• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep TIK Sebagai Media Pembelajaran PAI

Dalam dokumen NOTA DINAS PEMBIMBING (Halaman 39-53)

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

2. Konsep TIK Sebagai Media Pembelajaran PAI

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi,

26 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, Madrasah, Dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm 51-53.

dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Oleh karena itu, teknologi informasi dan komunikasi adaalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbaga perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission

Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin belajar, membuat simulasi

proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK27

Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi 4 (empat) kelompok manfaat yaitu:

1. TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Materi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi.

2. TIK sebagai Alat Bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu:

a. TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi, Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar., Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar guru.

b. TIK sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi:

Komunikasi Guru-Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu.

27 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), hlm. 187-188.

c. TIK sebagai Alat Bantu Siswa: Buku Interaktif, Belajar Mandiri, Latihan Soal, Media Ilustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan Media Komunikasi Antar Siswa

3. TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah).

4. TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran, baik dalam skala menengah maupun luas yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi).

Kini di era pendidikan berbasis TIK, peran guru tidak hanya sebagai pengajar semata, namun sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi siswa karena guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran guru sebagaimana dimaksud, maka peran siswa pun mengalami perubahan,

dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang banyak menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan atau keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli. Disisi lain siswa juga dapat belajar secara individu, sebagaimana halnya kolaboratif dengan siswa lain.28

b. Jenis-jenis dan Fungsi Media TIK

Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan ilmu dan teknologi mempunyai hubungan yang erat, pendidikan mungkin wadah yang paling menonjol dalam rangka kemajuan itu. Dalam rangka kegiatan pendidikan, ada beberapa media TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih.

Jenis media digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran sangat banyak jumlahnya yang masing- masing kemudian dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat-sifat media tersebut. Bermacam-macam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Maka dari itulah guru-guru mulai merumuskan tujuan

28 Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2011), hlm. 189-192.

pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media salah satunya menggunakan media TIK. Dan dari pengalaman mereka, guru mulai belajar melalui media visual, sebahagian melalui media audio, sebagian lagi senang melalui media audio visual, komputer dan sebagainya. Media-media ini merupakan alat teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran.29

Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran, antara lain:

a. Media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar.

b. Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama dan lain-lain.

c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-lain.

d. Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.30

Media pembelajaran dapat di bagi menjadi 4 bagian, yaitu : a. Media hasil teknologi cetak

29 Ismail Darimi, “Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Efektif”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Vol. 1, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 3.

30 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2013), hlm. 3-4.

Teknologi cetak adalah cara menyampaikan materi dengan media cetak seperti buku dan materi visual statis. Adapun kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto.

Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan materi dalam bentuk salinan tercetak.

b. Media hasil teknologi Audio-Visual

Teknologi audiovisual adalah cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audiovisual menggunakan perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape, recorder, serta proyektor visual.

c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer

Teknologi berbasis computer merupakan cara menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi atau materi yang akan disampaikan telah disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual.

d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan computer

Teknologi gabungan adalah cara menyampaikan materi yang menggabungkan beberapa media yang dikendalikan oleh computer. Perpaduan jenis-jenis teknologi ini dianggap tehnik yang paling canggih apabila dikendalikan oleh computer yang memiliki

kemampuan yang hebat seperti jumlah random acces memory yang besar, hardisk yang besar, serta monitor yang mempunyai resolusi tinggi.31

Rudy Bretz mengklasifikasi media menurut cara utama media menjadi tiga unsur, yaitu:

a. Media audio visual gerak, merupakan media paling lengkap karena menggunakan audio visual dan gerak.

b. Media audio visual diam, memiliki kemampuan audio visual tanpa kemampuan gerak.

c. Media audio semi gerak, menampilkan suara dengan disertai gerakan titik secara linier dan tidak dapat menampilkan gambar nyata secara utuh.

d. Media visual gerak, memiliki kemampuan visual dan gerakan tanpa disertai suara.

e. Media visual diam, memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak menampilkan suara maupun gerak.

f. Media audio, media yang hanya memanipulasi kemampuan mengeluarkan suara saja.

g. Media cetak, media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu saja.32

31 Husniatus Salamah Zainiyati, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Konsep dan Aplikasi pada Pembelajaran PAI, (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2017), hlm.72- 73.

Menurut Zakiah Dradjad yang dikutip oleh Ramayulis alat atau jenis-jenis media ini dalam dua dikelompokkan yaitu:

a. Alat pendidikan yang bersifat benda.

1) Media tulis, seperti buku.

2) Benda-benda alam seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.

3) Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.

4) Gambar-gambar yang diproyeksikan, seperti video transparan.

5) Audio recorder (alat untuk mendengar), seperti kaset, tape radio.

b. Alat media yang bukan bersifat benda.

1) Keteladanan.

2) Perintah atau larangan.

3) Ganjaran dan hukuman.33

Sebelum mempertimbangkan dalam memilih media pembelar atau guru tentu sudah meyakini bahwa media adalah sebuah perantara untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan. Pesan yang hendak disampaikan guru agar sesuai dengan yang diinginkan atau tepat pada yang menerima pesan yakni siswa.

32 Nunu Mahnun, “Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran)”, Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 37, Nomor 1, Juni 2012, hlm. 4.

33 Ismail Darimi, “Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Efektif”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Vol. 1, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 3.

Menurut Prastya dalam pertimbangan memilih media.

Pertama: Guru hendaknya merasa sudah akrab dengan media tersebut. Karena akan menjadikan kegiatan yang efektif dan terkendali karena sudah dikenal medianya dapat dikuasai

Kedua: Merasa bahwa media yang digunakannya dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya. Artinya dengan penggunaan media tertentu guru dan siswa mampu mencapai target tertentu atau bahkan lebih dari target yang diinginkan. Tidak boleh karena hanya mgikuti trend perkembangan teknologi tapi tidak tahu apa kegunaan dalam mencapai target atau bahkan lebih parah karena media guru dan siswa lupa pada subtansi pembelajaran.

Ketiga: Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa. Dengan media ini perhatian siswa bisa terfokus pada guru dalam menyampaikan pesan. Siswa termotivasi dan kagum untuk mau belajar dan mengembangkan pengetahuan sebagaimana yang disampaikan guru di depan kelas. Guru mampu memfokuskan perhatian siswa adalah salah satu indikator keefektifan komunikasi dalam pendidikan.34

Media pendidikan dapat membuat pelajaran menarik dan juga mengurangi kesulitan dalam memahami keterampilan materi pembelajaran. Begitu juga halnya daengan pengajaran Pendidikan

34 Ernanida, Media Audio Visual dalam Pembelajaran PAI, Jurnal Murobby, Vol 2, Nomor 1, April 2019, hlm. 5-6.

Agama Islam, guru dapat menciptakan berbagai situasi baru dalam kelas, sehingga tidak membosankan.

Menurut Kemp & Dayton, media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya yaitu (a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c) memberi instruksi. Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan tehnik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para peserta didik atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.35

Ada enam fungsi media dalam proses belajar mengajar menurut Nana Sudjana, diantaranya:

a. Sebagai Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

b. Media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.

c. Dalam pemakaian media harus melihat tujuan dan bahan pelajaran.

35 Zainiyati. Husniyatus Salamah, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Konsep dan Aplikasi pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm.

68.

d. Media pengajaran bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.

e. Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh guru.

f. Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar mengajar.36

Empat fungsi TIK bagi guru adalah:

a. TIK dapat digunakan untuk membantu pekerjaan administrasi (Word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat Dasar, Spreadsheet). Pada era kini, berbagai kebutuhan administrasi, persuratan, dan perpesanan sudah mulai berbasis eketronik.

Oleh karena itu sudah waktunya bagi guru untuk menginovasikan pembelajaran berbasis TIK dan membekali kemampuan-kemampuan administrasif, Spreadsheet berbasis elektronik pada peserta didik.

b. TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar (multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah. Pengemasan berbagai sumber belajar berupa teks, grafis, audio, video, dan animasi menjadi sebuah perangkat multimedia dapat dipastikan dapat menambah daya keefektifan pembelajaran, dimana siswa

36 Ismail Darimi, “Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Efektif”, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, Vol. 1, Nomor 2, Oktober 2017, hlm. 3-4.

dapat belajar dan memposes informasi secara sekaligus, serta tidak terpisah-pisah.

c. TIK dapat digunakan untuk membantu proses manajemen pembelajaran (e-learning, kebutuhan Tingkat Lanjut, dll). E- Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer.

d. TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan pengetahuan agar dapat mewujudkan self running creation (antivirus, tools, jaringan, internet, dll).37

c. Karakteristik Media TIK

Karakteristik teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran adalah memanfaatkan jasa teknologi elektronika yang menjadikan guru dan peserta didik, peserta didik dan sesama peserta didik atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang sifatnya seremonial. Memanfaatkan keunggulan teknologi informasi dan komunikasi misalnya menggunakan komputer (digital media dan computer networks) atau laptop, menggunakan bahan belajar yang bersifat mandiri (self- learning materials) dan yang tersimpan di komputer/laptop sehingga dapat diakses oleh guru dan peserta didik kapan saja dan dimana saja

37 Kukuh Andri Aka, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Wujud Inovasi Sumber Belajar di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Vol. 1, Nomor 2, Desember 2017, hlm. 4.

bila yang bersangkutan memerlukannya, serta memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer/laptop.

Dengan teknologi informasi dan komunikasi segala macam bisa diakses, tetapi dalam pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, maka teknologi informasi dan komunikasi ini harus dimanfaatkan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada dasarnya kompetensi adalah sebuah kemampuan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Aspek kognitif mencakup aspek-aspek yang terkait dengan pengetahuan dan kemampuan inetelektual yang dimiliki seseorang.

Sedangkan aspek afektif merupakan kecenderungan yang dimiliki oleh seseorang dalam memilih suatu tindakan untuk menghadapi sebuah situasi dan kondisi tertentu. Aspek psikomotorik terkait dengan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Aspek ini menggabungkan koordinasi mental dan gerakan otot yang bertujuan.38

Karakteristik media menurut Rahadi ada beberapa karakteristik media, sebagai berikut:

a. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika siswa melihat langsung.

38 Zulkifli. M, ”Pengembangan Model Pembelajaran PAI Berbasis TIK Yang Menyenangkan Pada SMA Negeri 4 Kota Kendari”,Jurnal Al-Ta‟dib, Vol. 6, Nomor 2, November 2013, hlm. 2-4.

b. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.

c. Ukuran gambar proposional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda/obyek yang digambar.

d. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

e. Gambar harus jelas.39

3. Strategi Guru PAI Dalam Pemanfaatan TIK Sebagai Media

Dalam dokumen NOTA DINAS PEMBIMBING (Halaman 39-53)

Dokumen terkait