BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................... 11-31
B. Urgensi multimedia dalam pembelajaran bahasa Arab
5. Kriteria penilaian multimedia pembelajaran
Kualiatas media pembelajaran yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media pembelajara yang baik dan tepat. Pemilihan media pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-sia jika diterapkan.
a. Sesuai dengan tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan.
b. Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana nemun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran mahal dan rumit. Simple dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan
secara terus-menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
c. Mampu dan Terampil menggunakan
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih.
d. Keadaan peserta didik
Kriteria pemilihan media yang baik adalah disesuaikan dengan keadaan peserta didik, baik keadaan psikologis, filosofis, maupun sosiologis anak, sebab media yang tidak sesuai dengan keadaan anak didik tidak akan membantu banyak dalam memahami materi pembelajaran.24
Menurut pengamatan penulis juga, Jangan sampai kita sebagai seorang guru menentukan media sehingga sarana dan prasarana di sekolah belum cukup menfasilitasi multimedia yang diharapkan, apalagi model pembelajaran bahasa Arab. Jika guru tidak mampu membuat dan memproduksi media maka pilihlah media alternative yang tersedia di sekolahan tersebut untuk
24 Siska Ana Astriani. 2018, “Prinsip dan Kriteria pemilihan media pembelajaran”, Makalah media pembelajaran Program Pendidikan guru madrasah Ibtidaiyah: UNJ- PROBOLINGGO, osf.io
25
menjelaskan materi pembelajaran, khususnya kegiatan belajar mengajar Bahasa Arab.
6. Langkah-langkah Implementasi media pembelajaran
Implementasi media pembelajaran tersebut harus memperhatikan empat tahapan Adapun di setiap tahapan tersebut perlu adanya langkah- langkah yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut ini penjelasan mengenai 4 tahapan penggunaan media pembelajaran tersebut.
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam penggunaan media sebelum berlangsungnya pembelajaran. Ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan seorang guru sebagai pengguna media dalam tahap ini, yaitu:
1) Membuat RPP
Langkah ini merupakan langkah dasar yang harus dilakukan seorang guru, karena RPP merupakan pedoman mengenai apa saja hal-hal yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Dalam RPP ini pula ditentukan tujuan pembelajaran, materi dan media pembelajaran yang akan digunakan, maka RPP ini menjadi acuan mengenai media apa yang akan digunakan.
2) Mempelajari tujuan
Tujuan pembelajaran adalah target yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Maka seorang guru perlu mempelajari mengenai tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan, karena ini berpengaruh
terhadap keputusan penggunaan media apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3) Mempersiapkan materi
Materi adalah apa yang akan diajarkan guru, maka seorang guru perlu mempersiapkan suatu materi dan memilih media apa yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Pemilihan media yang tidak sesuai dengan materi akan mengakibatkan rendahnya pencapaian target pembelajaran.
4) Memilih media
Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan kiteria- kriterianya, yaitu sesuai dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dan media, kemudahan dalam memperoleh atau membuat media, kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut, sesuai dengan kemampuan perkembangan pelajar dan sesuai dengan waktu yang tersedia.
b. Tahap penyajian
Tahap penyajian berarti proses yang mengantarkan pada tahap penerapan penggunaan media dan aktifitasnya terjadi dari awal pembelajaran.
c. Tahap penerapan
Tahap penerapan merupakan tahap inti, karena tahap inilah pendidik atau guru menggunakan media pembelajaran.
27
d. Tahap kelanjutan
Tahap ini adalah tahap yang dimana sorang guru meminta kepada siswanya untuk mendalami materi yang telah disediakan atau media pemebelajaran.25
Dari langkah-langkah penerapan media pembelajaran tersebut, Penulis menyimpulkan bahwa sebelum menyampaikan materi, maka guru bahasa Arab mempesiapakan media apa sebenarnya yang sesuai dengan proses pembelajaran antara guru dan siswa, sehingga ketika seorang guru menerapaka media pembelajaran maka tentunya munculah di dalam diri siswa semangat dan motivasi belajar bahasa Arab.
C. Minat Belajar Bahasa Arab
1. Pengertian minat belajar
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal dan aktivitas, tampa ada yang menyuruh. minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.26 Menurut Buchori minat adalah kesadaran seseorang akan suatu obyek, seseorang atau suatu yang mengandung sangkut paut dengan dirinya.27 Dimyati Mahmud juga berpendapat minat yang kuat akan membuahkan prestasi belajar yang gemilang dalam situasi yang mendasari tumbuhnya sikap senang terhadap
25 Khsazanah PGMI. 2015. “langkah-langkah penggunaan media pembelajaran”
daiyyahiain.blogspot.com, m inggu, 14 juli
26 Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,1995), hlm. 180
27 Buchori. Psikologi Pendidkan, (Jakarata: Aksara Baru, 1982), hlm 135
situasi tersebut.28
Berdasarkan dari dua pendapat di atas bahwasanya peneliti menyimpulkan minat merupakan kecenderungan jiwa yang aktif yang senantiasa berhubungan dengan kesadaran, perhatian, kemauan, dan kesenangan atau perasaan senang terhadap suatu obyek yang ada kaitannya dengan dirinya. Maka minat belajar merupakan suatu kondisi, landasan yang paling meyakinkan dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran bahasa Arab.
2. Macam-macam minat belajar 1. Minat dari dalam
Minat dari dalam adalah minat yang adanya tidak perlu dirangsang dari luar, karena sudah ada dalam diri individu. Minat dari dalam inilah yang diharapkan ada pada diri siswa, sebab siswa yang memiliki minat ini akan melakukan aktivitas belajar tampa harus dikawal dan dipaksa. Sehingga bagi siswa yang memiliki minat seperti ini belajar merupakan suatu kebutuhan yang selalu harus dilakukan tampa harus di suruh atau di perintahkan.
2. Minat karena pengaruh dari luar
Minat pengaruh dari luar adalah minat yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Contohnya seseorang mau belajar karena adanya suatu media atau karena ingin dipuji oleh gurunya.
Dalam aktivitas belajar atau proses pembelajaran, minat ini juga
28 Damayati Mahmud. Psikologi Pendidikan, (Yogyakarata: BPFE, 1990), hlm 163
29
sangat penting, sebab dari sekian banyak jumlah siswa yang ada hanya sebagian kecil saja yang memiliki minat secara instrinsik.29 3. Indikator Minat Belajar
Slameto berpendapat ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi hal ini dapat dikenali melalui mengungkapkan proses belajar di kelas maupun di rumah. Diantaranya beberapa indikator tersebut adalah:30
1. Perasaan senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap mata pelajaran bahasa Arab, maka ia akan terus mempelajari sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan bahasa Arab.
2. Perhatian dalam Belajar
Perhatian merupakan aktivitas jiwa pada pengamatan, Seseoarang yang memiliki minat pada objek tertentu maka dengan sendirinya dia akan memperhatiakan objek tersebut, seorang peserta didik menaruh minat terhadap mata pelajaran bahasa Arab. Maka ia berusaha memperhatikan pada saat proses pembelajaran bahasa Arab.
3. Bahan Ajar dan Sikap Guru yang menarik
Tidak semua siswa menyukai suatu mata pelajaran karena factor minat. Ada yang menegmbangkan minatnya terhadap suatu mata pelajaran karena pengaruh dari guru, teman sekelas, ataupun bahan
29 Sardiman, interaksi dan motivasi belajar, Cet. XI (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 89
30 Slameto, Beljar dan Faktor-faktor hlm. 23
ajar yang menarik.
4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran
Manfaat dan fungsi mata pelajaran merupakan suatu indikator minat. Setiap mata pelajaran juga memiliki manfaat dan fungsi tertentu. Misalnya mata pelajaran bahasa Arab memberikan manfaat kepada peserta didik diantaranya dapat membahu peserta didik mempelajari mata pelajaran Agama.31
Dari beberapa indikator yang telah dipaparkan di atas, bahwasanya peneliti menyimpulkan, ketika seorang pendidik mampu menfasilitasi materi pembelajaran maka yang harus di perhatikan oleh pendidik adalah bagaimana memberikan sebuah materi yang menyenangkan atau metode penerapan suatu media yang dapat meningkatkan minat atau semangat belajar terkhususnya mata pelajaran bahasa Arab siswa tersebut dan bukan hanya memberikan sebuah manfaat saja akan tetapi bagaiamana kemudian seorang peserta didik itu secara terus-menerus yang mencintai proses pembelajaran yang baru salah satunya dengan menggunakan Multimedia khususnya mata pelajaran bahasa Arab.
31 Nurhafini Andriana. Korelasi antara minat Belajar bahasa Arab dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII MTs Lab UIN Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016, Skripsi (Yogyakarta: UIN Yogyakarta) 2016
31
VIII MTs Guppi Samata Kab.
Gowa Sulawesi selatan
Implemntasi berbasis multimedia
Hasil Al-Khiwar
Meningkatkan Minat belajar D. Kerangka berpikir
Pembelajaran bahasa Arab
32 BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
1. Jenis penelitian
Metodologi penelitian ini dikenal ada dua pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.32 Sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini juga disebut dengan penelitian deskriptif kualitatif dapat di pahami bahwa penelitian deskriptif disini merupakan penelitian yang berusaha Mengungkapkan fakta suatu kejadian pada obyek yang akan di teliti, dimana hasil dari penelitian ini akan diuraikan secara apa adanya tentang penerapan pembelajaran bahasa Arab berbasis multimedia, bagaimana minat belajar siswa terhadap proses pembelajaran berbasis multimedia pada peserta didik kelas VIII MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan. Dengan adanya pembelajaran berbasis multimedia ini, dapat membangkitkan terus menerus semangat belajar bahasa Arab khususnya peserta didik kelas VIII MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan.
2. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang mana peneliti lebih menekankan pada pengumpulan data-data yang bersifat kualitatif (tidak berbentuk angka) dan menggunakan analisis kualitatif dalam pemaparan data analisis data, dan pengambilan kesimpulan. Auberch
32 Sembodo, Abdul Munip, dkk., Pedoman Penulisan Skripsi. hlm 15
33
dan siltein menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang melakukan analisis dan interpretasi teks dan hasil interview dengan tujuan untuk menemukan makna dari suatu fenomena.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
1. Lokasi
Untuk memperoeh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti maka penulis mengadakan penelitian ini di kelas VIII MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan.
2. Objek penelitian
Pembelajaran berbasis multimedia pada peserta didik kelas VIII MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini berjudul “Implementasi pembelajaran bahasa Arab berbasis multimedia pada peserta didik kelas VIII MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan.
Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah: Penerapan pembelajaran bahasa Arab berbasis multimedia siswa MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan.
D. Deskripsi Penelitian
Pembelajaran adalah suatu proses yang diupayakan agar peserta didik dapat di optimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosio emosional secara efektif dan efesien untuk mencapai perubahan perilaku yang di harapkan,
dalam proses menerapkan media pembelajaran bahasa Arab, guru mempunyai kosenkuensi dalam menguasai media yang telah di sajikan oleh pihak sekolah kepada peserta didik, maka guru mempunyai berbagai macam multimedia sebagai bahan ajar untuk memudahkan dalam menerapkan proses pembelajaran bahasa Arab. Media yang di terapkan sebagai bahan ajar di sekolah MTs Guppi Samata sehingga peserta didik tersebut merasa termotivasi atau senang dalam mempelajari bahasa Arab. Multimedia adalah penggunaan sarana (media) yang menyajikan kombinasi (gabungan) berbagai elemen informasi, seperti animasi, vidio, teks, suara, grafik, maupun gambar yang bersifat interaktif. Media yang di terapakan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar bahasa Arab. Media yang diterapkan saat ini oleh guru bahasa Arab adalah media WhatssApp, games, power point, dan LCD.
Belajar adalah suatu proses tingkah laku seseorang terhadap sesuatu yang di sebabkan oleh pengalamannya baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dalam kegiatan belajar mengajar khsusnya kemuan untuk memahami bahasa Arab, pendidik mampu mengetahui minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Arab yang berbasis multimedia di MTs Guppi Samata Kab. Gowa Sulawesi selatan. Dengan adanya salah satu media yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik khususnya mata pelajaran bahasa Arab, maka akan timbulnya minat belajar siswa ketika guru menerapkan pembelajaran berbasis multimedia misalnya, media zoom, power point, LCD dan lain-lain.
35
E. Sumber Data
Sumber data yang harus dinyatakan secara jelas baik sumber data yang bersifat primer maupun sumber data sekunder. Tergantung langsung atau tidaknya data diperoleh dari sumbernya. Apabila data yang diperoleh dari sumbernya maka data tersebut bersifat primer, dan apabila data tidak secara langsung diperoleh dari sumbernya maka data tersebut bersifat sekunder.33
Sumber data yang utama yang di gunakan untuk penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalu wawancara, observasi, dan hasil yang di anggap menunjang penelitian ini.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang di amati. Variasi jenis instrumen penelitian adalah pedoman Observasi, pedoman wawancara, Pedoman Angket, dan pedoman dokumentasi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini, peneliti melakukan penelitian langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan motode sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dapat di artikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi ini menggunakan observasi partipasi, dimana peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
33 Sugiyono. 2018 Metode penelitian kualitatif. (Bandung, Cet: II Alfabeta, CV),hlm 165
sebagai sumber data penelitian.34
Observasi langsung ini dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan data mengenai penerapan pembelajaran bahasa arab berbasis multimedia, antara interaksi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Arab.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.
Metode wawancara peneliti gunakan untuk menggali data terkait dengan penerapan pembelajaran bahasa Arab berbasis multimedia sebagai salah satu bentuk pengumpulan data.35
Peneliti ini menggunakan wawancara tertutup untuk menganalisis hasil wawancara tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis.
Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
34 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 310
35 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2000), hlm. 135
37
angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokuman, dan sebagainya, kemudian dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.36
36 Udarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.66
37 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah (MTs) Guppi Samata Kab. Gowa
1. Sejarah Singkat Sekolah MTs Guppi Samata
MTs Guppi merupakan salah satu bagian dari Pondok Pesantren Guppi, nama lengkap dari Ponpes Guppi adalah “ Pembangunan Cendekiya Puru Hita ” MA’HAD MANĀILIL ULUL GUPPI tingkat I Sulawesi Selatan di Samata Kabupaten Gowa. Akan tetapi, yang dipopulerkan atau yang dikenal banyak orang hanya nama Pondok Pesantren Guppi. Pesantren ini merupakan pesantren pertama di Kab. Gowa yang dibangun pada tahun 1972 di atas tanah seluas 539.215 meter (53,9 hektar) pemberian dari pemerintah Kab. Gowa (Bupati K.S. Maskud) pada tahun 1971. Ide awal pembangunan Pesantren ini lahir dalam sebuah musyawarah besar antara Pangdam 14 (panglima kodam) dengan para Alim Ulama Sulawesi Selatan pada bulan September 1970 di Makassar, ide awal tersebut kemudian diangkat dan diperhadapkan kepada Presiden R.I Soeharto pada tanggal 16 April 1971.
Pada kesempatan kunjungan bapak Presiden ke Sulawesi Selatan, maka diundanglah beliau untuk berkenan berdialog dengan para Alim Ulama se Sulawesi Selatan. Maka pada waktu itulah ide membangun Pesantren di Sulawesi Selatan diajukan kepada bapak Presiden dan beliau langsung merespon dengan memberikan bantuan dana sebesar 50 juta melalui bapak Gubernur (Ahmad Laban) dan Pangdam 14 yang akhirnya bantuan dari bapak Presiden tersebut 31 segera cair dan dilangsungkanlah pembangunan fisik pesantren pada tahun 1972 sebagai tindak lanjut dari peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada hari
38
senin tanggal 7 Juni 1971 bertepatan dengan 13 Rabi’ul akhir 1391 Hijriah oleh Mayor Jenderal Soejono Humardani dan Aspuri (asisten pribadi) Presiden R.I yang mewakili.
10 tahun pertama pimpinan Pesantren dipegang oleh Mayor, K.H. Alim Yahya dan Kapten H. Amin Rante sebagai sekertaris dan pada waktu itulah di Pesantren Guppi dibentuk sekolah tingkat Madrasah Aliyah yang unsur pengajarnya dari TNI, POLRI dan tokoh pendidik yang menghimpun dua ilmu yaitu, ilmu ma’asy (orientasi keduniaan) dan ilmu ma’as (orientasi akhirat) dan siswa yang diterimah di Pesantren Guppi hanyalah utusan dari daerah-daerah atas rekomendasi para Bupatinya.
Kemudian setelah 10 tahun dengan mengikuti perkembangan zaman dan merespon keinginan dari masyarakat maka dibentuklah sekolah tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan MTs (Madrasah Tsanawiyah). Pondok Pesantren Guppi sudah sering kali berganti pimpinan diantaranya : Mayor Alim Yahya, Kolonel H.M. Yasin Miala, Drs. KH.
Muhammad Ahmad, dan yang menjadi pimpinan sekarang ini ialah KH. Abu Bakar.
2. Profil Sekolah
Nama Sekolah : MTs Ma’had Manahilil Ulum Guppi Samata
NSM : 202190301009
Alamat : Jl. H.M Yasin Limpo
Provinsi : Sulawesi Selatan Otonomi Daerah : Kabupaten Gowa Desa/Kelurahan : Romang Polong
Kecamatan : Somba Opu
Kode Pos : 92113
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Swasta Bangunan
Sekolah : Milik Sendiri
Kegiatan Belajar/Mengajar : Pagi
Organisasi Penyelenggara : Lembaga Swasta 3. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya siswa-siswi yang unggul dalam prestasi dan teladan dalam perilaku.
b. Misi
1) Menumbuhkan budaya gemar membaca
2) Mengoptimalkan dan mengintegrasikan pembelajaran dan bimbingan dalam bingkai ajaran islam
3) Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
4) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bernuansa agama 5) Menerapkan manajemen pastisipatif seluruh warga sekolah dan warga
masyarakat.
4. Fasilitas
MTs Guppi Samata dapat dikategorikan memiliki fasilitas yang memadai dan mendukung keberlangsungan proses belajar mengajar maupun ibadah, fasilitas tersebut berupa :
1) Ruangan Kelas 2) Laboratorium
40
3) Perpustakaan 4) Sarana Olahraga 5) Kantor
6) Kantin dan Mushallah.
5. Peserta didik
Daftar nama-nama peserta didik kelas VIII MTS Guppi Samata
No. Nama
1 A. Muh Alif Savauqila 2 Ahmad Ridho
3 Juliansyah 4 Ade Putra 5 Risal 6 Mustika 7 Muh. Rifki 8 Muh. Ikram 9 Zahra
10 Fajar Alam Syahputra 11 Muh. Nabil
12 Muh. Nurqulbi 13 Bintang Amelia 14 Bima Eralangga 15 Kiki
16 Fegi Ardina 17 Maya
18 Dwi Reski Ananda 19 Zulfikar
20 Muh. Tamir
21 Nurul Azmi Sahrul 22 Wahyu Wahid 23 Muhammad Faisal 24 Ismail
25 Reza Adrian
26 Muh Resky ahmadani
6. Staf dan Pengajar
No. Nama Jabatan Pendidikan
Akhir Program Studi
1 Dra. Haeriah Kepala MTs S.1 Bahasa Arab
2 Muh. Ali, S.Ag, M.Pd.I
Guru S.2 Fikih
3 Saturung, S.Pd.I Guru S.1 PKn
4 Drs. Muh. Yusuf Guru S.1 SKI
5 Amri, S.Pd, MM Guru S.2 Matematika
6 Nuraisya, S.Pd Guru S.1 BP/BK
7 Muh. Amir, M. S.Pd Guru S.1 Fisika
8 Patahuddin, S.Pd Guru S.1 Kimia
9 Hasan Basri, S.Pd.I Wali Kelas S.1 Bahasa Arab
10 Haedarsih, S.Pd, M.Pd Guru S.2 Kimia
11 Zaenal Saleh, S.Pd Guru S.1 Mulok
12 Derman, S.Pd Guru S.1 Bahasa indonesia
13 Sampe Samading, S.SOS.I
Guru S.1 IPS Terpadu
14 Syamsul Rijal, S. Pd Guru S.1 IPA Biologi
15 Hajarah, S.Pd.i Wali Kelas S.1 IPS/Qur’an Hadits 16 Basrinuddin, S.Pd.I Guru S.1 Bahasa Inggris
17 Hasnaeni, S. SOS.I Wali Kelas S.1 Mulok
18 Syarifuddin, S.Ag Guru S.1 Qur’an Hadits
19 Dra. Hj. Kartini Guru S.1 Aqidah Akhlak
20 Djumaria, BAE Wali Kelas D.III IPA Fisika
21 Ir. Subhan Guru S.1 TIK
22 Liza Tasman, S.Pd Wali Kelas S.1 Bahasa Indonesi 23 Sri Hendrayani, S.Pd.I Guru S.1 Bahasa Arab/BTQ
24 Nurlaili, S.Pd Guru S.1 Bahasa Indonesia
25 Sumiati, S.Pd Guru S.1 Seni Budaya
26 Hartati Indah, S.Pd Guru S.1 Matematika
27 Dra. Musliha Abdul latief
Wali Kelas S.1 Bahasa Indonesia
28 St. Nursyida, SE Guru S.1 IPS Terpadu
29 Rismarini, S.S Wali Kelas S.1 Bahasa Inggris
30 Muh. Ruslan Guru SMK Penjaskes
42
31 Sumarni Yusuf Kep.
Perpustakaan
MA -
32 Muh. Rustan Security MA -
33 Sadaruddin, S.Pd. Guru S.1 Bahasa Arab
B. Hasil dan Pembahasan
Seperti yang diketahui, bahwa multimedia telah menjadi suatu kebutuhan di dunia Pendidikan sebagai media pengajaran khususnya dalam bidang pembelajaran Bahasa Arab baik dalam kelas maupun sendiri-sendiri. Begitupun juga di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, produk bahkan sebagai media kios informasi dan lain sebagainya. Maka pentingnya untuk mengetahui serta mengaplikasikan multimedia dalam pembelajaran bahasa arab.
Implementasi pembelajaran bahasa Arab berbasis multimedia merupakan aspek yang sangat penting untuk dipelajari agar memudahkan dan membantu dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
a. Perencanaan pembelajaran bahasa arab berbasis multimedia pada peserta didik kelas VIII MTs Guppi Samata
Sebelum diterapkannya pembelajaran bahasa arab berbasis multimedia, Guru Bahasa Arab pernah mengikuti pelatihan pelaksanaan berbasis multimedia, sebagaimana hasil wawancara dengan Guru Bahasa Arab bapak sadaruddin beliau mengakatan bahwa :
“ Saya pernah mengikuti pelaksanaan berbasis multimedia, dalam pelatihan tersebut tidak di khususkan bagi guru bahasa Arab saja akan tetapi secara umum tujuan kami mengikuti pelatihan tersebut guna