• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN MODUL STAAD Pro

N/A
N/A
Studio Teknik

Academic year: 2023

Membagikan "DOKUMEN MODUL STAAD Pro"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Menurut Peraturan Pembebanan Bangunan Gedung Indonesia Tahun 1983, berat sendiri bahan bangunan dan bagian bangunan dapat dibaca pada tabel di bawah ini. Menurut Peraturan Pajak Bangunan Indonesia Tahun 1983, beban hidup pada lantai bangunan disajikan pada tabel di bawah ini. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Faktor daktilitas maksimum (m), faktor reduksi gempa maksimum (Rm) dan faktor ketahanan berlebih struktur (f).

Sistem rangka bangunan (Sistem struktural pada dasarnya mempunyai rangka ruang yang dibebani gravitasi penuh. Sistem rangka pemikul momen (Sistem struktur pada dasarnya mempunyai rangka ruang yang dibebani gravitasi penuh.

JENIS PERLETAKAN (Support)

Penjepit adalah suatu tumpuan yang mampu menahan gaya reaksi vertikal, gaya reaksi horizontal, dan momen akibat adanya penjepitan dua buah penampang.

JENIS PEMBEBANAN (Loading)

Disebut beban segitiga karena beban yang bekerja pada balok terjadi tidak merata sepanjang balok dengan variasi beban berbentuk segitiga. Disebut beban trapesium karena beban yang bekerja pada balok terjadi secara tidak merata sepanjang balok dengan variasi beban yang tampak seperti bentuk trapesium.

JENIS KONSTRUKSI

PERATURAN YANG DIGUNAKAN

SISTEM KOORDINAT YANG DIGUNAKAN

LATIHAN-1

Kemudian pilih properti yang datanya Anda miliki  pilih/kunci struktur balok di lembar kerja Anda  Klik Assign  Klik Yes 10. Kemudian pilih salah satu jenis penempatan/dukungan yang datanya Anda miliki  pilih/kunci titik lokasi simpul/dukungan struktur yang di lembar kerja Anda  Klik Set  Klik Ya. Klik pada tab “Analysis/Print”  Pilih “No Print”  Klik Add  Pastikan kata “PERFORM ANALYSIS” muncul di kotak dialog sebelah kanan.

Klik tab “Beam”  Klik tab “Force”  Lihat tabel sebelah kanan  lalu klik tab “Overview” (untuk melihat gambaran gaya maksimum dan momen maksimum yang terjadi pada balok). Klik pada tab "Beam"  Klik pada tab "Graphs" (untuk melihat grafik momen, garis lintang dan gaya normal).

LATIHAN-2

Klik tombol “Snap Node/Beam”  Cursor dan klik pada titik koordinat (0,0)  lalu arahkan dan klik pada titik koordinat (4,0)  lalu menuju titik koordinat (10,0)  Tekan “ESC” ( untuk akhir perintah). Linear Varying” untuk memasukkan beban segitiga  masukkan nilai W1 = 0 kg/m dan W2 = -30 kg/m (nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  Pilih/tentukan arah sumbu beban kerja  Y ( searah sumbu Y lokal)  Klik Tambah  Klik Tutup. Kemudian pilih jenis beban yang Anda masukkan  pilih objek balok yang mempunyai beban segitiga  Kemudian pilih Assign toselect beam  Klik Assign  Klik Yes.

Trapesium" untuk memasukkan beban seragam  masukkan nilai W1 = -10 kg/m (nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  masukkan nilai d2 = 2 m (jarak beban trapesium yang bekerja pada balok)  Pilih /. Kemudian pilih jenis beban yang dimasukkan.  Pilih objek balok yang mengalami beban trapesium.  Kemudian pilih Assign to Selected. Klik menu toolbar "Analyze" pada menu opsi di bagian atas toolbar tengah  Pilih “Jalankan Analisa”  Analisa  Simpan  Lalu pilih.

LATIHAN-3

Kemudian pilih properti yang Anda masukkan  pilih/blok struktur balok di lembar kerja Anda  Klik Assign  Klik Yes 12. Klik tombol "Nodal" di opsi menu sebelah kanan  masukkan nilai FY = -500 kg ( nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  Klik ADD  Kemudian masukkan kembali FX = 2000 kg  Klik ADD  Klik Close. Kemudian pilih jenis beban yang dimasukkan  Ubah jenis kursor yang digunakan  Klik tombol Node Cursor  pilih objek berkas yang mengalami beban titik  Kemudian pilih Assign toselected node  Klik Assign  Klik Yes.

LATIHAN-4

Pilih/tentukan jenis struktur yang akan anda hitung  Spasi  Kemudian masukkan nama file : “Portal 3 Lantai”  Tentukan lokasi dimana anda akan menyimpan datanya  Pilih/tentukan satuan gaya yang anda gunakan  Pilih/tentukan besarnya satuan panjang ( Satuan Panjang) ) yang Anda gunakan  Klik BERIKUTNYA. Kemudian pilih satu persatu properti yang anda masukkan  pilih properti Rect0.30x0.30 Beton  pilih struktur balok pada lembar kerja anda  pilih properti Rect0.60x0.40 Beton  pilih/blok struktur kolom pada lembar kerja U  Klik Tetapkan  Klik Ya. Gaya seragam” untuk memasukkan beban segitiga  masukkan nilai W1 = -1000 kg/m (nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  Pilih/tentukan arah sumbu beban kerja  GY (searah gaya sumbu Y lokal)  Klik Tambah  Klik Tutup.

Kemudian pilih jenis beban yang dimasukkan  lalu ubah jenis kursor yang digunakan  Klik tombol Node Cursor  pilih objek berkas yang mengalami beban titik  Kemudian pilih Assign to Selected Node  Klik Assign  Klik Yes. Klik tombol “Nodal” untuk memasukkan nilai beban titik  masukkan nilai Fx = 2000 kg (nilai positif menunjukkan arah gaya ke kanan)  Klik Tambah  Klik Tutup. Pilih Parameter”  Kemudian pindahkan beberapa parameter dari kanan ke kiri  Kemudian pilih satu per satu beberapa parameter yang diperlukan untuk mendesain beton  Klik OK.

Klik tombol Tentukan Parameter  Masukkan nilai setiap parameter yang Anda pilih  Klik tab CLB  Kemudian masukkan nilainya yaitu 0,03m (nilai ini setelah hasil konversi satuan). Klik ADD  Klik tab CLS  Kemudian masukkan nilai yaitu 0.03m (nilai ini setelah hasil konversi satuan)  Klik ADD  Klik tab CLT. Pilih/klik tulisan “CLB 0.03”  Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected beam  Klik Assign  Klik Yes  Select/.

Pilih semua objek balok dan kolom  Lalu pilih Assign to Selected beam  Klik Assign  Klik Yes. Pilih/klik tulisan "DESIGN BEAM"  Pilih semua objek balok  Lalu pilih Assign to Selected beam  Klik Assign  Klik Yes  Pilih/klik tulisan "DESIGN COLUMN"  Pilih semua objek kolom  Lalu pilih Assign to Selected beam  Klik Tetapkan  Klik Ya. Klik pada tab “Balok”  Kemudian klik dua kali pada objek kolom (pada lembar kerja anda)  Klik pada tab “Desain Beton” (untuk melihat jumlah dan diameter tulangan pada kolom hasil desain beton)  Kemudian klik dua kali pada objek balok ( pada lembar kerja Du)  Klik “Beton.

LATIHAN-5

Akan muncul kotak dialog standar StWizard berupa kotak dialog yang berisi berbagai contoh pemodelan (frame/struktur gantry, strut/frame dll.  Pilih Tipe Model: Truss Models  Klik tombol Pratt Truss (klik dua kali)  Kemudian NB: Saat Anda memasukkan nilai parameter di sebelah kanan (Jumlah rongga sepanjang panjangnya), Anda harus memasukkan nilai panjang untuk setiap segmen  Klik tombol kotak kecil di sebelah parameter  Ketik secara berurutan: 6;4;6  OK Lalu pilih satu per satu properti yang Anda masukkan  pilih properti H100x100x6 STEEL  pilih struktur frame di lembar kerja Anda  Klik Assign  Klik Yes.

Klik tab “Support”  Kemudian klik tombol “Create”  Kemudian pilih/tentukan jenis layout/dukungan yang Anda gunakan  Kemudian klik tab. Create” Kemudian klik pada tab “Fixed But”  Kemudian centang FX dan MZ (untuk penempatan Roll)  Klik Add. Klik tombol "Nodal" pada pilihan menu sebelah kanan  masukkan nilai FY = -150 kg (nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  Klik Tambah  Klik Tutup.

Klik pada tab “Beam”  Klik pada tab “Stress”  Lihat tabel disebelah kanan  kemudian klik pada tab “Max Stress” (untuk melihat gambaran tegangan yang terjadi pada balok).

LATIHAN-6

Kemudian pilih jenis beban yang Anda masukkan  Ubah jenis kursor yang Anda gunakan  Klik pada tombol “Node Cursor”  pilih objek sinar yang mengalami beban titik  Kemudian pilih Assign toselected node  Klik Assign  Klik Ya.

LATIHAN-7

Property

Loading

Beban Mati (Dead) Portal beton

Beban Hidup (Live) Lantai 1 = Parkir

Ruang Kaprodi

Laboratorium dan Perpustakaan

Beban Angin (Wind) Lokasi didaerah Malang

Beban Gempa (Seismic) Lokasi didaerah Malang

NB: Saat memasukkan nilai parameter di sebelah kanan (Jumlah bay sepanjang panjangnya), masukkan nilai panjang setiap segmen  Klik tombol kotak kecil di sebelah parameter  Ketik OK secara berurutan. Lihat Objek Terpilih Saja” (untuk memudahkan anda memodelkan pelat di lantai 3)  Klik tombol “Lihat Dari Y” (untuk melihat objek dari atas). Klik menu toolbar “View”  Kemudian pilih “Show Selected Object Only”. untuk mematikan pemilihan area objek yang dipilih)  Klik tombol "Tampilan isometrik" (untuk melihat objek dari sudut pandang).

Kemudian pilih/blok semua objek panel  Klik tombol “Translational Repeat”  Muncul kotak dialog 3D Repeat  Tentukan sumbu “Global Direction” untuk memperbanyak objek panel  Pilih Y (searah sumbu Y lokal)  Lalu enter nilai “Default Step” Spacing”  Masukkan nilai -4 m (nilai minus menandakan objek terduplikasi ke arah bawah)  Kemudian klik “OK”. Untuk melihat objek dari depan)  Kemudian pilih teks PR GY - 720 kg/m2 (yang ada pada kolom kiri bawah)  Ubah jenis kursor yang digunakan  Klik tombol “Plate Cursor”  Pilih/blok semua plate objek  Kemudian pilih “Tetapkan ke panel yang dipilih”. Jika ingin melihat objek dari depan)  Kemudian pilih teks PR GY - 250 kg/m2 (yang ada pada kolom kiri bawah)  Ubah jenis kursor yang digunakan  Klik tombol “Plate Cursor”  Pilih/ menghalangi benda pelat yang mengalami beban seragam 250.

Klik lagi tombol “Slab” pada menu pilihan sebelah kanan  Klik tab “Pressure on full slab” untuk memasukkan beban seragam yang terjadi pada pelat  masukkan nilai W1 = -400 kg/m (nilai minus menunjukkan arah gaya ke bawah)  Pilih/tentukan arah sumbu beban kerja  GY (searah sumbu Y lokal)  Klik Tambah  Klik Close 27. Ubah sudut pandang objek  Klik tombol “View From+ Z Tombol ". Untuk melihat objek dari tampak depan)  Kemudian pilih teks PR GY - 400 kg/m2 (yang ada pada kolom kiri bawah)  Ubah jenis kursor yang digunakan  Klik tombol “ Plate Cursor”  Pilih /blok objek pelat yang mengalami beban seragam sebesar 400 kg/m2  Kemudian pilih “Assign to Selected Plates”  Klik “Assign”  Klik View From + Z”  Pilih/blok kolom yang menerima beban angin  Klik/ pilih menu toolbar “View”  Kemudian pilih “View Selected Object Only”  Klik/pilih kolom objek yang menerima beban angin, tombol “Member” pada menu pilihan berikutnya sebelah kanan  Klik Tab.

Hidrostatik” untuk memasukkan beban angin yang terjadi pada struktur nilai masukan W1 = 0 kg/m dan W2 = 76,56 kg/m (nilai minus menunjukkan arah gaya ke kanan)  Pilih/tentukan arah kerja sumbu beban  GX (searah sumbu lokal X)  Klik Assign  Klik Close. Klik tombol “Nodal” untuk memasukkan nilai beban gempa yang terjadi pada lantai 2  masukkan nilai Fx = 19,26 kg (nilai positif menunjukkan arah gaya ke kanan)  Klik Tambah  Klik Tutup. Klik tombol “Nodal” untuk memasukkan nilai beban gempa yang terjadi pada lantai 3  masukkan nilai Fx = 20,35 kg (nilai positif menunjukkan arah gaya ke kanan)  Klik Tambah  Klik Close .

Referensi

Dokumen terkait

-klik menu pengguna pilih edit kontak untuk menuju ke halaman T03 -klik menu pengguna pilih ganti password untuk menuju ke halaman T04 -klik menu belajar pilih ajar untuk menuju

Simpan dengan klik tombol Office lalu klik Save atau pilih icon save pada Quick Access Toolbar beri nama dengan latihan2.docx.. Untuk pencetakan klik tombol Office lalu pilih

 Pilih (Klik) Analyze dari menu bar, lalu pilih Total, atau klik ikon Pilih (Klik) Analyze dari menu bar, lalu pilih Total, atau klik ikon Total. ACL akan menampilkan kotak

Anda akan dibawa menuju menu Pilih Paket, silakan klik tombol Pilih Paket di kolom paket yang sudah Anda bayarkan atau ingin Anda pesan... Kemudian Anda akan dibawa ke menu

Kemudian jalankan program dengan menekan tombol F5 atau pilih menu Run dan klik Start, kemudian pilih End dari menu tersebut untuk menghentikan program atau dapat pula

Memasukkan Resource Menggunakan Tombol Assign Resource  Pilih menu Resource  Pilih Assign Resource  Pada dattar Resource klik resource yang akan digunakan  Isi kolom Units

Setelah itu klik “Simpan” Pilih menu “Pendaftaran” kemudian klik tombol kunjungan, lalu isikan data pasien sesuai kolom yang tersedia pada form 2.. Setelah itu klik “Simpan” 3.2

Belanja Petunjuk Pengoperasian 1 Diisi dari menu Data Entry =>Penganggaran =>Pilih Desa =>Nama Kecamatan kemudian pilih Nama Desa 2 Kemudian pilih Belanja 3 Klik pada tombol