• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.5 DASAR HUKUM

2.4.2 Kewenangan Pemberian Disinsentif

Kewenangan pemberian disinsentif dalam pemanfaatan ruang dapat diberikan oleh :

1. Disinsentif dari Pemerintah kepada pemerintah daerah yang diberikan dalam bentuk : a. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang

diberikan oleh Pemerintah;

b. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah; dan/atau c. pemberian status tertentu dari Pemerintah.

2. Disinsentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya yang diberikan dalam bentuk :

a. pengajuan pemberian kompensasi dari pemerintah daerah pemberi manfaat kepada daerah penerima manfaat; dan/atau

b. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana;

3. Disinsentif dari Pemerintah Pusat dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat yang diberikan dalam bentuk :

a. pengenaan pajak yang tinggi;

b. kewajiban memberi kompensasi;

c. pensyaratan khusus dalam perizinan;

d. kewajiban memberi imbalan; dan/atau

e. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana.

Pembagian kewenangan dalam pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud diatas dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2.

Bab 2 - 23 Tabel 2.2

Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Insentif

No Insentif Pemerintah Pusat Kepada

Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah

Daerah Lain

Pemerintah Dan/Atau Pemerintah Daerah Kepada

Masyarakat 1 Pemberian

kompensasi

Pemberian kompensasi

Pemberian kompensasi dari pemerintah daerah penerima manfaat kepada pemerintah daerah pemberi manfaat atas manfaat yang diterima oleh daerah penerima manfaat

Pemberian kompensasi

2 Subsidi silang Subsidi silang - -

3 Kemudahan Perizinan

Kemudahan perizinan bagi izin pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah

Kemudahan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh

pemerintah daerah penerima manfaat kepada investor yang berasal dari daerah pemberi manfaat

Kemudahan perizinan

4 Imbalan - - Imbalan

5 Sewa ruang - - Sewa ruang

6 Urun saham - - Urun saham

7 Penyediaan prasarana dan sarana

Penyediaan prasarana dan sarana di daerah

Kompensasi pemberian penyediaan sarana dan prasarana

Penyediaan prasarana dan sarana 8 Penghargaan Penghargaan

dan fasilitasi

- -

9 Publikasi atau promosi

Publikasi atau promosi daerah

Publikasi atau promosi daerah

- 10 Pemberian

Keringan Pajak

- - Pemberian

Keringan Pajak 11 Pengurangan

Retribusi

- - Pengurangan

Retribusi

Tabel 2.3

Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Disinsentif

No Disnsentif Pemerintah Pusat Kepada

Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah

Daerah Lain

Pemerintah Dan/Atau Pemerintah Daerah Kepada

Masyarakat 1 Kewajiban

membayar kompensasi

- pengajuan pemberian kompensasi dari pemerintah daerah pemberi manfaat kepada daerah penerima manfaat

kewajiban memberi kompensasi

2 Persyaratan khusus dalam perizinan

pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah

pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah daerah pemberi manfaat kepada investor yang berasal dari daerah penerima manfaat

pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah 3 Kewajiban

membayar imbalan

- - kewajiban

memberi imbalan 4 Pembatasan

penyediaan prasarana dan sarana

pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah

pembatasan penyediaan sarana dan prasarana

pembatasan penyediaan sarana dan prasarana 5 Pemberian status

tertentu

pemberian status tertentu dari Pemerintah

- -

6 Pengenaan Pajak Yang Tinggi

- - Pengenaan Pajak

Yang Tinggi

Bab 2 - 25 2.5 PEMBERIAN BENTUK DAN JENIS INSENTIF DAN DISINSENTIF

DALAM PEMANFAATAN RUANG KOTA PADANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, dijelaskan bahwa pemanfaatan ruang harus sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun dalam penataan ruang, diberlakukan insentif dan disinsentif apabila pemanfaatan ruang telah sesuai dengan rencana tata ruang maupun tidak sesuai atau dengan kata lain insentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang yang didorong pengembangannya, sedangkan disinsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pemanfaatannya. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang disusun berdasarkan rencana struktur ruang dan pola ruang, masalah, tantangan dan potensi yang dimiliki kota tersebut.

Perlunya penertiban pemanfaatan ruang akan sangat baik dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Ketentuan tersebut terdapat di peraturan zonasi yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang mencakup seluruh wilayah administratif. Peraturan zonasi berupa ketentuan mengenai struktur ruang dan pola ruang wilayah kota, karakteristik wilayah, arahan dan peraturan perundangan sektor lainnya. Beberapa pelanggaran yang dilakukan dalam pemanfaatan ruang seperti tidak sesuai dengan fungsi ruang dapat diberikan beberapa tindakan, seperti peringatan, pemberhentian kegiatan dan pencabutan izin yang telah ditertibkan atau diberikan. Hal ini dimaksudkan agar ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, tata bangunan seperti kepadatan bangunan, besaran kawasan terbangun, besaran ruang terbuka hijau, dan prasarana minimum yang perlu diatur terkait pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan dan berdasarkan peraturan perundang- undangan. Pelanggaran penyimpangan intensitas pemanfaatan ruang seperti luasan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), atau Koefisien Dasar Hijau (KDH) bahkan tinggi bangunan yang tidak sesuai dapat diberikan tindakan pemberhentian kegiatan atau kegiatan tersebut dibatasi pada luasan yang sesuai dengan rencanan yang ditetapkan.

Berdasarkan kondisi pemanfaatan ruang yang terdapat di Kota Padang, bentuk insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang yang dapat diterapkan di Kota Padang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.4

Bentuk Insentif dan Disinsentif di Kota Padang

INSENTIF DISINSENTIF

a Kemudahan perizinan a Peringatan tertulis atau teguran diberikan pada kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak sesuai dengan rencana tata ruang

b Keringanan pajak b Pemberhentian sementara kegiatan dan pelayanan umum

c Keringanan retribusi c Tidak dikeluarkan izin lokasi atau perizinan d Kompensasi d Pajak dan retribusi yang tinggi

e Penyediaan sarana dan prasarana e Pembatasan penyediaan sarana dan prasarana f Pemberian penghargaan f Kompensasi

g Publikasi atau promosi Sumber : Hasil Analisis, tahun 2018

Berdasarkan kondisi pemanfaatan ruang yang terdapat di Kota Padang, dalam menentukan bentuk dan jenis pemberian insentif dan pengenaan disinsentif didasarkan pada :

1. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang antara lain :

a. Ketentuan pemberian insentif untuk pendorongan pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang adalah :

 kegiatan pemanfaatan ruang yang memberikan dampak positif terhadap kegiatan penggunaan dan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang.

 kegiatan pemanfaatan ruang yang memberikan dampak ekonomi yang positif, mendukung alokasi sumber-sumber ekonomi dan arus sumber daya ekonomi antar daerah maupun kegiatan ekspor-impor;

 kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian lingkungan, dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak lingkungan.

Bab 2 - 27 b. Ketentuan pemberian disinsentif untuk pembatasan Pemanfaatan Ruang

sesuai rencana tata ruang adalah :

 kegiatan pemanfaatan yang perlu dicegah perkembangannya karena tidak sejalan dengan rencana tata ruang;

 kegiatan pemanfaatan yang perlu dibatasi pertumbuhan karena tidak sejalan dengan rencana tata ruang;

 kegiatan pemanfaatan yang perlu dikurangi karena tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

2. Sasaran pengendalian pemanfaatan ruang

Sasaran pengendalian pemanfaatan ruang meliputi :

a. Pengendalian pemanfaatan ruang pada pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukan ruang yang diarahkan dalam rencana tata ruang (RTRW, RDTR, RTR, RTBL)

b. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana

c. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan kemcaetan lalu lintas d. Luas ruang terbuka hijau

Untuk lebih jelasnya mengenai ketentuan pemberian insentif dan pengenaan disinsentif di Kota Padang dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini.

Penerapan insentif dan disinsentif secara terpisah dilakukan untuk perizinan skala kecil atau individual sesuai dengan peraturan zonasi, sedangkan penerapan insentif dan disinsentif secara bersamaan diberikan untuk perizinan skala besar atau kawasan. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan ruang skala besar atau kawasan dimungkinkan adanya pemanfaatan ruang yang dikendalikan dan didorong perkembangannya sejalan dengan pengebangan wilayah. Insentif yang merupakan perangkat untuk pemberian imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, sedangkan disinsentif yang merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

Pemberian insentif dan disinsentif berupa keringanan pajak, pembangunan serta pengadaan infrastruktur, kemudahan prosedur perizinan, sedangkan disinsentif dimaksudkan untuk membatasi pertumbuhan dan mencegah kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang Kota Padang. Disinsentif diberikan dalam bentuk pengenaan pajak yg tinggi, pembatasan infrastruktur dan pengenaan biaya kompensasi. Oleh karena

[[[[[

Bab

itu perlu diatur ketentuan untuk meningkatkan efektifitas dalam pengendalian pemanfaatan ruang berupa ketentuan inentif dan disinsentif.

Insentif dan disinsentif diberikan kepada masyarakat yang mengendalikan pemanfaatan ruang yang sudah diatur oleh pemerintah. Masyarakat yang menerima insentif dan disinsentif wajib memanfaatkan ruang dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam RTRW dan RDTR serta Peraturan Zonasi Kota Padang.

Insentif dan disinsentif yang diberikan kepada masyarakat mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang dalam ragka untuk mewujudkan ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan sesuai dengn rencana tata ruang.

2. Dapat memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang

3. Dapat meningkatkan kemitraan semua stakeholders yang terlibat dalam pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang.

Tujuan pemberian insentif dan disinsentif di atas yang menjadi pertimbangan dasar dalam mementukan bentuk insentif dan disinsentif yang akan diterapkan di Kota Padang. Kriteria pemberian insentif dan disinsentif perlu memperhatikan :

a. Mekanisme pengawasan yang dianut

b. Pendanaan, prinsip ekonomi, khusunya ekonomi lingkungan, keuntungan dan kerugian dari pilihan mekanisme yang tersedia (doktrin)

c. Sistem pemantauan ketaatan (Compliance Monitoring) yang dianut, termasuk sistem penegakan hukum lingkungan

d. Kondisi lokasi/kawasan, tujuan dari kebijakan, fasilitas terkait dengan teknologi tersedia, sumber daya alam, dan sistem hukum yang dianut.

Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan berdasarkan asas :

a. Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan dalam pemanfaatan ruang b. Kemitraan semua pemangku kepentingan dalam pemanfaatan ruang

3.1 MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DALAM PENGENDALIAN

Dokumen terkait