KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Koseptual
Kerangka konsep menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti yaitu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2019). Dimana dari penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran petugas Kesehatan.
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
53
Variabel InDependen Variabel Dependen
B. Definisi Operasional
Tabel 4.1 Tabel Definisi operasional Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur Skala Pengetahuan Pengukuran
pemahaman ibu hamil mengenai pengertian ANC, tujuan ANC, manfaat ANC, idikator
kunjungan ANC, standar pelayanan ANC
Kuesioner Angket 1. Rendah jawaban ≤
mean 2. Tinggi
Jawaban >
mean
0rdinal
Sikap Respon atau
reaksi ibu hamil tentang
kunjungan ANC
Kuesioner Angket 1. Negatif : Skor jawaban ≤ mean 2. Positif : Skor jawaban
>mean
( Lestari, 2017)
Ordinal
Dukungan
Keluarga Dukungan yang diberikan
keluarga terhadap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan Kehamilan
Kuesioner Angket 1.Tidak
Mendukung( skor jawaban < mean) 2. Mendukung ( skor jawaban >
mean)
(Setiadi, 2016 )
Ordinal
Peran petugas
kesehatan Mengetahui pengaruh
dukungan petugas tenaga kesehatan terhadap
kunjungan.
Kunjungan K6 menurut
responden dilihat dari dukungan dan bantuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
Kuesioner Angket 1. Dukungan kurang baik (<
mean)
2. Dukungan baik (> mean)
(Sumiati, 2012)
Ordinal
Kunjungan
K6 Kunjungan ibu
hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal selama kehamilan sesuai dengan standar Pelayanan
Buku KIA Observasi 1. Tidak Lengkap
< 6x kunjungan 2. lengkap
> 6x kunjungan (Kemenkes RI 2021)
Ordinal 54
Kunjungan Lengkap : K1 Dua kali kunjungan pada Trimester 1 K4 Satu kali kunjungan pada Trimester 2 K6 Tiga kali kunjungan pada Trimester 3 (Kemenkes R1 2020).
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study, dimana rancangan penelitian ini dengan melakukan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan sekali dalam waktu yang bersamaan (Sugiyono, 2019).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang.
2.Waktu Penelitian
Penelitian di laksanakan pada bulan 08 November - 30 November 2023.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki karakteristik yang secara umum dapat diamati. Dalam suatu penelitian penetapan populasi penelitian sangat penting dilakukan agar dapat dilihat keterkaitan dengan subyek populasi dengan permasalahan penelitian (Sugiyono, 2019). Populasi untuk penelitian ini adalah ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang
56
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan representasi dari populasi yang dijadikan sumber bagi semua data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian (Notoatmodjo, 2018)
Sampel memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu nifas ( 1- 40 hari ) yang bersedia menjadi responden pada penelitian ini dan menandatangani informed consent.
2) Ibu yang bisa membaca dan menulis untuk keperluan dalam pengisian kuisioner.
3) Ibu nifas yang memiliki buku KIA dengan data kunjungan ANC yang jelas.
b. Kriteria Ekslusi
1) Ibu yang melahirkan preterm 2) Ibu yang tidak komunikatif 3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan penggunaan total sampling ini karena jumlah populasinya tidak terlalu banyak yaitu 60 orang dan juga bertujuan agar semua anggota populasi dapat diteliti.
Pengambilan sampel dilakukan di wilayah kerja Air Dingin dan 3 Puskesmas Pembantu (Pustu). Hal ini disebabkan karena wilayah kerja Puskesmas Air Dingin terdiri dari 3 kelurahan yaitu Kelurahan Balai Gadang, Kelurahan Lubuk Minturun, dan Kelurahan Aie Pacah yang mana masing-masing kelurahan memiliki Puskesmas Pembantu.
57
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Klasifikasi Variabel
Menurut Sugiyono (2019), variabel merupakan segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi dan kemudian ditarik kesimpulan.
Dimana variabel terdiri dari dua jenis:
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab berubahnya variabel terikat.
Dalam penelitian ini yang menjadi variable adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran petugas Kesehatan.
b. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kunjungan K6
E. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data 1. Prosedur Pengambilan Data
a. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer di dapat dari responden dengan membagikan kuesioner dengan melakukan wawancara pada ibu nifas untuk variabel pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan observasi buku KIA untuk kunjungan K6.
b. Data Sekunder
Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Air Dingin tentang cakupan KunjunganK6
2. Prosedur Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan beberapa kegiatan, meliputi:
a. Peneliti mengurus surat izin pelaksanaan penelitian kepada Komite Etik Fakultas Kesehatan Fort De Kock Bukit Tinggi
b. Peneliti mengajukan surat permohonan ke DPMDPTSP dan menyerahkan surat izin penelitian tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Padang untuk diberikan izin dalam pelaksanaan penelitian.
c. Peneliti melakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas Air Dingin Kota Padang.
d. Setelah mendapatkan persetujuan dan izin dari Kepala Puskesmas, peneliti akan menghadap ke kepala bagian KIA untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta izin penelitian agar dapat bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.
e. Peneliti mengidentifikasi data ibu nifas di Puskesmas Air Dingin Kota Padang.
f. Selanjutnya peneliti langsung menghubungi masing-masing responden dan juga menghubungi kader posyandu berdasarkan wilayah tempat tinggal responden.
g. Menjelaskan maksud dan tujuan serta menjelaskan kepada responden cara mengisi kuesioner yang telah di sediakan dan meminta responden untuk melingkari pernyataan dari kuesioner
yang dirasa kurang jelas dan menjelaskan kembali kepada responden di akhir pengumpulan kuesioner.
h. Inform consent.
i. Pengisian kuesioner yang telah disediakan oleh responden.
j. Mengumpulkan data kuesioner yang telah diisi responden dan memastikan tidak ada lembar kuesioner yang tertinggal ataupun rusak ketika pengisian.
k. Setelah dilakukan penelitian, peneliti melakukan pengolahan dan menganalisis data untuk mendapatkan hasil penelitian.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2019). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.
Kuisioner berisi tentang pengetahuan responden tentang ANC yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dibuat dalam bentuk multiple choice agar responden tidak sulit menjawabnya. Sistem penilaian menggunakan dua pilihan jawaban yaitu “benar” dan “salah”. Bila responden menjawab benar mendapat skor 1, bila responden menjawab salah mendapat skor 0.
Teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner sikap adalah teknik skala Likert. Pada kuesioner sikap dilakukan scoring pada masing-masing item dengan jumlah keseluruhan 10 petanyaan yang dibagi dalam empat kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian maka dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas terlebih dahulu.
1.Uji Instrumen Penelitian
Uji instrument penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas dan reabilitas instrument yang telah disusun (Notoatmodjo, 2018) G. Etika Penelitian
Menurut Natoatmodjo (2018), dalam melakukan penelitian ada beberapa etika yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembaran persetujuan yang diberikan peneliti kepada responden yaitu ibu nifas sebelum penelitian dilakukan, yang bertujuan agar responden mengerti tujuan serta maksud dari penelitian tersebut.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Tanpa nama yang dimaksud adalah peneliti tidak mencantumkan nama responden untuk instrumen penelitian, namun responden bisa menuliskan kode pada lembar kuesioner.
3. Keadilan (Justice)
Peneliti akan memperlakukan semua responden dengan baik dan adil, seluruh responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari peneliti.
4. Kerahasiaan (Confidentially)
Peneliti merahasiakan hasil penelitian yang diteliti, baik informasi maupun masalah lainnya.Informasi yang diberikan respoden hanya beberapa data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
G. Cara Pengelolaan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul dari hasil penelitian pada Puskesmas Air Dingin maka dilakukan pengolahan data yaitu dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyunting(Editing)
Proses editing atau menyunting data merupakan tahapan di mana data pengisian kuesioner yang telah terkumpul dicek kelengkapan data dan jawabanya. Bilamana terdapat jawaban yang tidak lengkap, peneliti akan melakukan pengambilan data ulang.
b. Pengkodean (Coding)
Peneliti memberikan pengkodean untuk mempermudah pengolahan data dan mempercepat entry data ((Notoatmodjo, 2018).
Tabel 2.1 Daftar Coding 1. Kunjungan ANC
Tidak lengkap 1
Lengkap 2
2. Pengetahuan
Rendah ≤ mean 1
Tinggi > mean 2
3. S i k a p
Negatif ≤ mean 1
Postif > mean 2
4. Dukungan keluarga
Tidak mendukung 1
Mendukung 2
62
5. Perandan dukungan petugas Kesehatan
Tidak mendukung 1
Mendukung 2
c. Memasukkan data(Entering)
merupakan kegiatan peneliti dalam memasukkan data-data hasil penelitian seluruh variabel penelitian dari jawaban responden kedalam komputer menggunakan Microsoft excel untuk diproses lebih lanjut.
d. Kelengkapan data(Cleaning)
Dalam proses ini, peneliti memeriksa kelengkapan data yang sudah di entry, setelah itu data dari Microsoft excel dipindahkan ke SPSS untuk diketahui ke valid dari penelitian yang telah dilakukan serta mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti. Analisis ini menghasilkan distribusi
frekuensi terhadap variabel. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan keterangannya (Notoatmodjo,2018).
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen (Kunjungan K6) dan variabel independen (umur, pengetahuan, sikap, pekerjaan, dukungan keluarga, dan pendidikan).
Keterkaitan dua variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan menggunakan nilai p (probabilitas), hasil uji statistik hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan memiliki hubungan signifikan jika value≤0,05. Sedangkan jika nilai signifikan : value > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara variabel.
BAB V
HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Air Dingin Padang Berada Di Kelurahan Balai Gadang.
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatersa Barat (25586). Tepatnya RT 01 RW 11. Dengan Luas Wilayah 1.44,91 km². Secara astronomis batas wilayah kecamatan koto tangah. Sebelah Utara berbatasan dengan Padang Pariaman, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Nanggalo, Sebelah Barat Samudrera Hindia dan Sebelah Timur Kabupaten Solok.
Titik koordinasi Kecamatan Koto Tangah terletak 00◦58 Lintang Selatan dan 99◦36’40-100◦21’11”Bujur Timur. Kecamtan ini memiliki luas 232,25 km2 terletak 0-1.600 meter diatas permukaan laut dengan curah
hujan 384,88 mm/bulan. Kecamatan koto tangan terdiri dari 13 kelurahan dan pada tahun 2017 Kecamatan Koto Tangah tercatat 189.791 jiwa, perempuan 93. 988 jiwa dan lai-laki 95.793 jiwa.
B. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan November 20232 di Wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang mengenai “Faktor yang berhubungan dengan kunjungan K6 pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Air dingin Tahun 2023”, dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini disajikan dalam analisa Univariat
a. Analisa Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing – masing variable yang di teliti.
1. Kunjungan K6
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kunjungan K6 Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023
Kunjungan K6 F %
Tidak lengkap 29 48.3
Lengkap 31 51,7
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat di ketahui bahwa dari 60 responden 48,3
% tidak lengkap melakukan kunjungan K6
2. Pengetahuan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023
Pengetahuan f %
Rendah 27 45,0
Tinggi 33 55,0
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa 60 responden, 45,0 % memiliki pengetahuan yang rendah
3. Sikap
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap RespondenDi Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023
Sikap F %
Negatif 37 61,7
Positif 23 38,3
Jumlah 60 100%
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 61,7 % memiliki sikap negatif.
4. Dukungan keluarga
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023
Dukungan keluarga F %
Tidak Mendukung 33 55,0
Mendukung 27 45,0
Jumlah 60 100 %
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 55,0% tidak mendapat dukungan keluarga.
5. Dukungan Petugas Kesehatan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023
Dukungan petugas Kesehatan
F %
Tidak Mendukung 33 55,0
Mendukung 27 45,0
Jumlah 60 100 %
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 55,0 % tidak mendapatkan peran dan dukungan dari petugas Kesehatan.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan analisis uji Chi-Square dengan derajat 95% alfa = 0,05
1. Pengetahuan dengan Kunjungan K6
Tabel 5.6 Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun
2023.
Kunjungan K6 Pengetahua
n Tidak
Lengkap Lengkap Total P
Value OR (CI 95%)
f % f % f %
Rendah 16 59,3 11 40, 7
27 100, 0
0,234 7
2,238 (0,79-6,31) Tinggi 13 39,4 20 60,
6
33 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,
7
60 100, 0
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 27 responden dengan pengetahuan rendah. 16 orang ( 59,3% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 11 orang ( 40,7 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan dari 33 responden
dengan pengetahuan tinggi 13 orang ( 39,4% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 20 0rang ( 60,6% ) lengkap melakukan kunjungan K6
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi– square didapatkan hasil p- value 0,2347 ( p<0,05) sehingga H0 di tolak artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan K6.
2. Sikap dengan Kunjungan K6
Tabel 5.7 Distribusi Hubungan Sikap dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang
Tahun 2023.
Kunjungan K6
Sikap Tidak
Lengkap
Lengkap Total P
Value
OR (CI 95%)
f % f % f %
Negatif 18 48,6 19 51, 4
37 100, 0
0,004 1,033 (0,36-2,92) Positif 11 47,8 12 52,
2
23 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,
7
60 100, 0
Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 37 responden dengan sikap negatif, 18 orang ( 48,6 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 19 orang ( 51,4% ) lengkap melalukan kunjungan K6. Dan 23 responden dengan sikap positif, 11 orang ( 47,8%) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 12 orang ( 52,2% ) lengkap melakukan kunjungan K6.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi-square di dapatkan hasil p- value 0,004 ( p<0,05) sehingga Ha di terima artinya terdapat hubungan antara sikap dengan kunjungan K6.
3. Dukungan keluarga dengan Kunjungan K6
Tabel 5.8 Distribusi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun
2023.
Kunjungan K6 Dukungan
Keluarga
Tidak Lengkap
Lengkap Total P
Value
OR (CI 95%)
f % F % f %
Tidak Mendukung
18 54,5 15 45, 5
33 100, 0
1,133 1,745 (0,62-4,88) Mendukung 11 40,7 16 59,
3
27 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,
7
60 100, 0
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak mendapat dukungan keluarga 18 orang ( 54,5 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 15 orang ( 45,5 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan 27 responden yang mendapat dukungan keluarga 11 orang ( 40,7%) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 16 orang ( 59,3%) lengkap melakukan kunjungan K6
Berdasarakan hasil analisis menggunakan uni Chi-square didapatkan hasil p-value 1.133 ( p<0,05) sehingga H0 ditolak artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan K6
4. Peran dan Dukungan Petugas kesehatan dengan Kunjungan K6
Tabel 5.9 Distribusi Hubungan Peran dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air
Dingin Kota Padang Tahun 2023.
Kunjungan K6 Dukungan
Petugas Kesehatan
Tidak Lengkap
Lengkap Total P
Value
OR (CI 95%)
F % F % f %
Tidak Mendukung
17 51,5 16 48, 5
33 100, 0
0,297 1,328 (0,47-3,68) Mendukung 12 44,4 15 55,
6
27 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,
7
60 100, 0
Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak mendapat peran dukungan petugas Kesehatan 17 orang ( 51,5 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 16 orang ( 48,5 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan 27 responden yang mendapat peran dan dukungan petugas Kesehatan 12 orang
( 44,4% ) tidak lengakap melakukan kunjungan K6 dan 15 orang ( 55,6%) lengakap melakukan kunjungan K6.
Berdasarakan hasil analisis menggunakan uni Chi-square didapatkan hasil p-
value 0.297 ( p<0,05) sehingga H0 ditolak artinya tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan K6
BAB VI PEMBAHASAN A. Analisa Univariat
a. Kunjungan K6
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota padang yang dinteliti, ditemukan responden yang lengkap melakukan kunjungan K6 dengan persentase ( 51,7% ) , dan ditemukan yang tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dengan persentase ( 48,3% )
Hasil penelitian ini sejalan yang di lakukan Murua Milka ( 2023 ) , pada 130 ibu hamil di puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makasar didapatkan hasil lebih dr separuh yaitu ( 85,40% ) lengkap melakukan kunjungan K6, dan tidak lengkap sebesar (14, 60 %) melakukan kunjungan K6. Hasil penelitian lain yang dilakukan Iva Gamar Dian Pratiwi ( 2022 ) pada 35 responden ibu setelah melahirkan di Puskesmas Gapura didapatkan hasil sebanyak 22 responden ( 62,9% ) melakukan kunjungan K6 secara lengkap dan tidak lengkap sebanyak 13 responden ( 37,1%).
K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali selama
kehamilannya dengan distribusi waktu: 2 kali pada trimester kesatu (0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (>12minggu - 24 minggu), dan 3 kali pada trimester ketiga (>24 minggu sampai dengan kelahiran), dimana minimal 2 kali ibu hamil harus kontak dengan dokter (1 kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Jika kehamilan sudah mencapai 40 minggu, maka harus dirujuk untuk diputuskan terminasi kehamilannya
Kontak ke enam dapat dibagi menjadi K6 murni dan K6 akses. K6 murni adalah kontak ke enam ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada kurun waktu trimester 3 kehamilan.
Sedangkan K6 akses adalah kontak ke enam ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada usia kehamilan berapapun. Ibu hamil seharusnya melakukan K6 murni, sehingga apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko dapat ditemukan dan ditangani sedini mungkin (Kemenkes RI 2021).
b. Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota padang yang di teliti, di temukan 33 responden yang ber pengetahuan tinggi dengan persentase ( 55,0 % ), dan ditemukan 27 responden yang berada pada pengetahuan rendah dengan persentase ( 45,0 % ).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Joyce A Y &
Heryanti ( 2021) pada 30 orang responden di BPM Zuniawati Palembang didapatkan hasil sebanyak 23 orang responden berada pada kategori berpengetuan
baik dengan persentase (76,7%) dan didapatkan sebanyak 7 orang responden berada pada kategori kurang baik dengan persentase ( 23,3%).
Pengetahuan merupakan indikator seseorang melakukan tindakan, Ketika seseorang didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap Kesehatan maka orang tersebut akan memahami pentingnya menjaga Kesehatan dan memotivasi diri untuk mengaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan di perlukan sebagai dukungan dalam menumuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap harinya, pengetahuan adalah faktor utama yang mendukung tindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2016 )
c. Sikap
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 Responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, di temukan 23 responden yang berada pada kategori sikap positif dengan persentase ( 38,3% ) dan ditemukan 37 responden yang berada pada kategori sikap negative dengan persentase (61,7%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurrahmaton,dkk (2022 ) pada 36 orang responden di Klinik Madina Medan didapatkan hasil sebanyak 16 orang responden memiliki sikap positif dengan persentase ( 44,4% ) dan didapatkan 20 orang responden dengan sikap negative dengan persentase ( 55,6 %).
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan memihak ( favorabel) maupun perasaan tidak memihak ( unfavorabel ) pada objek tersebut. Secara lebih spesifik sikap dapat di artikan sebagai derajat efek positif atau efek negatif terhadap suatu objek psikologis ( wulandatika, 2017).
d. Dukungan keluarga
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, ditemukan 27 responden yang mendapat dukungan keluarga dengan persentase ( 45,0%), dan ditemukan 33 responden yang tidak mendapat dukungan keluarga dengan persentase (55,0%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Joyce AY &
Heryanti (2021 ), pada 30 responden di BPM Zuniawati Palembang di dapatkan hasil sebanyak 18 responden (60,0%) mendapat dukungan keluarga, tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 12 responden dengan responden ( 40,0%).
Menurut Kemenkes RI ( 2012), keluarga adalah unit terkecil dari Masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Ririn ( 2020 ), keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam perannya masing – masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
e. Peran dan Dukungan Petugas Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian dapat di lihat dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, di temukan 27 responden yang mendapat dukungan dari petugas kesehatan dengan persentase (45,0% ) dan ditemukan 33 responden yang tidak mendapat dukungan dari petugas Kesehatan dengan persentase (55,0%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurrahmaton,dkk (2022), pada 36 responden di klinik Madina Medan didapatkan hasil 14 orang responden dengan persentase ( 38,9%) yang mendapat dukungan dari petugas Kesehatan, dan yang tidak mendapat dukungan petugas Kesehatan sebanyak 22 responden dengan persentase (61,1%)
Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah baik secara langsung maupun bekerjasama dengan masyarakat dan swasta. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang penting yang harus disediakan atau didorong oleh pemerintah karena merupakan pelayanan publik yang esensial. Tenaga kesehatan juga berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan medis kepada masyarakat dan menjalani hidup sehat sehingga setiap orang dapat menikmati kesehatan yang sebaik-baiknya. Berinvestasi dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan efisiensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Profesional perawatan kesehatan mencakup berbagai pekerja yang saling bergantung satu sama lain di tempat kerja, termasuk bidan, perawat, dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya. (Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996)
B. Analisa Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan K6
Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 27 responden dengan pengetahuan rendah. 16 orang ( 59,3% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 11 orang ( 40,7 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan dari