C. Keterampilan Komunikasi untuk Tunanetra
2. Komunikasi
105 1.4 Menulis cetak awas
pada anak tertentu Memodifikasi menulis cetak awas pada anak tertentu
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan menulis huruf cetak kapital awas yang dimodivikasi dengan menggunakan Reglet untuk tunanetra total dan low vision.
2. Latihan membaca huruf cetak awas yang dimodifikasi (bentuk dan ukuran huruf) untuk low vision.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
1.4 Menulis cetak awas
pada anak tertentu Memodifikasi penggunaan alat bantu tanda tangan
Langkah-langkah pembelajaran.
Guru menyiapkan media (bekas kartu perdana atau karton duplek ukuran KTP yang diberi lubang selebar tanda tangan yang akan dibuat).
Latihan membuat tanda tangan dengan menggunakan cetakan media kartu.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
106
6. Latihan menggunakan alat komunikasi elektronik (radio, televisi, internet, handphone).
7. Terampil menggunakan alat komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.2 Melakukan
komunikasi antar personal dengan baik dan ekspresif.
Memperkenalkan diri dengan ekspresif
Mengenal orang dengan ekspresif
Bermain peran
Melakukan Simulasi
Melakukan ekspresi komunikasi formal
Melakukan ekspresi komunikasi non formal
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan untuk bermain peran 1. Menjelaskan etika berkomunikasi.
2. (sikap tubuh, ketinggian suara, wajah harus menghadap kepada lawan bicara, tidak memotong pembicaraan, tidak memonopoli pembicaraan).
3. Memperkenalkan identitas diri dengan ekspresif di depan teman dan guru. (Perhatikan sikap tubuh, mimik dan intonasi suara).
4. Bermain peran berkenalan dengan orang baru.
5. Bermain peran tentang cara berkomunikasiyang ekspresif dengan teman sebaya.
6. Bermain peran cara berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.
7. Bermain peran berbicara di depan umum dengan ekspresif.
(Mengurangi blindisme, tidak menampilkan sikap tubuh yang berlebihan).
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika
yang benar Menunjukkanetika bertamu
107 Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukan etika mengucapkan salam ketika bertamu.
(mengucapkan salam dan mengetuk pintu hanya 3 kali, bila sudah 3 kali tidak ada jawaban, dimungkinkan tuan rumah sedang tidak ada, atau sedang tidak berkenan menerima tamu, maka kita segera meninggalkan rumah tersebut dengan tertib
2. Menunjukkan etika masuk rumah yang dikunjungi.
(menanggalkan alas kaki, masuk ke dalam ruangan dan duduk dengan tertib jika sudah dipersilakan).
3. Menunjukkan etika cara menyampaikan tujuan kunjungan.
4. Menunjukkan etika cara mencicipi hidangan.
5. Menunjukkan etika cara berpamitan pada tuan rumah.
6. Menunjukkan etika cara meninggalkan rumah.
KOMPETENSI INDIKATOR
2.4 Bergaul dengan etika
yang benar Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih muda, sebaya, dan lebih tua
Menunjukkan etika menyapa orang
Menunjukkan etika menengok orang sakit
Menunjukkan etika meminta bantuan
Menunjukkan etika
memperkenalkan diri Langkah-langkah pembelajaran.
Guru mengkondisikan pembelajaran untuk bermain peran.
1. Menunjukkan etika berbicara dengan orang yang lebih tua (menurunkan volume suara, lemah kembut, tidak memotong pembicaraan).
2. Menunjukkan etika cara menyapa orang lain.
3. Menunjukkan etika cara menengok orang sakit.
4. Menunjukkan etika cara memperkenalkan diri dan bersalaman.
108
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan
kunjungan lembaga sosial masyarakat dan pusat layanan masyarakat
Melakukan kunjunganke lembaga sosial masyarakat (Karang Taruna, Remaja Masjid)
Melakukan kunjunganke pusat layanan masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN)
Langkah-langkah pembelajaran.
Pembelajaran dikondisikan dengan lingkungan yang sebenarnya 1. Menjelaskan tata cara mengunjungi lembaga sosial
masyarakat.
2. Dengan bimbingan guru mengunjungi lembaga sosial masyarakat yang terdekat.
3. Melakukan tanya jawab dengan petugas lembaga sosial masyarat tentang layanan yang diberikan.
4. Dengan menggunakan teknik OM mempraktekkan tatacara mengunjungi dengan lembaga kemasyarakatan, lembaga keuangan, dan LSM lainnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
2.5 Melakukan
kunjungan lembaga sosial masyarakat dan pusat layanan masyarakat
Melakukan kunjunganke pusat layanan masyarakat (Puskesmas, Bank, PLN).
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menyebutkan jenis-jenis layanan masyarakat.
(Rumah sakit, Bank, ATM, Supermarket, pasar tradisional dll).
2. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
3. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan kesehatan.
4. Menjelaskan cara mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
5. Menjelaskan cara mengunjungi lembaga layanan keuangan.
6. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan pemerintahan.
109 7. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan
kesehatan.
8. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan perbelanjaan.
9. Dengan bimbingan guru mengunjungi pusat layanan keuangan.
Untuk mengimplementasikan program pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan prosedure di atas ke dalam RPP dapat diihat pada contoh lampiran 2
110
BAB IV
PENILAIAN PROGRAM PENGEMBANGAN OMSK A. Pengertian Penilaian
Program Pengembangan Orientasi Mobilitas, Sosial Komunikasi (OMSK) merupakan hal yang sangat penting untuk mengantarkan peserta didik tunanetra dalam melakukan pengembangan OMSK.
Program pengembangan OMSK merupakan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik tunanetra dalam hal konsep dan pengalaman baru, interaksi dengan lingkungan dan mobilitas. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra dalam pencapaian hasil program pengembangan OMSK maka perlu dilaksanakan penilaian.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra pada program pengembangan OMSK. Penilaian program pengembangan OMSK oleh instruktur atau guru yang dilakukan secara berkesinambunganbertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik tunanetra sertauntuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pengembangan OMSK peserta didik tunanetra.
Penilaian pada program pengembangan OMSK dilakukan dengan mengacupada indikator dari kompetensi. Hasil penilaian oleh guru dianalisis lebih lanjut untuk mengetahuikemajuan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik tunanetra dalam pelaksanaan program pengembangan OMSK.
Penilaian program pengembangan OMSK sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasiuntuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik tunanetra, antara lain mencakup penilaianotentik, dan penilaian unjupenk kerja dan penilaian proses.
Dalam program pengembangan OMSK, guru melaksanakan penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensifuntuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) program pengembangan OMSK.
111 B. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil program pengembangan OMSK untuk peserta didik tunanetra mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan aspek, kompetensi dan indikator sehingga dapat digunakanuntuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yangtelah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi atau aspek,kompetensi, indikator , danproses program pengembangan OMSK.
C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian