• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bagian pembahasan ini diungkapkan proses analisa terhadap temuan peneliti sebagaimana dipaparkan pada paparan data dan temuan

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian pembahasan ini berisi kesimpulan, saran, dan impilkasi teori mengenai penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 5 Mataram tentang peran guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan pendidikan multikultural.

K. Jadwal Penelitian

Berikut jadwal penelitian tesis:

No Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6

1. Penyusunan proposal √

2. Seminar proposal √

3. Memasuki lapangan √

4. Tahap seleksi dan analisis √

5. Membuat draf laporan √

6. Diskusi draf laporan √

7. Penyempurnaan laporan √

8. Ujian tesis √

61 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 5 Mataram

SMA Negeri 5 Mataram beralamat di jalan Udayana No.2A Mataram kode pos 83125, dirintis pada tahun 1991 dengan nama sekolah menengah atas SMA Negeri 3 Mataram. Tahun 1992 mendapatkan status sebagai beralih status menjadi sekolah negeri sesuai dengan SK Mendekbut RI Nomor:0216/0/1992 Tangal 1 April 1992. Pada tahun 1997 SMA Negeri 3 Mataram diubah Namanya menjadi SMA Negeri 5 Mataram yang dikenal dengan sebutan “SMALA” dimulai dengan bangunan gedung lama yang masih kuno, sekarang SMA Negeri 5 Mataram telah memiliki bangunan- bangunan permanen berlantai dua yang cukup megah dengan lingkungan sekolah yang asri dan sehat.111

SMA Negeri 5 Mataram sejak awal berdiri sampai sekarang merupakan salah satu sekolah ang menghimpun peserta didik yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Mulai dari perbedaan agama, bahasa, suku, maupun budaya. Sekolah ini sampai sekarang masih tetap eksis, bahkan menjadi salah satu sekolah ternama menengah atas yang berada di Kota Mataram. Hal ini terlihat dari banyaknya piagam penghargaan yang diberikan kepada siswa yang erprestasi dan banyaknya piala penghargaan yang diraih

111 Dokumentasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret 2021.

oleh para siswa di sekolah tersebut. Hal ini tidak terlepas dari kerja sama yang sangat kuat oleh seluruh elemen masyarakat yang terdapat di sekolah tersebut, meski siswa, guru, dan pegawai sekolah berasal dari latar belakang yang berbeda.112

Dari tahun ke tahun SMA Negeri 5 Mataram terus meningkatkan kualitasnya. Pada tahun 2007 ditetapkan status sebagai sekolah katagori mandiri (SKM), memperoleh akreditasi A dari badan akreditasi sekolah.

Pada tahun 2009 ditingkatkan statusnya sebagai rintisan SMA yang bertarafkan Internasional (R-SMA-BI) dan menjadi pilot project Sekolah pelaksana SK Nasional.

sejarah berdirinya sekolah ini sampai sekarang, memberi gambaran yang begitu jelas bahwa kumpulan perbedaan bukanlah suatu halangan atau pantangan untuk menjadi maju, namun menjadi semangat berjuang untuk bersama-sama membangun dan menciptakan peradaban yang toleran, berjiwa sosial, dan saling menghargai serta menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan kultur yang berbeda.

2. Letak geografis SMA Negeri 5 Mataram

Dapat dikatakan bahwa SMA Negeri 5 Mataram menempati lokasi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan bertempat langsung di jantung kota Mataram dan Jalan Raya Udayana. SMA Negeri 5 Mataram jika dilihat dari letaknya, menjadi orbit

112Observasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret 2021

dari berbagai latar belakang masyarakat yang berbeda. Sebab di sekitar lokasi tersebut terdapat masyarakat dengan pemeluk agama yang berbeda.

Yakni Islam, Hindu, Kristen, dan Budha. Secara otomatis, sebagian besar dari anak yang dilahirkan dari kepala keluarga yang berada di sekitar lokasi tersebut di sekolahkan di SMA Negeri 5 Mataram, dan ada juga sisa yang berasal di luar kota mataram. Masyarakat setempat juga berasal dari suku yang berbeda dan bahkan memiliki bahasa dan adat istiadat yang berbeda pula.113

Letak geografis SMA Negeri 5 Mataram terletak di Jalan Udayana No. 2A yang berdekatan dengan:

a. Sebelah Selatan BANK Indonesi b. Sebelah Barat Islamic Center c. Sebelah Utara Kantor Kamenag

d. Sebelah Timur Kantor Pertanian Propinsi NTB114 3. Visi Misi

Dalam melakukan inovasi dan pengembangan, keberadaan seluruh stake holder yang berada di lingkungan SMA Negeri 5 Mataram menjadi penting.Hal ini dikarennakan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat, sehingga harus secara sigap dan siap direspon oleh lembaga pendidikan, tidak terkeculi SMA Negeri 5 Mataram. Sebagai sebuah sekolah

113Observasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret 2021

114Observasi, 17 Maret 2021 Di SMA Negeri 5 Mataram

atau institusi formal yang proses pendidikan, pelatihan, pembelajaran, pengajaran,dan pembekalan kepada peserta didik. Hal ini menjadi sangat penting lagi karena di sekolah ini menaungi masyarakatnya yag multikultural, baik siswa maupun guru serta seluruh pegawai dan staf yang ada di dalamnya.

Perlunya Visi dan Misi sekolah, agar tidak menyimpang dari arah dan tujuan pendidikan yang diinginkan.Ini tidak terlepas dari gerakan cepat yang dilakukakanatas respon dari perkembangan dalam dunia pendidikan.

Dalam melakukan perencanaan pendidikan dan latihan. Dalam melakukan perencanaan pendidikan dan latihan, SMA Negeri 5 Mataram telah melakukan upaya antisipatif terhadap konteks dan kecenderungan zaman di masa kini dan yang akan datang.

Perancangan seperti ini menunjukan komitmen yang tinggi dari para pendidik untuk mencetak generasi yang berkualitas yang siap menghadapi tantangan zaman yang serba modernis, serta mampu berkompetisi dalam konteks kekinian. Oleh sebab itu sebagai spirit inovatif SMA Negeri 5 Mataram tentu memiliki visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan insan yang bertakwa, cerdas, sehat, kreatif, dan berdaya saing.

b. Misi

1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang tercermin dalam perilaku ahlak mulia .

2) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, inovatif dan menyenangkan.

3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang pengembangan potensi diri siswa yang optimal.

4) Membudayakan pendidikan sekolah yang humanis, sehat, dan kondusif

5) Membangun semangat kompetitif secara positif untuk mengembangkan kualitas daya saing dalam komunikasi global 6) Menjalin kemitraan dan jejaring (networking) secara horizontal dan

veritikal untuk meningkatkan mutu sekolah

7) Meningkatkan penguasaan (literacy) dalam penggunaan tehnologi informassi dan komunikasi.115

c. Kondisi objekktif sekolah

pendidikan akan mengalami kegagalan mencapai tujuan, apabila lembaga tersebut tidak terkontrol dengan baik. Adanya sebuah struktur, diharapkan akan membawa kemajuan bagi lembaga atau organisasi menuju masa depan yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan harapan yang diinginkan.

115Observasi, 17 Maret 2021

Di samping itu keadaan fisik menjadi faktor pendukung lainnya dalam kesuksesan sebuah pendidikan. Artinya secara sumberdaya manusia (SDM) berkompeten di bidangnya, juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Dalam konteks ini peneliti katakan bahwa SMA Negeri 5 Mataram memiliki seperangkap sarana dan prasarana, fasilitas, struktur dan organisasi sekolah yang berfungsi sebagai lokomotif bagi kesuksesan sebuah lembaga pendidikan.

1) Keadaan gedung

Sekolah merupakan organisasi kerja yang diselengarakan oleh sejumlah personil dalam bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan institusional. Kerja sama ini meliputi seluruh kegiatan, baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakulikuler. Untuk dapat melaksanakan kegiatan itu, maka di perlukan berbagai gedung dan alat kelengkapan yang berdaya guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan.

SMA Negeri 5 Mataram menyediakan berbagai gedung dan fasilitas sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar dan mengajar. Pemenuhan sarana dan prasarana ini, tentunya didasarkan kepada kebutuhan agar dalam pemanfaatannya dapat berfungsi secara maksimal.

Adapun gedung dan sarana yang berupa peralatan dan pelengkapan disediakan 25 ruang kelas, 1 ruang lab. fisika, 1 ruang lab. kimia, 1 ruang leb biologi, 1 ruang leb bahasa, 1 ruang lab komputer, 1 ruang osis, 1 ruang bahasa, 1 ruan media, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang ibadah, 1 ruang olahraga, 1 ruang UKS, ruang meeting, 1 ruang komite, 1 ruang ekstra kurikuler, 1 kantin, 12 kamar mandi/wc, 4 ruang kantin, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang

guru, 1 ruang BK. Semua ruangan dan fasilitasyang tersedia layak dipakai dan dalam keadaan baik.116

2) Kondisi siswa/siswi SMA Negeri 5 Mataram

Adapun jumlah siswa di SMAN 5 Mataram pada tahun ajaran 2020-2021 seluruhnya berjumlah 1102 orang.

Tabel 6 Daftar Siswa berdasarkan Agama di SMA Negeri 5 Mataram Tahun Ajaran 2020- 2021117

No. Program/

jurusan

Islam Hindu Kristen Budha

P L JM

L P L JM

L P L JM

L P L JM

L

1. BHS 7 4 11 - - - 7 4 11

2. IPA 201 121 322 11

9 97 226 11

6 77 193 25 15 40 3. IPS 275 210 485 51 47 98 75 59 134 28 23 51

JUMLAH 237 203 440 18 7

14

8 335 19 1

13

6 327 614 487 92

Data di atas menerangkan bahwa siswa dan siswi yang berada di SMA berasal dari agama yang berbeda-beda. Ada yang beragama Islam, Hindu, Kristen, dan Budha. Semuanya terhimpun di bawah naungan lembaga pendidikan yang sama. Agama Islam menempati posisi sebagai agama mayoritas berjumlah 440 siswa, disusul agama hindu dengan total pemeluk 335 siswa, lalgu agama Kristen dengan jumlah pemeluk 327 siswa, dan terakhir adalah agama Budha total siswanya yakni 92 siswa. Bukan hanya agama, para siswapun berasal dari bahasa yang berbeda-beda, yakni bahasa Sasak, Bima, Dompu, Bali, Jawa, dan bahasa Flores. Serta berasal dari suku yang berbeda juga yakni suku Mbojo, Sasak, Samawa. Tidak ketinggalan juga para siswi

116Hasil DokumentasiDi SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret2021

117Dokumentasi, Data agama siswa SMAN 5 Mataram, tanggal 17 Maret 2021

memiliki budaya yang berbeda, seab yang menemuh pendidikan di sekolah ini bukan hanya yang terlahir dan berkependudukan di mataram/Lombok, tetapi juga berasal dari luar pulau tersebut, seperti Bima, Dompu, Sumbawa, Bali, dan Flores.118

Keadaan ini memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi keberagaman yang berada di SMA Negeri 5 Mataram. Hal ini dilihat dari kegiatan peribadatan, kegiatan sosial, kegiatan ekstrakurikuler, serta iven-iven yang diadakn sebagai bentuk mebghormatasn dan saling menghargai atas perbedaan. Kesenjangan sosial, bentrokan, tawuran, saling menghinapun tiak dijumpai di lembaga pendidikan ini. Sekolah ini dikenal dengan dengan sekolah yang memiliki toleransi yang tinggi karna pendidikan multikultural menjdi semangat kebinekaan.119

B. Peran Guru PAI dalam Pembinaan Pendidikan Multikultural di SMA Negeri 5 Mataram

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, waka kurikulum, guru-guru, guru PAI, dan siswa-siswa, Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, waka kurikulum, guru-guru, guru PAI, dan siswa-siswa, SMA Negeri 5 Mataram menanamkan

118ObservasiDi SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret 2021

119Observasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 17 Maret 2021

nilai-nilai dasar kemanusiaan untuk perdamaian, kemerdekaan dan solidaritas.120

Selanjutnya SMA Negeri 5 Mataram bukan hanya membekali siswa dengan nilai agama dan ilmu pengetahuan yang seimbang, namun juga dibekali dengan nilai-nilai multikultural. Nilai multikultural ini digagas dengan semangat besar untuk memberikan sebuah pengetahuan dan pemahaman akan adanya berbagai perbedaan, baik secara suku, budaya, bahasa dan agama.121 Adapun peran guru PAI dalam pembinaan pendidikan multikultural di SMA Negeri 5 Mataram yaitu: 1. Guru sebagai demonstrator, 2. Guru sebagai komunikator, 3. Guru sebagai motivator, 4. Guru sebagai pendidik dan pengajar. Peran-peran ini selanjutnya dielaborasi.

1. Guru sebagai Demonstrator pendidikan multikultural

Guru menjadi contoh bagi peserta didiknya. Hal ini penting dilakukan karena suksesnya kegiatan pembelajaran tergantung kepada guru. Terutama keberhasilan dalam mengedukasikan pendidikan multikultural di sekolah, mengharuskn guru memahai multikultural sekaligus menjadi contoh bagi peserta didiknya. Berkaitan dengan hal ini Bapak Kepala Sekolah menjelaskan:

Di sini kalau dijelaskan definisi multikultural adalah keberagaman, maka sangat beragam. Pertama beragam dari segi agama, ada Islam, ada hindu, kemudian ada Kristen, dan budha, kemudian Kristenpun ada dua yakni ada Kristen katholik dan protestan. Kemudian yang

120Observasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 22Maret 2021

121Observasi Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 22 Maret 2021

kedua ada berbagai etnis anak-anak disini, ada Sasak, ada Bali, ada Sumbawa, Jawa, Bima juga ada, demikian juga dengan guru-gurunya, ada yang Muslim tentunya yang paling banyak, kemudian Hindu, Kristen khusus yang ngajar agama Kristen, agama Budha juga ada.

Lingkungan sekolah dan atmosfernya harus ikut mewujudkan jalannya kehidupan secara personal dan sosial. Di samping itu guru memberikan penanaman pendidikan multikultural melalui kajian keagamaan, materi multikultural, maupun kegiatan sosial. 122

Pada pernyataan yang disampaikan informan terdapat kegiatan- kegiatan yang disiapkan oleh guru, guna menanamkan pentingnya pendidikan multikultural. Meskipun para siswa berasal dari latar belakang agama, budaya, suku, maupun bahasa yang sama, tetapi tetap dikuatkan melalui kegiata, materi, maupun kajian multikultural yang telah disediakan oleh sekolah.

Di SMA Negeri 5 Mataram guru berperan menciptakan susanana atau lingkungan yang multiultural. Hal ini dilakukan dengan pemberian contoh.

Yaitu memberikan materi terkait nilai-nilai multikultural dan menunjukan sikap atau perilaku sosial, solidaritas dalam hal kebaikan atausama-sama bergotong royong, dan demokratis. Hal ini dijelaskan oleh ketua komite:

Peran guru di sini memberikan kondisi multikultural siswa-siswi yang kondusif dan tentram di SMA Negeri 5 Mataram.Kondisi demikian telah dibangun sejak sekolah ini berdiri. Berdasarkan cerita-cerita para pendiri sekolah terdahulu,kondiusifnya lingkungan sekolah karena dalam materi pembelajaran kami tanamkan nilai-nilai ajaran yang berbasis multikultural agar memiliki jiwa toleransi yang baik.

Selanjutnya guru yang mengajar selalu memberikan contoh yang baik melalui interaksinya sesama guru juga. Karena siswa cenderung

122Wawancara, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Mataram Di Ruang Kepala Sekolah Pada Tanggal 22 Maret 2021 Jam 10.30 Wita.

mengikuti guru. Padahal guru-guru di sini juga selain beragama islam, juga ada yang beragama Hindu, Budha, dan Kristen.123

Guru menjadi sosok teladan bagi para siswa yang berada di sekolah.

Kondisi sekolah yang multikultural mengharuskan guru menjalankan perannya dengan bijak. Agar suasana sekolah menjadi tentram dan kondusif.

Guru menciptakan susana yang kondusif bagi peserta didiknya. Hal ini dilakukan dengan memberikan Susana dan kondisi sekolah yang aman, damai, dan penuh toleran.

Kehadiran guru harus mampu memberikan pemahaman kepada siswa melaui contoh pendidikan multikultural. Hal ini dijelaskan oleh guru PAI:

Demonstrasi itu saya memberikan contoh kepada para siswa saya. Ya biar mereka meniru perilaku yang baik. Apalagi ya di sekolah ini sangat beragam. Saya mengajarkan kepada siswa untuk saling tolong menolong meski bukan seagama. Kalau ada temannya yang terkena musibah saya mengarahkan kepada siswa saya untuk mengumpulkan dana biar bisa membantu meringankan bebannya.

Kecelakaan misalnya atau ada orang tua temannya yang meninggal.

Ya seperti itu. Kalau dalam kelas saat pelajaran agama Islam berlangsung saya menyampaikan materi yang berkaitan dengan toleransi. Setelah menjelaskan toleransi saya memberi contoh dengan tidak memaksa peserta didik saya yang beragama selain islam untuk ikut di jam saya. Nah hal ini bisa anak-anak lihat kalau menghargai keyakinan orang lain itu penting agar tetap hidup rukun. Atau pada saat imtaq saya menghimbau murid yang beragama Islam untuk menuju mushollah, dan saya menghimbau yang beragama Budha, Hindu, dan Kristen untuk menempati ruangan yang telah disediakan.

Nah hal ini jugakan membuat murid non muslim tidak merasa didiskriminasi124

123Wawancara, Ketua Komite SMA Negeri 5 Mataram Di Ruang Tamu Pada Tanggal 22 Maret 2011 Jam 11.00 Wita.

124Wawancara, guru PAI SMA Negeri 5 Mataram Di Ruang GURU Pada Tanggal 22 Maret 2011 Jam 09.00 Wita.

Peran yang dilakukan oleh guru adalah membangun jiwa toleransi siswa, melalui contoh yang baik. Hal ini dapat dilihat pada saat guru melakukan interaksi dengan guru yang berbeda agama atau budaya bahkan dengan siswa dengan agama atau suku yang berbeda pula.

2. Guru sebagai motivator

Keberadaan Kondisi multikultural siswa-siswi di lingkungan SMA Negeri 5 Mataram ditinjau juga dari beberapa aspek, terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan bahasa. Oleh sebab itu guru harus memiliki pengetahuan dan menjadi motivator bagi peserta didiknya.

Hal ini dijelaskan oleh bagian kesiswaaan SMA Negeri 5 Mataram, sebagai berikut:

Peran masing-masing guru dalam pembinaan pendidikan multikultural bahwa: 1. Kami sebagai guru harus menyadari diri kami sebagai guru yang memberikan kecerdasan anak, sebagai guru yang berpegang teguh dengan ideologi yang diakui oeh Negara. 2. Apa yang menjadi kultur masing-masing kita itu kita jaga. Walaupun kita beda-beda ada yang dari Jawa, Flores, Bima, Sumbawa, Lombok, Mataram. Hal inilah yang dikembangkan untuk mencari persamaan-persamaan yang ada. Besik keagamaan secara umum selalu berpegang teguh kepada apa yang membuat kita bersatu. Perbedaan cukup di hati saja. Tetapi implementasi di anak-anak didik itu harus sama.125

Dari penjelasan yag telah diuraikan oleh informan menegaskan bahwa pembinaan yang dilakukan guru adalah dengan cara memberikan kecerdasan

125Wawancara, Waka kesiswaan SMA Negeri 5 Mataram di ruang tamu pada tanggal 26 Maret 2021 Jam 08.30 Wita.

anak, merawat kultur masing-masing seluruh elemen yanag terdapat di sekolah, dan mengimplementasikan perbuatan yang menciptakan persatuan.

Suasana dan kondisi lingkungan siswa-siswi di SMA Negeri 5 Mataram sangat multikultural dan heterogen. Namun di tengah keragaman ini telah berjalan dengan baik sehingga telah membentuk sikap dan perilaku toleransi pada siswa, baik secara agama, budaya, suku, maupun bahasa.

Hal ini seperti disampaikan oleh waka kurikulum sebagai berikut:

Guru di sini sudah terbiasa dengan kedaan yang berbeda-beda. Hal itu menjadi kemudahan bagi kami. Kami memberikan motivasi kepada siswa melalui interaksi yang baik, hal ini sekaligus mengedukasikannya kepada para siswa untuk saling menghargai.

Suasana sekolah penuh dengan keberagaman, saling menghormati antar pemeluk agama dan keyakinan yang berbeda-beda. Saling menghargai karagaman suku, adat-istiadat, budaya dan bahasa. Di SMA Negeri 5 Mataram ini sebenarnya kondisi multikulturalnya sudah berjalan dengan baik. Kondisi lingkungan SMA Negeri 5 Mataram sangat multikultural dan beragam, ada yang dari Jawa, Bali, Lombok sendiri sebagai tuan rumah, ada yang dari Sumbawa, Bima dan bahkan dari NTT juga ada, mereka sama-sama saling berbaur, responsive,saling toleran terhadap identitas budaya, berbedaan suku, dan agama. Keberagaman dan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa dan tidak memberikan pengaruh yang negatif bagi lingkungan sekolah. Bahkan di antara siswa saling berkomunikasi antar budaya dan bahasa.126

Jadi kehadiran guru di sini bukan hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai motivator untuk anak didik.

126Wawancara, Waka kurikulum SMA Negeri 5 Mataram di ruang tamu pada tanggal 26 Maret 2021 Jam 09.40 Wita.

3. Guru sebagai komunikator

Nilai-nilai pendidikan multikultural di SMA Negeri 5 Mataram dikembangkan oleh guru melalui integrasi pelajaran agama dan pendidikan multikultural, hal ini agar siswa saling memiliki pemahaman yang kuat tentang multikultural, yang pada akhirnya dapat membentuk sikap dan perilaku siswa menjadi toleran, saling menghargai perberdaan yang ada, dan saling terbuka.

Sebagaimana dijelaskan oleh seorang siswa sebagai berikut:

Guru di sini memperlakukan kami sama rata. Pada jam-jam pelajaran agama seperti misalnya saya agama Islam, menjelaskan materi yang berkaaitan langsung dengan kehidupan di sekolah ini. Misalnya menghormati agama lain, tidak menghina teman yang budayanya beda dengan saya. Budaya multikulturalisme di sekolah kami seperti setiap kegiatan kegamaan, kita semua saling menghargai dan memnghormati pemeluk agama lain yang sedang melakukan ritual ibadahnya, misalnya saling membantu mensuksekan kegiatan hari-hari besar dalam agama masing-masing dan teman-teman yang beragama lain kadang ada yang memberikan ucapan selamat atas hari besar yang dirayakan. Di sekolah juga pernah terlibat dalam acara pawai dan di SMA Negeri 5 Mataram menampilkan busana adat masing-masing, begitupun dalam halnya agama.127

Paparan yang disampaikan oleh informan tersebut menjelaskan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada siswa dilakukan secara langsung dalam proses pembelajaran di dalam kelas. komunikasi terjadi dua arah yaitu antara siswa dan guru. Hal ini untuk Menguatkan saling menghargai melalui pelajaran agama, dan memamerkan kekayaan budaya

127Wawancara, siswa SMA Negeri 5 Mataram di ruang tamu pada tanggal 24 Mei 2019 jam 10:00 wita.

melalui kegiatan-kegiatan besar. Inilah yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam, baik mengkomunikasikan pendidikan multikultural dalam materi pelajaran maupun di luar kelas dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Begitu juga menurut seorang guru agama Hindu mengungkapkan guru berperan memberikan pemahaman multikultural dalam materi-materi yang bernuansa multikultural di SMA Negeri 5 Mataram sebagai berikut:

Saya melihat nilai-nilai multikulturalisme siswa-siswa sudah tercemin dari sikap dan perilaku mereka dalam berinteraksi dengan teman- temannya di lingkungan sekolah. Saya sampaikan kepada mereka di dalam kelas untuk saling mengormari satu dengan yang lainnya. Ya saya menyampaikannya di depan kelas saja secara lisan karena memang sedari awal sekolah ini sudah terbiasa dengan perbedaan.

Biasanya saya sampaikan menyesuaikan dengan materi yang saya ajar. saya tidak mengajarkannya secara khusus karena materi multikultural ini sudah terintegrasi dengan materi lain misalnya ajaran kebenaran estetika dan etika moral, dalam materi etika moral diajarkan bagaimana menunjukan yang adil terhadap sesama, karena hidup di dunia ada hukum karma yang berlaku, atau hukum kausalitas. Siapapun yang berbuat kebaikan maka akan memperoleh balasan yang setimpal begitu juga sebaliknya siapaun yang berlaku jahat maka akan memperoleh balasan yang setimpal juga. sehingga dengan sendirinya siswa saling memahami pentingnya saling meghargai keragaman.128

Meskipun secara khusus pendidikan multikultural bukan bagian mata pelajaran tersendiri. Namun dalam penerapannya, pendidikan multikultural sudah diterapkan dalam lingkungan sekolah SMA Negeri 5 Mataram secara langsung di daalam kelas.

128 Wawancara, Guru Agama Hindu Di SMA Negeri 5 Mataram Pada Tanggal 29 Maret 2019 Jam 11,30 Wita.

Dokumen terkait