• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2019), variabel merupakan segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dimana variabel terdiri dari dua jenis:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab berubahnya variabel terikat.

Dalam penelitian ini yang menjadi variable adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan peran petugas Kesehatan.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kunjungan K6

E. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data 1. Prosedur Pengambilan Data

a. Data Primer

Dalam penelitian ini data primer di dapat dari responden dengan membagikan kuesioner dengan melakukan wawancara pada ibu nifas untuk variabel pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan observasi buku KIA untuk kunjungan K6.

b. Data Sekunder

Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Air Dingin tentang cakupan KunjunganK6

2. Prosedur Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan beberapa kegiatan, meliputi:

a. Peneliti mengurus surat izin pelaksanaan penelitian kepada Komite Etik Fakultas Kesehatan Fort De Kock Bukit Tinggi

b. Peneliti mengajukan surat permohonan ke DPMDPTSP dan menyerahkan surat izin penelitian tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Padang untuk diberikan izin dalam pelaksanaan penelitian.

c. Peneliti melakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas Air Dingin Kota Padang.

d. Setelah mendapatkan persetujuan dan izin dari Kepala Puskesmas, peneliti akan menghadap ke kepala bagian KIA untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta izin penelitian agar dapat bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian.

e. Peneliti mengidentifikasi data ibu nifas di Puskesmas Air Dingin Kota Padang.

f. Selanjutnya peneliti langsung menghubungi masing-masing responden dan juga menghubungi kader posyandu berdasarkan wilayah tempat tinggal responden.

g. Menjelaskan maksud dan tujuan serta menjelaskan kepada responden cara mengisi kuesioner yang telah di sediakan dan meminta responden untuk melingkari pernyataan dari kuesioner

yang dirasa kurang jelas dan menjelaskan kembali kepada responden di akhir pengumpulan kuesioner.

h. Inform consent.

i. Pengisian kuesioner yang telah disediakan oleh responden.

j. Mengumpulkan data kuesioner yang telah diisi responden dan memastikan tidak ada lembar kuesioner yang tertinggal ataupun rusak ketika pengisian.

k. Setelah dilakukan penelitian, peneliti melakukan pengolahan dan menganalisis data untuk mendapatkan hasil penelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2019). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner.

Kuisioner berisi tentang pengetahuan responden tentang ANC yang terdiri dari 20 pertanyaan. Pertanyaan dibuat dalam bentuk multiple choice agar responden tidak sulit menjawabnya. Sistem penilaian menggunakan dua pilihan jawaban yaitu “benar” dan “salah”. Bila responden menjawab benar mendapat skor 1, bila responden menjawab salah mendapat skor 0.

Teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner sikap adalah teknik skala Likert. Pada kuesioner sikap dilakukan scoring pada masing-masing item dengan jumlah keseluruhan 10 petanyaan yang dibagi dalam empat kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian maka dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas terlebih dahulu.

1.Uji Instrumen Penelitian

Uji instrument penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana validitas dan reabilitas instrument yang telah disusun (Notoatmodjo, 2018) G. Etika Penelitian

Menurut Natoatmodjo (2018), dalam melakukan penelitian ada beberapa etika yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lembaran persetujuan yang diberikan peneliti kepada responden yaitu ibu nifas sebelum penelitian dilakukan, yang bertujuan agar responden mengerti tujuan serta maksud dari penelitian tersebut.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Tanpa nama yang dimaksud adalah peneliti tidak mencantumkan nama responden untuk instrumen penelitian, namun responden bisa menuliskan kode pada lembar kuesioner.

3. Keadilan (Justice)

Peneliti akan memperlakukan semua responden dengan baik dan adil, seluruh responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari peneliti.

4. Kerahasiaan (Confidentially)

Peneliti merahasiakan hasil penelitian yang diteliti, baik informasi maupun masalah lainnya.Informasi yang diberikan respoden hanya beberapa data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

G. Cara Pengelolaan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul dari hasil penelitian pada Puskesmas Air Dingin maka dilakukan pengolahan data yaitu dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menyunting(Editing)

Proses editing atau menyunting data merupakan tahapan di mana data pengisian kuesioner yang telah terkumpul dicek kelengkapan data dan jawabanya. Bilamana terdapat jawaban yang tidak lengkap, peneliti akan melakukan pengambilan data ulang.

b. Pengkodean (Coding)

Peneliti memberikan pengkodean untuk mempermudah pengolahan data dan mempercepat entry data ((Notoatmodjo, 2018).

Tabel 2.1 Daftar Coding 1. Kunjungan ANC

Tidak lengkap 1

Lengkap 2

2. Pengetahuan

Rendah ≤ mean 1

Tinggi > mean 2

3. S i k a p

Negatif ≤ mean 1

Postif > mean 2

4. Dukungan keluarga

Tidak mendukung 1

Mendukung 2

62

5. Perandan dukungan petugas Kesehatan

Tidak mendukung 1

Mendukung 2

c. Memasukkan data(Entering)

merupakan kegiatan peneliti dalam memasukkan data-data hasil penelitian seluruh variabel penelitian dari jawaban responden kedalam komputer menggunakan Microsoft excel untuk diproses lebih lanjut.

d. Kelengkapan data(Cleaning)

Dalam proses ini, peneliti memeriksa kelengkapan data yang sudah di entry, setelah itu data dari Microsoft excel dipindahkan ke SPSS untuk diketahui ke valid dari penelitian yang telah dilakukan serta mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik masing- masing variabel yang diteliti. Analisis ini menghasilkan distribusi

frekuensi terhadap variabel. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan keterangannya (Notoatmodjo,2018).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen (Kunjungan K6) dan variabel independen (umur, pengetahuan, sikap, pekerjaan, dukungan keluarga, dan pendidikan).

Keterkaitan dua variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dan menggunakan nilai p (probabilitas), hasil uji statistik hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan memiliki hubungan signifikan jika value≤0,05. Sedangkan jika nilai signifikan : value > 0,05 berarti tidak ada hubungan antara variabel.

BAB V

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Air Dingin Padang Berada Di Kelurahan Balai Gadang.

Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatersa Barat (25586). Tepatnya RT 01 RW 11. Dengan Luas Wilayah 1.44,91 km². Secara astronomis batas wilayah kecamatan koto tangah. Sebelah Utara berbatasan dengan Padang Pariaman, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara dan Kecamatan Nanggalo, Sebelah Barat Samudrera Hindia dan Sebelah Timur Kabupaten Solok.

Titik koordinasi Kecamatan Koto Tangah terletak 00◦58 Lintang Selatan dan 99◦36’40-100◦21’11”Bujur Timur. Kecamtan ini memiliki luas 232,25 km2 terletak 0-1.600 meter diatas permukaan laut dengan curah

hujan 384,88 mm/bulan. Kecamatan koto tangan terdiri dari 13 kelurahan dan pada tahun 2017 Kecamatan Koto Tangah tercatat 189.791 jiwa, perempuan 93. 988 jiwa dan lai-laki 95.793 jiwa.

B. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan November 20232 di Wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang mengenai “Faktor yang berhubungan dengan kunjungan K6 pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Air dingin Tahun 2023”, dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini disajikan dalam analisa Univariat

a. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari masing – masing variable yang di teliti.

1. Kunjungan K6

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kunjungan K6 Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023

Kunjungan K6 F %

Tidak lengkap 29 48.3

Lengkap 31 51,7

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat di ketahui bahwa dari 60 responden 48,3

% tidak lengkap melakukan kunjungan K6

2. Pengetahuan

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023

Pengetahuan f %

Rendah 27 45,0

Tinggi 33 55,0

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat diketahui bahwa 60 responden, 45,0 % memiliki pengetahuan yang rendah

3. Sikap

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap RespondenDi Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023

Sikap F %

Negatif 37 61,7

Positif 23 38,3

Jumlah 60 100%

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 61,7 % memiliki sikap negatif.

4. Dukungan keluarga

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023

Dukungan keluarga F %

Tidak Mendukung 33 55,0

Mendukung 27 45,0

Jumlah 60 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 55,0% tidak mendapat dukungan keluarga.

5. Dukungan Petugas Kesehatan

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2023

Dukungan petugas Kesehatan

F %

Tidak Mendukung 33 55,0

Mendukung 27 45,0

Jumlah 60 100 %

Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 60 responden 55,0 % tidak mendapatkan peran dan dukungan dari petugas Kesehatan.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat pada penelitian ini menggunakan analisis uji Chi-Square dengan derajat 95% alfa = 0,05

1. Pengetahuan dengan Kunjungan K6

Tabel 5.6 Distribusi Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun

2023.

Kunjungan K6 Pengetahua

n Tidak

Lengkap Lengkap Total P

Value OR (CI 95%)

f % f % f %

Rendah 16 59,3 11 40, 7

27 100, 0

0,234 7

2,238 (0,79-6,31) Tinggi 13 39,4 20 60,

6

33 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,

7

60 100, 0

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 27 responden dengan pengetahuan rendah. 16 orang ( 59,3% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 11 orang ( 40,7 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan dari 33 responden

dengan pengetahuan tinggi 13 orang ( 39,4% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 20 0rang ( 60,6% ) lengkap melakukan kunjungan K6

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi– square didapatkan hasil p- value 0,2347 ( p<0,05) sehingga H0 di tolak artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan K6.

2. Sikap dengan Kunjungan K6

Tabel 5.7 Distribusi Hubungan Sikap dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang

Tahun 2023.

Kunjungan K6

Sikap Tidak

Lengkap

Lengkap Total P

Value

OR (CI 95%)

f % f % f %

Negatif 18 48,6 19 51, 4

37 100, 0

0,004 1,033 (0,36-2,92) Positif 11 47,8 12 52,

2

23 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,

7

60 100, 0

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 37 responden dengan sikap negatif, 18 orang ( 48,6 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 19 orang ( 51,4% ) lengkap melalukan kunjungan K6. Dan 23 responden dengan sikap positif, 11 orang ( 47,8%) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 12 orang ( 52,2% ) lengkap melakukan kunjungan K6.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi-square di dapatkan hasil p- value 0,004 ( p<0,05) sehingga Ha di terima artinya terdapat hubungan antara sikap dengan kunjungan K6.

3. Dukungan keluarga dengan Kunjungan K6

Tabel 5.8 Distribusi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun

2023.

Kunjungan K6 Dukungan

Keluarga

Tidak Lengkap

Lengkap Total P

Value

OR (CI 95%)

f % F % f %

Tidak Mendukung

18 54,5 15 45, 5

33 100, 0

1,133 1,745 (0,62-4,88) Mendukung 11 40,7 16 59,

3

27 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,

7

60 100, 0

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak mendapat dukungan keluarga 18 orang ( 54,5 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 15 orang ( 45,5 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan 27 responden yang mendapat dukungan keluarga 11 orang ( 40,7%) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 16 orang ( 59,3%) lengkap melakukan kunjungan K6

Berdasarakan hasil analisis menggunakan uni Chi-square didapatkan hasil p-value 1.133 ( p<0,05) sehingga H0 ditolak artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan K6

4. Peran dan Dukungan Petugas kesehatan dengan Kunjungan K6

Tabel 5.9 Distribusi Hubungan Peran dan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan K6 Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air

Dingin Kota Padang Tahun 2023.

Kunjungan K6 Dukungan

Petugas Kesehatan

Tidak Lengkap

Lengkap Total P

Value

OR (CI 95%)

F % F % f %

Tidak Mendukung

17 51,5 16 48, 5

33 100, 0

0,297 1,328 (0,47-3,68) Mendukung 12 44,4 15 55,

6

27 100, 0 Jumlah 29 48,3 31 51,

7

60 100, 0

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak mendapat peran dukungan petugas Kesehatan 17 orang ( 51,5 % ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 16 orang ( 48,5 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan 27 responden yang mendapat peran dan dukungan petugas Kesehatan 12 orang

( 44,4% ) tidak lengakap melakukan kunjungan K6 dan 15 orang ( 55,6%) lengakap melakukan kunjungan K6.

Berdasarakan hasil analisis menggunakan uni Chi-square didapatkan hasil p-

value 0.297 ( p<0,05) sehingga H0 ditolak artinya tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kunjungan K6

BAB VI PEMBAHASAN A. Analisa Univariat

a. Kunjungan K6

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota padang yang dinteliti, ditemukan responden yang lengkap melakukan kunjungan K6 dengan persentase ( 51,7% ) , dan ditemukan yang tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dengan persentase ( 48,3% )

Hasil penelitian ini sejalan yang di lakukan Murua Milka ( 2023 ) , pada 130 ibu hamil di puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makasar didapatkan hasil lebih dr separuh yaitu ( 85,40% ) lengkap melakukan kunjungan K6, dan tidak lengkap sebesar (14, 60 %) melakukan kunjungan K6. Hasil penelitian lain yang dilakukan Iva Gamar Dian Pratiwi ( 2022 ) pada 35 responden ibu setelah melahirkan di Puskesmas Gapura didapatkan hasil sebanyak 22 responden ( 62,9% ) melakukan kunjungan K6 secara lengkap dan tidak lengkap sebanyak 13 responden ( 37,1%).

K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal terpadu dan komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 6 kali selama

kehamilannya dengan distribusi waktu: 2 kali pada trimester kesatu (0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (>12minggu - 24 minggu), dan 3 kali pada trimester ketiga (>24 minggu sampai dengan kelahiran), dimana minimal 2 kali ibu hamil harus kontak dengan dokter (1 kali di trimester 1 dan 1 kali di trimester 3. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 (enam) kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Jika kehamilan sudah mencapai 40 minggu, maka harus dirujuk untuk diputuskan terminasi kehamilannya

Kontak ke enam dapat dibagi menjadi K6 murni dan K6 akses. K6 murni adalah kontak ke enam ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada kurun waktu trimester 3 kehamilan.

Sedangkan K6 akses adalah kontak ke enam ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada usia kehamilan berapapun. Ibu hamil seharusnya melakukan K6 murni, sehingga apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko dapat ditemukan dan ditangani sedini mungkin (Kemenkes RI 2021).

b. Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota padang yang di teliti, di temukan 33 responden yang ber pengetahuan tinggi dengan persentase ( 55,0 % ), dan ditemukan 27 responden yang berada pada pengetahuan rendah dengan persentase ( 45,0 % ).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Joyce A Y &

Heryanti ( 2021) pada 30 orang responden di BPM Zuniawati Palembang didapatkan hasil sebanyak 23 orang responden berada pada kategori berpengetuan

baik dengan persentase (76,7%) dan didapatkan sebanyak 7 orang responden berada pada kategori kurang baik dengan persentase ( 23,3%).

Pengetahuan merupakan indikator seseorang melakukan tindakan, Ketika seseorang didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap Kesehatan maka orang tersebut akan memahami pentingnya menjaga Kesehatan dan memotivasi diri untuk mengaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan di perlukan sebagai dukungan dalam menumuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap harinya, pengetahuan adalah faktor utama yang mendukung tindakan seseorang ( Notoadmodjo, 2016 )

c. Sikap

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 Responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, di temukan 23 responden yang berada pada kategori sikap positif dengan persentase ( 38,3% ) dan ditemukan 37 responden yang berada pada kategori sikap negative dengan persentase (61,7%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurrahmaton,dkk (2022 ) pada 36 orang responden di Klinik Madina Medan didapatkan hasil sebanyak 16 orang responden memiliki sikap positif dengan persentase ( 44,4% ) dan didapatkan 20 orang responden dengan sikap negative dengan persentase ( 55,6 %).

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan memihak ( favorabel) maupun perasaan tidak memihak ( unfavorabel ) pada objek tersebut. Secara lebih spesifik sikap dapat di artikan sebagai derajat efek positif atau efek negatif terhadap suatu objek psikologis ( wulandatika, 2017).

d. Dukungan keluarga

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, ditemukan 27 responden yang mendapat dukungan keluarga dengan persentase ( 45,0%), dan ditemukan 33 responden yang tidak mendapat dukungan keluarga dengan persentase (55,0%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Joyce AY &

Heryanti (2021 ), pada 30 responden di BPM Zuniawati Palembang di dapatkan hasil sebanyak 18 responden (60,0%) mendapat dukungan keluarga, tidak mendapat dukungan keluarga sebanyak 12 responden dengan responden ( 40,0%).

Menurut Kemenkes RI ( 2012), keluarga adalah unit terkecil dari Masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Sedangkan menurut Ririn ( 2020 ), keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam perannya masing – masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

e. Peran dan Dukungan Petugas Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian dapat di lihat dari 60 responden di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang yang di teliti, di temukan 27 responden yang mendapat dukungan dari petugas kesehatan dengan persentase (45,0% ) dan ditemukan 33 responden yang tidak mendapat dukungan dari petugas Kesehatan dengan persentase (55,0%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nurrahmaton,dkk (2022), pada 36 responden di klinik Madina Medan didapatkan hasil 14 orang responden dengan persentase ( 38,9%) yang mendapat dukungan dari petugas Kesehatan, dan yang tidak mendapat dukungan petugas Kesehatan sebanyak 22 responden dengan persentase (61,1%)

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah baik secara langsung maupun bekerjasama dengan masyarakat dan swasta. Pelayanan kesehatan merupakan pelayanan publik yang penting yang harus disediakan atau didorong oleh pemerintah karena merupakan pelayanan publik yang esensial. Tenaga kesehatan juga berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan medis kepada masyarakat dan menjalani hidup sehat sehingga setiap orang dapat menikmati kesehatan yang sebaik-baiknya. Berinvestasi dalam mengembangkan sumber daya manusia dengan efisiensi ekonomi dan sosial yang tinggi. Profesional perawatan kesehatan mencakup berbagai pekerja yang saling bergantung satu sama lain di tempat kerja, termasuk bidan, perawat, dokter, dokter gigi, dan tenaga kesehatan lainnya. (Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996)

B. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan K6

Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 27 responden dengan pengetahuan rendah. 16 orang ( 59,3% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 11 orang ( 40,7 % ) lengkap melakukan kunjungan K6. Dan dari

33 responden dengan pengetahuan tinggi 13 orang ( 39,4% ) tidak lengkap melakukan kunjungan K6 dan 20 0rang ( 60,6% ) lengkap melakukan kunjungan K6

Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji Chi– square didapatkan hasil p- value 0,2347 ( p<0,05) sehingga H0 di tolak artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan K6.

Hasil pene;itian ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan Joyce AY &

heryanti di BPM Zuniawati Palembang, diperoleh nilai p = 0.000 Responden dengan pengetahuan Baik berjumlah 19 orang ( 100,0% ) dan dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan Kunjungan K6 di BPM Zuniawati Palembang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri &

Lubis ( 2020) di Desa Tandem Hulu I Deli Serdang 2020, di peroleh nilai ),0001 sehingga di katakan ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan K6

Sejalan dengan penelitian ( Marsitha, 2017), tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Terhadap Kunjungan K6 di Wilayah Kerja Puskesmas perumnas II didapatkan hasil Hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap kunjungan K6 p=0,015 ( p<0,05 ). Responden tingkat pengetahuan baik berjumlah 20 orang (25%).sehingga di aktakan ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjugan K6.

Pengetahuan adalah tingkat seberapa kedalaman seseorang dapat menghadapi, mendalami perhatian seperti sebagaimana manusia menyelesaikan masalah tentang konsep – konsep baru dan kemampuan dalam belajar ( Notoatmodjo, 2016). Memiliki pengetahuan tentang kehamilan berarti ibu telah mampu mendalami masalah dalam kehamilan. Setelah mempunyai pengetahuan seseorang akan

berusaha untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang nyata ( Notoatmodjo, 2016 )

Pengetahuan ibu hamil sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan, pengetahuan merupakan faktor penting yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan kehamilan menganggap pemeriksaan kehamilan bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban, melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk kehamilannya. Pengetahuan juga merupakan hasil tahu, dan terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Selain itu pengetahuan juga merupakan proses pengalaman dan proses belajar dalam pendidikan formal maupun informal (Rachmawati et al., 2017).

Ibu hamil yang berpengetahuan baik lebih banyak yang memanfaatkan kunjungan antenatal care dibandingkan ibu hamil dengan pengetahuan yang rendah.

Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pengetahuan yang lebih baik ibu hamil semakin terbuka untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan, dengan adanya pengetahuan maka ibu hamil menjadi semakin memahami terhadap manfaat dari suatu perilaku kesehatan yang akan dilakukannya, dengan demikian akan semakin meningkatkan perilaku ibu dalam upaya menjaga dan melindungi kehamilannya melalui kunjungan antenatal care (Muayah, 2021). Menurut asumsi peneliti pengetahuan ibu sangat penting dalam melakukan kunjungan K6, karena ibu yang memiliki pengetahuan baik, akan melakukan kunjungan K6 dengan lengkap.

Sebagian ibu yang berpengetahuan baik mengatakan bahwa pemeriksaan kehamilan itu penting bagi kesehatan ibu dan janin sehingga ibu lengkap melakukan kunjungan,

namun sebagian ibu yang berpengetahuan baik tetapi tidak lengkap melakukan kunjungan k6 hal tersebut dikarenakan ibu tidak mendapat dukungan dari keluarga, umur yang beresiko, bekerja, memiliki sikap negatif, ibu juga mengatakan pemeriksaan kehamilan itu penting tetapi ibu melakukan kunjungan K6 saat ada keluhan saja, sehingga kunjungan k6 tidak lengkap.

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini ditemukan 27 orang responden yang memiliki pengetahuan rendah. Dan 16 orang responden yang berada pada kategori pengetahuan rendah dengan persentase (59,3%) tidak lengkap melakukan kunjungan K6. hal tersebut dikarenakan responden tidak mendapatkan dukungan keluarga, sikap negatif, tidak mendapat dukungan petugas kesehatan, dan ditemukan 11 orang (40,7%) lengkap melakukan kunjungan k6 tersebut dikarenakan responden memiliki sikap positif, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kuesioner pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan yang telah dijawab oleh 20 orang responden dengan kategori pengetahuan kurang baik dan didapatkan sebagian besar responden tersebut tidak mengetahui pengertian K1 , K4, dan K6 serta pelayanan kehamilan dan tujuan K1, K4, dan K6, serta waktu yg ditentukan selama pemeriksaan kehamilan setiap triwulannya. Dan masih ada Sebagian dari ibu hamil apabila di temukan kelainan pada kehamilannya masih menunggu waktu untuk bersalin secara noirmal.

b. Hubungan Sikap dengan Kunjungan K6

Dokumen terkait