• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATIHAN-4

Dalam dokumen DOKUMEN MODUL STAAD Pro (Halaman 38-51)

1. Open StaadPro

2. Pilih/ tentukan jenis konstruksi yang Anda hitung  Space  Lalu Input nama file : “Portal 3 Lantai”  Tentukan lokasi tempat Anda menyimpan data  Pilih/ tentukan satuan gaya (Force Unit) yang Anda gunakan  Pilih/ tentukan satuan panjang (Length Unit) yang Anda gunakan  Klik NEXT

3. Pilih “Open Structure Wizard”  Klik FINIISH

(struktur frame/ portal, truss/ rangka, dan lain-lainnya  Pilih Model Type : Frame Models  Klik tombol Bay Frame (dua kali klik)  Lalu input nilai parameternya.

NB: Ketika Anda menginputkan nilai parameter yang disebelah kanan (No of bays along length/ jumlah angka pembagi dari sisi panjang), maka Anda diharuskan untuk menginputkan nilai panjang tiap-tiap segmen  Klik tombol kotak kecil di samping parameter  Ketik secara berurutan: 3; 3; 5; 3; 3  OK. Lalu Anda dapat mengisikan nilai angka pembagi di tiap-tiap segmen.

5. Klik tombol Transfer Model  Lalu muncul kotak dialog StWizard  Klik Yes  Klik OK.

6. Tampilan yang muncul di lembar kerja Anda berupa sistem grid/

sistem koordinat. Dikarenakan pemodelan yang akan Anda buat untuk contoh soal ini menggunakan database pemodelan StaadPro dengan menggunakan parameter yang Anda inputkan tadi.

7. Selanjutnya Anda ganti sudut pandang melihat objek ke arah depan (View from Z). Tombol ini bisa Anda jumpai di menu toolbar sisi kiri atas, berupa symbol objek kotak dengan warna kuning di bagian depan.

8. Klik Tab “General”  Klik Tab “Property”  Klik tombol “Define

menu pilihan di sebelah kanan bagian bawah.

9. Klik Tab “Rectangle”  Input nilai Yd = 0.3 dan nilai Zd = 0.3  Pastikan jenis material yang digunakan “Concrete”  Klik Add  Input kembali nilai Yd = 0.6 dan nilai Zd = 0.4  Pastikan jenis material yang digunakan “Concrete”  Klik Add  Klik Close

NB: apabila ukuran property batang/ beam yang digunakan dalam struktur tersebut sama, namun terdapat dua atau lebih batang dalam struktur tersebut. Maka Anda hanya cukup membuat satu ukuran property untuk struktur tersebut.

10. Lalu pilih satu per satu property yang sudah Anda inputkan  pilih property Rect0.30x0.30 Concrete  pilih untuk struktur balok yang berada di lembar kerja Anda  pilih property Rect0.60x0.40 Concrete  pilih/ blok struktur kolom yang berada di lembar kerja Anda  Klik Assign  Klik Yes

11. Klik Tab “Support”  Lalu klik tombol “Create” Lalu pilih/ tentukan jenis perletakan/ tumpuan yang Anda gunakan  Lalu klik Tab

Fixed”  Klik Add

12. Lalu pilih satu per satu jenis perletakan/ tumpuan yang sudah Anda inputkan  pilih/ blok node/ titik lokasi tumpuan struktur yang berada di lembar kerja Anda  Klik Assign  Klik Yes

13. NB: apabila jenis perletakan yang digunakan dalam struktur tersebut sama, namun terdapat dua atau lebih letak posisi

tumpuan dalam struktur tersebut. Maka Anda hanya cukup membuat satu jenis perletakan/ tumpuan untuk struktur tersebut.

14. Klik Tab “Load”  Inputkan nama beban: “Beban Mati”  Pilih/

tentukan “Loading Type”  Klik OK

15. Klik tombol “Member” pada menu pilihan sebelah kanan  Klik Tab

Uniform Force” untuk menginputkan beban segitiga  input nilai W1 = -1000 kg/m (nilai minus menyatakan arah gaya ke bawah)  Pilih/ tentukan arah sumbu beban bekerja  GY (searah sumbu lokal Y)  Klik Add  Klik Close

16. Lalu pilih jenis beban yang sudah Anda inputkan  pilih objek balok yang mengalami beban segitiga  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes

17. Klik tombol “Nodal” untuk menginputkan nilai beban titik  input

18. Lalu pilih jenis beban yang sudah Anda inputkan  lalu ganti jenis kursor yang digunakan  Klik tombol Node Cursor  pilih objek balok yang mengalami beban titik  Lalu pilih Assign to Selected Node  Klik Assign  Klik Yes

19. Klik tombol “Nodal” untuk menginputkan nilai beban titik  input nilai Fx = 2000 kg (nilai positif menyatakan arah gaya ke kanan)  Klik Add  Klik Close

20. Lalu pilih jenis beban yang sudah Anda inputkan  lalu ganti jenis kursor yang digunakan  Klik tombol Node Cursor  pilih objek balok yang mengalami beban titik  Lalu pilih Assign to Selected Node  Klik Assign  Klik Yes

21. Klik Tab “Analysis/Print”  Pilih “No Print”  Klik Add  Pastikan tulisan “PERFORM ANALYSIS” muncul di kotak dialog sebelah kanan

 Lalu klik Close

22. Klik menu toolbar “Analyze” pada menu pilihan toolbar bagian tengah atas  Pilih “Run Analys”  AnalysisSave  Lalu pilih

Go to Post Processing Mode”  Klik Done  Klik OK

23. Klik Tab “Node”  Klik Tab “Reactions” (untuk melihat reaksi yang terjadi di balok)

24. Klik Tab “Beam”  Klik Tab “Force”  Lihat tabel di bagian sebelah kanan  lalu klik Tab “Summary” (untuk melihat ringkasan gaya maksimum dan momen maksimum yang terjadi di balok)

25. Klik Tab “Beam”  Klik Tab “Graphs” (untuk melihat grafik momen, gaya lintang dan gaya normal)

26. Klik menu toolbar Modelling (untuk kembali ke tahap pemodelan)

Select Parameter”  Lalu pindahkan beberapa parameter yang berada di sebelah kanan ke sebelah kiri  Lalu pilih satu per satu beberapa parameter yang diperlukan dalam mendesain beton  Klik OK

Parameter yang diperlukan:

CLB jarak antara selimut beton bagian bawah ke as tulangan CLT jarak antara selimut beton bagian atas ke as tulangan CLS jarak antara selimut beton bagian samping ke as tulangan FC (umumnya disebut Fc’) nilai nomilal kuat tekan beton

FY MAIN kuat tarik baja tulangan utama

FY SEC kuat tarik baja tulangan pembagi/ sengkang/ begel REINF parameter beton bertulang

TRACK mode output luaran data

28. Sebelum Anda menginputkan nilai dari masing-masing parameter

 Klik menu toolbar “Tool”  Pilih “Unit Converter” (alat konversi satuan yang sudah ada dalam software StaadPro)

29. Klik tombol Define Parameter  Input nilai dari masing-masing parameter yang sudah Anda pilih  Klik Tab CLB  Lalu input nilainya yaitu 0.03 m (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)

 Klik ADD  Klik Tab CLS  Lalu input nilainya yaitu 0.03 m (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)  Klik ADD  Klik Tab CLT

 Lalu input nilainya yaitu 0.03 m (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)  Klik ADD  Klik Tab FC  Lalu input nilainya yaitu 1930000kg/m2 (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)  Klik ADD  Klik Tab FY MAIN  Lalu input nilainya yaitu 24000000kg/m2 (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)  Klik ADD  Klik Tab FY SEC  Lalu input nilainya yaitu 22000000kg/m2 (nilai tersebut setelah hasil dari konversi satuan)  Klik ADD  Klik Tab REINF  Lalu pilih/ tentukan jenis parameter bentuk kolom yang digunakan  Klik Tied Coloum  Klik ADD Klik Tab TRACK  Pilih Track Parameter kondisi (o)

NB-1: Konversi satuan 1 mPa = 10 kg/cm2, sehingga nilai yang Anda inputkan di Unit Converter bukanlah nilai 19,3 mPa, tetapi nilai 193kg/cm2 yang Anda konversikan menjadi 1930000 kg/m2.

NB-2: Lalu perhatikan data masukan yang sudah Anda inputkan pada kolom sebelah kanan. Maka akan muncul tanda tanya pada parameter data desain beton yang Anda inputkan. Adapun maksudnya beberapa parameter tersebut harus Anda pilih dan diinputkan ke objek struktur yang berada di lembar kerja Anda.

30. Pilih/ klik tulisan “CLB 0.03”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/

klik tulisan “CLS 0.03”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan “CLB 0.03”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan

FC 1.93e+006”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan

FY MAIN 2.4e+007”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan “FY SEC 2.2e+007”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/

klik tulisan “REINF 0”  Pilih semua objek kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan “TRACK 0

 Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes

31. Klik tombol “Command”  Klik Tab “Design Beam”  Klik ADD  Klik Tab “Design Coloum”  Klik ADD  Klik Tab “Take Off”  Klik ADD

32. Pilih/ klik tulisan “DESIGN BEAM”  Pilih semua objek balok  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/ klik tulisan “DESIGN COLOMN”  Pilih semua objek kolom  Lalu pilih Assign to Selected Beam  Klik Assign  Klik Yes

33. Klik Tab “Analysis/Print”  Pilih “No Print”  Klik Add  Pastikan tulisan “PERFORM ANALYSIS” muncul di kotak dialog sebelah kanan

 Lalu klik Close

34. NB: Tulisan “Perform Analys” muncul dua kali pada kondisi ini. Yang dimaksudkan “Perform Analys” yang tercantum di awal sebagai perintah ke program untuk memunculkan suatu hasil perhitungan gaya-gaya dalam, aksi-reaksi, tegangan, lendutan, dan lain-lain.

Sedangkan “Perform Analys” yang tercantum pada akhir tulisan ini menyatakan suatu perintah ke program untuk memunculkan suatu hasil perhitungan desain dari material beton.

35. Klik menu toolbar “Analyze” pada menu pilihan toolbar bagian tengah atas  Pilih “Run Analys”  AnalysisSave  Lalu pilih

Go to Post Processing Mode”  Klik Done  Klik OK

36. Klik Tab “Beam”  Lalu klik dua kali objek kolom (pada lembar kerja Anda)  Klik Tab “Concrete Design” (untuk melihat jumlah dan diameter tulangan di kolom hasil dari desain beton) Lalu klik dua kali objek balok (pada lembar kerja Anda)  Klik Tab “Concrete

Dalam dokumen DOKUMEN MODUL STAAD Pro (Halaman 38-51)

Dokumen terkait