• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.3 Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyatakan peran penyuluh pertanian dalam pembinaan usaha penggemukan sapi bali di Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru, termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini terlihat pada rata-rata pelaksanaan fungsi penyuluh pertanian mencapai 76% dalam penggemukan sapi bali di Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru telah dalam kategori tinggi khususnya penerapan pemeliharaan, pengedalian penyakit, sistem pembuatan kandang, pemberian pakan dan cara penggemukan sapi bali.

6.4 Saran

1. Pembinaan masih perlu dilanjutkan, khususnya sistem penggemukan cara perkandangan mengingat areal semakin sempit

2. Peternak masih dapat mengembangkan usahanya di Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru karena agroklimat dan sistem budaya sangat mendukung peternakan sapi bali.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina Abdullah dan Helda Ibrahim. 2012“Persepsi Peternak terhadap Kinerja Penyuluh dalam Pengembangan Teknologi Pengolahan Jerami Padi dan Limbah Ternak Sapi Potong“ Skripsi. Kendari:Universitas Terbuka Kendari Sulawesi Tenggara.

Alim, Syahirul. 2010. Bahan Ajar Penyuluhan Pertanian (Peternakan).

Laboratorium Sosiologi dan Penyuluhan. Fakultas Peternakan.

Universitas Padjajaran, Bandung

Alim, Syahirul. 2010. Bahan Ajar Penyuluhan Pertanian (Peternakan).

Asfar Irham. 2016. Peranan Penyuluh Peternakan Dalam Peningkatan Pendapatan Anggotakelompok Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Sinjai. Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Eko Harianto, Surahmanto dan Putu Arimbawa. 2014“Kinerja Penyuluh

Pertanian sebagai Penyebar Informasi Fasilitator dan Pendamping dalam Pengembangan Sapi Bali (Bos Sondaicus) di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara” Skripsi. Makassar:Universitas Hasanuddin.

Universitas Islam Makassar.

Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Hartati D, Wijono B, Siswanto M. 2007. Performans Sapi Bali induk sebagai penyedian bibit/bakalan di wilayah breeding stock BPTU Bali. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007. 258 – 263.

Kartasapoetra, A.G.1994. Penyuluhan Pertanian.Bumi

aksara.JakartaLaboratorium Sosiologi dan Penyuluhan. Fakultas Peternakan

Mardikanto, 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press UNS: Surakarta.

Nugrohadi, 2009. Peternakan Dan Cara Membudidayakan Hasil Peternakan.Http://Jpi.Faterna.Unand.Ac.Id/Index.Php/Jpi.

Oka, IGL. 2010. Conservation and genetic improvement of Bali Cattle.Proc.

Conservation and Improvement of World Indigenous Cattle. 110- 117.

Pane, I. 1991. Produktivitas dan breeding sapi Bali. Proc.Seminar Nasional Sapi Bali 2–3 September. hlm: 50.

Payne, W.J.A. and J. Hodges. 1997. Tropical Cattle: Origin, Breeds and Breeding Policies. Blackwell Science.

Padmiwiharjo.2004. Menata Kembali Penyuluhan Pertanian di Era Pembangunan Agribisnis. Jakarta (ID) Departemen Pertanian

Purwantara B, Noor RR, Andersson G, and Rodriguez-Martinez H. 2012. Banteng andnBali Cattle in Indonesia: Status and Forecasts. Reprod Dom Anim 47 (Suppl. 1),2–6.

Roger, E.M. 1995. Diffusuion of Innovations. Free Press, New York.

Samariyanto. 2004. Alternatif kebijakan perbibitan sapi potong dalam era otonomi daerah.Lokakarya Sapi Potong

Suhardiyono, L. 1992. Penyuluh : Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga Jakarta.

Sukirno, S. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

U. M. Ni’am, A. Purnomoadi dan S. Dartosukarno. 2012“Hubungan antara Ukuran-Ukuran Tubuh dengan Bobot Badan Sapi Bali Betina pada Berbagai Kelompok Umur” Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.Universitas Padjajaran, Bandung.

Van Den Ban dan Hawkins. 1999 . Penyuluh Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Yusran, M. A. 2004. Struktur Usaha Penggemukan Sapi Potong. Prosiding Seminar: Sistem Kelembagaan Usahatani Tanaman-Ternak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. P:

174201. Jawa Timur.

LAMPIRAN

KUESIONER PENELITIAN

“Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pembinaan Usaha Penggemukan Sapi Bali Di Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru”

I. Petunjuk Pengisian

a. Mohon kuesioner ini di isi oleh Bapak/Ibu/Sdr/I untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada

b. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

c. Ada tiga (3) alternative jawaban setiap variabelnya yaitu : 5 = Sangat Setuju (SS)

3 = Setuju (S) 1 = Ragu-ragu (RR) II. Karakteristik Responden

Nama : ……….

Jenis Kelamin : ……….

Alamat : ……….

Umur : ……….

Pendidikan Terakhir : ……….

Jumlah Anggota Keluarga : ……….

Pengalaman Berusahatani : ……….

Tanggungan Keluarga : ………

PERAN PENYULUH

PEMBINAAN

A. Pembinaan Dalam Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Penyakit Sapi Bali

No PERNYATAAN SS S RR SKOR

1. Pemeliharaan dan pengendalian penyakit

2. Sistem pembuatan kandang 3. Makanan dan pemberiannya 4 Cara penggemukan

No Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Penyakit

SS S RR SKOR

1. Penyuluh Memberikan Pembinaan dalam Sanitasi atau Program Kebersihan Ternak

2. Penyuluh Memberikan Pembinaan dalam Sanitasi atau Program Kebersihan Kandang

3. Penyuluh Memberikan Pembinaan dalam Pemberian Obat-obatan dan Vitamin

4. Penyuluh Memberikan Pembinaan dalam Identifikasi Penyakit atau gangguan ternak lainnya

B. Pembinaan Sistem Pembuatan Kandang No Sistem Pembuatan Kandang Untuk di

Gemukkan

SS S RR SKOR

1. Penyuluh Memberikan Pembinaan Mengenai Fungsi Kandang 2. Penyuluh Memberikan Pembinaan

Mengenai Persyaratan Pembuatan Kandang

3. Penyuluh Memberikan Pembinaan Konstruksi atau Pembuatan Kandang C. Pemilihan Pakan dan Cara Pemberiannya No Pemilihan Pakan dan Cara

Pemberiannya

SS S RR SKOR

1. Penyuluh Memberikan Pembinaan Mengenai Syarat Makanan

2. Penyuluh Memberikan Pembinaan Mengenai Kebutuhan Bahan Makanan 3. Penyuluh Memberikan Pembinaan

dalam Penyusunan Ransum / Pakan yang Siap Diberikan pada Ternak

D. Pembinaan Cara Penggemukan Sapi Bali No Pembinaan Cara Penggemukan Sapi

Bali

SS S RR SKOR

1. Pembinaan Cara Penggemukan Padang Rumput

2. Pembinaan Mengenai Kombinasi Kandang dan Padang Rumput

3. Pembinaan Mengenai Penggemukan Sistem Kandang

4. Pembinaan Paronisasi

PETA LOKASI PENELITIAN

IDENTITAS RESPONDEN

Keterangan :

SD = 12 ORANG SMP = 8

SMA = 4 SARJANA =1

No Nama Umur Pendidikan Pengalaman Beternak

Jumlah ternak

Tanggungan keluarga

1 Mursalim 42 SMA 5 6 2

2 Ibrahim 47 SMP 6 4 2

3 Abrar 43 SD 4 3 3

4 Harun 52 SMP 5 4 5

5 Hasanuddin 45 SMP 4 3 4

6 Ismail 29 SD 2 2 4

7 Samsuala 47 SMA 5 6 2

8 Lukman 52 SMP 4 2 1

9 Nurhaeda 50 SMP 4 4 4

10 Lamuha 43 SD 4 5 3

11 Jufri 40 SD 2 2 3

12 Akmal 48 SD 2 2 2

13 Sandi 42 SD 3 4 4

14 Saharuddin 45 SD 4 2 4

15 Rahman 45 SD 2 1 5

16 Maskur 56 SARJANA 5 4 2

17 Askar 58 SMP 3 2 3

18 Ashar 55 SMP 2 3 4

19 Rustan 60 SD 4 2 2

20 Fahrul 50 SMA 5 4 2

21 Bahtiar 59 SMP 5 4 2

22 Bahri 45 SD 4 3 6

23 Amin 45 SD 4 2 3

24 Jafar 60 SD 4 4 4

25 Anto 56 SMA 4 3 1

JUMLAH 1214 96 81 77

RATA-RATA 48,56 3.84 3.24 7,08

IDENTITAS PENYULUH

1. Nama : Said Hamu, S.P Umur : 59

Alamat : Dusun Ele, Desa Lompo Tengngah, Kec. Tanete Riaja Pendidikan : S1

Pengalaman Kerja : 35 thn (Berapa lama menjadi penyuluh) Jumlah tanggungan : 3 anak

2. Nama : Abdul Hayat, S.P Umur : 56

Alamat : Dusun Leppe’e, Desa Libureng, Kec. Tanete Riaja Pendidikan : S1

Pengalaman Kerja : 32 thn (Berapa lama menjadi penyuluh) Jumlah tanggungan : 4 anak 3. Nama : H. Ansar, S.P

Umur : 51

Alamat : Dusun Aroppoe, Desa Tellumpanua, Kec. Tanete Riaja Pendidikan : S1

Pengalaman Kerja : 32 thn (Berapa lama menjadi penyuluh) Jumlah tanggungan : 7 anak

No Nama Responden

A B C D

1 2 3 4 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 ∑ 1 2 3 4 ∑

1 Mursalim 5 5 5 5 20 5 5 5 15 5 5 1 11 3 5 5 5 18

2 Ibrahim 5 5 3 5 18 5 5 5 15 5 5 3 13 5 5 5 1 16

3 Abrar 5 5 5 5 20 3 3 5 11 5 5 3 13 3 1 5 3 12

4 Harun 5 5 5 5 20 3 3 5 11 5 5 3 13 5 5 3 5 18

5 Hasanuddin 5 5 5 5 20 3 3 5 11 5 5 3 13 5 5 3 5 18

6 Ismail 5 5 5 5 20 3 3 1 11 5 5 1 9 5 5 3 5 18

7 Samsuala 5 5 5 5 20 5 3 5 13 5 5 1 9 5 5 3 5 18

8 Lukman 5 3 5 5 18 5 5 5 15 5 5 1 9 5 5 3 5 18

9 Nurhaeda 5 3 5 5 18 5 3 5 13 5 5 1 9 3 1 1 5 10

10 Lamuha 5 3 5 5 16 5 3 5 13 5 5 1 9 3 1 1 5 10

11 Jufri 5 3 5 3 14 5 3 5 13 5 3 1 9 3 1 1 5 10

12 Akmal 5 3 5 1 14 5 3 5 9 5 3 1 9 3 1 1 5 10

13 Sandi 5 3 5 1 14 5 5 5 15 5 3 1 9 3 1 1 1 10

14 Saharuddin 5 3 1 5 18 5 1 5 11 5 3 1 9 5 3 1 1 10

15 Rahman 5 3 5 5 18 5 1 5 11 5 3 1 9 5 3 1 1 10

16 Maskur 5 3 5 5 18 5 5 5 15 3 3 3 11 5 3 1 1 10

17 Askar 3 3 1 1 8 5 3 5 13 3 3 3 11 5 3 1 1 10

18 Ashar 5 3 5 5 18 5 3 5 13 3 3 3 11 3 3 1 1 8

19 Rustan 5 3 5 5 18 5 3 5 13 3 3 3 11 5 3 1 1 10

20 Fahrul 5 5 1 3 14 5 3 5 13 3 3 3 11 5 3 5 5 20

21 Bahtiar 3 3 5 3 14 5 3 5 13 3 5 1 9 5 5 1 1 10

22 Bahri 3 3 5 5 16 5 5 5 15 5 5 1 11 5 3 1 1 10

23 Amin 5 5 3 5 18 5 5 5 15 3 5 1 9 5 3 1 1 10

24 Jafar 5 5 3 5 18 5 5 5 15 3 5 1 9 3 3 1 1 8

Lampiran Rekapitulasi jawaban responden Pembinaan Usaha Penggemukan Sapi Bali Kec. Tanete Riaja Kabupaten Barru

KETERANGAN :

A = Pemeliharaan dan pengendalian penyakit (1. Sanitasi ternak 2.Sanitasi kandang 3.Pemberian obat-obatan 4.Identitas penyakit dan gangguan ternak

B = Sistem pembuatan kandang (1. Syarat pembuatan kandang 2. Persyaratan kandang 3. Konstruksi kandang C = Makanan dan pemberiannya (1. Syarat makanan 2.Kebutuhan bahan makanan 3.Penyusunan ransum

D = Cara penggemukan (1. Penggemukan padang rumput 2.kombinasi kandang dan rumput 3.sistem kandang 4.Paronisasi

25 Anto 5 5 3 5 18 5 5 5 15 3 5 1 9 3 5 5 1 14

Jumlah 119 97 102 107 424 115 71 121 327 103 105 43 255 105 81 55 75 316 Rata-rata 4.8 3.9 4.1 4.3 16.96 4.6 2.8 4.8 13.08 4.1 4.2 1.7 10.20 4.3 3.2 2.2 3 12,64

1. Pemeliharaan dan pengendalian penyakit No Pemeliharaan dan

pengendalian penyakit

Rata-rata skor yang dicapai

Pelaksanaan Persentasi

Pelaksanaan Fungsi

1 Sanitasi ternak 4.8 100 96

2 Sanitasi kandang 3.9 100 78

3 Pemberian obat- obatan dan vitamin

4.1 100 82

4 Identifikasi penyakit atau gangguan ternak lainnya

4.3 100 86

No Pembinaan penyuluh

Rata-rata skor yang dicapai

Pelaksanaan Persentasi

Pelaksanaan Fungsi

1 Pemeliharaan dan pengendalian penyakit

16,96 100 84,80

2 Sistem pembuatan kandang

13,08 100 87,20

3 Makanan dan pemberiannya

10,20 100 68,00

4 Cara

penggemukan

12,64 100 63,20

Lampiran Pelaksanaan fungsi

2. Sistem pembuatan kandang No Sistem pembuatan

kandang untuk di gemukkan

Rata-rata skor yang dicapai

Pelaksanaan persentasi

Pelaksanaan Fungsi

1 Fungsi kandang 4.6 100 92

2 Persyaratan kandang

2.8 100 56

3 Konstruksi kandang 4.8 100 96

3. Makanan dan pemberiannya No Pemilihan pakan

dan cara pemberiannya

Rata-rata skor yang dicapai

Pelaksanaan Persentasi

Pelaksanaan Fungsi

1 Syarat makanan 4.1 100 82

2 Kebutuhan bahan makanan

4.2 100 84

3 Penyususnan ransum

1.7 100 34

4. Cara penggemukan No Cara penggemukan

sapi

Rata-rata skor yang dicapai

Pelaksanaan Persentasi

Pelaksanaan Fungsi

1 Penggemukan padang rumput

4.2 100 84

2 Kombinasi kandang dan padang rumput

3.2 100 64

3 Penggemukan sistem kandang

2.2 100 44

4 Paronisasi 3.0 100 60

DOKUMENTASI PENELITIAN

PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI KOMPOS

PAKAN TERNAK

Wancara dengan Bapak Ansar

Wawancara dengan Bapak Harun

Wawancara dengan Bapak Hasanuddin

Wawancara dengan Bapak Ismail

Wawancara dengan Bapak Rustan l

Wawancara dengan Bapak Bahri

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Barru tanggal 11 November 1998 dari pasangan Bapak H. Ansar dan Ibu Wahida. Penulis merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SD INPRES 29 AROPPOE dan lulus tahun 2009, SMPN 01 TANETE RILAU

RILAU dan lulus tahun 2012, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMAN 3 BARRU dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Maros, Sulawesi Selatan. Tugas akhir dalam perkuliahan diselesaikan dengan menulis skripsi yang berjudul “ Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pembinaan Usaha Penggemukan Sapi Bali di Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru”.

(Studi Kasus PT PP Lonsum Balombessie)”.

Dokumen terkait