• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

C. Saran

Setelah melihat kesimpulan dan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, ada beberapa saran peneliti yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan pendidikan multikultural di SMA Negeri 5 Mataram, yakni:

1. Bagi sekolah hendaknya menyediakan ruang khusus untuk kegiatan agama, karena untuk kegiatan agama hindu, Kristen dan Budha masih menggunakan ruang osis, kelas kosong, dan halaman umum di dalam lingkungan sekolah.

Sekolah harus menyediakan tempat beribadah bagi seluruh penganut agama yang berada di lingukanga sekolah. Karena sarana ibadah yang tersedia hanya berupa musholah saja untuk kegiatan peribadatan umat Islam. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kecemburuan sosial di antara para siswa-siswi yang menganut agama tertentu. Selain itu, hendaknya sekolah menambah buku- buku pelajaran, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai multikultural yang dirasa masih kurang. Selain itu kiranya perlu diadakan pertukaran kelas belajar, hal ini dilakukan untuk membentuk jiwa sosial peserta didik, agar kelak ia tidak hanya kenal dengan teman satu kelasnya saja melainkan bisa kenal bahkan akrab dengan semua teman yang ada di SMA Negeri 5 Mataram.

2. Bagi kepala sekolah, hendaknya mendukung waka kurikulum untuk mengembangkan kurikulum pendidikan agama yang berbasis pendidikan multikultural yang dirasa sangat cocok untuk pendidikan agama di lingkungan majemuk.

3. Bagi guru agama, khusus untuk guru agama Islam hendaknya lebih memperhatikan pengkaderan untuk kegiatan tadarus yang masih terfokus pada guru agama Islam saja. Selain itu, untuk mempelajari Al Qur’an kiranya tidak berhenti pada tahap membaca Al Qur’an saja, melainkan juga harus dipahami makna dari ayat-ayat tersebut. Jadi guru tidak hanya sebagai pendamping saja, melainkan setelah selesai membaca Al Qur’an juga harus menjelaskan makna yang terkandung di dalamnya..

4. Bagi warga sekolah dan masyarakat, agar dapat senantiasa menjaga lingkungan yang toleran, demokratis, aman, dan damai agar lingkungan sekolah tetap harmonis.

133

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid, Pluralisme Agama, Mataram: LEPPIM, 2016.

Abdul Mujib, Dkk., Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multietnik, Yogyakarta: Deepublish, 2015.

Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Agustinus hermino, Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Psikologis Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Era Globalisasi Dan Multikultural, jurnal peradaban No. 8 (2015): 29 diakses tanggal 20 Maret 2021, https://ejournal.um.edu.my/index.php/ADAB/article/view/4732/2558 Agus Salim, Teori Dan Paradigm Social,yogyakarta: Tiarawacara, 2006.

Ahmad Rifa’i, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pendidikan Nilai Di Sekolah, Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, Vol 1, Nomor 1, 2018

Ahmad Susanto, Konsep, Strategi Dan Implementasi Managemen Peningkatan Kinerja Guru, Bandung: Pranada Media, 2016.

Ali Arifin, Akhmad Hidayatullah. "Implementasi Pendidikan Multikulutral Dalam Praksis Pendidikan Di Indonesia." Jurnal Pembangunan Pendidikan:

Fondasi dan Aplikasi, 2012.

Anshori, Tranformasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gaung Perseda Press, 2010.

Asfiati, Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industry 4.0,Jakarta: Kencana, 2020.

Ashabul Qirom, “Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multicultural” Al-Murobbi, Desember 2017.

Azyumardi Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multicultural, Jakarta:

Erlangga, 2005.

Bhiku Parekh, Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya Dan Teori Politik, Yogyakarta: Impulse, 2009.

Buna’i, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Surabaya:

CV. Jakad Media Publishing, 2019.

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikati, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007.

Choirul Mahfud, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawan Multicultural, Depok: Rajawali Pers, 2019.

Choirul Mahfud, Pendidikan Multicultural, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2011.

Chomaidi Dan Salamah, Pendidikan Dan Pengajaran: Strategi Pembelajaran Sekolah, Jakarta: PT Grafindo, 2018.

Asfiati, Redesign Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menuju Revolusi Industry 4.0, Jakarta: Kencana, 2020.

Danil Nurcholis, Transformasi Pendidikan Multikultural Di Sekolah, Jawa Timur: CV.

Parasurama Education, 2019.

Departemen Agama RI, MushafAl-Qur’an Terjemah (Jakarta: Al-Huda, 2005), 421.

Evra wilya, Islam kontemporer tinjauan multicultural, Yogyakarta: deepublish, 2018.

Elly M. Setiadi, Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta Dan Gejala Permasalahan Social, Jakarta: Kencana, 2020.

Fausi, “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengimplementasikan Pendidikan Islam Multikultual Di SMP Negeri 2 Mlandingan Situbondo Jawa Timur”, Jurnal Of Islamic Education ResearchVol. 1, No. 3, Desember 2020.

file:///E:/Menggagas-Pendidikan-Agama-Islam.html Diambil Tangal 30 September 2020.

H.A.R. Tilaar, Pendidikan Multikulturalisme Tantangan-Tantangan Global Masa Depan Dalam Transfomasi Pendidikan Nasional,Jakarta: PT Grafindo, 2004.

Halimatuusa’diyah, Nilai-Nilai Pendidikan Agam Islam Multicultural, Surabaya:

CV Jakad Media Publishing, 2020.

Harry Priatna,“Peran Guru PAI Dalam Pengembangan Nuansa Religious, “Jurnal Pendidikan Agama Islam”, Ta’lim 11, 2013.

Hamlan Andi Baso Mallan, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural HumanistikDalam Membentuk Budaya Toleransi Peserta Didik”, InferensilVol.11, No.1, (Juni 2017), 165.

Hengki Wijaya, Analiss Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, Sulawesi Selatan: Publishing, 2018.

https://utamidkusumawati.com/2012/08/12/semangat-multikulturalisme-di- Lombok/ diakses pada tanggal 28 desember pukul 14.02.

http://www.net Duniaesai.com/antro/antro3.html /, diambil tanggal 29September 2020, pukul 15.15 WITA.

Husniyatus Salamah Zainiyati, “Pendidikan Multikutural Dalam Upaya Membangun keberagaman Yang InklusifDi Sekolah”Desember 2007.

Husniyatus Salamah Zainyati, “Pendidikan Multikultural Upaya Membangun Keberagamaan Inklusif Di Sekolah,” Islamica No. 2 (Maret 2007): 141,

Diakses 20 Maret 2021,

Http://Islamica.Uinsby.Ac.Id/Index.Php/Islamica/Article/View/15/256 Irjus Indrawan, Dkk, Guru PAI Sebagai Agen Perubahan, Jateng: Anggota Ikapi, 2020.

Izzan Dan Ahmad, Membangun Guru Berkarakter, Bandung: Hijri Pustaka Utama, 2012.

Khamami Zada, Dkk, “Pemahaman Keagamaan Kelompok Islam Radikal terhadap Pengembangan Multikulturalisme,” Istiqro, 2006.

Khusnul Wardan, Guru Sebagai Prifesi, Yogyakarta: Deepuplish, 2019.

Lalu Muhammad Nuru Wathoni, Integrasi Pendidikan Islam Sains; Rekonsrtuksi Paradigm Pendidikan Islam, Ponorogo : CV Uwais Inspirasi Indonesia, 2018.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian KualitatifBandung : Remaja Rosdakarya, 2005.

M. Ainul Yakin,Pendidikan Multikultural: Cross-Culter Understanding Untuk Demokrasi Dan Keadilan, Yogyakarta: LKis, 2019.

M. Hosna, Etika Profesi Pendidik Pembina Dan Pemantapan Kinerja Guru, Kepala Sekolah Serta Pengawas Sekolah, Bogor: Galia Indonesia, 2016.

Maesaroh Lubis, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Tasikmalaya: Edu Publisher, 2018.

Moh. Abdullah dan Moch. Faizin, Pendidikan Islam: Mengupas Aspek-Aspek Dalam Dunia Pendidikan Islam, 201.

Moh. Suardi, Ideology Politik Pendidikan Kontenporer, yogyakarta: deepublish, 2015.

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Muhaimin, Pemikirandanaktualisasi Pengembangan Pendidikan IslamJakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011.

Muhammad Taufik, Studi Interdisipliner Pemikiranpendidikan Islam Kreatif, Demokratif Bertanggung Jawab, Berspektif Pluralis Gender Dan Sufistik Theologies Dalam Konteks Deverivikasi Dalam Upaya Peningkatan Dan Pengembangan, LKIM: IAIN, Mataram 2007.

Mukhtar, Desai Pendidikan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV Misaka Galiza, 2003.

Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar, Bandung: Sinar Baru, 2003.

Nasution, “Pendidikan Islam Dalam System Pendidikan Nasional Berbasis Multikultural”, Jurnal Kajian Keislaman Vol. 4, No. 2, 2017.

Ni’matul khikmah dan Muhammad solihun, “ Peran Guru Agama Islam Dalammenerapkan Nilai-Nilaimultikultural Terhadap Peserta Didik Di Smp Negeri 01 Purwadodi, Al-Murabbi,Desember 2018.

Noer Rohman, Psikologi pendidikan Islam, Surabaya: CV. Jakad Media Publishing, 2020.

Nor Djannah Aly, “Tatangan Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Menerapkan Konsep Pendidikan Agama Berwawasan Mulikultural”, Zawiyah Vol.1, No. 1, (Desember 2015), h. 37.

Nur Efendi, “Pengembangan Pendidikan Islam Plural-Multikultural”, Ta’allumVol. 01, No 01 (Tahun 2013): 23-24, Diakses Pada Tanggal 30

September 2020 Pukul 20.59.http://ejournal.iain- tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/543/381.

Nur Lailatus Sa’adah, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengembangkan Pendidikan Agama Islam Berwawasan Multikultural, Ta’allum, Vol. 3 No. 1, (Juni 2018):Diakses Pada Tanggal 30 Mei 2021

Pukul 17.30, http://ejournal.iain-

tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/533/481.

Nurniati Agustian, Pendidikan Multicultural, Jakarta: Universitas Katolik Indonesia, 2019.

Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.

Prihma Sinta Utami, Pengembagan Pemikiran James A Banks Dalam Konteks Pembelajaran Multikutural, No. 2, Vol. 2, (Juli 2017): 70, Diakses 28 Mei 2020, file:///C:Users/Acer/Downloads/pdf

Rahmat, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Mulltikultural, Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2019.

Rini Parmila Yanti, Pembelajaran Berbasis Multikultural Pada Matapelajaran Sosiologi,Jurnal Basicedu Vol 2, No 2, Oktober, 2018.

Rohani Shidiq, Urgensi Deradikalisasi Pendidikan Islam Di Sekolah Melalui Pendidikan Multicultural”, Islamica:,2017): 30, diakses 29 September 2020,file:///C:/Users/Acer/Downloads/1081-97-3678-1-10-

20180127.pdf.

Siti Rukhayati, Strategi Guru Pai Dalam Membina Karakter Peserta Didik, Salatiga:

LP2M IAIN Salatiga, 2020

Subhan Dan Ali, Islam Keindonesiaan: Redevinisi Toleransi Beragama Dala Al- Qur’an, (Yogyakarta: Cv Fawwaz Mediacipta, 2020), 102.

Sutiah, Pengembangan Kurikuum PAI: Teori Dan Aplikasinya, Sidiardjo: Nizamia Learning Center, 2017.

Taufik Nugroho, Multikulturalisme Dalam Perspektifal-Qur’an Jurnal Studi Islam,Jogjakarta; Kopertais, 2014.

Tobrani, Perbincangan Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2018.

Ratniana, “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembelajaran Berbasis Multikultural Di SMPN 6 Lubuk Linggau”, An-Nizom Vol 4, No 2, Agustus 2019.

Rifqi Amin, System Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Deepublish, 2012.

Rosmaida Sinaga DKK, Kolonialisme Belanda Dan Multikulturalisme Masyarakat Kota Medan, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020.

Sauqi Futaqi, Kapital Multicultural Pesantren, Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2019), 107-112.

Sholeh Hidayat, Pengembangangru Professional, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2017.

Sri Belia Harahap, Strategi Penerapan Metode Ummi Dalam Pembelajaran Al- Qur’an,Surabaya: Scopindo Media Pustaka, 2020.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suharsimi Arikunto Dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:

Aditya Media, 2012.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Menurut Pendekatan PraktisJakarta:

Renaka Cipta, 1991.

Sulalah, Pendidikan Multikultural: Dialektika Nilai-Nilai Universal Kebangsaan, Malang: UIN Maliki Pers, 2017.

Sumarno, ”Peran Guru Pendidikan AgamaIslam Dalam Membangun Karakter Peserta Didik”, Al-Lubab I , 2016.

Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2005.

Syarifudin, Dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Administratif, Bandung: Alfata, 2006.

Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Konsel Landasan, Dan Impleentasinya Pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integrati/KTI), Jakarta: Kencana, 2017.

Ujang Syarif Hidyat, Menumbuhkan Pendidikan MultiCultur Pada Peserta Didik Melalui Pembelajaran Di Kelas, Sukabumi: Budhi Mulia CV, 2018.

Ulfah Masamah Muhammad Zamhari, “Peran Guru Dalam Membangun Kesadaran Pendidikan BerkesadaranMultikultural di Indonesia”, Quality Vol. 04, No. 02, 2016.

Umar Dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformative, Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Yesaya Sandang, Kepemimpinan Dalam Bngkai Multikulturalisme, Jurnal Humabniora Yayasan Bina Darma Volume 2 Nomor 01 Januari 2015: h.

060.606file:///C:/Users/Acer/Downloads/Kepemimpinan_Dalam_Bingka i_Multikultural.pdf

Yustiani S, Pendidikan Multicultural Melalui Pendidikan Agama, Analisa, 2008).

Diakses 29 September 2020, file:///C:/Users/Acer/Downloads/325-712- 1-PB.pdf.

Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multukultural, Yogyakarta:

Erlangga, 2005.

No. Tujuan Wawancara

Responden Definisi Konseptual Definisi Operasional Indikator Pertanyaan Penelitian 1. 1. Untuk menggali

informasi tentang peran guru pendidikan agama islam dalam pembinaan pendidikan multikultural siswa kelas X di SMA Negeri 5 Mataram

Kepala sekolah, guru PAI, waka kurikulum, waka Kesiswaan, ketua komite, siswa, ketua osis, guru-guru lain.

Peran guru yaitu sebagai demonstrator,

guru sebagai

komunikator, guru sebagai motivator, dan guru sebagai pendidik dan pengajar

Guru agama sebagai pengemban amanah Pendidikan Agama Islam haruslah yang mempunyai

keperibadian yang sholeh dan haruslah mampu memberikan suri tauladan yang baik terhadap peserta didiknya

a. Indikator sekolah:

1) Suasana sekolah multikultural.

2) Siswa berasal dari latar belakang yang berbeda.

3) Guru menjadi contoh bagi peserta didiknya dalam pembinaan pendidikan

multikultural.

4) Guru memberikan informasi yang akurat pentingnya

pendidikan multikultural.

5) Guru memberikan motivasi yang membangun bagi peserta didik untuk saling menghargai.

6) Guru sebagai

a. Indikator sekolah 1) Apakah di SMAN

5 Mataram suasana sekolah

multikultural?

2) Apakah di SMAN 5 Mataram siswa berasal dari latar belakang yang berbeda baik agama, suku bahasa, maupun udaya?

3) Apakah di SMA Negeri 5 Mataram guru menjadi contoh bagi peserta didiknya dalam pembinaan

pendidikan multikultural?

4) Apakah di SMA

sebagai: sumber norma dan ilmu pengetahuan.

b. Indikator kelas:

1) Berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan belajar

2) Memberikan

kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah

siswa diberikan informasi yang akurat pentingnya pendidikan

multikultural siswa?

5) Apakah guru memberikan motivasi yang membangun

tentang pentingnya pendidikan

multiultural?

6) Apakah di SMAN 5 Mataram guru sebagai pendidik berperan sebagai:

sumber norma dan ilmu pengetahuan dalam pembinaan pendidikan

multikultural siswa?

1) Apakah guru memberikan

kesempatan kepada peserta didik di SMAN 5 Mataram untuk

melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya?

2) Apakah siswa di SMA Negeri 5 Mataram selalu berdoa’a sebelum dan sesudah kegiatan belajar?

2. 2. Untuk menemukan tantagan yang dihadapi guru pendidikan agama islam dalam pembinaan pendidikan multikultural di

Kepala sekolah, guru PAI, waka kurikulum, waka Kesiswaan, ketua komite, siswa kelas XI, ketua osis, guru-guru lain.

Mindset yang keliru dalam memahami paham/aliran-aliran, Masih merebaknya konflik, Lebih menonjolnya semangat ke-ika-an dari pada ke- bhineka-an, dan Belum tertanamnya

Keberagaman pada lembaga pendidikan merupakan tantangan bagi guru PAI untuk melakukan inovasi

agar tidak

menimbulkan dampak

negatif dari

keberagaman.

a. Indikator sekolah:

1) Menghindari konflik 2) Menganggap

kelompok yang lain sama

3) Memfasilitasi

kegiatan bersifat sosial

4) Menfasilitasi

a. Sekolah

1) Apakah Bapak/Ibu melakukan

pembinaan pendidikan

multikultural untuk menghindari

konflik?

2) Apakah bapak/ibu

Mataram menganggap agama, kelompok/suku yang satu “lebih baik” dari yang lain.

agama 5) Dukungan

menampilkan kekayaan budaya 6) Menyediakan fasilitas

untuk mempelajari bahasa

b. Indikator kelas:

1) Menghargai teman kelas yang berlatar belakang sama maupun berbeda 2) berdoa sesuai

keyakinan masing- masing

3) Berempati kepada sesama teman kelas 4) Melakukan aksi

kemanusiaan 5) Membangun

kerukunan warga kelas

6) Bekerjasama mengedepankan

pemahaman kepada siswa untuk menganggap

kelompok yang lain sama baiknya?

3) Apakah Bapak/Ibu memfasilitasi

kegiatan yang bersifat sosial di SMA Negeri 5 Matara?

4) Apakah seluruh warga sekolah di SMA Negeri 5 Mataram

menfaslitasi

kegiatan bersifat agama?

5) Apakah di SMA Negeri 5 Mataram guru memberikan dukungan kepada siswa untuk menampilkan

budayanya?

6) Apakah di SMA

Negeri 5

Mataramsekolah menyediakan

fasilitas untuk mempelajari bahasa daerah?

b. Kelas

1) Apakah peserta didik di SMA Negeri 5 Mataram Menghargai teman kelas yang berlatar belakang sama maupun berbeda?

2) Apakah peserta didik di SMA Negeri 5 Mataram berdoa sesuai keyakinan masing- masing?

3) Apakah peserta didik di SMA

Berempati kepada sesama teman kelas?

4) Apakah peserta didik di SMA Negeri 5 Mataram Melakukan aksi kemanusiaan?

5) Apakah peserta didik di SMA Negeri 5 Mataram Membangun

kerukunan warga kelas?

6) Apakah peserta didik di SMA Negeri 5 Mataram Bekerjasama

mengedepankan toleransi?

3. Untuk menganalisa strategi yang digunakan guru pendidikan agama

Kepala sekolah, guru PAI, waka kurikulum, waka

Strategi adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru agar tujuan bisa tercapai

Melakukan analisis faktor bernuansa multikultural, dan melakukan pendekatan

a. Membangun pengetahuan pendidikan multikultural.

b. Praktek pembelajaran bersifat multikultural.

a. Apakah dalam proses pelaksanaan pembelajaran PAI guru membangun

pembinaan pendidikan

multikulturalsiswa kelas X di SMA Negeri 5 Mataram

ketua komite, siswa, ketua osis, guru-guru lain.

efisien. multikultural. berasal dari kelompok

yang berbeda.

d. Menggunakan contoh budaya, agama, suku dan bahas sebagai penanaman pendidikan multikultural.

e. Pembinaan keagamaan sebagai pendidikan multikultural siswa

f. Mengajarkan materi yang bernuansa multikultural.

g. Mendesain model belajar yang menguatkan pemahaman pendidikan multikultural siswa.

h. Kultur lembaga yang memberikan kesaman hak siswa.

pendidikan

multicultural siswa?

b. Apakah dalam proses pelaksanaan pembelajaran PAI Praktek

pembelajaran bersifat multikultural?

c. Apakah guru Menganalisa siswa yang berasal dari kelompok yang berbeda beda?

d. Apakah guru PAI Menggunakan contoh budaya, agama, suku dan bahas sebagai penanaman

pendidikan

multikultural siswa?

e. Apakah Pembinaan keagamaan sebagai

Dokumen terkait