BAB II TINJAUAN PUSTAKA
C. Konsep Caring
Watson (2009) dalam Kusminar (2015) Caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan keperawatan dengan profesi yang lain dan mendominasi serta mempersatukan tindakan - tindakan keperawatan. Kristen M. Swanson (1991) dalam potter & perry (2009) Caring merupakan suatu cara pemeliharaan berhubungan dengan menghargai orang lain, disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab.
Caring merupakan tindakan dengan sikap peduli kepada orang, menenangkan, memberikan perlindungan terhadap kerugian, memelihara martabat orang lain. Perilaku caring dapat dinyatakan sebagai suatu perasaan untuk memberikan keamanan, perubahan perilaku, dan bekerja sesuai standar. Interaksi caring merupakan harapan penerimaan pelayanan kesehatan dalam proses perawatan Duffy, (2009) dalam Kusminar (2015).
26
Berdasarkan referensi diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa caring merupakan perilaku profesional keperawatan yang berfokus pada pemberian pelayanan, komunikasi, dan rasa kasih sayang.
2. Komponen Caring
(Watson, 1999 dalam Alligood & Tomey, 2010) mendeskripsikan
“Transpersonal Caring Relationship” sebagai dasar teorinya, yang merupakan “special kind of human care relathionship”, yakni sebuah kesatuan dengan orang lain dimana terdapat penghormatan tinggi terhadap keseluruhan individu dan keberadaanya di dunia, selanjutnya teorinya disasarkan pada praktik keperawatan dalam 10 faktor karatif dengan 3 faktor pertama sebagai filosofi dari ilmu caring.
Teori caring Watson terus berkembang dan tumbuh, faktor karatif didefinisikan kembali menjadi proses karatis yang mereflesikan hubungan yang lebih dalam antara anggota keperawatan. Ilmu caring dan konsep universal tentang kasih sayang (Watson 2008, Nelson, Turkel, dan dalam Resapti, 2012). Tabel 2.1 menujukan faktor asli karatif Watson yang didefiniskan kedalam proses karitas.
Tabel 2.1 Faktor Karatif dan proses Karitas
Sumber, (Watson, 1979, 2004 dalam Alligood & Tomey, 2010) No Faktor Karatif (Carative
Factors)
Proses Karitas (Caritas Proces) 1 Pembentukan sistem nilai
Humanistic altruistic (The Formation a humanistic- altruistic system of values)
Praktek cinta kasih dan ketenagan dalam konteks kesadaran caring.
2 Pembentukan harapan dan keyakinan (The instillation
Secara asli hadir dan
mempertahankan kepercayaan
of faith-hope) yang mendalam serta subjektif terhadap kehidupan diri dan orang lain
3 Pengembangan sesitivitas terhadap diri dan orang lain (The cultivation of
sensitivity to one’s self and to others)
Pengembangan praktek spiritual dalam diri seseorang dan
tranpersonal diri yang melampaui ego pribadi 4 Membangun hubungan
saling menolong dan saling percaya (Development of helping trust relationship) menjadi “Development of a helping-trusting, human caring relation” (2004 dalam website Watson)
Mengembangkan dan mempertahankan hubungan caring yang asli, membantu dan saling percaya
5 Peningkatan dan penerimaan terhadap ekspresi perasaan positif dan negatif (The promotion and acceptance of the expression of positive and negative feelings)
Hadir dan mendukung sebagai ekspresi perasaan positif dan negative sebagai hubungan mendalam terhadap orang lain
6 Penggunaan sistematis metode dalam pemecahan masalah untuk
pengambilan keputusan (The Systematic use of the scientific problem solving method for decisin making) menjadi “Systematic use of a carative problem solving caring proces” (2004 dalam website Watson)
Kreatif menggunakan diri dan segala cara mengetahui sebagai bagian dari proses caring; untuk terlibat dalam seni praktek penyembuhan-caring
7 Peningkatan proses
pembelajaran interpersonal (The promotion of
transpersonal teaching- learning)
Terlibat dalam pengalaman belajar-mengajar asli yang hadir untuk kesatuan berarti, mencoba tetap ada dalam kerangka pacuan orang lain
8 Penyediaan lingkungan, mental, fisik, sosiokultural dan spiritual yang
mendukung, melindungi, dan memperbaiki (The provision of supportive, protective, and (or)
Menciptakan lingkungan penyembuhan disemua tingkat (fisik maupun nonfisik,
lingkungan yang tenang dengan energi dan kesadaran, dimana keutuhan, keindahan, martabat dan kedamaian terwujud)
28
corrective mental, phsyical, societal, and spiritual enviroment)
9 Membantu pemenuhan kebutuhan manusia (The assistance with
grattification of human needs)
Membantu dengan kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring, pemberian “perawatan dasar manusia” yang berpotensi menjaga keselarasan jiwa, pikiran dan tubuh serta kesatuan dalam semua aspek perawatan 10 Penghargaan untuk
kekuatan eksistensial- fenemologi (The allowance for exsistential
phenemonological forces) menjad “ “’The allowance for exsistential
phenemonological-spiritual forces” (2004 dalam
website Watson)
Membuka dan menghadiri spiritual-misterius dan dimensi- dimensi eksistensial dari hidup- mati diri seseorang; perawatan jiwa untuk diri sendiri dan orang lain
Dari tabel diatas tentang faktor karatif dan proses karitas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor karatif dalam caring dikembangkan menjadi proses karitas yang lebih mendalam dan mengedepankan kasih sayang atau dengan memberikan perhatian khusus kepada orang lain.
3. Aplikasi Caring dalam keperawatan
Aplikasi Caring dalam keperawatan Jean Watson (Potter & Perry, 2009).
a. Gunakan kebaikan dan kasih sayang untuk memperluas diri, gunakan sikap membuka diri untuk mempromosikan persetujuan terapi dengann klien anda.
b. Ciptakan hubungan dengan klien yang menawarkan maksud dan petunjuk saat mencari arti dari suatu penyakit.
c. Memberikan perhatian terhadap praktek-praktek spiritual dan transprsonal diri orang lain, melebihi ego dirinya.
d. Belajar membangun dan mendukung pertolongan kepercayaan, hubungan caring yang asli melalui komunikasi yang efektif dengan klien anda.
e. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang dirawat.
f. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagi bagian dari proses caring. Untuk penerapan caring healing yang artistik.
g. Terlibat dalam pengalam belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui kebutuhan diri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
h. Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan baik fisik maupun non fisik, lingkungan yang komplek dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan, keindahan, kenyamanan, martabat dan kedamaian.
i. Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh memberikan “human care essentials”, yang memunculkan penyesuaian jiwa , raga dan pikiran dan kesatuan diri yang penuh dalam seluruh aspek care. Dengan melibatkan jiwa dan keberadaan secara spiritual.
30
j. Mengizinkan kekuatan spiritual untuk memberikan pengertian yang lebih baik tentang diri dan klien anda.
4. Alat Ukur Perilaku Caring
Caring Behaviors Inventory (CBI) merupakan alat ukur perilaku caring yang dikembangkan dari teori konsep dasar Watson tentang Transpersonal Caring pada tahun 1985. Pada perkembanganya, instrumen mengidentifikasi dimensi caring perawat melalui analisi faktor eksploratori dari 278 respon perawat dan 263 respon pasien pada revisi 43 item CBI (Wolf et all, 1994 dalam Green, 2004).
CBI memiliki nilai alfa cronchbach antara 0,81-0,92 serta memiliki nilai rebilitas 0,93 instrumen ini memiliki 5 dimensi yakni : respectful deference to the other, assurance of human prencese, positive connectedness, profesional knowledge and skill, dan attentiveness to the other’s experience. (Respati, 2012)
Instrumen ini membutuhkan waktu terpendek kedua untuk pengisian dari lima instrumen penelitian caring yang ada, bahasanya konsisten, mudah dipahami, mudah untuk dianalisa, dan dapat digunakan untuk desain studi korelasional, telah digambarkan berharga dalam menentukan persepsi perilaku caring baik dari diri perawat maupun pasien Andrews, Daniel & Hall, (2006) dalam Watson (2008) kelima dimensi subkala perilaku caring wolf ini mewakili sepuluh faktor karatif Watson, dan ditunjukan dalam tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2 Lima kategori karatif yang berkaitan dengan inventaris teori karatif Watson
5 Katagori Karatif Inventaris Karatif Teori Watson Assurance of human prencese Membentukan sistem nilai
altruistik humanistik
Menciptakan kepercayaan- harapan
Meningkatkan rasa sensitif terhadap diri sendiri dan sesama
Respectful deference to the other Membangun pertolongan- kepercayaan, hubungan caring manusia
Mempromosikan dan mengungkapkan perasaan positif dan negatif
Positive connectedness Menyediakan dukungan, perlindungan, dan atau perbaikan suasana mental, fisik, social, dan spiritual Profesional knowledge and skill Menggunakan proses
caring yang kreatif dalam penyelesaian masalah
Mempromosikan
transpersonal belajar- mengajar.
Attentiveness to the other’s experience
Mendapatkan kebutuhan manusia
Mengizinkan adanya kekuatan-kekuatan
fenomena yang bersifat spiritual