• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunjungan Kelas

Dalam dokumen Supervisi dalam Pendidikan (Halaman 74-78)

Bab V Teknik Supervisi Individu

A. Kunjungan Kelas

Yang dimaksud dengan kunjungan kelas atau classroom visitation adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah ke kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar, atau pun ketika kelas sedang kosong, atau sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar. Dalam hal ini kunjungan kelas dimaksudkan untuk melihat dari dekat situasi suasana kelas secara keseluruhan. Apabila dari kunjungan tersebut dijumpai hal-hal yang baik atau kurang pada tempatnya, maka pengawas atau kepala sekolah dapat mengundang guru atau siswa diajak berdiskusi menggali lebih dalam tentang kejadian tersebut.

Tujuan dari kunjungan kelas ialah menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam perkunjungan kelas yang diutamakan ialah mempelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya. Sementara fungsi perkunjungan kelas ialah sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga membantu pertumbuhan profesionalitas guru. Pidarta, secara umum tujuan kunjungan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama untuk mengetahui perilaku guru dalam segi- segi tertentu atau yang

bersifat khusus dan kedua untuk mendapatkan informasi tentang masalah tertentu yang berguna bagi perbaikan pendidikan.

Perkunjungan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar meningkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa. Perkunjungan ini dapat memberi kesempatan guru-guru untuk mengungkap pengalamanya sekaligus sebagai usaha untuk memberikan rasa mampu pada guru-guru. Karena guru dapat belajar dan memperoleh pengertian secara moral bagi pertumbuhan kariernya.

Teknis pelaksanaan kunjungan kelas tersebut dapat dibedakan antara kunjungan lengkap dengan kunjungan spesifik.

Kunjungan lengkap ialah kunjungan yang dilakukan untuk mengobservasi seluruh aspek belajar-mengajar, misalnya persiapan belajar guru, sarana atau alat pelajaran, keterlibatan siswa, tujuan yang dicapai, materi, metode, dan sebagainya.

Sedangkan kunjungan spesifik ialah kunjungan yang dilakukan untuk mengobservasi suatu aspek tertentu; misalnya mengobservasi metode pengajaran saja, atau penilaian guru terhadap hasil belajar siswa saja dan seterusnya.

Kunjungan kelas memberikan kesempatan pada berbagai macam kategori guru. Teknik ini membantu guru baru untuk belajar bagaimana mengelola dan mengurus siswa di kelas dan untuk perencaan yang efektif. Kelemahan guru dapat juga dibantu melalui proses observasi manajeman kelas, metode yang tepat dan kebermanfaatan sumber keilmuan yang dimiliki.

Prinsip-prinsip kunjungan kelas merujuk pada proses dimana prinsip sebagai supervisor yang mengunjungi kelas bertujuan untuk mengobservasi tindakan guru dan siswa. Menurut Igwe (2001), kunjungan kelas adalah prosedur dimana pemimpin

pendidikan memiliki kebijakan yang dapat membantu dalam menyiapkan guru meningkatkan teknik pengajaran dan proses pembelajaran. Tujuan utama dari kunjungan kelas adalah meningkatkan proses belajar mengajar.

Kesuksesan kunjungan kelas, ketika kunjungan telah direncanakan. Masih menurut Igwe bahwa guru selalu penuh ketakutan dan khawatir terhadap proses supervisi. Kesuksesan kunjungan kelas, Ezeocha (1995:65) memiliki strategi antara lain:

1. Menjaga hubungan baik antara guru dan supervisor

2. Supervisor seharusnya menyiapkan kunjungan dan masuk ke kelas

3. Konferensi seharusnya disiapkan sebelumnya dan diikuti proses kunjungan

4. Supervisor seharusnya fokus pada situasi pembelajaran, perilaku siswa dan guru serta sikap siswa

5. Kunjungan seharusnya disetujui terlebih dahulu oleh guru.

6. Supervisor seharusnya berupaya untuk menggambarkan dnegan jelas situasi pembelajaran, diskusi selama proses konferensi

7. Supervisor seharusnya tidak pernah menunjukkan rasa tidak setuju tentang apa yang terjadi di kelas.

Hubungan antara guru dan siswa merupakan hal penting lannya dimana supervisor seharusnya memberikan perhatian penuh selama kunjungan kelas jika kinerja guru dapat meningkat.

Di samping itu, penggunaan teknik kunjungan kelas untuk perubahan kinerja guru membutuhkan banyak perhatian.

Kunjungan kelas berarti proses pengamatan oleh supervisor ke kelas untuk memperhatikan tindakan guru dan siswa. Menurut Nwaogu (1980), tujuan kunjungan apakah terjadwal atau tidak

terjadwal seharusnya menjadi alat bagi guru untuk menjadi guru yang efektif. Hal ini dapat menjadi kajian utama untuk peningkatan kualitas pembelajaran siswa dan menjadi panduan bagi guru. Kunjungan kelas menjadi kegiatan utama dalam supervisi karena supervisor menilai kurikulum yang digunakan.

Selain itu juga menawarkan kesempatan utama untuk memahami status kurikulum dan pengalaman yang siswa miliki.

Fungsi penting dari kegiatan kunjungan kelas supervisor adalah untuk mengobservasi kondisi belajar mengajar. Supervisor memiliki kesempatan untuk untuk bertemu secara langsung para guru di kelas dan menyaksikan permasalahan yang dihadapi para guru selama mengajar di kelas. Selain itu, proses kunjungan kelas juga dapat berdampak pada perubahan pembelajaran. Kunjungan kelas juga memiliki pengaruh hubungan antara supervisor dan guru. Keduanya mendapatkan dampak dari proses kunjungan kelas.

Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan Pembina lainnya dalam rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pembinaan guru.

Tujuan kunjungan kelas ini adalah untuk menolong guru dalam mengatasi kesulitan atau masalah guru di dalam kelas. Melalui kunjungan kelas, pengawas akan membantu permasalahan yang dialaminya. Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan bisa juga atas dasar undangan dari guru itu sendiri. Dalam melaksanakan kunjungan kelas, terdapat empat tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan, Pada tahap ini, pengawas merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama

kunjungan kelas.

2. Tahap pengamatan, yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.

3. Tahap akhir kunjungan, pada tahap akhir ini pengawas bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, setelah itu dilakukan tindak lanjut.

Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu;

1. Memiliki tujuan-tujuan tertentu.

2. Mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki kemampuan guru.

3. Menggunakan instrument observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif.

4. Terjadi interaksi antara Pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap saling pengertian.

5. Pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses belajar mengajar.

6. Pelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut.

Dalam dokumen Supervisi dalam Pendidikan (Halaman 74-78)