BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
H. Kerangka Pikir
pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain. Sehingga memengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan.
4. Kehadiran
Suatu jumlah pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu.
Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
5. Kemampuan Kerjasama
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja.Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih.Sehingga membutuhkan kerjasama antar karyawan sangat dibutuhkan.Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuannya bekerjasama dengan rekan sekerja lainnya.
Berbicara tentang kinerja personil, erat kaitannya dengan cara mengadakan penilaian terhadap pekerjaan seseorang sehingga perlu ditetapkan standar kinerja atau standard performance.
Ungkapan tersebut menyatakan bahwa standar kinerja perlu dirumuskan guna dijadikan tolak ukur dalam mengadakan perbandingan antara apa yang telah dilakukan dengan apa yang diharapkan, kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan kepada seseorang. Standar termaksud dapat pula dijadikan sebagai ukuran dalam mengadakan pertanggung jawaban terhadap apa yang telah dilakukan.
Insentif adalah semua pendapatan atau balas jasa yang berbentuk uang atau berupa barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan/instansi.Di mana insentif yang diberikan perusahaan/instansi adalah sebagai salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai.Pemberian insentif yang tepat di samping untuk meningkatkan kinerja pegawai, dimaksudkan pula untuk membuat pegawai memiliki kesetiaan bekerja di instansi dan dapat menstabilkan perputaran tenaga kerja khususnya di Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar.
Dengan adanya insentif, Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar mengharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai, menurunkan tingkat absensi maupun perputaran tenaga kerja, sehingga hal tersebut dapat mendorong pegawai bekerja dengan lebih giat, semangat dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
I. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran di atas maka di duga bahwa :”
Insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar”.
Insentif (x) - Piece work
- Bonus - Komisi
- Insentif bagi eksekutif
Kinerja Pegawai (y) - Kuantitas Pekerjaan - Kualitas pekerjaan - Ketepatan waktu - Kehadiran
- Kemampuan kerja sama
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian terbagi dua yaitu ;
1. kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
2. kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka, seperti jumlah karyawan dan jumlah bonus yang diterima setiap tahunnya.
Dalam Penelitian ini di gunakan jenis penelitian kuantitatif.
Kuantitatif merupakan kumpulan konsep, proporsi, definisi, dan juga variable yang mana keterkaitannya antara satu dengan yang lainnya secara sistematik telah berhasil di generalisasikan, sehingga bias dan juga memprediksi fenomen dan fakta tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Dinas Koperasi UMKM Perindustrian, Perdagangan Dan ESDM Kabupaten Takalar yang beralamat di Jalan Ince Husain Dg. Parani No. 63 Takalar.Sedangkan waktu penelitian berlangsung selama 2 (Dua) bulan mulai bulan September sampai bulan November 2016.
C. Populasi dan Sampel
25
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2011:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar yang berjumlah 92 orang.
2. Sampel
Dengan mempertimbangkan kecilnya jumlah populasi, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah30 orang.
Sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan sampel dan populasi yang diambil dari penelitian sebanyak 30 orang pegawai(purpossive sampling) yang diambil dari 92 pegawai pada Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kab.Takalar.Sampel dalam penelitian ini mempunyai kriteria tertentu, kriteria yang dimaksud adalah pegawai dan pimpinannya. Prosedur sampel dengan menggunakan metode slovin (2006:120) :
= 1 + ²
n = ( , )
n = ( , )
n = ,
n = 30,53 dibulatkan menjadi 30 D. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan dua metode yaitu:
1. Penelitian pustaka (LibraryResearcah), adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan pada berbagai pustaka dengan membaca atau mempelajari buku literature lainnya yang erat hubungannya dengan judul yang diajukan dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field Researcah), adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan ini dilakukan dengan berbagai teknik, diantaranya:
a. Teknik Dokumentasi
Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuka dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dianggap perlu. Data dokumen yang dimaksud bukanlah data dokumen kerahasiaan Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar.
b. Teknik kuensioner
Adalah metode untuk mendapatkan data dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang dibuat dalam daftar pertanyaan penelitian konsep yang ada. Dalam penelitian konsep harus di hubungkan dengan realita dan untuk itu harus dilakukan dengan cara memberikan angka tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa pengukuran bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang tepat dari konsep-konsep yang telah diberikan. Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Data diolah dengan menggunakan skala likert dengan jawaban atas pertanyaan yaitu skala nilai 1-5. Nilai yang dimaksud adalah skor atas jawaban responden, dimana nilai yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. (STS) = Sangat tidak setuju skor jawaban 1 2. (TS) = Tidak setuju skor jawaban 2 3. (KS) = Kurang setuju skor jawaban 3
4. (S) = Setuju skor jawaban 4
5. (SS) = Sangat setuju skor jawaban 5
Ciri khas skala likert adalah bahwa makin tinggi skor yang diperoleh oleh seorang responden merupakan indikasi bahwa responden tersebut sikapnya makin positif terhadap obyek yang ingin diteliti oleh peneliti.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini terdiri dari:
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka- angka, seperti jumlah karyawan dan jumlah bonus yang diterima setiap tahunnya.
2. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini meliputi:
a. Data primer, yaitu data yang bersumber dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan pimpinan dan karyawan perusahaan yang diteliti.
b. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari dokumentasi dan laporan tertulis perusahaan yang dibuat secara berkala.
F. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas(Independen)Insentif
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya terikat (Dependen)Jadi, variabel independen adalah variabel yang menjadi variabel bebas, yaitu kinerja Pegawai yang disimbolkan dengan huruf X
Insentif adalah sarana motivasi yang mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar gaji atau upah yang telah ditentukan. Adapun indikator dari Insentif, yaitu:
a. Piece work
Piece work adalah teknik yang digunakan untuk mendorong kinerja kerja pegawai berdasarkan hasil pekerjaan pegawai yang dinyatakan dalam jumlah unit produksi.
b. Bonus
Bonus adalah Insentif yang diberikan kepada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi yang baku terlampaui.
c. Komisi
Komisi adalah bonus yang diterima karena berhasil melaksanakan tugas dan sering diterapkan oleh tenaga-tenaga penjualan.
d. Insentif bagi eksekutif
Insentif bagi eksekutif ini adalah insentif yang diberikan kepada pegawai khususnya manajer atau pegawai yang memiliki kedudukan tinggi dalam suatu perusahaan, misalnya untuk membayar cicilan rumah, kendaraan bermotor atau biaya pendidikan anak.
2. Variabel terikat(Dependen)Kinerja Pegawai
Variabel teriakat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah Insentif yang disimbolkan dengan huruf Y..
kinerja adalah sesuatu yang dicapai seseorang atau kelompok dalam organisasi yang sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara legal,dan tidak melanggar hukum, moral, dan etika. Adapun indikator dari kinerja, yaitu:
a. Jumlah Pekerjaan
Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai.
b. Kualitas Pekerjaan
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan tertentu.
Setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakannya sesuai ketentuan
c. Ketepatan Waktu
Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang berbeda.Untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu. Karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain. Sehingga memengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan.
d. Kehadiran
Suatu jumlah pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu.
Kinerja Pegawai ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
e. Kemampuan Kerjasama
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja.Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih.
G. Metode Analisis Data
Metode yang saya gunakan adalah metode Analisis Regresi linear sederhana, yaitu metode yang digunakan untuk menjawab hubungan antara setiap variable bebas dengan variable terikat. Model yang digunakan seperti rumus berikut:
Teknik analisis data untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini, menggunakan soflware SPSS, dengan cara memasukkan hasil dari operasionalisasi variabel yang akan di uji.
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu pengukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur yang diin9ginkan oleh penelitian, secara tepat dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpan dari gambar tentang variabel yang dimaksud. Cara pengujian validitas dengan menghitung kolerasi antara skor masing-masing pertanyaan dan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Teknik analisis data produk moment dengan angka kasar digunakan untuk menemukan pengaruh insentif terhadap kinerja pegawai pada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar.
Taraf signifikan ditentukan 5%. Jika diperoleh hasil korelasi yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut valid 2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur suatu gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebutreliable. Instrumen yangreliableadalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
3. Regresi Linear Sederhana
Untuk melihat pengaruh rekrutmen terhadap insentif maka kami menggunakan analisis regresi linier sederhana.Yang secara umum data hasil pengamatan dipengaruhi oleh variabel bebas.
Keterangan:
Y = Kinerjapegawai a = Konstanta
b = Koefisien regresi x = Insentif
Y= a + bx
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar
Kebutuhan akan peningkatan perekonomian daerah juga terintregasi pada kebutuhan akan pengembangan usaha kecil dan menengah dari koperasi melalui lapangan usaha industri dan perdagangan. Begitupun dengan kebutuhan pengawasan pembuatan sumber daya energi yang diprioritaskan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.Terbentuknya pemerintah Kabupaten Takalar sebagai indikasi eksekutif yang melaksanakan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan menjadi harapan untuk menjawab permasalahan maupun tantangan tersebut di atas.
Dengan disahkannya UU No. 2 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah merupakan langkah awal dimulainya kebijakan desentralisasi dan Otonomi Daerah. Sejak itu terjadilah perubahan penting dalam pengembangan kelembagaan pemerintahan daerah.Undang-undang ini juga memberi ruang gerak lebih kepada lebih pemerintah daerah dengan menambah perangkat daerah.
Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Takalar tentang pembentukan Susunan dan Tata Kerja. Dinas Daerah Kabupaten Takalar, Dinas-dinas daerah yang ada di dalam pemerintah daerah Kabupaten Takalar terbagi Menjadi Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perindustrian dan
36
Perdagangan Investasi Pertambangan dan Energi, Dinas Kependudukan Transmigrasi dan Catatan Sipil, Dinas Sosial dan Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Pertanian hingga akhir 2013. Pada saat itu, pemerintah telah menerbitkan dua peraturan pemerintahan yang menjadi dasar pelaksanaan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, sebagai perwujudan Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Kedua PP tersebut adalah PP No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintah Derah Kabupaten/Kota, serta PP No. 41 Tahun 2013 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Takalar. Dalam perda ini Dinas Koperasi dan UMKM digabung dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi menjadi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM.Sekarang perkembangan daerah dan Kelembangan pemerintahan sejalan dan Koperasi, umkm, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Takalar sendiri juga sangat dinamis. Emngingat dinas ini adalah penggabungan dua SKPO. Selanjutnya akan dibahas mengenai sejarah Instansi induk yaitu Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar diuraikan sebagai berikut :
1. Kantor Koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar sampai pada tahun 2000.
2. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar tahun 2000 s/d 2007 dipimpin oleh Drs. Jamaluddin Lanre.
3. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar tahun 2008 s/d 2009 dipimpin oleh Drs. Taipan Saleh.
4. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar 2010 s/d 2012 dipimpin oleh oleh Syafaruddin S. Sos.
5. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Takalar tahun 2012 s/d 2013 dipimpin oleh Rusdi S. Sos.
6. Berdasarkan perda No. 06 Tahun 2013, maka Dinas Koperasi dan UMKM digabung dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan energi dan berubah nama menjadi Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar. Dari tanggal 12 januari 2014 s/d sekarang dinas dipimpin oleh Drs. Achmad Rivai, M.Si.
Untuk meningkatkan pelayanan, maka sampai sekarang sudah terbentuk 5 (lima) Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) yang dibawahi langsung oleh Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar.
B. Visi dan Misi
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar sebagaimana yang berperan mengembangkan sektor perkoperasian, usaha kecil menengah, sektor industri, perdagangan dan ESDM di Kabupaten Takalar pada umumnya mampu mewujdkan Visi dan Misi yang telah dirumuskannya.
Adapun Visi dan Misi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar adalah :
1. Visi
“Terwujudnya Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Takalar yang Maju, Tangguh dan berdaya sang Berbasis Ekonomi Kerakyatan”
2. Misi
a. Me9mberdayakan koperasi UMKM sebagai tulang punggung rakyat.
b. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia, koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan Energi sumber daya mineral.
c. Meningkatkan kualitas industri rumah tangga, industri kecil-kecil dan menengah baik yang berskala mikro maupun makro dengan memanfaatkan penerapan teknologi tepat guna.
d. Meningkatkan kualitas perdagangan daerah yang didukung oleh kelancaran distribusi barang dan jasa serta perlindungan konsumen.
e. Menyediakan informasi Terpadu dan Promosi Aktif Peluang Mitra Usaha di Kabupaten Takalar.
f. Menyediakan dan mengembangkan energi terbaru dan terbarukan.
C. Struktur Organisasi
Dalam setiap organisasi yang telah diutamakan kegiatan orang-orang dan hubungan kerja sama antar satu dengan yang lainnya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dari orang-orang itu yang mengikuti adanya pembagian kerja, sedangkan pembagian kerja itu mengikuti tujuan yang ingin dicapai.
Dalam suatu organisasi yang banyak melibatkan orang-orang untuk bekerja sama di dalamnya, maka terjadilah hubungan-hubungan berdasarkan fungsi masing-masing
tersebut harus ditepatkan, diatur dan disusun hingga merupakan suatu kerangka yang mempunyai pola-pola tetap dengan susunan yang logis dan teratur.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar, memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam memajukan daerah wilayah Takalar terutama menyangkut masyarakat yang tergolong dalam naungannya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut tersebut, diperlukan suatu koordinasi yang baik wewenang berbeda namun saling mendukung.
Berikut ini paparan struktur organisasi di kantor Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Takalar beserta tugas dan tanggung jawabnya.
Struktur Organisasi Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Kabupaten Takalar
Kepala
Seksi Pengembangan Organisasi dan Tata Laksana dan
PengendalianKo perasi
Seksi Usaha Industri dan Bimbingan Produksi
Seksi Usaha Perdagangan
Seksi Energi dan Kelistrikan Bidang
Koperasi
Bidang Perindustrian
Bidang Perdagangan
Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral Subag Umum dan
Kepegawaian Subag
Keuangan Subag
Program Sekretaris
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi Pengembangan Usaha Mikro dan
Usaha Kecil Bidang UMKM
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan D. Tugas dan Tanggung Jawab beserta wewenang
1. Kepala Dinas
a. Merumuskan kebijakan teknis di bidang Perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
b. Menyelenggarankan urusan di bidang Perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
c. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas di bidang Perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
d. Membina dan melaksanakan tugas di bidang Perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
e. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas di bidang Perkoperasiaan, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
f. Membina pelaksanaa tugas di bidang Koperasi meliputi bidang Perkoperasian, usah mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
Seksi Bina dan Pengembangan
Koperasi
Seksi Pembinaan dan Pengembangan Sarana Industri
Seksi Perlindungan
Konsumen
Seksi Geologi Pertambangan dan
Tata Lingkungan
UPTD
Seksi Pengembangan Usaha Menengah
g. Melaksanakan evaluasi dan monitong di bidang Perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan dan energi sumberdaya mineral;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati;
i. Menyusun laporan pelaksanaan tugas;
2. Sekretariat
a. Menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Memberikan pertimbangan teknis administrasi kepada atasan tentang penyelenggaraan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral;
c. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral;
d. Menyusun rencana kebijakan teknis administrasi penyelenggaraan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menegah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral;
e. Melaksanakan kebijakan teknis administrasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral;
f. Membina kegiatan administrasi umum dan perlengkapan, keuangan, program dan kepegawaian lingkup Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan;
h. Menyusun laporan pelaksanaan tugas.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. Menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanan tugas dan kegiatan bawahan;
d. Menyusun konsep surat, korelasi dan paraf naskah dinas;
e. Merencanakan dan melaksanakan urusan administrasi persuratan, pengelolaan surat masuk-keluar, kearsipan, penggandaan dan ekspedisi;
f. Memberikan layanan informasi dan komunikasi, serta keprotokoleran;
g. Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan, kebersihan, keamanan kantor, pengadaan barang kebutuhan dinas, pendistribusian, dan inventarisasi, mengajukan usul pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang milik negara;
h. Menyelenggarakan urusan administrasi kepegawaian, usul mutasi, kenaikan pangkat, pensiun, pemberhentian, izin belajar, Karpeg, Kartu Askes, kenaikan gaji berkala cuti, absen pegawai;
i. Menyusun rencana formasi, pemetaankondisi karyawan/pegawai, dan pembinaan karir karyawan/pegawai;
j. Menyiapkan bahan pembinaan aparatur, peningkatan disiplin dan pemberian penghargaan karyawan/pegawai;
k. Melakukan analisis kebutuhan pengembangan SDM aparatur;
l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan kualitas SDM aparatur melalui program pendidikan dan latihan;
m. Menyiapkan bahan peraturan perundang-undanga;
n. Menyiapkan bahan rencana pengembangan dan penerapan sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)
o. Mengelola dan mengembangkan kapasitas perpustakaan;
p. Melaksanakan kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;
q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas;
4. Sub Bagian Keuangan
a. Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;
b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar;
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaa tugas dan kegiatan bawahan;
d. Menyusun konsep Surat, koreksi dan paraf naskah dinas;
e. Mengiventarisasi sumber-sumber pendapatan dan penerimaan;
f. Mencatat pungutan dan pelaporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam lingkup instansi;
g. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan program dan kegiatan;
h. Menyusun realisasi perhitungan anggaran;
i. Melakukan verifikasi pertanggungjawaban keuangan;
j. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas perbendaharaan;
k. Melakukan klarifikasi dan tidaklanjut laporan hasil pemeriksaan fungsional (LHP) yang terkait dengan urusan keuangan;
l. Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
m. Melaksanakan pengendalian dan monitoring pengelolaan keuangan;
n. Melaksanakan bimbingan tekhnis pengelolaan administrasi keuangan;