Lampiran VII Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II. siklus Lampiran VIII Lembar siswa untuk observasi kegiatan pembelajaran II. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII A MTs Miftahul Ishlah Tembelok Mataram tahun ajaran 2016/2017. .
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selain itu, model pembelajaran ini juga menggali kreativitas siswa untuk menuliskan soal sekaligus menjawab soal. Dalam artian model pembelajaran tipe snowball-throwing mendorong siswa untuk aktif berpikir dan bergerak selama proses pembelajaran.
Sasaran Tindakan
Pemilihan model pembelajaran tipe snowball-throwing dinilai tepat karena model pembelajaran ini dapat melibatkan aktivitas siswa melalui permainan menggelinding dan melempar “bola salju” atau kertas. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII Mts Miftahul Islah Tembelok Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Telaah Pustaka
Adapun hasil penelitiannya bahwa penerapan model pembelajaran tipe snowball dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Sano Nggoang. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah keduanya bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing.
Deskripsi Aktivitas Belajar 1. Pengertian Aktivitas
- Prinsip-Prinsip Aktivitas Belajar
- Jenis-jenis Aktivitas Belajar
- Nilai Aktivitas dalam Pengajaran
- Penggunaan Aktivitas Dalam Pengajaran
Ada kesalahpahaman yang sering muncul ketika aktivitas atau aktivitas disamakan dengan meminta siswa melakukan sesuatu. Agar siswa dapat mengekspresikan kemampuannya secara maksimal, hendaknya diberi kesempatan untuk melakukannya sendiri, misalnya dengan membuat diagram/gambar.
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
- Manfaat Pembelajaran Model Pembelajaran Tipe Snowball Throwing
- Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pembelajaran Tipe Snowball Throwing
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tipe Snowball adalah model pembelajaran yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang masing-masing akan menjadi anggota kelompok tersebut. Ada beberapa manfaat yang dapat dicapai dengan model pembelajaran snowball tossing, diantaranya adalah unsur bermain.
Kerangka Berpikir
Penggunaan model pembelajaran konvensional ini menyebabkan siswa kurang antusias terhadap pelajaran yang disampaikan, seperti: Sering berbicara dengan teman sebayanya dan mengerjakan pekerjaan rumah mata pelajaran lain karena bosan. Dan wawancara peneliti dengan guru IPA kelas VII MTs Miftahul Ishlah, juga ditemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPA antara lain masih dominannya penggunaan metode ceramah, rendahnya aktivitas belajar siswa, kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan. Dalam proses pembelajaran, guru semakin dominan dengan berceramah sedangkan siswa lebih banyak mencatat apa yang disampaikan, dan tidak ada timbal balik.
Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif snowball. Diharapkan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif snowball akan memudahkan siswa dalam menanamkan konsep. Oleh karena tujuan yang direncanakan akan tercapai dengan baik, maka ketelitian guru sangat diperlukan dalam pengembangan model pembelajaran yang digunakannya. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru bekerjasama dengan peneliti (dilakukan oleh guru itu sendiri, yang juga peneliti) di dalam kelas atau di sekolah tempatnya mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau perbaikan proses pembelajaran. dan praktik.
Setting Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang biasa disebut Penelitian Tindakan Kelas.
Sasaran Penelitian
Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini, peneliti dan guru bekerja sama dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai konsensus dan pemahaman bersama tentang masalah yang mereka hadapi. Dalam penelitian tindakan ini, peneliti melakukan suatu tindakan yang secara khusus diamati secara terus menerus. Menurut Rochman Natawijaya, penelitian tindakan kelompok (classroom research) adalah pengkajian masalah-masalah praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang tujuannya untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka memecahkan masalah yang timbul atau memperbaiki sesuatu.
32 Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. Melalui kerjasama, mereka bersama-sama menyelidiki dan menyelidiki permasalahan nyata yang dihadapi guru dan siswa di sekolah.PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran. Data yang diperoleh dengan merekam dokumentasi digunakan untuk mendapatkan nama siswa serta nilai semester VII di MTs Miftahul Ishlah Tembelok Mataram yang akan dijadikan sampel dalam penelitian dengan jumlah 21 orang.
Pelaksanaan Tindakan
Metode dokumentasi merupakan bagian dari metode atau teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan informasi atau data. Dokumentasi adalah segala bahan tertulis atau film, selain laporan, yang tidak dibuat atas permintaan penyidik. Jadi pada saat menggunakan metode ini peneliti mencatat benda-benda yang dibutuhkan, maka dalam hal ini peneliti mengambil dokumen-dokumen penting yang tersimpan di sekolah.
Cara Pengamatan
Analisis data hasil observasi aktivitas belajar siswa dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung persentase dari lembar observasi 41. 41 Nurul berpendapat, “Strategi pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas VII A di Mts Nurul Islam Sekarbela kota Mataram tahun disertasi IAIN Mataram Hasil refleksi digunakan untuk mengukur hasil atau ketuntasan belajar siswa 43 Dengan mengamati hasil evaluasi yang telah diujikan pada siswa dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan kooperatif metode pembelajaran tipe Snowball Throwing yang dilakukan oleh guru IPA dan peneliti.
Kesuma, Menyusun PTK, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2013), h. 58. . mengamati langsung aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya. Hasil evaluasi dan observasi tersebut kemudian menjadi bahan refleksi oleh guru dan peneliti untuk melihat sejauh mana keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif snowball-throwing sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan dari data yang diamati selama proses atau kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif snowball-throwing.
Deskripsi Setting Penelitian
- Sejarah berdirinya MTs Miftahul Ishlah
- Dilihat Dari Segi Letak Geografisnya
- Keadaan Guru Dan Pegawai Di Mts Miftahul Ishlah
- Keadaan sarana dan parasarana
- Struktur Organisasi
Kondisi lingkungan Madrasah Tsanawiah Miftahul Ishlah Tembelok aman dan mudah dijangkau oleh rombongan di kecamatan Sandubaya kota Mataram ± 150 meter dari kota Mataram. 45 3) Situasi siswa MTs Miftahul Ishlah. Guru adalah orang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya proses belajar mengajar, guru berkewajiban menjelaskan, membimbing dan mengarahkan siswa menuju tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Hasil Penelitian
- Siklus 1 (pertama)
- Siklus II (Kedua)
Pada siklus I, data diperoleh selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif snowball. Berdasarkan hasil observasi siklus I, nilai aktivitas belajar siswa secara kelompok aktif dan cukup aktif. Pelaksanaan penelitian siklus 2 berlangsung pada tanggal 26 April 2017 untuk pertemuan 1 dan pada tanggal 29 April untuk pertemuan 2. Materi yang dibahas pada siklus 1 adalah tentang Ekosistem.
Pada siklus 2, data diperoleh selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif snowball-throwing. Siswa tidak terlihat membagi tugas dengan temannya dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. i) Siswa tidak bekerja sama dalam kelompok j) Siswa tidak terlihat menyusun laporan hasil pekerjaan. terlihat merenungkan materi yang dipelajarinya. Berdasarkan hasil observasi siklus II, nilai aktivitas belajar siswa pada kelompok yang tergolong aktif yaitu kelompok 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan peningkatan yang signifikan pada masing-masing kelompok.
Pembahasaan
Guru terlihat kurang mengajak siswa untuk berpikir, pengelolaan kelas masih kurang sehingga hasil observasi menunjukkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, sedangkan guru cukup baik. Setelah peneliti dan guru bidang IPA memikirkan kekurangan pada siklus I yang tidak mencapai tujuan, maka perlu dicarikan solusi sebagai rencana tindakan perbaikan pada siklus II. siklus yaitu guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran membuat apersepsi untuk memotivasi semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran dengan memberikan kegairahan pada setiap nama siswa yang aktif bertanya, menjawab dan menambahkan jawaban temannya sebagai nilai tambah, membimbing siswa dalam memecahkan masalah, tegas dalam mengelola kelas, guru tidak membiarkan siswa bermain sambil belajar, tegas membimbing siswa dalam belajar menggunakan buku yang disediakan, harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Agar langkah-langkah dalam RPP dapat digunakan secara optimal.Setelah menggunakan rencana dan melakukan evaluasi pada akhir siklus, dapat diperoleh hasil refleksi untuk siklus II yaitu pada siklus II kelompok 1 dengan 61%. kelompok 2 sebesar 66%, kelompok 3 sebesar 63% dan kelompok 4 sebesar 70% dari hasil masing-masing kelompok bahwa aktivitas belajar siswa pada kelas II.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif snowball-throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini dikatakan cukup karena telah mencapai tujuan penelitian yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa dan ketuntasan klasikal telah mencapai target 85%. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II meningkat, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII MTs Miftahul Ishlah Tembelok Mataram tahun pelajaran 2016/2017.
SIMPULAN
SARAN
Diharapkan guru IPA dapat menjadikan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Snowball sebagai pembelajaran alternatif dan dapat dilaksanakan secara alternatif dengan model pembelajaran lainnya. Siswa diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran, mematuhi nasihat guru dan menjaga kebiasaan selalu bertanya, karena dengan cara ini siswa mendapatkan informasi tentang sesuatu yang tidak diketahuinya dan selalu bersemangat untuk belajar, sehingga hasil belajarnya lebih baik. memuaskan. . Gallant Alim Purbowo dkk, 2012, dalam “Efektivitas Pembelajaran Snowball Throwing Berbantu Lembar Kerja Siswa” dalam Jurnal Pendidikan Matematika Unnes pada http//journal unnes.ac.id, (online), diakses 05 Januari 2017.
Nurul berkeyakinan: “Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Topik Fikih Di Mts Nurul Islam Sekarbela Kota Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”. Triana Kartika Santi Menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing Pada Mata Kuliah Sistematika Vertebrata Mahasiswa Pendidikan Biologi http://reposituiry upi edu (online) diakses 27 Desember 2016.
Indikator
Tujuan Pembelajaran
Materi Ajar
Metode dan Model Pembelajaran
Guru membentuk kelompok dan memanggil ketua kelompok masing-masing untuk memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran. Setiap ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada teman satu kelompoknya. Setiap siswa kemudian diberikan lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Penilaian
Langkah-langkah pembelajaran
Pertama, memberikan definisi dan penjelasan konsep yang dibahas berdasarkan penjelasan siswa. lihat penjelasan).
Metode dan Model Pembelajaran 13 Metode: Tanya jawab, ceramah
SIKLUS I
- Adinda Zulianti
- Ahmad Azhari
- Ahmad Faiz Hawari
- Amrina Rosada
1. Eka Nisa Yuliana
- Eviana Dewi
- Faesal fayogi
- Femita Alifa Cahaya Arifianto Persentase (P) =
1. Maulana Idris
Muhamad Akmal
Muhlis sapatra
Muzani
Nina Ayu Ningsih
1. Nopedi
Ratna lala Sabrina
Reva zuliana putri
Rihwan wahyudi
Yeni kasmiati
Yunia vemi nasabila
SIKLUS II
- Adinda Zulianti
- Ahmad Azhari
- Ahmad Faiz Hawari
- Amrina Rosada
6. Eka Nisa Yuliana
- Eviana Dewi
- Faesal fayogi
- Femita Alifa Cahaya Arifianto Persentase (P) =
6. Maulana Idris
Muhamad Akmal
Muhlis sapatra
Muzani
Nina Ayu Ningsih
7. Nopedi
- Ratna lala Sabrina
- Reva zuliana putri
- Rihwan wahyudi
- Yeni kasmiati
- Yunia vemi nasabila
Aktivitas guru menjelaskan materi sebelum dibagikan ke kelompok dan aktivitas siswa mendengarkan penjelasan guru masih banyak bermain dengan temannya dan berbicara sendiri. Kegiatan siswa yang berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk memecahkan masalah yang diberikan, namun masih banyak yang tidak serius dan main-main. Kegiatan siswa mendiskusikan pemecahan masalah dengan menggunakan buku teks sebagai sumber dan kegiatan guru mengikuti proses diskusi.