BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Data
2. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah SMKN Kota Sawahlunto
74
75
Jika dilihat dari persentase tertinggi 79,07% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering meminta masukan dan kritikan kepada guru-guru untuk penyusunan program supervisi., 13,95% responden menyatakan kadang-kadang, dan 6,97% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, 74,42% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering menyediakan program yang telah disusun secara sistematis., 20,93% responden menyatakan kadang-kadang, dan 4,65%
responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Sedangkan, jika dilihat persentase terendah 46,51% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan implementasi program suvervisi disampaikan kepada guru, 25,58% responden menyatakan kadang-kadang, dan 27,91% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, persentase terendah 51,16% kepala sekolah menyatakan selalu dan sering program supervisi disusun sesuai dengan analisis kebutuhan., 23,26%
responden menyatakan kadang-kadang, dan 25,58% menyatakan jarang dan tidak pernah.
b. Proses Pelaksanaan Supervisi
Data mengenai kompetensi supervisi kepala sekolah dalam hal proses pelaksanaan supervisi dapat dilihat pada Tabel 11 berikut:
76
Tabel 11
Proses Pelaksanaan Supervisi oleh Kepala SMKN Kota Sawahlunto
No Kegiatan Selalu Sering Kadang Jarang T. Pernah Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 Melaksanakan supervsi
sesuai dengan jadwal 22 51,2 8 18,6 7 16,3 3 6,98 3 6,98 43 100 2 Mengumpulkan berbagai
informasi tentang kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
20 46,5 11 25,6 11 25,6 1 2,33 0 0 43 100 3 Melaksanakan anlisis
terhadap data yang telah didapatkan tentang kemampuan guru untuk dijadikan informasi dalam mengambil keputusan.
15 34,9 18 41,9 7 16,3 2 4,65 1 2,33 43 100
4 Memberikan bantuan berupa pengarahan dan bimbingan terhadap permasalahan yang dimiliki oleh guru.
9 20,9 16 37,2 5 11,6 9 20,9 4 9,3 43 100 5 Membimbing guru dalam
melaksanakan proses perbaikan pembelajaran.
10 23,3 17 39,5 4 9,3 9 20,9 3 6,98 43 100 15,2 35,3 14 32,6 6,8 15,8 4,8 11,2 2,2 5,12 43 100
Pada Tabel 11 di atas dapat dilihat rata-rata 67,91% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi manajerial dalam hal pengorganisasian kurikulum, 15,81% responden menyatakan kadang-kadang, dan 16,28% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Jika dilihat dari persentase tertinggi 76,74% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan anlisis terhadap data yang telah didapatkan tentang kemampuan guru untuk dijadikan informasi dalam mengambil keputusan, 16,28% responden menyatakan kadang-kadang, dan 6,97% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, persentase tertinggi 72,09% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering mengumpulkan berbagai informasi tentang kemampuan guru
77
dalam melaksanakan pembelajaran, 25,58% responden menyatakan kadang-kadang, dan 2,32% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Sedangkan, jika dilihat persentase terendah 58,14% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering memberikan bantuan berupa pengarahan dan bimbingan terhadap permasalahan yang dimiliki oleh guru, 11,63% responden menyatakan kadang-kadang, dan 30,32% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, persentase terendah 62,79% kepala sekolah menyatakan selalu dan sering membimbing guru dalam melaksanakan proses perbaikan pembelajaran, 9,30% responden menyatakan kadang-kadang, dan 27,91% menyatakan jarang dan tidak pernah.
c. Teknik Supervisi
Data mengenai kompetensi supervisi kepala sekolah dalam hal teknik yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut:
78
Tabel 12
Teknik Supervisi oleh Kepala SMKN Kota Sawahlunto
No Kegiatan Selalu Sering Kadang Jarang T. Pernah Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 Melaksanakan kunjungan
kelas. 10 23,3 18 41,9 5 11,6 7 16,3 3 6,98 43 100
2 Meningkatkan observasi untuk memantau efektivitas pembelajaran
12 27,9 21 48,8 4 9,3 5 11,6 1 2,33 43 100 3 Melakukan wawancara
pribadi dengan guru 19 44,2 17 39,5 3 6,98 3 6,98 1 2,33 43 100 4 Membawa masalah-masalah
yang sama dihadapi guru didiskusikan dalam rapat guru
13 30,2 13 30,2 10 23,3 6 14 1 2,33 43 100 5 Memberikan dukungan
kepada guru untuk lebih meningkatkan kemampuan pelaksanaan
pembelajarannya.
14 32,6 12 27,9 9 20,9 7 16,3 1 2,33 43 100
6 Memberikan kesempatan melaksanakan pelatihan atau diklat pada guru
10 23,3 10 23,3 9 20,9 11 25,6 3 6,98 43 100 7 Menggunakan format
penilaian diri sendiri pada guru untuk mengetahui kemampuan profesionalnya
11 25,6 11 25,6 15 34,9 5 11,6 1 2,33 43 100
12,7 29,6 14,6 33,9 7,86 18,3 6,29 14,6 1,57 3,65 43 100
Pada Tabel 12 di atas dapat dilihat rata-rata 63,46% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi supervisi dalam hal teknik supervisi yang digunakan, 18,27% responden menyatakan kadang-kadang, dan 18,27% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Jika dilihat dari persentase tertinggi 83,72% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melakukan wawancara pribadi dengan guru, 6,97% responden menyatakan kadang-kadang, dan 9,3% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, 76,74% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering meningkatkan observasi
79
untuk memantau efektivitas pembelajaran, 9,30% responden menyatakan kadang-kadang, dan 13,95% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Sedangkan, jika dilihat persentase terendah 46,51% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering memberikan kesempatan melaksanakan pelatihan atau diklat pada guru, 20,93% responden menyatakan kadang-kadang, dan 32,56% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, persentase terendah 51,16% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering menggunakan format penilaian diri sendiri pada guru untuk mengetahui kemampuan profesionalnya, 34,88% responden menyatakan kadang-kadang, dan 13,95% responden menyatakan jarang dan tidak pernah
d. Materi Supervisi
Data mengenai kompetensi supervisi kepala sekolah dalam hal materi supervisi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 13 berikut:
80
Tabel 13
Materi Supervisi oleh Kepala SMKN Kota Sawahlunto
No Kegiatan Selalu Sering Kadang Jarang T. Pernah Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 Membantu guru dalam menganalisis Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran untuk penguasaan rencana pembelajaran
15 34,9 16 37,2 6 14 5 11,6 1 2,33 43 100
2 Memberikan bimbingan dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi 13 30,2 9 20,9 9 20,9 9 20,9 3 6,98 43 100 3 Membimbing guru
menguasai keterampilan menggunakan media pembelajaran
12 27,9 9 20,9 14 32,6 7 16,3 1 2,33 43 100 4 Memberikan bantuan kepada
guru untuk menentukan bahan pembelajaran.
14 32,6 10 23,3 7 16,3 11 25,6 1 2,33 43 100 5 Membimbing guru dalam
merencanakan evaluasi pembelajaran
11 25,6 12 27,9 13 30,2 5 11,6 2 4,65 43 100 6 Membimbing guru dalam
menyusun instrumen penilaian dengan baik
15 34,9 14 32,6 7 16,3 6 14 1 2,33 43 100 7 Memberikan bantukan
melaksanakan program pengayaan
15 34,9 15 34,9 5 11,6 7 16,3 1 2,33 43 100 8 Memberikan
mengembangkan perannya sebagai pemimpin di kelas
11 25,6 13 30,2 14 32,6 3 6,98 2 4,65 43 100 13,3 30,8 12,3 28,5 9,38 21,8 6,63 15,4 1,5 3,49 43 100
Pada Tabel 13 di atas dapat dilihat rata-rata 59,3% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi supervisi dalam hal materi supervisi, 21,8% responden menyatakan kadang-kadang, dan 18,6% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Jika dilihat dari persentase tertinggi 72,09% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering membantu guru dalam menganalisis Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran untuk penguasaan rencana pembelajaran, 13,95% responden menyatakan kadang-kadang, dan 13,95%
responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, 69,77%
81
responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering memberikan bantukan melaksanakan program pengayaan, 11,63% responden menyatakan kadang-kadang, dan 18,6% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Sedangkan, jika dilihat persentase terendah 51,2% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering memberikan bimbingan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, 20,93%% responden menyatakan kadang-kadang, dan 27,91% responden menyatakan jarang dan tidak pernah. Selanjutnya, persentase terendah 53,49% kepala sekolah menyatakan selalu dan sering membimbing guru dalam merencanakan evaluasi pembelajaran, 30,23% responden menyatakan kadang-kadang, dan 16,28% menyatakan jarang dan tidak pernah.
Persentase rata-rata keseluruhan dari kompetensi supervisi kepala sekolah yang menyatakan selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah dapat dilihat rekapitulasinya pada Tabel 14 berikut ini.
Tabel 14
Rekapitulasi Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
No Kegiatan Selalu Sering Kadang Jarang T. Pernah Jumlah
F % F % F % F % F % F %
1 Program supervisi 14,4 33,5 13,4 31,2 8,4 19,5 4,6 10,7 2,2 5,12 43 100 2 Proses pelaksanaan supervisi 15,2 35,3 14 32,6 6,8 15,8 4,8 11,2 2,2 5,12 43 100 3 Teknik supervisi 12,7 29,6 14,6 33,9 7,86 18,3 6,29 14,6 1,57 3,65 43 100 4 Materi supervisi 13,3 30,8 12,3 28,5 9,38 21,8 6,63 15,4 1,5 3,49 43 100 13,9 32,3 13,6 31,5 8,11 18,9 5,58 13 1,87 4,34 43 100
Pada Tabel 14 di atas dapat dilihat rata-rata 63,83% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi
82
supervisi, 18,86% responden menyatakan kadang-kadang, dan 17,32%
responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Jika dilihat dari persentase tertinggi 67,91% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi supervisi dalam hal proses pelaksanaan supervisi, 15,81% responden menyatakan kadang- kadang, dan 16,28% responden menyatakan jarang dan tidak pernah.
Sedangkan persentase terendah 59,3% responden menyatakan kepala sekolah selalu dan sering melaksanakan kompetensi supervisi dalam hal materi supervisi, 21,8% responden menyatakan kadang-kadang, dan 18,9%
responden menyatakan jarang dan tidak pernah.