nilai-nilai akhlak merupakan faktor penghambat.

Implementasi metode bercerita untuk membangun nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Pendidikan Agama Islam Tunas Jaya Tulang Bawang di SDN 01 Tunas Jaya Tulang Bawang Barat. Penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam dapat dengan mudah diterapkan jika siswa selalu mengikuti pelajaran sehingga tidak tertinggal dalam materi. Sudah menjadi sebuah konsep bahwa setiap penyampaian materi harus memasukkan nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui metode bercerita. 106.

Langkah-langkah tersebut semakin memudahkan dan bermanfaat bagi guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam kepada anak didiknya. Penggunaan Metode Dongeng dalam Penegakan Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di SDN 01 Tunas Jaya melalui langkah-langkah Metode Dongeng seperti menentukan judul atau topik, isi cerita dan kesimpulan. Jenis cerita apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan agama Islam melalui metode bercerita?

Apakah guru pendidikan agama islam menerapkan metode bercerita sebagai langkah mengajarkan nilai-nilai pendidikan agama islam.

PENUTUP

Saran

Annisa Nurul Hidayati, Pengaruh Metode Mendongeng dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits dalam Membentuk Sikap dan Perilaku Siswa di MI Miftahul Huda Maguan Kaliori Rembang, dalam www.digilib.uinsuka.ac.id, diunduh pada 4 Desember 2016. Della Rahmah , Keefektifan Metode Bercerita Dalam Proses Pembelajaran Bidang Kajian Aqidah Akhlak di MTSN 13 Ulujami Jakarta Selatan, dalam www.repository.uinjkt.ac.id, diunduh pada tanggal 4 Desember 2016. Di SDN 01 Tunas Jaya, khususnya pada mata pelajaran PAI dalam proses pembelajarannya menggunakan metode bercerita.

Apakah anda suka mendengarkan cerita yang dituturkan oleh guru pendidikan agama islam dalam penyampaian mata pelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Alat penelitian atau instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes atau soal uraian untuk mengukur tingkat kemampuan berfikir tingkat tinggi

Dokumentasi sudah lama digunakan dalam suatu penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan serta