5. Prosedur perhitungan untuk analisis operasional dan perencanaan
5.1 Langkah A: Data masukan
5.1.3 Langkah A-3: Kondisi lalu lintas
37 dari 84
Gunakan formulir F2-JLK untuk mencatat dan mengolah data masukan mengenai arus dan komposisi lalu lintas. Untuk kelandaian khusus, ikuti langsung butir b).
a) Arus dan komposisi lalu lintas untuk alinemen umum a.1) Tentukan arus jam perencanaan dalam kendaraan/jam
Dua alternatif diberikan di bawah, tergantung pada banyaknya rincian masukan yang tersedia. Alternatif B sebaiknya diikuti bila mungkin.
A: Hanya tersedia data LHRT, Pemisahan dan komposisi lalu lintas
A.1 Masukkan data berikut pada kotak yang sesuai dalam Formulir F2-JLK:
- LHRT (kend/hari) untuk tahun yang bersangkutan
- Faktor-k (untuk Jalan Luar Kota nilai normal k dapat 0,11) - Pemisahan arah SP (nilai normalnya 50% : 50%)
A.2 Hitung arus jam perencanaan (QJP = LHRTHkHSP/100) untuk total dan masing- masing arah. Masukkan hasilnya kedalam Tabel untuk data arus menurut jenis dan jurusan perjam, Kolom 13 Baris 3, 4, dan 5.
A.3 masukkan komposisi lalu lintas dalam kotak (nilai normal KR: 57%, KBM: 23%, BB:
7%, TB: 4%, SM: 9% berdasar pada satuan kend./jam) dan hitung jumlah kendaraan untuk masing-masing tipe dan arah dengan mengalikan dengan arus rencana pada Kolom 13. Masukkan hasilnya pada Kolom 2, 4, 6, 8, dan 10 dalam Baris 3, 4, dan 5.
B: Data arus lalu lintas menurut jenis dan jurusan tersedia
B.1 Masukkan nilai arus lalu lintas jam rencana (QJP) dalam kend./jam untuk setiap tipe kendaraan dan jurusan kedalam Kolom 2, 4, 6, 8, dan 10; Baris 3, 4, dan 5. Jika arus yang diberikan adalah dua jurusan, masukkan nilai arus pada Baris 5, dan masukkan distribusi arah yang diberikan (%) pada Kolom 12, Baris 3 dan 4. Kemudian hitung arus masing-masing ipe kendaraan untuk masing-masing arah dengan mengalikan nilai arus pada Baris 5 dengan distribusi arah pada Kolom 12, dan masukkan hasilnya pada Baris 3 dan 4.
a.2) Tentukan emp
Ekr untuk Kendaraan Berat Menengah (KBM), Bus Besar (BB), Truk Besar (TB, termasuk Truk kombinasi) dan Sepeda Motor (SM) diberikan dalam Tabel 13 s/d Tabel 15 di bawah, sebagai fungsi tipe jalan, tipe alinemen (Formulir F1-JLK) dan arus lalu lintas (kend./jam).
Ekr SM tergantung kepada lebar jalur lalu lintas. Untuk Kendaraan Ringan (KR), ekr selalu 1,0. Arus kendaraan tak bermotor (KTB) dicatat pada Formulir F2-JLK sebagai komponen hambatan (kendaraan lambat). Tentukan ekr masing-masing tipe kendaraan dari tabel yaitu dengan interpolasi arus lalu lintasnya, atau menggunakan diagram pada Gambar 11.
Masukkan hasilnya ke dalam Formulir F2-JLK, Tabel data penggolongan arus lalu lintas perjam, baris 1.1 dan 1.2 (untuk jalan tak-terbagi ekr sama pada kedua jurusan, untuk jalan terbagi dengan arus yang tidak seimbang ekr mungkin berbeda).
Tabel 13. Ekr untuk jalan 2/2TT Tipe
alinemen
Arus total (kend./-
jam)
Ekr
KBM BB TB SM
38 dari 84
Lebar jalur lalu lintas(m)
< 6m 6 - 8m > 8m
Datar 0
800 1350
> 1900
1,2 1,8 1,5 1,3
1,2 1,8 1,6 1,5
1,8 2,7 2,5 2,5
0,8 1,2 0,9 0,6
0,6 0,9 0,7 0,5
0,4 0,6 0,5 0,4
Bukit 0
650 1100
> 1600
1,8 2,4 2,0 1,7
1,6 2,5 2,0 1,7
5,2 5,0 4,0 3,2
0,7 1,0 0,8 0,5
0,5 0,8 0,6 0,4
0,3 0,5 0,4 0,3
Gunung 0
450 900
> 1350
3,5 3,0 2,5 1,9
2,5 3,2 2,5 2,2
6,0 5,5 5,0 4,0
0,6 0,9 0,7 0,5
0,4 0,7 0,5 0,4
0,2 0,4 0,3 0,3 Tabel 14. Ekr untuk jalan 4/2T dan 4/2TT
Tipe alinemen
Arus total (kend./jam) Ekr
Arus total pada jalan
4/2T (kend./jam)
Arus total pada jalan
4/2TT (kend./jam)
KBM BB TB SM
Datar 0
1000 1800
> 2150
0 1700 3250
> 3950
1,2 1,4 1,6 1,3
1,2 1,4 1,7 1,5
1,6 2,0 2,5 2,0
0,5 0,6 0,8 0,5
Bukit 0
750 1400
> 1750
0 1350 2500
> 3150
1,8 2,0 2,2 1,8
1,6 2,0 2,3 1,9
4,8 4,6 4,3 3,5
0,4 0,5 0,7 0,4
Gunung 0
550 1100
> 1500
0 1000 2000
> 2700
3,2 2,9 2,6 2,0
2,2 2,6 2,9 2,4
5,5 5,1 4,8 3,8
0,3 0,4 0,6 0,3
39 dari 84
Gambar 11. Ekr untuk jalan tak terbagi
40 dari 84
Gambar 12. Ekr untuk jalan terbagi
Tabel 15. Ekr untuk jalan enam-lajur dua-arah terbagi, 6/2T Tipe
alinemen
Arus lalu lintas per arah (kend./jam)
ekr
KBM BB TB SM
Datar 0
1500 2750
> 3250
1,2 1,4 1,6 1,3
1,2 1,4 1,7 1,5
1,6 2,0 2,5 2,0
0,5 0,6 0,8 0,5
Bukit 0
1100 2100
> 2650
1,8 2,0 2,2 1,8
1,6 2,0 2,3 1,9
4,8 4,6 4,3 3,5
0,4 0,5 0,7 0,4
41 dari 84
Gunung 0
800 1700
> 2300
3,2 2,9 2,6 2,0
2,2 2,6 2,9 2,4
5,5 5,1 4,8 3,8
0,3 0,4 0,6 0,3
a.3) Hitung parameter arus lalu lintas yang diperlukan untuk analisis
- Hitung nilai arus lalu lintas per jam rencana QJP dalam smp/jam dengan mengalikan arus dalam kendaraan/jam pada Kolom 2, 4 ,6, 8, dan 10 dengan ekr yang sesuai pada Baris 1.1 dan 1.2, dan masukkan hasilnya pada Kolom 3, 5, 7, 9, dan 11; Baris 3-5. Hitung arus total dalam skr/jam dan masukkan hasilnya ke dalam Kolom 14.
- Hitung pemisahan arah (SP) sebagai arus total (kend./jam) pada Jurusan 1 pada Kolom 13 dibagi dengan arus total pada Jurusan 1+2 (kend./jam) pada Kolom yang sama. Masukkan hasilnya ke dalam Kolom 13 Baris 6. SP = QJP,1/ QJP,1+2
- Hitung faktor satuan kendaraan ringan Fskr = Qskr/Qkend dengan pembagian jumlah pada Kolom 14 baris 5 dengan jumlah pada Kolom 13, Baris 5. Masukkan hasilnya ke dalam Kolom 14 Baris 7.
b) Arus dan komposisi lalu lintas untuk kelandaian khusus pada jalan 2/2TT
Gunakan formulir F2-JLK seperti diterangkan di bawah. Data arus lalu lintas per kendaraan per jam harus tersedia.
b.1) Tentukan emp untuk arah mendaki (arah 1) dan masukkan pada Baris 1.1 - Ekr Kendaraan Ringan (KR) selalu 1,0.
- Ekr Bus Besar (BB) adalah 2,5 untuk arus lebih kecil dari 1.000 kend./jam dan 2,0 untuk keadaan lainnya.
- Gunakan Tabel 16 atau Gambar 13 di bawah untuk menentukan ekr Kendaraan Berat Menengah (KBM) dan Truk Besar (TB). Jika arus lalu lintas dua arah lebih besar dari 1.000 kend./jam nilai tersebut dikalikan 0,7.
- Ekr untuk Sepeda Motor (SM) adalah 0,7 untuk arus lebih kecil dari 1.000 kend./jam dan 0,4 untuk keadaan lainnya.
Gambar 13. Ekr KBM dan TB, pada kelandaian khusus mendaki
42 dari 84
Tabel 16. Ekr KBM dan TB pada kelandaian khusus mendaki Panjang
(km)
ekr Gradient (%)
3 4 5 6 7
KBM TB KBM TB KBM TB KBM TB KBM TB
0,50 0,75 1,00 1,50 2,00 3,00 4,00 5,00
2,00 2,50 2,80 2,80 2,80 2,80 2,80 2,80
4,00 4,60 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00 5,00
3,00 3,30 3,50 3,60 3,60 3,60 3,60 3,60
5,00 6,00 6,20 6,20 6,20 6,20 6,20 6,20
3,80 4,20 4,40 4,40 4,40 4,20 4,20 4,20
6,40 7,50 7,60 7,60 7,50 7,50 7,50 7,50
4,50 4,80 5,00 5,00 4,90 4,60 4,60 4,60
7,30 8,60 8,60 8,50 8,30 8,30 8,30 8,30
5,00 5,30 5,40 5,40 5,20 5,00 5,00 5,00
8,00 9,30 9,30 9,10 8,90 8,90 8,90 8,90 b.2) Tentukan ekr untuk arah menurun (arah 2) dan masukkan pada Baris 1.2
Tentukan ekr untuk arah menurun dari Tabel 13 atau Gambar 11 dengan anggapan sama seperti untuk alinemen datar.
b.3) Masukkan data arus lalu lintas yang telah digolongkan
Masukkan nilai arus lalu lintas (Q kend./jam) untuk setiap tipe kendaraan kedalam Kolom 2, 4, 6, 8, dan 10, Baris 3 arah 1 mendaki, Baris 4 arah 2 menurun.
b.4) Hitung parameter lalu lintas yang diperlukan untuk analisis
Hitung parameter berikut dengan cara yang sama seperti untuk alinemen umum langkah a.3):
- Nilai arus lalu lintas dalam skr/jam untuk arah 1 (mendaki) dan untuk arah 2 (menu- run) dimasukkan pada Kolom 3, 5, 7, 9 dan 11; Baris 3 dan 4. Tambahkan Baris 3 dan 4 untuk mendapatkan arus total pada Arah 1+2 dalam skr/jam, yang dimasukkan pada Baris 5.
- Pemisahan arah.