BAB I PENDAHULUAN
B. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
3. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Tipe Snowball Throwing
Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh dalam melaksanakan Model pembelajaran tipe Snowball Throwing adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing- masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya.
d. Kemudian masing-masing murid diberi satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu murid ke murid yang lain selama kurang lebih 5 menit.
f. Setelah tiap murid mendapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Guru bersama dengan murid memberikan kesimpulan atas meteri pembelajaran yang diberikan.
h. Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penilaian pemahaman muridakan materi pembelajaran.
i. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan tugas di rumah.19
19Hengki Saputra, Menigkatkan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam http// repository. Upi. edu(online) diakses tgl 12 januari 2017.
4. Model Pembelajaran tipe Snowball Throwing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing menurut Suprijono diantaranya: “(1) Melatih kedisiplinan murid; dan (2) Saling memberi pengetahuan”. Sedangkan menurut Safitri kelebihan model Snowball
Throwing antara lain :
a. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok.
b. Melatih kesiapan murid dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.
c. Murid lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. Hal ini disebabkan karena murid mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengarahkan penglihatan, pendengaran, menulis, dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok.
d. Dapat membangkitkan keberanian murid dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain ,ataupun guru.
e. Melatih murid menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya yang baik.
Selain itu, model ini juga memiliki kelemahan diantaranya :
a. Pengetahuan tidak luas hanya terkuat pada pengetahuan sekitar murid;
b. Kurang efektif digunakan untuk semua materi pelajaran”.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di atas, maka sintesis dari model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing adalah teknik diskusi yang membentuk kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Dengan demikian semua murid mendapat kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat sesuai dengan peryataan yang mereka dapat. Sedangkan pada kinerja guru diamati melalui indicator sebagai berikut:
a. Mempersiapkan siswa untuk belajar b. Melakukan kegiatan apersepsi c. Menunjukan penguasaan materi
d. Mengaitkan materi dengan hal-hal yang relevan
e. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai f. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
g. Menguasai kelas
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu i. Menumbuhkan keceriaan siswa dalam belajar j. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
k. Menggunakan bahasan lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar l. Melakukan refleksi dan tindak lanjut.20
1. Ekosistem
a. Satuan-Satuan Kehidupan dalam Ekosistem Gambar 1
Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem
1) Individu
Individu adalah suatu makhluk hidup tunggal yang dapat berdiri sendiri, misalnya seorang manusia, seekor hewan, atau sebatang pohon.21
20Gallant Alim Purbowo dkk, 2012,dalam”Keefektifan Pembelajaran Snowball Throwing Berbantuan Lembar Kerja Siswa “dalam unnes journal of Matematics Edukation dalam http//journal unnes.ac.id,(online), diakses pada tanggal 05 januari 2017.
21 Daroji Hayati, Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VII SMP dan MTs, (Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012), h. 272.
2) Populasi
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang hidup disuatu daerah dan dalam waktu tertentu.
3) Komunitas
Komunitas merupakan seluruh populasi hewan dan tumbuhan yang hidup pada suatu daerah atau lingkungan yang sama.22 4) Ekosistem
Selain berbagai jenis makhluk hidup pembentuk komunitas pada suatu habitat juga terdapat benda-benda tak hidup seperti air, tanah, udara, api, cahaya, batu, dan pasir. Semua anggota komunitas mengadakan hubungan timbal balik dan saling memmengaruhi dengan benda-benda tak hidup disekitarnya.Kesatuan dari seluruh anggota komunitas yang membentuk hubungan timbal balik dengan lingkungan abiotiknya disebut ekosistem.23
b. Macam-macam Ekosistem
Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem buatan dan ekosistem alami.
1) Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah (tanpa campur tangan manusia), misalnya hutan, padang rumput, danau, dan sungai. Ekosistem alami dibedakan menjadi
23Ibid, h. 273.
ekosistem darat, ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan ekosistem air laut.24
2) Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk dengan bantuan tangan manusia, sehingga dapat dijadikan sebagai lingkungan hidup suatu organisme, seperti sawah dan kolam.
c. Komponen-komponen Penyusun Ekosistem 1) Komponen Biotik Ekosistem
Gambar 2 Komponen biotik :produsen, konsumen dan dekomposer
a) Produsen adalah komponen biotik yang dalam ekosistemberperan sebagai penghasil makanan. Makhluk hidup yang termasuk produsen adalah makhluk hidup yang sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai klorofil, mulai dari fitoplankton sampai tumbuhan tingkat tinggi.
b) Konsumen adalah komponen biotik yang dalam ekosistem berperan sebagai pemakan atau pemakai karena tidak dapat
24Ibid, h. 273.
menghasilkan makanan sendiri. Konsumen meliputi berbagai jenis hewan dan manusia.
c) Dekomposer adalah komponen biotik yang dalam ekosistem berperan sebagai pengurai zat organik yang terdapat dalam tubuh komponen biotik lainnya. Dekomposer meliputi bakteri pengurai dan jamur saprofit.25
2) Komponen Abiotik Ekosistem
Gambar 3 ekosistem abiotik a) Faktor Tanah
Tanah merupakan bagian permukaan bumi sebagai tempat sebagian besar makhluk hidup melakukan aktivitas hidup. Tumbuhan akan hidup subur apabila tanah mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah cukup. Kesuburan tanah juga akan memengaruhi kualitas hidup manusia dan hewan yang tinggal di atasnya.26
25 Budi Purwanto dan Arianto Nugroho, Eksplorasi Ilmu Alam untuk Kelas VII SMP dan
MTs, (Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2015), hlm. 226-227.
26Daroji, Ilmu Pengetahuan hlm. 278.
b) Faktor Air
Hampir semua makhluk hidup memerlukan air, manusia memerlukan air untuk berbagai keperluan, seperti mandi, memasak, dan mencuci.Hewan memerlukan air untuk minum dan ada pula yang menggunakan air sebagai tempat hidup, misalnya ikan dan udang. Tumbuhan hijau memerlukan air sebagai bahan penyusun makanan melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup memperoleh air dari air tanah yang terdapat di dalam atau pada permukaan tanah.27 c) Faktor Udara
Semua makhluk hidup memerlukan udara.Di udara terdapat bernacan-macam gas, antara lain oksigen, nitrogen, dan karbondioksida.Oksigen digunakan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Karbondioksida digunakan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Sebagian tumbuhan mendapatkan nitrogen bebas dari udara dengan bantuan bakteri Rhizombium sp. dan ganggang biru.Nitrogen merupakan merupakan unsure yang sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan hijau di samping unsure lainnya, yaitu fosfor dan kalium.28
27Ibid, hlm. 278.
28Ibid, hlm. 279.
d) Faktor Suhu
Suhu udara di atmosfer dan permukaan tanah dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Beberapa faktor yang memengaruhi penerimaan sinar matahari di bumi, antara lain kedudukan matahari terhadap bumi, lama penyinaran cahaya matahari, bentuk permukaan bumi, dan banyaknya awan yang menghalangi bumi.29
e) Faktor Cahaya
Selain makhluk hidup memerlukan cahaya.Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk tumbuh dan melakukan fotosintesis. Pada awal pertumbuhannya, tanaman tidak membutuhkan cahaya sehingga kecambah (tanaman muda) akan tumbuh lebih cepat di tempat yang gelap dibandingkan di tempat terang.30