• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif Dalam Pemanfaatan Ruang

N/A
N/A
Raafi Widyaputra Yulianyahya

Academic year: 2024

Membagikan "Kajian Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif Dalam Pemanfaatan Ruang"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

Laporan Ringkasan Eksekutif ini merupakan ringkasan laporan kegiatan “Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang” tahun anggaran 2018. Pemberian insentif dan disinsentif memegang peranan penting dalam memastikan penataan ruang terlaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. rencana tata ruang. Terdapat acuan kepada pemerintah kota Padang dalam memberikan insentif dan disinsentif untuk melaksanakan penataan ruang secara berkala.

Tabel 2.1  Bentuk Insentif dan Disinsentif di Kota Padang  2-2  Tabel 2.2  Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Insentif  2-22  Tabel  2.3  Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Disinsentif  2-23  Tabel  2.4
Tabel 2.1 Bentuk Insentif dan Disinsentif di Kota Padang 2-2 Tabel 2.2 Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Insentif 2-22 Tabel 2.3 Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Disinsentif 2-23 Tabel 2.4

RUANG LINGKUP

Lingkup Wilayah Kegiatan

Perumusan pemetaan hubungan berbagai insentif dan disinsentif dalam penataan ruang dari berbagai peraturan yang ada; Identifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pemberian insentif dan disinsentif, baik dari pemerintah hingga pemerintah daerah; antar Pemerintah Daerah; dan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Untuk lebih jelasnya mengenai Rencana Pola Tata Ruang Kota Padang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.

Lingkup Kegiatan

Analisis dan perumusan mekanisme instrumen insentif dan disinsentif dalam penataan ruang, antara lain. Bentuk dan jenis insentif dan disinsentif yang paling sesuai dengan tujuan/sasaran pembangunan dan kondisi daerah yang bersangkutan; Analisis dan perumusan penerapan insentif dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah; antara dan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat;.

KELUARAN

DASAR HUKUM

Pemberian Kompensasi

Kompensasi diberikan oleh penerima jasa lingkungan kepada penyedia jasa lingkungan. Kompensasi dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah kepada masyarakat dapat dilakukan melalui hibah, bantuan sosial, atau belanja barang dan jasa untuk permasalahan lingkungan hidup. Jenis kegiatan pemanfaatan ruang adalah kegiatan pemanfaatan ruang untuk melindungi dan/atau mengelola lingkungan hidup untuk memelihara dan/atau meningkatkan mutu jasa lingkungan.

Subsidi Silang

Mekanisme pemberian kompensasi meliputi inventarisasi jasa lingkungan, penyusunan rencana pengelolaan jasa lingkungan secara terpadu dengan RTR, dan pemanfaatan jasa lingkungan oleh pengguna dan penyedia jasa lingkungan. Subsidi silang dapat diberikan melalui mekanisme Dana Hibah Khusus, dana bantuan, dukungan program pembangunan dan/atau bentuk dukungan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Besaran, bentuk dan mekanisme subsidi silang oleh Pemerintah Pusat diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan bidang subsidi silang yang diberikan.

Kemudahan Perizinan

Bentuk dan mekanisme pemberian insentif untuk memudahkan pemberian izin pemanfaatan ruang oleh negara ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penerbitan izin pemanfaatan ruang. Bentuk dan mekanisme pemberian insentif untuk memudahkan penerbitan izin pemanfaatan ruang oleh pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur daerah.

Imbalan

Imbalan dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat diberikan sebagai imbalan atas pemanfaatan ruang yang mendorong terwujudnya rencana tata ruang daerah secara nasional; rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional. Imbalan dari Pemerintah Provinsi kepada masyarakat diberikan sebagai kompensasi atas pemanfaatan ruang yang mendorong terwujudnya penataan ruang provinsi dan penataan ruang daerah strategis provinsi. Sedangkan imbalan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diberikan kepada masyarakat sebagai kompensasi atas pemanfaatan ruang yang mendorong terwujudnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten, dan Rencana Detail Tata Ruang.

Sewa Ruang

Besaran dan mekanisme pemberian insentif sewa ruang dari pemerintah pusat diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sewa ruang. Sedangkan besaran dan mekanisme pemberian insentif sewa ruang oleh pemerintah daerah diatur dalam peraturan induk daerah.

Urun Saham

Posisi pemberian saham ditentukan dalam RTR dan memenuhi paling sedikit salah satu kriteria. Besaran dan mekanisme alokasi insentif equity crowdfunding oleh pemerintah pusat diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang alokasi ekuitas. Besaran dan mekanisme pemberian insentif penyertaan modal dari pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Kepala Daerah.

Penyediaan Sarana dan Prasarana

Mekanisme penyediaan prasarana dan sarana oleh pemerintah pusat diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan prasarana dan sarana yang disediakan. Mekanisme penyediaan prasarana dan sarana dari pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penghargaan

Mekanisme pemberian penghargaan oleh negara diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemberian penghargaan.

Publikasi dan Promosi

Kewajiban Membayar Kompensasi/Imbalan

Kompensasi dalam bentuk lain dapat berupa fasilitas umum yang diserahkan kepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah oleh masyarakat, baik perorangan, badan usaha, maupun lembaga. Bentuk, besaran, dan mekanisme pemberian kewajiban pembayaran kompensasi dan/atau imbalan oleh Pemerintah Pusat diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan bidang pemberian kompensasi dan/atau imbalan. Sedangkan bentuk, besaran, dan mekanisme pemberian kewajiban pembayaran kompensasi dan/atau imbalan oleh Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.

Persyaratan Khusus Dalam Perizinan

Persyaratan khusus izin dari negara kepada masyarakat berlaku pada izin pemanfaatan ruang yang diterbitkan oleh negara. Terdapat persyaratan khusus izin dari pemerintah daerah kepada masyarakat setempat terhadap izin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Lokasi dimana lokasi yang memberlakukan persyaratan khusus untuk perizinan memenuhi paling sedikit salah satu kriteria, yaitu.

Jenis kegiatan pemanfaatan ruang tersebut di atas merupakan kegiatan pemanfaatan ruang yang diperbolehkan dalam kondisi terbatas dan/atau kondisi tertentu dalam rencana zonasi. Bentuk dan mekanisme pemberian persyaratan khusus perizinan oleh Pemerintah Pusat diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pemberian izin pemanfaatan ruang. Sedangkan bentuk dan mekanisme pemberian persyaratan khusus perizinan oleh pemerintah daerah diatur dengan peraturan daerah induk.

Bentuk persyaratan khusus dalam perizinan ditentukan dengan mempertimbangkan sekurang-kurangnya dampak yang mungkin timbul dari kegiatan pemanfaatan ruang.

Pembatasan Penyediaan Prasarana dan Sarana

Mekanisme pembatasan penyediaan prasarana dan sarana oleh Pemerintah Pusat diatur oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkaitan dengan prasarana dan sarana yang disediakan. Sedangkan mekanisme pembatasan penyediaan prasarana dan sarana diatur oleh Pemerintah Daerah dalam Peraturan Kepala Daerah.

Pemberian Status Tertentu

Kewenangan Pemberian Insentif

Kewenangan Pemberian Disinsentif

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang dijelaskan bahwa pemanfaatan ruang harus sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal penataan ruang, insentif dan disinsentif diterapkan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang atau tidak, atau dengan kata lain insentif diberikan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang didorong pengembangannya, sedangkan disinsentif diberikan bagi kegiatan pemanfaatan ruang. di area yang penggunaannya dibatasi. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang disusun berdasarkan rencana struktur ruang dan pola ruang, permasalahan, tantangan, dan potensi kota.

Berdasarkan kondisi pemanfaatan ruang di Kota Padang, bentuk insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang yang dapat diterapkan di Kota Padang disajikan pada tabel di bawah ini. Berdasarkan kondisi pemanfaatan ruang di Kota Padang didasarkan pada bentuk dan jenis pemberian insentif dan pemberian disinsentif. Penataan tata ruang penggunaan lahan sesuai dengan sebaran tata ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang (RTRW, RDTR, RTR, RTBL).

Hal ini disebabkan karena pemanfaatan ruang dalam skala besar atau regional memungkinkan pemanfaatan ruang terkendali dan pengembangannya digalakkan sesuai dengan perkembangan wilayah. Insentif dan disinsentif diberikan kepada masyarakat yang menguasai pemanfaatan ruang yang telah diatur oleh pemerintah. Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang untuk menciptakan ruang yang nyaman, produktif, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana fisik.

Dapat meningkatkan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pemanfaatan lahan, sesuai dengan rencana tata ruang.

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Insentif fiskal

Insentif Non Fiskal

MEKANISME DAN TATA CARA PENGENAAN DISINSENTIF DALAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

Pengendalian pemajuan pemanfaatan ruang dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kota Padang, RDTR Kota Padang, RTR KSK Kota Padang);

Gambar 3-2   Mekanisme Pengajuan Usulan Disinsentif
Gambar 3-2 Mekanisme Pengajuan Usulan Disinsentif

Disinsentif Fiskal

Disinsentif Non Fiskal

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM LINGKUP PEMERINTAHAN

Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif dalam kerangka antar pemerintah meliputi: Antara pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya, dan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Antar Pemerintah Pusat

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah

Perencanaan pemberian insentif dan disinsentif mengikuti mekanisme pengelolaan pemanfaatan ruang yang tertuang dalam RTRWN. Pembahasan usulan penerima insentif dan disinsentif dengan tim anggaran (Kementerian Keuangan) yang diketahui Menteri. Penerima insentif dan disinsentif yang disetujui Menteri diberikan kepada pemerintah daerah dan/atau masyarakat setempat untuk ditindaklanjuti oleh tim pelaksana atau kelompok kerja terkait.

Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah Lainnya

Penerima insentif dan disinsentif yang disetujui Menteri diberikan kepada pemerintah daerah dan/atau masyarakat untuk ditindaklanjuti oleh tim pelaksana atau kelompok kerja terkait. rekomendasi penerima insentif dan disinsentif kepada gubernur masing-masing provinsi. Tata cara pemberian insentif dan disinsentif dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dibagi dalam beberapa tahapan yaitu. Perencanaan pemberian insentif dan disinsentif mengikuti mekanisme arahan pemanfaatan ruang yang tertuang dalam arahan pemanfaatan ruang RTRWN dan RTRW di setiap kabupaten/kota.

Untuk mencapai sinergi antara satu RTRW daerah dengan RTRW daerah lainnya, maka dibentuk tim pelaksana lintas daerah yang terdiri atas pemerintah daerah Kota Padang dan pemerintah daerah kabupaten/kota lainnya. Tim pelaksana pemerintahan antar daerah kemudian melakukan penilaian berdasarkan kriteria pemberian insentif dan disinsentif. Penilaian ini dilakukan dalam rapat pleno anggota Tim Pelaksana Pemerintahan Antar Daerah yang difasilitasi oleh TKPRD Kabupaten/Kota.

Berdasarkan hasil rapat paripurna, rekomendasi penerima manfaat insentif dan disinsentif disampaikan kepada Walikota Padang. Mengenai pemberian insentif dan disinsentif oleh pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah daerah kabupaten/kota lainnya di Kota Padang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan kabupaten/kota lain. Dalam hal ini Kota Padang berbatasan langsung dengan Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, dan Kota Solok.

Oleh karena itu, tata cara pemberian insentif dan disinsentif terikat pada kabupaten/kota terkait.

Gambar 3-3  Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif dari Pemerintah  Provinsi Sumatera Barat Kepada Pemerintah Provinsi Berbatasan
Gambar 3-3 Mekanisme Pemberian Insentif dan Disinsentif dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Kepada Pemerintah Provinsi Berbatasan

Pemerintah Daerah kepada Masyarakat

KESIMPULAN

Kesimpulan dari kegiatan penyusunan kajian mekanisme pemberian insentif dan disinsentif pemanfaatan ruang di Kota Padang antara lain: Untuk memastikan pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang daerah, pemerintah dan pemerintah daerah diberikan insentif dan disinsentif. Insentif merupakan sarana atau upaya untuk memberikan imbalan atas pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.

Sedangkan tindakan dissuasif adalah instrumen untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, berupa pengenaan pajak yang tinggi, disesuaikan dengan besarnya biaya yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang ditimbulkan untuk mengatasi penggunaan ruang. . serta pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan ganti rugi dan denda. Jenis insentif dan disinsentif yang dapat diterapkan di Kota Padang adalah insentif fiskal, insentif nonfiskal, disinsentif fiskal, dan disinsentif nonfiskal.

Tabel 4-1  Bentuk  Insentif dan Disinsentif di Kota Padang
Tabel 4-1 Bentuk Insentif dan Disinsentif di Kota Padang

REKOMENDASI

Apabila penggunaan lahan sesuai dengan petunjuk rencana lahan, tidak sesuai dengan arah intensitas dan massa bangunan, maka kriteria ketinggiannya adalah sebagai berikut. Apabila penggunaan lahan sesuai dengan petunjuk rencana tata ruang, arah intensitas dan massa bangunan tidak sesuai, kriteria sedang dengan ketentuan sebagai berikut. Diberikan apabila ketentuan dalam KDB dan KLB sesuai dengan yang ditetapkan dalam rencana kawasan, dengan kriteria.

Apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan petunjuk rencana tata ruang, maka yang tidak sesuai adalah arah intensitas dan massa benda, kriteria ketinggian dengan ketentuan sebagai berikut. Pemisahannya sebesar 50% dan minimal 10% dengan ketentuan intensitas pembangunan dan luas massa bangunan mengikuti petunjuk rencana tata ruang yang ditentukan menurut kelas jalan yang ada.

Gambar

Tabel 2.1  Bentuk Insentif dan Disinsentif di Kota Padang  2-2  Tabel 2.2  Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Insentif  2-22  Tabel  2.3  Pembagian Kewenangan dalam Pemberian Disinsentif  2-23  Tabel  2.4
Gambar  1.1  Rencana Pola Ruang Kota Padang Berdasarkan RTRW  Kota Padang Tahun 2010-2030
Tabel 2-1  Bentuk  Insentif dan Disinsentif di Kota Padang
Gambar 3-1   Mekanisme Pengajuan Usulan Insentif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka menindaklanjuti ketentuan pasal 4 Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 18 Tahun 2012 tentang Tatacara Pemberian dan Pemanfaatan

(1) Ketentuan Insentif dan Disinsentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 huruf b adalah ketentuan yang diterapkan untuk mendorong pelaksanaan pemanfaatan Ruang

(2) Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang pada zona kendali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan dalam Peta Zona Pengendalian Kawasan Waduk Kedung

Disinsentif berupa pengenaan pajak yang tinggi dapat dikenakan untuk pemanfaatan ruang yang tidak sesuai rencana tata ruang melalui penetapan nilai jual objek pajak (NJOP)

Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara

Bentuk pengendalian pemanfaatan ruang wilayah rawan bencana banjir di Kabupaten Konawe Utara, yang perlu dilakukan sebagai suatu upaya untuk menjaga

Penataan ruang sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara

1) ketentuan umum peraturan zonasi sistem kabupaten adalah ketentuan umum yang mengatur pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun untuk