40 mengingatkan kosakata baru yang telah dibaca dan dipahami; meminta siswa untuk memperlihatkan hasil ringkasan dari kegiatan membaca dan mengeceknya kembali dengan akal pikiran; meminta siswa untuk menyampaikan poin-poin penting dari teks bacaan, secara lisan ataupun tulisan; meminta siswa dengan membaca teks lagi secara individu, untuk memantau kemandirian belajar mereka.
Namun, untuk mengidentifikasi setiap aspek yang perlu pengembangan lebih lanjut. Ini akan bertindak sebagai penilaian formatif.
Penelitian tentang penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran matematika telah dilakukan oleh Pujawan (2005). Hasil penelitiannnya menunjukkan bahwa strategi PQ4R dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Selain itu, tanggapan siswa terhadap implementasi model tersebut tergolong positif.
41 lakukan. Hal ini akan menjadi tantangan bagi seseorang yang ingin menyelesaikan masalah tersebut. Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, seseorang memerlukan pengalaman yang mereka miliki sebagai dasar pemecahan masalah.
Jika mereka pernah menyelesaikan masalah yang serupa atau menguasai konsep prasyarat yang diperlukan, siswa akan memiliki kemampuan dalam mengolah masalah yang diberikan dengan cara yang tidak biasa.
Kemampuan berpikir kreatif bukanlah kemampuan yang muncul dengan sendirinya, melainkan kemampuan yang harus dikembangkan. Ada banyak cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Salah satunya adalah dalam pembelajaran matematika. Matematika merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir manusia, salah satunya adalah kemampuan berpikir kreatif. Dalam sebuah pembelajaran matematika, kemampuan berpikir kreatif dapat dikembangkan dengan pemberian permasalahan matematika.
Pembelajaran matematika dapat memberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematika. Pembelajaran matematika yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif bukan hanya pembelajaran yang terjadi di ruang kelas bersama guru. Hal ini karena kemampuan berpikir kreatif tidak hanya digunakan pada saat pembelajaran di dalam kelas saja tetapi di dalam kehidupan yang sebenarnya. Proses terjadinya belajar dapat dilakukan dimana saja dan tanpa ada guru yang mengawasi. Misalnya, ketika siswa diberikan permasalahan matematika di luar pembelajaran dalam ruang kelas. Siswa tetap harus mengegunakan kemampuan berpikir kreatif. Siswa harus memiliki suatu
42 sikap inisiatif dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan matematika.
Siswa harus mampu merasakan kebutuhan akan belajar dan memiliki tujuan belajar. Siswa juga harus mampu memilih dan menggunakan strategi/sumber belajar, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Siswa harus mampu belajar sendiri dan mengontrol diri. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemandirian belajar untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
Kesesuaian bahan ajar untuk menunjang pembelajaran matematika yang berpusat pada kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar siswa menjadi alasan bagi guru untuk mengembangkan suatu bahan ajar. Bahan ajar yang sesuai untuk mengembangkan kemandirian belajar adalah sebuah modul. Bahan ajar tersebut sebaiknya disesuaikan dengan karakteristik dan harus menjangkau siswa yang berkemampuan matematis tinggi maupun rendah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengembangan bahan ajar modul sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar siswa.
Modul pembelajaran adalah sumber belajar yang memerlukan banyak kegiatan membaca. Untuk memfasilitasi modul yang memiliki karakteristik membaca secara mandiri diperlukan suatu strategi yang mendukung proses membaca dari modul tersebut. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi PQ4R.
Strategi PQ4R merupakan salah satu strategi membaca yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca sumber
43 belajar seperti modul. Sehingga, modul pembelajaran bisa disusun mengikuti strategi dalam PQ4R atau dikembangkan berbasis strategi PQ4R.
Modul pembelajaran matematika yang dikembangkan adalah dengan menggunakan strategi PQ4R. Ini artinya dalam penggunaannya modul pembelajaran matematika ini menggunakan strategi PQ4R. Singkatan dari PQ4R merupakan langkah-langkah dari strateginya yaitu, preview (membaca modul sebelumnya), question (membuat pertanyaan dalam), read (membaca penuh modul), recite (membuat catatan tentang modul), reflect (merefleksikan isi modul), dan review (melihat kembali yang dipelajari dalam modul). Sehingga, dengan strategi ini pengembangan serta penggunaan modul akan efektif jika ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar siswa.
Preview merupakan langkah pertama strategi PQ4R yang bermakna kegiatan membaca modul pembelajaran selintas. Siswa dapat mulai membaca dari judul, sub judul, kalimat awal atau kalimat akhir suatu pembahasan materi. Langkah ini melatih siswa untuk mengeksplorasi yang akan mereka pelajari sebelum mempelajari suatu materi. Selain itu, siswa akan belajar untuk menggeneralisasi informasi yang baru diperolehnya. Hal ini membantu siswa dalam mengembangkan kepekaan siswa, salah satu subtansi kemampuan berpikir kreatif.
Selain itu, siswa akan memunculkan tujuan belajar dengan memahami garis besar materi, salah satu subtansi kemandirian belajar. Hal ini akan memandu siswa memperkuat suatu materi akan dipelajari selanjutnya
44 Langkah selanjutnya, adalah question yang berarti bertanya atau membuat pertanyaan. Dalam modul, siswa difasilitasi suatu wadah untuk menuangkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah membaca selintas materi keseluruhan.
Siswa dimintai untuk bertanya tentang sesuatu yang asing dalam modul pembelajaran, atau mengenai tujuan pembelajaran,dan lain-lain. Pada saat memunculkan suatu pertanyaan mereka akan membuat pertanyaan atas yang tidak diketahui ataupun akan mempertanyakan apakah informasi telah cukup atau belum untuk menyelesaikan persoalan. Hal ini merupakan salah satu subtansi kemampuan berpikir kreatif. Dalam membuat pertanyaan siswa tidak bergantung pada teman atau guru tetapi harus memunculkan pertanyaan sendiri. Tidak bergantung kepada orang lain merupakan salah satu subtansi kemandirian belajar.
Langkah ketiga adalah read yang artinya membaca. Siswa harus membaca secara penuh untuk mengetahui jawaban atas hal yang pertanyaan-pertanyaan mereka.
Dalam modul pembelajaran telah memuat semua materi yang menuntun siswa dapat belajar secara mandiri dan guru membimbing siswa dalam proses tersebut.
Pada tahap ini, siswa mulai mengidentifikasi konsep–konsep baru yang ditemukannya. Kegiatan ini akan membantu siswa mengidentifikasi dan menetapkan kebenaran konsep dari pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
Modul pembelajaran juga memuat contoh dan latihan secara mandiri. Dalam penyajian materi disediakan permasalahan-permasalahan matematika yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif.
Langkah keempat adalah recite yang bermakna membuat suatu rincian/ringkasan.
Rincian yang dimaksud adalah rincian atas apa yang telah dibaca sepenuhnya.
45 Siswa diminta membuat ringkasan atau rincian yang mereka pelajari dalam modul pembelajaran. Di tahap ini akan secara jelas memperlihatkan kemampuan siswa meringkas secara terperinci. Siswa bertanggung jawab dan mempunyai kesadaran sendiri untuk mengungkapkan kembali yang mereka pahami serta menambah gagasan lain yang bisa meningkatkan kualitas gagasan awal dengan pemikiran dan bahasa mereka sendiri.
Langkah terakhir adalah reflect yang berarti mengulas kembali atau merefleksikan apa yang diperoleh dari proses membaca. Langkah ini sebenarnya tidak terpisah dari langkah sebelumnya, tetapi merupakan komponen pendukung dari langkah membaca tersebut. Saat membaca, siswa tidak hanya mengingat atau menghafal, tetapi juga memahami informasi dan merepresentasikan informasi tersebut dengan cara mengaitkan dengan materi sebelumnya atau mencoba memecahkan masalah yang diberikan di modul dengan cara yang beragam. Selain mengeksplorasi informasi yang ada, siswa juga dapat memeriksa kebenaran konsep dari langkah reflect ini. Hal ini akan membantu siswa untuk mengklarifikasi kesalahan konsep dan menetapkan kesimpulan tentang masalah yang telah diselesaikan pada tahap sebelumnya. Langkah ini dapat meningkatkan kontrol diri melalui penguasaan pengalaman selama proses membaca materi pada modul. Pada tahap ini juga siswa akan menilai sejauh mana pencapaian kinerjanya selama proses pembelajaran. Jika selama latihan siswa tersebut berhasil mengerjakan dengan baik, maka pada tahap ini kepercayaan dirinya akan semakin tinggi karena pengalaman sebelumnya dalam mengerjakan latihan.
46 F. Hipotesis
Berlandaskan teori yang dipaparkan, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pikir yang disusun oleh penulis, sehingga penulis merumuskan hipotesis bahwa pengembangan modul pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi PQ4R efektif jika ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar siswa. Penulis beranggapan dasar bahwa faktor lain yang mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif dan kemandirian belajar siswa, selain modul pembelajaran matematika dianggap memiliki kontribusi yang sama.
47
III. METODE PENELITIAN