C. Prosedur Pelaksanaan
4. Prinsip dan komponen Keterampilan Orientasi
4.1 Menetapkan posisi diri
dengan menggunakan indera yang masih berfungsi
Menetapkan dimana dirinya
Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik melalui latihan.
1. Menetapkan posisi dirinya (di mana saya) 2. Menetapkan dimana atau ke mana tujuannya.
3. Menetapkan bagaimana caranya untuk sampai ke tujuan 4.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan komponen
keterampilan orientasi
Menemukan ciri
medan(landmark)
Menemukan petunjuk (clue) Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan mencari ciri medan yang sifatnya konstans, permanen, dan tidak bisa dipindahkan, contoh tiang listrik, jembatan, perempatan jalan
2. Latihan menemukan ciri khas yang membedakan suatu jenis objek deengan objek yang lain yang mempunyai jenis yang hampir sama, contoh suara air mengalir, aroma sate.
3. Latihan mengenali melalui indera yang masih berfungsi seperti visual, taktual, kinestesi, auditori, penciuman atau pengembangan dari semua itu.
55
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan
komponen keterampilan orientasi
Menggunakan arah mata angin
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Latihan konsep posisi yang berlawanan: kanan kiri, depan belakang, dsb.
2. Latihan memutar badanke arah 900 , 1800, 2700 dan 3600 3. Latihan konsep arah mata angin.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan
komponen keterampilan orientasi
Menetapkan sistem penomeran
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Jelaskan secara verbal sistem penomoran, terutama ketika mempergunakan peta timbul, menemukan penomoran rumah, menemukan penomoran kamar hotel
NO KOMPETENSI INDIKATOR
4.2 Menggunakan
komponen keterampilan orientasi
Menetapkan sistem pengukuran
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai benda dengan mempergunakan alat ukur standar seperti penggaris, meteran.
2. Peserta didik memperkirakan tinggi, panjang, dan lebar dari berbagai benda atau jalan dengan mempergunakan alat ukur tidak standar seperti jengkal, langkah.
56
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5 Teknik pratongkat
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan gerakan dasar pendampingawas(Sighted Guide)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Peserta didik memegang tangan pendamping awas posisi pegangan di atas siku tangan pendamping awas.
2. Posisi setengah langkah di belakang pendamping.
3. Posisi tangan peserta didik membentuk siku 900.
4. Jika peserta didik postur badannya lebih pendek dapat memegang pergelangan tangan pendamping.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik jalan sempit
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping menarik lengannya yang dipegang ke belakang ke, dengan memberi aba-aba kepada peserta didik merespons dengan meluruskan lengannya yang memegang pendamping, sehingga posisi nya berada tepat di belakang badan pendamping dengan jarak satu langkah penuh.
2. Setelah melewati jalan sempit, tangan pendamping awas kembali ke posisi semula, dan peserta didik kembali pada posisi semula.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik melewati pintu:
pintu terbuka kanan mendekat;
pintu terbuka ke arah kanan menjauh;
pintu membuka ke kiri mendekat;
57
pintu membuka ke kiri menjauh;
pintu terbuka otomatis digeser
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping dan peserta didik berdiri di depan pintu, pendamping menginformasikan tentang posisi pintu.
2. Posisi pintu terbuka ke kanan mendekat ke arah kita,posisi peserta didik berada di sebelah kanan pendamping, Tangan kanan pendamping membuka pegangan pintu dan tangan bebas peserta didik menelusuri kemudian memegang pegangan pintu, setelah pintu terbuka pendamping bergerak maju dan melepaskan pegangan pintu dan menyerahkan kepada peserta didik untuk menutupnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik pindah pegangan
Langkah-langkah pembelajaran.
Peserta didik ketika hendak melakukan pindah pegangan harus diketahui oleh pendamping.
1. Tangan yang bebas memegang lengan pendamping, sehingga tangan kanan kiri bersatu pada lengan pendamping.
2. Tangan peserta didik yang pertama memegang lengan pendamping dilepaskan, sambil menggeser ke arah dalam pendamping, tangan yang dilepaskan selanjutnya mencari lengan pendamping yang bebas sehingga posisi tepat di belakang pendamping dengan posisi tangan kanan memegang lengan kanan pendamping dan tangan kiri memegang lengan kiri pendamping.
3. Tangan yang kedua memegang lengan pendamping dilepaskan sambil menggeser ke arah luar pendamping tangan kedua memegang lengan pendamping pertama sehingga kedua tangan bersatu pada lengan pendamping.
58
4. Setelah kedua tangan bersatu pada lengan pendamping, melepaskan tangan yang sebelah luar dari lengan pendamping, sehingga terjadilah perpindahan pegangan posisi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Berbalik arah
Langkah-langkah pembelajaran.
Berbalik arah harus diketahui pendamping dan peserta didik.
1. Pendamping berhenti sejenak, kemudian pendamping dan peserta didik keduanya berputar 450 ke arah dalam (ke arah dimana lengan pendamping dipegang).
2. Lengan peserta didik dibengkokkan sehingga membentuk siku 900 (lengan yang bebas).
3. Lengan yang bebas digerakkan ke arah dalam untuk mencari lengan pendamping yang bebas dan memegangnya.
4. Sambil pendamping melangkah ke arah yang berlawanan dengan arah semula, maka peserta didik melepaskan tangan yang pertama yang memegang lengan pendamping.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik duduk
Duduk di kursi dengan meja
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi sehingga berjarak setengah langkah.
2. Pendamping memegang salah satu tangan peserta didik dan tangan tersebut dipegangkan pada pinggiran meja dan pendamping memegang tangan yang satu lagi dan dipegangkan pada sandaran kursi. Cara pendamping memegangkan tangan peserta didik tidak harus ke
59 pinggiran meja terlebih dahulu, tetapi tergantung dari posisi dan pendamping hubungannya dengan letak meja dan kursi.
3. Tangan peserta didik yang memegang sandaran kursi menarik kursi ke luar dari bawah meja sehingga ada jarak yang cukup dengan meja.
4. Tangan yang memegang sandaran kursi menelusuri kursi dan mengecek tempat duduk yang akan diduduki untuk mengetahui apakah tempat duduk tersebut kosong dari benda-benda atau keadaannya baik untuk diduduki. Dalam mengecek tempat duduk tersebut tidak boleh melepaskan tangan yang memegang pinggiran meja, karena hal ini akan mengakibatkan kehilangan kontrol posisi dirinya dengan meja, sehingga memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
5. Setelah mengontrol tempat duduk, tanpa melepaskan kontak tangan dengan pinggiran meja dan kursi langsung duduk.
6. Setelah duduk, maka mengecek posisi duduknya apakah sudah dengan meja atau belum.
Caranya ialah dengan mengedepankan kedua tangannya dan keduanya memegang pinggiran meja. Dengan cara demikian akan mengetahui posisi duduknya dengan meja.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik duduk
Duduk di kursi tanpa meja Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping membawa peserta didik mendekati kursi jika pendamping datang dari depan kursi, maka dekatkan sehingga tulang keringnya menyentuh kursi.
2. Peganglah salah satu tangan peserta didik ke sandaran kursi dan setelah itu biarkan sendiri melakukan langkah selanjutnya.
3. Tanpa melepaskan tangan yang memegang sandaran kursi peserta didik memeriksa kursi terutama bagian yang akan diduduki, hal ini menjaga kemungkinan terdapat binatang atau benda-benda yang berbahaya.
4. Tanpa melepaskan kontak dengan kursi, peserta didik menempatkan dirinya di depan kursi dengan paha menyentuh bagian depan kursi.
60
5. Setelah terasa lurus posisi badannya dengan kursi maka peserta didik duduk. Dengan meraba tangan kursi dan pinggiran kursi, maka peserta didik akan mengerti hubungan berat badan dengan keadaan kursi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan naik-turun tangga
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati pinggiran tangga sambil menjelaskan pada peserta didik bahwa akan naik tangga.
2. Setelah mendekati tangga dan kaki pendamping menyentuh pinggiran tangga pendamping berhenti. Posisi peserta didik tetap berada setengah langkah di belakang pendamping.
3. Salah satu kaki pendamping naik menginjak anak tangga pertama, badan peserta didik tertarik ke depan sehingga kaki maju setengah langkah dan diharapkan menemukan pinggiran tangga.
4. Setelah pendamping mengetahui dan yakin peserta didik telah menyentuh pinggiran tangga pertama maka selanjutnya pendamping melangkahkan kaki berikutnya ke tangga berikutnya dan diikuti oleh peserta didik melangkahkan satu kakinya ke tangga pertama. Demikian seterusnya, dan posisi peserta didik tetap berada satu tangga di belakang pendamping.
5. Setelah pendamping berada di puncak tangga, maka pendamping berhenti sejenak dan mengatakan bahwa tangga sudah habis. Hal ini untuk menjaga adanya salah langkah bagi.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik turun tangga
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati tangga dan menjelaskan pada bahwa akan menuruni tangga. Setelah dekat dengan bibir tangga pendamping
61 berhenti. Jika ada hal yang khusus dari tangga tersebut pendamping perlu menjelaskan pada. Posisi tetap berada setengah langkah di belakang pendamping.
2. Setelah berhenti di pinggir tangga pendamping menarik lengan yang dipegang suiswa ke depan sehingga ketarik setengah langkah dan posisinya sejajar dengan pendamping. Pada saat itu juga pendamping menunjukan kepada bibir tangga.
3. Setelah pendamping yakin bahwa peserta didik sudah merasakan pingggiran tangga, maka pendamping melangkah menuruni tangga.
Langkah pertama dari pendamping, peserta didik masih belum boleh melangkah, baru setelah pendamping melangkahkan kakinya yang kedua peserta didik ikut melangkahkan kakinya untuk menuruni tangga.
4. Sewaktu dalam proses menuruni tangga peserta didik tetap berada satu tangga di belakang pendamping.
5. Peserta didik harus menjaga posisi tegak dari badan dengan titik pusat berat badan jatuh pada tumit.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik naik dan turun eskalator
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati eskalator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa akan menaiki eskalator, posisi pendamping pada saat menaiki eskalator berada di belakang, pada saat turun posisi pendamping di depan peserta didik. Dengan tidak membantu peserta didik, pendamping mengenalkan bentuk pegangan eskalator.
2. Kaki peserta didik melangkah pada tangga eskalator dengan posisi salah satu kaki berada satu tingkat diatasnya, dengan posisi telapak kaki depan sedikit membuka.
3. Pada saat menuruni eskalator, posisi kaki berada dalam satu anak tangga, dengan telapak kaki sedikit membuka.
62
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik naik-turun elevator
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Pendamping mendekati elevator dan menjelaskan pada peserta didik bahwa akan menaiki elevator dan mengenalkan tombol-tombol.
2. Setelah pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah masuk, dan dikenalkan pada tombol yang berada di dalam elevator.
3. Setelah bel berbunyi dan pintu terbuka, pendamping dan peserta didik melangkah keluar.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik
masuk/keluar mobil
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Setelah sampai di depan pintu mobil, pendamping menjelaskan bagaimana posisi pintu dan ke arah mana pintu itu akan membuka, apakah ke kiri atau ke kanan dari posisi.
2. Pendamping menunjukan pada peserta didik pintu mobil.
3. Setelah pintu terbuka pendamping mengambil tangan peserta didik yang bebas dan dipegangkan pada pinggirin pintu terutama bagian atas pintu bagi mobil kecil, hal ini untuk menghindari terjadinya benturan kepala dengan pinggiran pintu mobil
4. Setelah tahu posisi masing-masing masuk ke mobil dan pendamping mengikutinya dari belakang.
63
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik menerima dan menolak ajakan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Cara menerima ajakan:
Peserta didik melepaskan tangan orang awas dengan bebasnya.
Kemudian tangan peserta didik yang dipegang oleh orang awas tersebut memegang lengan orang awas di atas siku sesuai dengan teknik yang benar.
2. Cara menolak ajakan:
Peserta didik melepaskan pegangan tangan orang awas dengan tangan bebasnya sambil disertai dorongan ke depan.
Sambil melepaskan pegangan tangan orang awas, peserta didik menjelaskan bahwa ia tidak memerlukan pertolongan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.1 Melakukan bepergian denganteknik
pendamping awas dilingkungan dekat sekolah
Melakukan teknik ke kamar kecil
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Menjelaskan beberapa jenis toilet.
2. Menemutunjukkan peralatan yang dipergunakan sesuai dengan jenis toiletnya.
3. Menjelaskan cara menggunakan toilet sesuai dengan jenisnya.
4. Untuk di tempat umum, toilet untuk pria dan wanita berbeda tempat.
sehingga kita perlu bertanya mana tempat toilet yang kita butuhkan.
64
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.2. Bepergian dengan teknik melindungi diri lingkungan sekolah
Melakukan teknik menyilang tangan di atas(upper hand)
Melakukan teknik menyilang tangan ke bawah(lower hand)
Melakukan teknik
merambat(trailling)
Melakukan teknik tegak lurus dengan benda (squaring off)
Teknik mencari benda jatuh(drop objek)
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Teknik tangan menyilang ke atas (upper hand and for arm)
Tangan kanan atau kiri diangkat ke depan setinggi bahu menyilang badan dengan posisi sikut kira-kira 1200 dan telapak tangan menghadap ke depan .
2. Teknik tangan menyilang badan kearah bawah (lower hand and fore arm).
Teknik ini dapat melindungi tubuh bagian bawah yaitu daerah perut dan selangkangan.Tangan kanan atau kiri disilangkan dimuka badan mengarah ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke badan.
3. Teknik squaring off adalah teknik menetapkan posisi diri sebelum melakukan mobilitas dengan cara posisi tegak lurus dengan dinding atau daun pintu, dengan maksud untuk meluruskan arah berjalan kita.
4. Teknik mencari benda jatuh(drop objek), dilakukan dengan cara mendekati lokasi benda itu jatuh, apabila jatuhnya di tempat yang banyak benda-benda, maka posisi badan kita jongkok dengan tidak membungkukkan badan, dan tangan menggunakan teknik upper hand yang dimodifikasi, lalu menyapukan tangan kita ke lantai di mulai dari tempat yang dekat dengan badan kita, lalu melebar menjauh dari badan.
65
NO KOMPETENSI INDIKATOR
5.3. Melakukan orientasi
ruang Melakukan
gerakanmengelilingi ruangan
Melakukan gerakanmenjelajahi ruangan
Menemutunjukkan letak benda di ruangan
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Trailling (merambat/menelusuri)
Teknik ini dilakukan ketika berjalan dengan cara menelusuri dinding,pinggiran meja dan sebagainya untuk dijadikan sebagai pedoman arah.
Lengan kanan atau kiri diangkat ke depan kira-kira 450 mendekati dinding lalu belakang jari kelingking dan jari manis menempel pada dinding.
Yang harus diperhatikan ketika praktek adalah keadaan permukaan dinding, pastikan bahwa dinding tersebut tidak membahayakan.
2. Direction Taking (menggunakan garis pengarah)
Tujuan dari teknik ini untuk menuju ke suatu sasaran secara tepat dengan memanfaatkan pinggiran meja,pinggir tempat tidur dan sebagainya sebagai garis pengarah.
Penggunaan teknik bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti, upper hand, trailing dan lower hand.
Cara:
berdiri sejajar dengan benda sebagai garis pengarah yang mengarah ke tujuan/sasaran lalu menelusuri pinggiran benda tersebut.
3. Search Patterns (mengetahui pola ruangan)
Tujuan dari teknik ini untuk mengetahui keadaan suatu ruangan secara lengkap baik itu, luasnya, bentuk, desain, pola penyimpanan meubeler dan lain-lain.
Cara: mengelilingi ruangan baik dari sisi ruangan maupun secara diagonal.
4. Perimeter method (mengelilingi ruangan)
Untuk mengetahui barapa kira-kira luas ruangan. Pertama kita tentukan dulu titik tolak(vocal point), misalnya: pintu, setelah itu kita
66
berdiri di titik tolak kemudian trailling mengelilingi ruangan mengikuti arah jarum jam sampai kembali lagi ke vocal point.
Grid system (menjelajahi ruangan)
Setelah mengelilingi ruangan kemudian seluruh ruangan kita dapat mengetahui keadaan tersebut secara menyeluruh.
Caranya:
Kita berjalan dari sudut menyilang ke sudut yang lain.
Berjalan menyeberang dari dinding yang satu ke dinding yang lain sehingga seluruh ruangan kita jelajahi
Bila ruangan yang kita jelajahi itu luas maka kita dapat melakukan sebagian-sebagian.
5. Pengenalan ruang dan objek
Dalam pengenalan ruang dan objek, penting sekali untuk menentukan atau menetapkan titik tolak (vocal point). Titik tolak yang dianggap paling tepat dalam sebuah ruangan ialah pintu karena pintu tidak akan berubah tempat. Tunanetra harus berdiri dengan sikap yang sempurna untuk menentukan tujuan atau arah yang pasti dengan melakukan teknik squaring off di depan pintu.
Apa itu squaring off, adalah sikap berdiri lurus membelakangi tembok/objek sehingga badan tegak lurus dan kedua tumit diusahakan menyentuh dinding dengan tujuan agar kaki kita siap melangkah lurus ke depan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6. Teknik Tongkat
2.10 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menjelaskan tentang tongkat
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Mengenal Tongkat
Disediakan berbagai jenis tongkat. Melalui ceramah peserta didik:
67 a. Menjelaskan fungsi tongkat sebagai alat bantu yang paling aman,
praktis dan ekonomis.
b. Mengenalkan macam tongkat dengan memperhatiakan kelebihan dan kekurangannya.
c. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi keadaan tongkat tersebut.
d. Menemutunjukkan bagian-bagian tongkat: pegangan, tip, reflektor, cruk, tali tongkat serta menjelaskan fungsi bagian-bagian tongkat tersebut.
2. Cara merawat tongkat
Tongkat lipat lebih banyak membutuhkan perawatan dibandingkan dengan tongkat panjang. Bagian yang perlu diperhatikan adalah tali elastis yang merupakan penyambung antar bagian tongkat, jangan sampai tali tersebut ditarik terlalu lepas.
Bagian lain adalah tip, karena aus ketika dipergunakan, penggantian tip dilakukan apabila bagian almuniumnya sudah terlihat, dan apabila tidak ganti ini akan mengurangi daya informasi deteksi
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menggunakan tongkat pada saat berjalan dengan pendamping awas
Menyimpan tongkat saat tidak dipergunakan
Menggunakan teknik tongkat Langkah-langkah pembelajaran.
Cara menyimpan tongkat
1. Apabila kita berjalan bersama pendamping awas, maka tongkat dipegang oleh tangan bebas kita di badan bagian samping.
2. Peserta didik membawa tongkat lipat, apabila sedang tidak dipergunakan maka tongkat dilipat, dan masukkan dalam tempatnya.
3. Tongkat panjang apabila sedang tidak dipergunakan cukup disandarkan dengan posisi tip di bawah, apabila sedang dalam perjalanan dengan menggunakan kendaraan, tongkat panjang dijepit diantara kedua paha.
68
Cara memegang tongkat
1. Tinggi tongkat yang sesuai adalah setinggi dada orang yang menggunakan.
2. Pegang tongkat dengan posisi seperti orang sedang menunjuk, jari-jari menggenggam tongkat sementara posisi telunjuk ssejajar dengan tongkat.
3. Posisikan tongkat di samping tubuh dengan tangan lurus ke bawah.
4. Geserkan tongkat ke bagian tengah badan dengan pangkal tongkat berada di dekat pusar dengan jarak antara pangkal tongkat dengan pusar sekepalan tangan.
5. Gerakan pergelangan tangan ke kanan dan ke kiri membentuk pola busur. Usahakan posisi sikut berada di pinggang dan ketiak tidak terbuka ketika sedang mengayunkan tongkat.
6. Langkahkan kaki kanan bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kiri, dan langkahkan kaki kiri bersamaan dengan jatuhnya tip di sebelah kanan.
7. Tinggi ayunan tongkat diusahakan tidak lebih dari 5 cm dari permukaan jalan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menggunakan teknik tongkat waktu turun/naik tangga
Naik Tangga
Langkah-langkah pembelajaran : Cara:
1. Temukan tepian anak tangga dengan tongkat.
2. Lalu dekati tepian tangga.
3. Lakukan squaring off (posisi anak mendekat ke tepian anak tangga) lalu ekspolarasi panjang dan lebar permukaan anak tangga.
4. Letakkan ujung tongkat pada tepi anak tangga ke dua dengan posisi tongkat menyilang.
5. Angkat tongkat sehingga ujung tongkat menyentuh tepi anak tangga berikutnya.
69 6. Pada waktu melangkah naik, langkah kaki bersamaan dengan sentuhan
tip mengenai tepi anak tangga.
7. Jika tip sudah tidak menyentuh tepi anak tangga berarti tidak ada lagi anak tangga berikutnya.
Turun Tangga
Langkah-langkah pembelajaran.
Cara:
1. Temukan tepi anak tangga, Lalu dekati tepian anak tangga.
2. Lakukan squaring off (posisi peserta didik mendekat ke tepian anak tangga) lalu ekspolarasi tinggi dan lebar permukaan anak tangga.
3. Pastikan peserta didik memegang tongkat secara menyilang dan ujung tongkat diangkat sedikit agar tidak menyentuh anak tangga ketika melangkah.
4. Ketika tip sudah menyentuh permukaan tandanya tidak ada lagi anak tangga berikutnya.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menggunakan teknik trailling dengan tongkat
Langkah-langkah pembelajaran.
Trailling dengan tongkat Cara :
1. Pastikan tongkat dipegang dengan teknik silang yang benar.
2. Posisi tip menempel pada sudut pertemuan antara dinding dan lantai.
3. Pada saat berjalan ujung tongkat menelusuri sudut pertemuan antara dinding dan lantai.
70
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menggunakan teknik untuk mendeteksi objek/rintangan
Teknik ini digunakan di tempat yang sudah dikenal agar mampu berjalan secara mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran.
1. Posisi tongkat menyilang tubuh, dengan ujung tip berada di ujung kaki.
2. Pada saat mendeteksi objek atau rintangan, kita menggunakan ujung tip.
Langkah-langkah pembelajaran.
Teknik ini digunakan untuk berjalan mandiri di luar ruangan yang belum dikenal dengan aman.
1. Teknik Sentuh (touch tehnique) Cara menggunakan:
a. Pastikan peserta didik memegang dan memposisikan tongkat dengan benar.
b. Posisi pergelangan tetap di tengah badan.
c. Perhatikan irama ayunan tongkat.
d. Sentuhkan tip pada permukaan jalan dan bukan diketukkan.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1 Penggunaan teknik tongkat di lingkungan terbatas
Menggunakan teknik dua sentuhanwaktu menelusuri garis pengarah (shore line) Pembelajaran dikondisikan daerah pertokoan, trotoar, dan koridor.
Tujuan teknik ini untuk menemukan belokan pada satu jalan yang sedang dilalui.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
6.1Penggunaan teknik
tongkat di
lingkungan terbatas
Menggunakan teknik sentuhan
Menggunakan teknik dua sentuhan
Menggunakan teknik dua sentuhan waktu menelusuri shore line/garis pengarah