• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesinambungan

Dalam dokumen Kelas X SMK teknik pemeliharaan dan perb (Halaman 91-95)

81

● Sejumlah masalah dapat diketahui dengan pemeriksaan jalur PCB me- miliki resistansi mendekati nol.

Ohmmeter dengan skala Rx1 dapat digunakan untuk ini.

● Dengan alat penguji yang dapat di- dengar seperti gambar 2.61 mata dapat terus mengawasi rangkaian.

Gunakan penunjuk jarum untuk me- nembus lapisan oksida yang mem- bentuk isolator, dan pastikan bahwa instrumen yang diuji sedang mati.

Berikut adalah beberapa kemungkinan tempat-tempat untuk kerusakkan ke- sinambungan :

9 Dua ujung kabel (konduktor atau ko- nektor yang patah).

9Kaki IC dan jalur rangkaian pada PCB menjadikan koneksi yang tidak baik, terutama jika IC menggunakan soket.

9 Dua ujung jalur yang panjang dan ti- pis pada PCB.

9 Kontak saklar atau relay yang di am atau bergerak (kontak saklar yang bengkok, patah atau berkarat).

Gambar 2.61(a) sampai (c) menunjuk- kan distribusi tegangan pada rangkai- an seri di bawah keadaan normal, kondisi hubung singkat, dan terbuka.

●Untuk mengetrace rangkaian seri yang hubung singkat atau terbuka, dengan osiloskop atau voltmeter dari ground ke A, gerakkan ke B, C, D, E, dan F. Tegangan yang menge- drop hingga menuju tegangan nol diamati pada titik F.

470 100 47

01F .

0 0.01F

G

Daniel L. Metzger, 1981, 469

Gambar 2.61: Alat Tester

82

Jika tidak ada drop tegangan melalui beberapa elemen hingga tegangan yang masuk didrop, mungkin ada suatu retakan di rangkaian, antara D dan E pada gambar 2.61(c).

● Gambar 2.61.d: menunjukkan tegangan yang menghasilkan daya pa- da resistansi. Resistor yang ditemukan untuk mendissipasikan daya yang lebih, maka menjadi hubung singkat. Dissipasi resistor daya yang kurang dari ¼ nilai dayanya kemungkinan besar adalah rangkai- an yang terbuka.

500 200 100 50 20 10 5 2 1

1 2 5 10 20 50 100 200 500 1k 2k 5k 10k

Volt

Resistansi 10W

1W 1/4W

d. Grafik Untuk Menentukan Daya Resistor Secara Cepat.

Jika satu atau lebih elemen memiliki te gangan yang kecil / nol , maka di- curigai hubung singkat, tapi tak berlaku untuk :

9 Elemen sekering, thermistor dan koil menunjukkan tegangan drop yang sangat kecil, karena mempunyai resistansi sangat rendah.

9 Resistor yang bernilai kecil akan me ngedrop tegangan yang kecil, tapi nilai pada range 100 biasanya diguna kan secara seri pada input dan output amplifier frekuensi tinggi untuk men cegah osilasi. Hal ini me- nunjukkan ti dak ada tegangan drop pada frekuensi sinyal dan dc.

Resistor decoupling catu daya (gambar 2.62) pada range 100 hingga 1K juga menunjukkan tidak adanya drop pada dc.

Gambar 2.62: Rs Sebagai Resistor Decoupling Pada Catu Daya

83 9 Resistor tertentu tidak ada tegangan di bawah kondisi sinyal tertentu

tetapi menunjukkan tegangan di bawah kondisi yang lain. Misalnya: re- sistor emiter pada penguat daya komplementary-simetris (gambar 2.63) atau penguat pushpull kelas B tidak ada drop, tapi akan menge-drop pada tegangan satu volt atau lebih pada sinyal penuh.

Gambar 2.63: Re Pada Penguat Komplementary-Simetris

Schmitt trigger, one shot, dan flip-flop (gambar 2.64) akan menunjuk- kan tidak ada drop yang melewati resistor kolektor ketika drop hampir sebesar VCC melewati yang lainnya.

Gambar 2.64: Rc Pada Flip-Flop

84

• Bagian pemeliharaan sangat diperlukan untuk:

o Menjaga agar peralatan tetap dalam kondisi kerja yang baik o Menjaga kelangsungan suatu perusahaan

oIkut berperan mencapai keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan.

• Pemeliharaan harus direncanakan dengan baik, tapi juga harus ditunjang dengan ketrampilan sumber daya manusia dan kelengkapan peralatan.

• Pengetahuan spesifikasi sangat penting untuk membuat dalam hal membuat suatu alat atau menjaga alat tersebut, sehingga dihasilkan suatu alat yang cukup handal dan kita bisa memeliharanya dengan baik serta benar.

• Kalibrasi ulang suatu peralatan perlu dilakukan terhadap peralatan ukur, untuk mencegah kerusakan atau kesalahan ukur alat tersebut tadi, kalibrasi ulang dimaksudkan untuk menigkatkan keandalan juga.

• Keandalan adalah kemampuan suatu item untuk melaksanakan suatu fungsi yang disyaratkan (tanpa kegagalan) di bawah kondisi yang ditentukan dalam periode waktu tertentu.

• Kegagalan adalah akhir kemampuan suatu item untuk melaksanakan fungsi yang disyaratkan.

• Laju Kegagalan (FR) = Jumlah kegagalan

(per jam) Jumlah jam komponen

• MTTF (Mean Time To Failure) ini menunjukan lamanya pemakaian kom- ponen sampai dicapai kegagalan, MTTF ini untuk item yang tidak dapat direparasi.

• MTTF = 1 / FR (jam)

• MTBF (Mean Time Between Failure) menunjukan lamanya pemakaian suatu sistem dan biasanya untuk item yang dapat direparasi.

• MTBF = 1 / FR total

(jam)

• Apabila berlaku kecepatan kegagalan yang konstan yaitu kegagalan- kegagalannya random, maka berlaku rumus:

R = e-t/m atau R = e- t

Dimana R = keandalan / reliabilitas, m = MTBF dan = FR total Ketidak reliabilitasannya Q = 1 - R = 1 - e-t/m.

• Hukum Hasilkali Reliabilitas. Untuk unit-unit yang berada pada posisi seri, kegagalan dari satu bagian berarti kegagalan seluruh sistem.

Rs = RX . Ry ...Rn

Redudancy : dipergunakan untuk memperbaiki reliabilitas sistem dengan menempatkan secara paralel.

Rp = 1-Qp

Dengan Qp adalah ketidak reliabilitasan sistem paralel

Rangkuman

85 Qp = QA . QB ... Qn

Untuk hal yang khusus, dua buah unit paralel:

Rp = RX + Ry - Rx . Ry

• Faktor-faktor yang rnempenqaruhi Reliabilitas:

Rancangan dan pengembangan: pemilihan komponen, derating, tata letak mekanik, tes prototipe.

Produksi: ketrampilan, kerjasama dan pelatihan tenaga kerja, perlengkapan pruduksi, lingkungan kerja yang nyaman (ventilasi dan penerangan), peralatan tes otomatis .

Penyimpanan dan pengiriman: pengepakan, penyimpanan dan cara pengiriman.

Operasi: kondisi lingkungan yang cocok, cara pengoperasian yang benar.

• Lingkungan yang mempengaruhi keandalan : temperatur, tekanan, kelembaban, oksidasi, getaran / kejutan, radiasi sinar, jamur dan insek.

Avaliability (keberadaan) = MTBF / (MTBF + MTTR)

• Banyak metoda untuk melacak kerusakan dari yang paling sederhana sampai suatu sistem yang komplek, dan ini harus dipilih secara tepat sehingga kecepatan dan tingkat keberhasilannya tinggi.

• Pengujian komponen aktif secara sederhana harus dapat kita lakukan, demikian juga untuk pengujian dan pengecekan terbuka atau hubung singkatnya suatu rangkaian.

1. Apakah perbedaan perbedaan pemeliharaan dengan perbaikan? Beri contohnya!

2. Sebutkan pentingnya pemeliharaan di suatu industri!

3. Sebutkan pentingnya pemeliharaan disuatu tempat pelayanan umum!

4. Sebutkan keuntungan pemeliharaan yang direncanakan, beri contoh nyata!

5. Sebutkan langkah-langkah pemeliharaan yang terpogram!

6. Apakah spesifikasi itu?

7. Sebutkan pentingnya kita mengetahui spesifikasi suatu peralatan ukur bila kita sebagai:

a. perusahaan.

b. pembeli.

8. Sebutkan pentingnya kita menetahui kalibrasi untuk suatu peralatan ukur dan beri contohnya!

9. Apa yang dimaksud dengan kalibrasi ulang itu!

10. Sebuah pesawat televise yang sedang beroperasi/bekeria, tiba-tiba suaranya hilang, tetapi gambar masih tampak normal. Setelah diperiksa ternyata IC pada bagian penguat audionya rusak. Termasuk jenis kegagalan apakah kejadian tersubut diatas dilihat dari:

Dalam dokumen Kelas X SMK teknik pemeliharaan dan perb (Halaman 91-95)