D. Pemerintah Daerah kepada Masyarakat
4.2 REKOMENDASI
Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif dalam lingkup antar kepemerintahan mencakup: Antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah Lainnya, dan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat.
Bab 2 - 27 Tabel 2.4 Ketentuan Pemberian Insentif dan Pengenaan Disinsentif di Kota Padang
N o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
1 Pengendalian pemanfaatan ruang pada pemanfaatan lahan sesuai dengan
peruntukan ruang yang diarahkan dalam Rencana Tata Ruang
Zona perumahan
Zona industri
Zona Campuran
Zona
perdagangan dan jasa
Zona pertanian
Zona RTH
Zona pariwisata
Zona
pertambanga n
Zona Sarana Pelayanan Umum
Zona perkantoran
Zona khusus
Insentif Fiskal
Pemberian keringanan pajak
Pengurangan retribusi
a. Kegiatan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang b. kegiatan pemanfaatan
ruang yang menjaga kelestarian lingkungan, dan tidak memberikan peluang untuk merusak lingkungan;
c. Kegiatan pemanfatan ruang yang mengikuti peraturan yang berlaku d. Yang memberikan
dampak pendorongan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan kriteria :
diatas 50% dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
antara 50% - 100%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
e. Yang memberikan dampak pendorongan sedang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan kriteria :
Antara 20% - 30%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
Antara 50% - 100%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL.
a. Apabila KDB, KLB, Ketinggian Bangunan dan KDH sesuai dengan arahan rencana tata ruang untuk setiap jenis peruntukan yang diarahkan, dengan kriteria sebagai berikut :
Apabila
pemanfaatan ruang yang dilakukan mengikuti
ketentuan tata masa bangunan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang
Apabila kegiatan yang dikembangkan sesuai dengan arahan kegiatan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang
Apabila pada pengembangan kawasan perumahan
menyediakan RTH lingkungan
b. Apabila kegiatan perumahan yang dikembangkan tidak mengganggu pada ketertiban umum dan lalu lintas (tidak menimbulkan
kemacetan)
Disinsentif Fiskal
Peningkatan pajak
Peningkatan retribusi
Kewajiban membayar kompensasi
a. Pengendalian Non Conforming Use tinggi, dengan kriteria :
diatas 50% dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
antara 50% - 100%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
b. Pengendalian Non Conforming Use sedang, dengan kriteria :
Antara 20% - 50%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
c. Pengendalian Non Conforming Use sedang, dengan kriteria :
< 20% dari luas blok peruntukan dan atau RTBL
Antara 25% - 50%
dari luas blok peruntukan dan atau RTBL
a. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 50% - 100% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 50% - 100% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 50% - 100%dari yang ditetapkan rencana tata ruang
Tidak mengikuti arahan pedestrian yang ditetapkan rencana tata ruang b. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
PEMBERIAN INSENTIF
Keringanan pajak dan retribusi yang mengacu pada peraturan dan kebijakan terkait
(UU No
26/2007, UU No.
1/ 2011, UU No.
25/2007, UU No 41/ 2009, PP No 15/2010, PP No 45/2008,
Permendagri No 50/2009)
Kemudahan Perizinan yang mengacu pada
(UU No
26/2007, UU No.
1/ 2011, UU No.
25/2007, UU No 41/ 2009, PP No 15/2010, PP No 45/2008, PP No 24/2009, PP No.
12/2012,
Permendagri No 64/2009)
Pemberian kompensasi atau imbalan yang mengacu pada
(UU No
26/2007, UU No.
32/2009, UU No.
1/ 2011, UU No.
25/2007, PP No
Bab 2 - 28 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
c. Diberikan apabila ketentuan KDB dan KLB sesuai yang diarahkan dalam rencana tata ruang, dengan kriteria :
kegiatan
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak positif terhadap kegiatan penggunaan dan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang
kegiatan
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak ekonomi yang positif, mendukung alokasi sumber-sumber ekonomi dan arus sumber daya ekonomi antar daerah maupun kegiatan ekspor- impor
kegiatan
pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian
lingkungan, dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak lingkungan
KDB dan KLB melebihi 20% - 50% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 20% - 50% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 30% - 50% dari yang ditetapkan rencana tata ruang c. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi < 20%
dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar < 20%
dari yang
diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi
< 20% dari yang ditetapkan rencana tata ruang
d. Apabila pemanfaatan ruang tidak sesuai
15/2010,,
Permendagri No 50/2009)
Penyediaan Prasarana dan sarana yang mengacu pada (, UU No 41/ UU.
No. 19/2003, UU No 26/2007, UU No. 1/ 2011, UU No. 25/20072009, UU No. 2/2012, PP No 15/2010, PP No 45/2008, PP No. 68/2010, PP No. 12/2012, Permendagri No 50/2009,
Permendagri No.
2/2009,
Permendagri No.
9/2009)
Penghargaan dari Pemerintah yang mengaacu pada (UU No 26/2007, UU No. 32/2009, UU No 41/ 2009, PP No 15/2010,
PP No.
12/2012,Permend agri No 50/2009, PermenPerhub KM5/2010)
Publikasi atau Promosi yang mengacu pada (UU No 26/2007, UU No. 32/2009, UU No 41/ 2009, PP No 15/2010,
PP No.
Bab 2 - 29 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
dengan arahan rencana tata ruang, dengan kriteria :
Bangunan sudah ada sebelum rencana tata ruang ditetapkan
Bangunan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
Bangunan mengganggu ketertiban umum e. Apabila terjadi
perubahan fungsi kegiatan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang
12/2012,Permend agri No 50/2009, Permen KLH No.
7/2011, PermenPerhub KM5/2010)
PEMBERIAN DISINSENTIF
Pengenaan Pajak dan retribusi yang tinggi, yang mengacu pada peraturan dan kebijakan terkait (UU No 26/2007, PP No 15/2010, PP No 45/2008, Permendagri No 50/2009)
Persyaratan khusus dalam perizinan yang mengacu pada
(UU No
26/2007, UU No.
4/ 2009, PP No 15/2010, PP No 45/2008, PP No 24/2009,
Permendagri No 64/2009)
Kewajiban memberi
kompensasi atau imbalan yang mengacu pada
(UU No
26/2007, UU No.
19/2003, UU No.
Insentif Non Fiskal
Pengadaan sarana dan prasarana
Kemudahan perizinan
Diberikan apabila ketentuan KDB dan KLB sesuai yang diarahkan dalam rencana tata ruang , dengan kriteria :
kegiatan pemanfaatan ruang yang memberikan dampak positif terhadap kegiatan penggunaan dan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang
kegiatan pemanfaatan ruang yang memberikan dampak ekonomi yang positif, mendukung alokasi sumber-sumber ekonomi dan arus sumber daya ekonomi antar daerah maupun kegiatan ekspor-impor
kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian lingkungan,
Disinsentif Non Fiskal
pembatasan sarana dan prasarana
a. Pengendalian Non Conforming Use tinggi, dengan kriteria :
diatas 50% dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
antara 50% - 100%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
b. Pengendalian Non Conforming Use sedang, dengan kriteria :
Antara 20% - 50%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
c. Pengendalian Non Conforming Use sedang, dengan kriteria :
< 20% dari luas blok peruntukan dan atau RTBL
a. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 50% - 100% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 50% - 100% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi
Bab 2 - 30 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak lingkungan
Antara 25% - 50%
dari luas blok
peruntukan dan atau RTBL
50% - 100%dari yang ditetapkan rencana tata ruang b. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 20% - 50% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 20% - 50% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 30% - 50% dari yang ditetapkan rencana tata ruang c. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi < 20%
dari KDB yang diarahkan dalam
41/2009, PP No 15/2010,,
Permendagri No 50/2009)
Pembatasan Penyediaan Sarana dan Prasarana yang mengacu pada
(UU No
26/2007, UU No.
25/ 2007, UU No.
41/2009, PP No 15/2010,,
Permendagri No 50/2009 )
Bab 2 - 31 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar < 20%
dari yang
diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi
< 20% dari yang ditetapkan rencana tata ruang
d. Apabila terjadi perubahan fungsi kegiatan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang e. Apabila terjadi
perubahan klasifikasi dan jenis kegiatan yang dikembangkan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang f. Apabila menggangu
pada sirkulasi arus lalu
lintas yang
menimbulkan kemacetan
Kompensasi a. Yang memberikan dampak pendorongan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan kriteria :
diatas 50% dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
antara 50% - 100%
dari luas Blok peruntukan dan/atau RTBL
b. Intensitas penggunaan lahan (KDB dan KLB)
Izin usaha dicabut setelah diberi peringatan
a. Apabila pemanfaatan ruang menggunakan lahan LP2B dan atau lahan pertanian beririgasi teknis dan semi teknis
b. Apabila pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang, dengan kriteria :
Bangunan sudah ada sebelum rencana tata ruang
Bab 2 - 32 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
sesuai dengan yang diarahkan rencana tata ruang
ditetapkan
Bangunan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
Bangunan mengganggu ketertiban umum Persyaratan
khusus perizinan
Apabila kegiatan yang dikembangkan tidak melibatkan masyarakat yang ada di sekitar kawasan kegiatan yang dikembangkan
2 Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan bencana
Zona perumahan
Zona industri
Zona Campuran
Zona
perdagangan dan jasa
Zona pariwisata
Zona
pertambanga n
Zona Sarana Pelayanan Umum
Zona perkantoran
Zona khusus
Insentif Fiskal
Pemberian keringanan pajak
Pengurangan retribusi
a. memberikan dampak terhadap pengurangan bencana pada kawasan rawan bencana
b. Kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian lingkungan dan tidak memberikan peluang untuk merusak lingkungan c. Kegiatan pemanfaatan
ruang tersebut benar- benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum.
d. Pada Kawasan Rawan Banjir
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak > 30% dari Zero run off
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 25% - 50% dari Zero run off
Pengendalian
a. Pada Kawasan Rawan Banjir, dengan ketentuan :
Apabila KDB dan KDH pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang
Apabila
pemanfaatan untuk kawasan
perumahan yang sesuai dengan klasifikasi
perumahan yang diarahkan dalam rencana tata ruang dengan ketentuan KDB, KLB dan KDH dan tata masa bangunan
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan arahan rencana tata ruang
Apabila kegiatan pemanfaatan ruang
Disinsentif Fiskal
Peningkatan pajak
Peningkatan retribusi
Kewajiban membayar kompensasi
a. memberikan dampak menambah terjadinya bencana pada kawasan rawan bencana
b. Kegiatan pemanfaatan ruang yang mengganggu kelestarian lingkungan, dan memberikan peluang untuk merusak lingkungan c. Pada Kawasan Rawan
Banjir
Pemanfatan ruang yang memberikan dampak < 30% dari Zero run off maksimum 200% dan minimum 100%
Pemanfatan ruang yang memberikan dampak < 20% -
<30% dari Zero run off maksimum 150%
dan minimum 75%
Pemanfatan ruang yang memberikan dampak < 5% - <
20% dari Zero run off
a. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 50% - 100% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 50% - 100% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 50% - 100%dari yang ditetapkan rencana tata ruang
Tidak mengikuti arahan pedestrian
Bab 2 - 33 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 20% -
≤30% dari Zero run off
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 15% - 30% dari Zero run off
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 5% -
<20% dari Zero run off
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 10% - 20% dari Zero run off c. Pada Kawasan rawan
abrasi
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak > 30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 25% - 50% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 20% -
≤30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 15% -
sesuai dengan arahan yang ditetapkan dan tidak menimbulkan kerusakan
lingungan
b. Pada Kawasan rawan abrasi, dengan ketentuan :
Apabila KDB dan KDH pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang
Apabila
pemanfaatan untuk kawasan
perumahan yang sesuai dengan klasifikasi
perumahan yang diarahkan dalam rencana tata ruang dengan ketentuan KDB, KLB dan KDH dan tata masa bangunan
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan arahan rencana tata ruang
Apabila kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan yang ditetapkan dan tidak menimbulkan kerusakan
lingungan dan sumberdaya alam
maksimum 100% dan minimum 50%
d. Pada Kawasan rawan abrasi
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak > 30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 25% - 50% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 20% -
≤30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 15% - 30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 5% -
<20% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 10% - 20% dari garis pantai
yang ditetapkan rencana tata ruang b. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 20% - 50% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 20% - 50% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 30% - 50% dari yang ditetapkan rencana tata ruang c. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi < 20%
dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
Bab 2 - 34 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
30% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 5% -
<20% dari garis pantai
Pengendalian
pemanfaatan ruang yang memberikan dampak antara 10% - 20% dari garis pantai
KDH berkurang sebesar < 20%
dari yang
diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi
< 20% dari yang ditetapkan rencana tata ruang
d. Apabila pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang, dengan kriteria :
Bangunan sudah ada sebelum rencana tata ruang ditetapkan
Bangunan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
Bangunan mengganggu ketertiban umum e. Apabila terjadi
perubahan fungsi kegiatan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang
Insentif Non Fiskal
Pengadaan sarana dan prasarana
Kemudahan perizinan
a. kriteria :
Kegiatan pemanfaatan
ruang yang
memberikan dampak terhadap
pengurangan beban debit banjir
kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian
lingkungan, dan tidak
a. Pada Kawasan Rawan Banjir, dengan kriteria :
Kegiatan
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan arahan rencana tata ruang dan memberikan
dampak terhadap pengurangan beban debit banjir
Disinsentif Non Fiskal
pembatasan sarana dan prasarana
Pemanfaatan ruang yang memberikan dampak kurang 30% dari Zero run off.
a. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB
Bab 2 - 35 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak lingkungan
kegiatan pemanfaatan ruang tersebut benar- benar diperlukan guna melindungi
kepentingan umum b. Pada Kawasan rawan
abrasi
Kegiatan pemanfaatan
ruang yang
memberikan dampak terhadap
pengurangan beban terjadinya abrasi
kegiatan pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian
lingkungan, dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak sumberdaya dan lingkungan
kegiatan pemanfaatan ruang tersebut benar- benar diperlukan guna melindungi
kepentingan umum
kegiatan
pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian
lingkungan, dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak lingkungan
kegiatan
pemanfaatan ruang tersebut benar- benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum dengan ketentuan KDB, KLB da KDH yangsesuai dengan rahan rencana tata ruang
b. Pada Kawasan rawan abrasi
Kegiatan
pemanfaatan ruang yang sesuaid engan kegiatan yang diarahkan rencana tata ruang dan memberikan
dampak terhadap pengurangan beban terjadinya abrasi
kegiatan
pemanfaatan ruang yang menjaga kelestarian
lingkungan, dan tidak memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk merusak
melebihi 50% - 100% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 50% - 100% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 50% - 100%dari yang ditetapkan rencana tata ruang b. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 20% - 50% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar 20% - 50% dari yang diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi 30% - 50% dari yang ditetapkan rencana tata ruang c. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan
Bab 2 - 36 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
sumberdaya dan lingkungan, serta dengan
memperhatikan arahan KDH yang ditetapkan dalam rencana tata ruang
kegiatan
pemanfaatan ruang tersebut benar- benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum, dengan
menyesesuaiakan intensitas
bangunan dan tata masa bangunan yang ditetapkan dalam rencana tata ruang
arahan rencana tata ruang, yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi < 20%
dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang
KDH berkurang sebesar < 20%
dari yang
diarahkan rencana tata ruang
Garis sempadan bangunan melebihi
< 20% dari yang ditetapkan rencana tata ruang
d. Apabila terjadi perubahan fungsi kegiatan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang e. Apabila terjadi
perubahan klasifikasi dan jenis kegiatan yang dikembangkan sebagaimana yang diarahkan dalam rencana tata ruang f. Apabila menggangu
pada sirkulasi arus lalu
lintas yang
menimbulkan kemacetan
Izin usaha dicabut setelah diberi
a. Apabila pemanfaatan ruang menggunakan
Bab 2 - 37 N
o
Sasaran Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
Zona Bentuk Insentif Ketentuan Bentuk
Disinsentif
Ketentuan Dasar Hukum
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Pemanfaatan Ruang
Berdasarkan Intensitas Pemanfaatan Ruang
peringatan lahan LP2B dan atau
lahan pertanian beririgasi teknis dan semi teknis
b. Apabila pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan arahan rencana tata ruang, dengan kriteria :
Bangunan sudah ada sebelum rencana tata ruang ditetapkan
Bangunan menimbulkan dampak terhadap lingkungan
c. Bangunan mengganggu ketertiban umum Persyaratan
khusus perizinan
Apabila kegiatan yang dikembangkan tidak melibatkan masyarakat yang ada di sekitar kawasan kegiatan yang dikembangkan
3 Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan rawan kemacetan lalu lintas
Zona perumahan
Zona industri
Zona Campuran
Zona
perdagangan dan jasa
Zona pariwisata
Zona
pertambanga n
Zona Sarana Pelayanan Umum
Insentif Fiskal
Pemberian keringanan pajak
Pengurangan retribusi
Untuk pemanfaatan ruang yang memberikan dampak meningkatnya tingkat pelayanan dari B dengan kapasitaspelayanan maksimum 50% dan minimum 25%
Pemanfaatan ruang yang memberikan dampak menigkatnya tingkat pelayanan dari C menjadi B, dengan maksimum kapasitas pelayanan 20%
dan minimum 15%
Pemanfaatan ruang yang memberikan dampak
a. Untuk pemanfaatan
ruang yang
memberikan dampak meningkatnya tingkat pelayanan dari B dengan kapasitas pelayanan maksimum 50% dan minimum
25%, dengan
ketentuan intensitas bangunan dan tata masa bangunan mengikuti arahan rencana tata ruang yang ditetapkan disesuaikan dengan
Disinsentif Fiskal
Peningkatan pajak
Peningkatan retribusi
Kewajiban membayar kompensasi
Untuk pemanfaatan ruang yang memberikan dampak menurunnya tingkat pelayanan dari C menjadi F (dari Nilai V/C Rasio 0,7 – 0,8) menjadi nilai V/C ratio
> 1,0), maksimum 250%
dan minimum 125%
Untuk pemanfaatan ruang yang memberikan dampak menurunnya tingkat pelayanan dari C menjadi E (dari Nilai V/C Rasio 0,7 – 0,8) menjadi nilai V/C ratio 0,9 - 1,0), maksimum 200% dan minimum 100%
a. Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana tata ruang yang tidak sesuai adalah arahan intensitas dan tata masa bangunan, kriteria tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
KDB dan KLB melebihi 50% - 100% dari KDB yang diarahkan dalam rencana tata ruang