Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat/Tgl. Lahir
: Bandung / 21 Februari 1989
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Budhi Cilember No.48B RT/RW 04/04 Bandung 40175
Telpon
: 081931205071
: if.10107206@yahoo.co.id
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2007- Sekarang
Universitas Komputer Indonesia, Bandung
Jurusan : S1, Tehnik Informatika
2004-2007
Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Bandung
2001-2004
Sekolah Menengah Pertama Negeri 41 Bandung
1995-2001
Sekolah Dasar Negeri Dian 1 Bandung
Demikian riwayat ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan
tanpa paksaan.
Bandung 15 Februari 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
SARAH RATNA PURI
10107206
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, karena tidak lepas dari kehendak-Nya
juga sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“
Pembangunan Aplikasi
E-learning
Di SMA Negeri 6 Cimahi Berbasis Web”
.
Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan studi pada Program Strata-1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini,
bukanlah dari hasil kerja keras penulis sendiri. Tetapi, laporan ini terselesaikan
berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Dengan itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Kedua Orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk
meyelesaikan Tugas Akhir ini.
2.
Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor UNIKOM.
3.
Bapak Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc., Selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer Unikom.
4.
Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.
5.
Bapak Iskandar Ikbal. S.T., M.Kom. selaku penguji 2 dan dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan petunjuk, saran, serta
bimbingan kepada penulis hingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6.
Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku penguji 1 dalam seminar dan sidang
tugas akhir.
7.
Ibu Rani Susanto, S.kom selaku penguji 3 dalam sidang tugas akhir.
8.
Bapak Drs. Yayat Hidayat sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Cimahi yang
telah bersedia mengijinkan penulis melakukan penelitian hingga bisa
menyelesaikan tugas akhir ini.
9.
Bapak Daniarsyah sebagai Staff TU di SMA Negeri 6 Cimahi yang telah
membantu penulis didalam melakukan penelitian tugas akhir ini.
iv
11.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah mendidik dan
mengajar kami selama penulis kuliah, terima kasih banyak.
12.
Teman – teman Yuli Riawan Adhaningsih, Moch. Razendra terimakasih atas
dukungan dan kerjasamanya.
13.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
yang tidak dapat penulis cantumkan satu persatu. Semoga Allah SWT selalu
meridhoi kita semua.
Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Bandung, Desember 2013
v
KATA PENGANTAR………...……..….iii
DAFTAR ISI……….……...v
DAFTAR GAMBAR………...viii
DAFTAR TABEL………...xiii
DAFTAR SIMBOL………...xvi
DAFTAR LAMPIRAN………...xviii
BAB 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Rumusan Masalah ... 2
1.3
Maksud dan Tujuan ... 2
1.3.1
Maksud ... 2
1.3.2
Tujuan ... 2
1.4
Batasan Masalah ... 3
1.5
Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1
Tahap pengumpulan data ... 4
1.5.2
Metode pembangunan perangkat lunak. ... 5
1.6
Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1
Profil SMA Negeri 6 Cimahi ... 9
2.1.1
Sejarah singkat SMA Negeri 6 Cimahi ... 9
2.1.2
Visi dan Misi SMA Negeri 6 Cimahi ... 9
2.1.3
Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Cimahi ... 10
2.1.4
Deskripsi Tugas Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Cimahi ... 12
2.2
Landasan Teori ... 14
vi
2.2.6
Metode Analisis Sistem Terstruktur ... 22
2.3
World Wide Web ... 25
2.4
Universal Resource Locator (URL) ... 25
2.5
Web Server ... 25
2.6
Software Pendukung ... 26
2.6.1
MySQL ... 26
2.6.2
HTML ... 27
2.6.3
PHP... 27
2.6.4
Adobe Dreamweaver CS3 ... 28
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29
3.1
Analisis Sistem ... 29
3.1.1
Analisis Masalah ... 29
3.1.2
Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 29
3.1.3
Aturan Bisnis ... 36
3.1.4
Analisis Dashboard System pada E-learning ... 36
3.1.5
Analisis Pengkodean ... 38
3.1.6
Analisis Kebutuhan Non Fungsional... 42
3.2
Analisis Data ... 44
3.2.2
Analisis Kebutuhan Fungsional ... 46
3.3
Perancangan Sistem... 108
3.3.1
Diagram Relasi ... 108
3.3.2
Struktur Tabel ... 109
3.3.3
Perancangan Struktur Menu ... 116
3.3.4
Perancangan Antar Muka ... 119
vii
4.1.1
Implementasi Perangkat Keras ... 209
4.1.2
Implementasi Perangkat Lunak... 209
4.1.3
Implementasi Database ... 209
4.1.4
Implementasi Antarmuka ... 219
4.2
Pengujian ... 223
4.2.1
Pengujian Alpha ... 223
4.2.2
Pengujian Beta ... 235
4.2.3
Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 242
BAB 5
KESIMPULAN Dan SARAN ... 243
5.1
Kesimpulan ... 243
5.2
Saran ... 243
245
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Ian Sommerville,”
Software Engineering
”, Addison Wesley, 9
th,edition
2011.
[2]
Ladjamudin, Bin Al-Bahra. 2005,
Analisis Dan Desain Sistem Informasi
,
Graha Ilmu, Tangerang.
[3]
Fathansyah. 2012,
Basis Data Edisi Revisi
, Informatika, Bandung.
[4]
Darin E. Hartley,
Selling e-Learning
, American Society for Training and
Development, 2001
[5] Khan, B.H, 2005, “
Learning Features in an Open , Flexible, and
Distributed Environment
”, AACE Journal, 13(2), 137-153.
[6]
Stephen Few,
“Information Dashboard Design the Effective Visual
Communication of Data“
, O’Reilly, 2006.
[7]
Sidik, Bertha dan Pohan Iskandar, Husni. 2009,
Pemrograman Web Dengan
HTML (200 Contoh Program) Revisi Kedua
, Informatika, Bandung.
[8]
Suryana,
Taryana
dan
Sarwono,
Jonathan.
2007,
E-Commerce
Menggunakan PHP dan MySQL, Graha Ilmu
, Yogyakarta.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
SMA Negeri 6 Cimahi terletak di jalan Melong Raya No 172 Cimahi,
sekolah ini memiliki siswa yang cukup banyak dibagi kedalam 30 kelas terdiri
dari kelas X, XI dan XII yang masing-masing berjumlah 10 kelas. Selain itu SMA
Negeri 6 Cimahi juga merupakan sekolah yang memiliki nilai KKM yang tinggi
hal ini dibuktikan dengan nilai KKM dari setiap kompetensi dasar dengan nilai
diatas 70.
Di dalam proses kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 6 Cimahi guru
dituntut agar siswa didiknya bisa lulus KKM (Kriteria Ketuntasan mengajar),
maka dari itu setiap guru harus bisa melihat pemahaman siswa didiknya terhadap
materi yang sudah diajarkan sebelum ulangan umum dilaksanakan. Tetapi karena
waktu didalam melakukan kegiatan belajar mengajar terbatas membuat guru sulit
untuk melihat apakah siswa yang berada dikelas pengajaranya banyak yang sudah
mengerti dan bisa lulus KKM atau sebaliknya. Kesulitan lain yang dialami guru
didalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar adalah karena tuntutan
KKM yang tinggi dari setiap kompetensi membuat guru harus bisa menanamkan
kemandirian kepada siswa, diantaranya dengan mengirimkan bahan ajar yang
akan diajarkan kepada siswa sebelum dipelajari disekolah agar siswa bisa belajar
sendiri sebelum materi disampaikan.
Sedangkan kesulitan yang dihadapi oleh siswa didalam melakukan proses
kegiatan belajar mengajar yaitu siswa sulit untuk melihat pemahamannya
mengenai materi yang sudah diajarkan sebelumnya oleh guru, selain itu kendala
lain yang dihadapi oleh siswa adalah siswa sulit untuk mengetahui informasi tugas
yang diberikan guru ketika dia berhalangan masuk.
dapat membantu guru dan siswa di SMA Negeri 6 Cimahi didalam meningkatkan
proses kegiatan belajar mengajar.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka masalah yang terjadi di SMA Negeri 6 Cimahi dapat di
dirumuskan sebagai berikut.
1.
Guru sulit untuk melihat banyaknya siswa yang lulus KKM dikelas
pengajaranya sebelum ulangan umum dilaksanakan.
2.
Guru sulit didalam melatih kemandirian siswa karena tidak ada media
penyampaian materi pembelajaran diluar jam sekolah.
3.
Adanya kesulitan dari siswa dalam melihat pemahamannya mengenai materi
yang sudah diajarkan.
4.
Siswa sulit untuk mengetahui informasi tugas yang diberikan guru ketika dia
berhalangan masuk.
1.3
Maksud dan Tujuan
1.3.1
Maksud
Berdasarkan permasalahan yang ada di SMAN 6 Cimahi, maka maksud
dari penulisan tugas akhir ini adalah membangun sebuah aplikasi
E-learning
di
SMA Negeri 6 Cimahi berbasis
web.
1.3.2
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi pembelajaran
ini adalah:
1.
Memudahkan guru didalam melihat banyaknya siswa yang lulus KKM
sebelum ulangan umum dilaksanakan.
2.
Memudahkan guru didalam melatih kemandirian siswa dengan menyediakan
media penyampaian materi pembelajaran diluar jam sekolah agar siswa bisa
belajar sebelum materi diterangkan guru.
3.
Memudahkan siswa dalam melihat pemahamannya mengenai materi yang
sudah diajarkan oleh guru melalui nilai kuis yang diperoleh.
1.4
Batasan Masalah
Agar masalah lebih terarah, dan mencapai sasaran yang telah ditentukan,
maka Dalam pembangunan aplikasi
E-learning
di SMA Negeri 6 Cimahi
berbasis web ini memiliki batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1.
Aplikasi
E-learning
ini hanya sebagai pendukung kegiatan belajar dan bukan
pengganti kegiatan akademik.
2.
Data yang diolah dalam pembangunan aplikasi ini adalah data guru, data siswa
dan data belajar.
3.
Proses yang ada dalam pembangunan aplikasi ini adalah proses pengelolaan
penyampaian materi, pemberian tugas dan pemberian kuis kepada siswa.
4.
Informasi yang dihasilkan pada aplikasi
E-learning
ini adalah informasi materi,
tugas, kuis, nilai tugas dan nilai kuis.
5.
Pemberian tugas dan nilai tugas hanya sebagai media pendukung untuk
menyampaikan tugas dan hasil nilai tugas diluar jam sekolah.
6.
Nilai hasil kuis yang dihasilkan hanya sebagai media pendukung untuk melihat
kemampuan siswa di dalam memahami materi yang telah diajarkan
sebelumnya oleh guru dan tidak berpengaruh terhadap nilai sekolah.
7.
Aplikasi ini mendukung
Rich-Media-Content
yaitu unggah dan unduh materi
pelajaran dan tugas berupa
file
Microsoft Word, Microsoft Power Point,
Microsoft Excel, Adobe PDF dan gambar.
8.
Grafik didalam aplikasi
E-learning
digunakan hanya untuk melihat jumlah
siswa lulus KKM (kriteria ketuntasan mengajar) terhadap materi yang sudah
diajarkan sebelum ulangan umum dilaksanakan melalui nilai kuis yang
diperoleh.
1.5
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir
ini menggunakan metode Analisis Deskriptif yaitu metode penelitian
menggunakan studi kasus. Metode Analisis Deskriptif terdiri menjadi dua tahap,
yaitu.:
1.5.1
Tahap pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan terdiri dari 4 jenis
cara pengumpulan data, diantaranya :
a.
Wawancara.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab
secara langsung kepada Ibu Nengsih guru yang mengajar Kimia di SMA
Negeri 6 Cimahi mengenai masalah yang dihadapi di dalam melakukan proses
kegiatan belajar mengajar.
b.
Studi Literatur.
Tehnik pengumpulan data dengan mencari data dan mempelajari data dari
berbagai sumber buku,
E-book
, jurnal maupun
internet
yang digunakan sebagai
penunjang penelitian untuk membangun aplikasi
E-learning
di SMA Negeri 6
Cimahi
c.
Observasi.
Teknik pengumpulan data melalui pengamatan terhadap suatu guru dan siswa
yang dilakukan dengan mengadakan penelitian dan peninjauan terhadap proses
kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 6 Cimahi.
d.
Kuesioner
1.5.2
Metode pembangunan perangkat lunak.
Metode yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dalam
pembuatan aplikasi ini menggunakan model
Waterfall
[1] dan berikut
tahap-tahapnya menurut Ian Somerville
:
Gambar 1.1 Model Waterfall[1]
a.
Requirements Definition
Diawali dengan mencari kebutuhan, kendala dan tujuan ditetapkan melalui
konsultasi dengan pengguna sistem yang berada di SMA Negeri 6 Cimahi.
Kemudian ditetapkan secara rinci yang nantinya berfungsi sebagai spesifikasi
sistem.
b.
System and Software Design
Merupakan proses persyaratan spesifikasi minimal perangkat keras maupun
perangkat lunak dari aplikasi
E-learning
yang nantinya akan dibangun,
mengubah kebutuhan pengguna menjadi representasi kedalam bentuk
rancangan
web
dan mengimplementasi kebutuhan yang telah disebutkan pada
tahap sebelumnya.
c.
Implementation and Unit Testing
d.
Intergration and System Testing
Di dalam tahap ini dilakukan uji coba semua fungsi terhadap aplikasi
E-learning
yang sudah dibangun agar aplikasi yang dibangun tidak eror dan
hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah di definisikan
sebelumnya. Setelah dilakukan pengujian aplikasi
E-learning
akan dikirimkan
ke pengguna.
e.
Operations and Maintenance
Merupakan tahap siklus hidup melibatkan koreksi kesalahan yang tidak
ditemukan pada awal tahapan siklus hidup untuk meningkatkan implementasi
sistem dan pelayanan sebagai suatu kebutuhan baru yang ditemukan, namun di
dalam penelitian ini tidak dilakukan tahapan
maintenance
terhadap aplikasi
E-learning
yang nantinya akan dibangun.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan
skripsi tentang pembangunan aplikasi
E-learning
menjadi lebih terarah. Oleh
karena itu laporan skripsi tentang pembangunan aplikasi
E-learning
disusun bab
perbab dengan susunan sebagai berikut.
a.
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti
permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan, batasan masalah,
metode penelitian dan sistematika penulisan..
b.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Membahas berbagai konsep dan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan
Pembangunan
Aplikasi
E-learning
Di SMA Negeri 6 Cimahi dan hal-hal yang
berguna dalam proses analisis permasalahan.
c.
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Menganalisis masalah yang dihadapi dalam
Pembangunan Aplikasi E-learning
d.
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem kedalam bentuk
bahasa pemrograman. Serta kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak
yang diperlukan dalam mengembangkan sistem serta membahas hasil
pengujian terhadap sistem yang dilakukan dilingkungan SMA Negeri 6
Cimahi.
e.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Profil SMA Negeri 6 Cimahi
Profil sekolah SMA Negeri 6 Cimahi dimulai dari sekolah ini berdiri dan
berkembang sampai saat ini, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas.
2.1.1
Sejarah singkat SMA Negeri 6 Cimahi
SMA Negeri 6 Cimahi terletak di Jalan Melong Raya No. 172 sebelumnya
SMA Negeri 6 Cimahi disebut sebagai SMA Negeri 13 Bandung. Angkatan
pertama SMA Negeri 13 Bandung pada saat itu masih bergabung dengan SMA
Negeri 4 Bandung yang terletak di Jalan Gardujati No. 20 Bandung. Karena SMA
Negeri 13 Bandung masih baru dan masih bergabung dengan SMA Negeri 4
Bandung maka belum bisa berjalan sendiri dalam menampung siswa didiknya.
Begitu juga para staf pengajar kebanyakan masih guru-guru SMA Negeri 4
Bandung. Pada saat itu Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Bandung adalah juga
Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Bandung yaitu Ibu. Dra. Nani Soekartini.
Setelah berpisah secara administrasi dengan SMA Negeri 4 Bandung SMA
Negeri 13 Bandung dipimpin oleh Bapak Komarudin sebagai Kepala Sekolah
baru yang berasal dari Cikampek. Pada saat itu pembangunan fisik Gedung
Sekolah SMA Negeri 13 Bandung di Cijerah masih berlangsung sehingga para
siswa-siswi SMA Negeri 13 Bandung sebagian belajar di Gedung SMA Negeri 4
Bandung yang terletak di Jalan Gadujati No. 20 dan sebagian lagi belajar di
Gedung SMP Negeri 1 Jalan Kesatrian Bandung.
Setelah Gedung Sekolah SMA Negeri 13 Bandung di Cijerah selesai pada
tahun 1982 maka semua siswa-siswi SMA Negeri 13 Bandung belajar di Gedung
baru SMA Negeri 13 Bandung di Cijerah-Cimahi Selatan. Kemudian pada tahun
1997 SMA Negeri 13 Bandung berubah nama menjadi SMA Negeri 6 Cimahi.
2.1.2
Visi dan Misi SMA Negeri 6 Cimahi
2.1.2.1
Visi SMA Negeri 6 Cimahi
di semua bidang pendidikan, yang pada akhirnya akan mengangkat nama dan
derajat SMA Negeri 6 Cimahi menjadi Sekolah Favorit di kawasan Kota Cimahi
dan Bandung Raya. Adapun prestasi yang dicita-citakan oleh SMA Negeri 6
Cimahi adalah :
1.
Terutama unggul prestasi akademis, ditunjang dengan
2.
Unggul prestasi ekstrakurikuler dan
3.
Luhur dalam budi pekerti.
Indikator Visi yang dimaksud dengan Unggul Dalam Prestasi, Luhur Budi
Pekerti adalah :
1.
Terutama Unggul Prestasi Akademis, lulusannya banyak (lebih dari 50%)
diterima di PTN terkemuka di Indonesia, 20% PTS dan 30% lain-lain.
2.
Unggul Prestasi Ekstrakurikuler, menjuarai banyak
event
(lebih dari 50%)
event
yang diadakan baik tingkat Kota/Kab, Propinsi, maupun Nasional.
3.
Siswa menghayati dan mengamalkan perintah agamanya, belajar merupakan
perintah agama, patuh nasehat orang tua dan guru, serta mempunyai rasa
kejujuran dan sikap yang baik yang selalu menjadi suri tauladan di masyarakat.
2.1.2.2
Misi SMA Negeri 6 Cimahi
Misi sekolah adalah langkah-langkah untuk mewujudkan Visi Sekolah ,
ada 3 yaitu :
1.
Mewujudkan prestasi akademis yang unggul, lulusannya banyak (lebih dari
50%) diterima di PTN terkemuka di Indonesia.
2.
Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler berprestasi, menjuarai hampir setiap
event
/banyak
event
(lebih dari 50%)
event
yang diadakan baik tingkat
Kota/Kab, Propinsi, maupun Nasional.
3.
Mewujudkan moral siswa agar berbudi pekerti luhur, siswa menghayati dan
mengamalkan perintah agamanya, mempunyai rasa kejujuran dan sikap yang
baik yang selalu menjadi suri tauladan di masyarakat.
2.1.3
Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Cimahi
11
suatu tujuan tertentu. Susunan uraian organisasi di SMA Negeri 6 Cimahi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
2.1.4
Deskripsi Tugas Struktur Organisasi SMA Negeri 6 Cimahi
1.
Kepala Sekolah
Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pada setiap
bagian yang ada di sekolah baik internal maupun eksternal. Tugas kepala
sekolah diantaranya :
a.
Menetapkan program sekolah baik jangka panjang maupun jangka pendek.
b.
Memastikan setiap kegiatan pada setiap bagian berjalan sesuai dengan yang
telah diprogramkan.
c.
Mengendalikan kegiatan pada setiap bagian yang ada disekolah
2.
Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha bertanggung jawab terhadap kegiatan ketatausahaan
disekolah. Tugas Kepala Tata Usaha diantaranya :
a.
Menyusun program kerja yang terkait dengan kegiatan ketatausahaan.
b.
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ketatusahaan.
c.
Membuka surat masuk dan memintakan disposisi.
d.
Mengadakan pembagian tugas kepada Pegawai tetap dan pegawai tidak
tetap.
e.
Mengetik konsep penilaian DP3 Guru dan Pegawai dari kepala sekolah.
f.
Menyusun daftar urut kepangkatan (DUK).
g.
Membuat SK Pembagian tugas guru dan pegawai.
h.
Mengendalikan kegiatan tata usaha.
i.
Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
3.
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kurikulum bertugas untuk :
a.
Menyusun program pengajaran.
b.
Menyusun kalender akademik.
4.
Wakasek Kesiswaan
Wakasek kesiswaan bertugas untuk :
a.
Mengelola administrasi uang osis dan pembinaan siswa.
b.
Mengelola organisasi intra, ekstra dan pembinaan siswa.
c.
Mengelola pengembangan atau evaluasi dan pembinaan siswa.
5.
Wakasek Humas
Wakasek Humas bertugas untuk layanan komunikasi dan kerjasama internal,
eksternal dan donasi.
6.
Wakasek Sarana dan Prasarana
Wakasek Sarana dan Prasarana bertugas untuk Mengelola dan mengadakan
sarana dan prasarana.
7.
Wakasek Keuangan.
Wakasek Keuangan bertugas untuk :
a.
Pengelolaan administrasi keuangan sekolah.
b.
Penerimaan keuangan sekolah dan bantuan Pemerintah DSP dan SPP.
8.
Kepala Perpustakaan
Kepala Perpustakaan bertugas untuk penyediaan bahan perpustakaan,
penggandaan dan pemeliharaan bahan pustaka.
9.
Kordinator Bimbingan Konseling (BK)
Kordinator Bimbingan Konseling (BK) bertugas untuk membimbing dan
memberikan penyuluhan dan diharapkan mampu mengatasi semua
permasalahan yang dialami oleh siswa.
10.
Kepala Laboratorium
Kepala Laboratorium bertugas untuk memelihara dan bertanggung jawab
terhadap barang-barang yang berada dilaboratorium.
11.
Wali Kelas
Bertugas untuk :
a.
Mengatur organisasi dalam kelas.
b.
Menyelenggarakan administrasi kelas seperti rekapitulasi absensi.
c.
Mengisi dan membagikan raport bagi orang tua siswa.
12.
Guru
Bertugas untuk :
a.
Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap.
b.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c.
Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, tugas.
d.
Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
e.
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
f.
Mengisi daftar nilai anak didik.
2.2
Landasan Teori
Landasan teori berisi teori penunjang yang dibutuhkan dalam membangun
sebuah sistem yang akan dibangun. Berikut landasan teori yang dibutuhkan dalam
membangun aplikasi
E-learning
di SMA Negeri 6 cimahi akan dijelaskan oleh
sub bab dibawah ini.
2.2.1
Konsep Dasar Sistem
Aplikasi
E-learning
yang akan dibangun merupakan bagian dari sebuah
sistem, sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan adapula yang
mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau
variable
yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain yang terpadu. McLeod
berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu pula menurut Robert G. Murdick,
mendefinisikan sistem sebagai perangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Gerrald.J
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa
sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.
Definisi ini lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem
memang terdiri dari subsistem-subsistem[2].
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang terdiri
dari [3] :
1.
Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerjasama membentuk suatu interaksi dan saling bekerjasama
membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.
Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan
menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus di jaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus di tahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4.
Penghubung Sistem
5.
Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke adalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal
maintenance
input
adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal
input
adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6.
Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
7.
Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran Sistem
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran
sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.2.2
Sistem Informasi
Aplikasi
E-learning
yang akan dibangun merupakan bagian dari sebuah
sistem informasi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut[2] :
a.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai sutau tujuan yaitu menyajikan informasi.
b.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan untuk megendalikan
organisasi.
c.
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi yang bersifat manajerial.
Komponen sistem informasi menurut albahra terdiri dari [2]:
a.
Hardware
dan
software
yng berfungsi sebagai mesin.
b.
People
dan
procedure
yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan
mesin.
2.2.3
E
-
learning
Istilah
E-learning
mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga
banyak pakar yang menguraikan tentang definisi
E-learning
dari berbagai sudut
pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya
E-learning
merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan komputer lain.
Minimal kriteria minimum untuk aplikasi
E-learning
diantaranya [4]:
a.
Ease of acces
, jika sebuah
E-learning
sulit untuk di akses maka untuk alas an
apapun peserta
E-learning
tidak akan menggunakannya.
b.
Ease of use
, kemudahan dalam menggunakan sebuah aplikasi.
c.
Reasonable cost
, harga yang terjangkau.
d.
Works with the other applications
sebuah
E-learning
harus dapat bekerja
dengan
software
aplikasi yang lain.
e.
Provides feedback opportunities
sebuah
E-learning
harus bisa memberikan
umpan balik agar pengguna aplikasinya tidak merasa bosan.
f.
Is compliant with the organizations informations technology standard
, sebuah
E-learning
harus sesuai dengan sebuah standard organisasi yang akan
diterapkan.
g.
Meets learning needs
setiap
E-learning
harus memenuhi kebutuhan setiap
belajar penggunanya.
h.
Sebuah
E-learning
dikatakan berhasil jika di dukung oleh seorang pemimpin
yang bisa membangun
E-learning.
memungkinkan instruktur dan siswa yang berlokasi di tempat berbeda, bisa
melakukan pembelajaran secara independen diwaktu dan tempat mereka sendiri
jadi kesimpulan yang didapat mengenai definisi
E-learning
menurut para ahli
E-learning
adalah pembelajaran terbuka kapan dan dimana saja yang dilakukan
melalui jaringan internet [5].
2.2.4
Dashboard
Fitur unggulan yang ada di dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan
dashboard
,
dashboard
adalah sebuah tampilan visual dari informasi yang paling
penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Sebuah
dashboard
dirancang karena adanya kebutuhan dari banyaknya informasi yang
perlu diketahui oleh penggunanya. Data yang dihasilkan dari Sebuah desain
dashboard
harus secara optimal disajikan dan ditampilkan didalam 1 layar penuh
dan mampu untuk menyingkat banyak informasi didalam satu layar tanpa
mengorbankan kejelasan data. Sebuah
dashboard
harus dibangun dengan
tampilan visual yang menarik optimal dan transparan, mengkombinasikan teks
dan grafik serta menampilkan informasi data yang dibutuhkan agar informasi
dapat terorganisasi dan dapat tersampaikan dengan baik. Sedangkan masalah
yang sering terjadi didalam membangun sebuah
dashboard
adalah [7] :
1.
Sebuah
dashboard
yang dirancang melebihi satu layar.
2.
Menampilkan detail yang berlebihan atau presisi.
3.
Menggunakan media tampilan yang tidak sesuai.
4.
Pengkodean data kuantitatif tidak akurat.
5.
Tampilan visual tidak menarik.
6.
Menyalahgunakan warna.
7.
Banyak menambahkan hiasan dilayar.
Prinsip-prinsip dasar pemilihan media dalam merancang sebuah
dashboard
[7] :
1.
Menggunakan jenis media terbaik untuk menampilkan banyaknya data sesuai
dengan kebutuhan dan sifat dari informasinya.
Media
dashboard
dibagi menjadi 6 kategori yaitu grafik, image, ikon,
menggambar benda, teks dan organizer. berikut contoh media grafik yang bisa
digunakan didalam
dashboard
.
Gambar 2.2 Contoh Grafik Dashboard[6]
Didalam pembangunan aplikasi
E-learning
yang akan dibangun digunakan
dashboard
yang berfungsi sebagai media untuk menentukan kelulusan KKM
sebelum ulangan umum dilaksanakan, informasi yang ditampilkan mengenai nilai
kuis yang didapat menggunakan media grafik batang, karena media yang
digunakan sudah cukup untuk memenuhi tujuan informasi yang dihasilkan.
2.2.5
Basis Data
Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (
Database
) sendiri dapat
didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti[3] :
1.
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dimanfaatkan kembali dengan
lebih cepat dan mudah.
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (
redundansi
) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3.
Kumpulan
file
/
table
/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektronis.
Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis
(dengan bantuan komputer). Tidak semua bentuk penyimpanan data secara
elektronis bisa di sebut basis data yang sangat diutamakan dalam basis data adalah
pengaturan, pemilihan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan
disimpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilihan, pengelompokan, pengorganisasian ini
dapat berbentuk sejumlah
table
terpisah atau dalam bentuk pendefinisian
kolom-kolom (
field
) data dalam setiap
table
.
2.2.5.1
Komponen Sistem Basis
Komponen sistem basis data yang dibutuhkan dalam pembangunan
aplikasi ini terdiri dari [3]:
1.
Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk
jaringan).
2.
Memori sekunder yang
on-line
(
Harddisk
).
3.
Memori sekunder yang
off-line
(
Tape
atau
Removable
Disk
) untuk keperluan
backup
data.
4.
Media/perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
2.2.5.2
Sistem Pengelola Basis Data (
Database Management System
)
Sistem pengelola basis data juga menerapkan mekanisme pengamanan data,
pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan /konsistensi data, dan
sebagainya. Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase, FoxBase,
Rbase, Microsoft-Access dan Borland Paradox (untuk DBMS yang sederhana)
atau Borland-interbase,MS-SQL Server, Oracle Database, IBM DB2, Informix,
Sybase, MySQL, PostgreSQL (untuk DBMS yang lebih kompleks dan
lengkap)[3].
Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem[3] :
1.
Programer
Aplikasi
pemakai yang berinteraksi dengan basis data melaui
Data Manipulation
Language
(DML), yang disertakan (
embedded
) dalam program yang ditulis
dalam bahasa pemograman induk (seperti C, C++, Pascal, PHP, Java dan
lain-lain).
2.
User
Mahir (
Casual User
)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program.
Mereka menyatakan
query
(untuk akses data) dengan bahasa
query
yang telah
disediakan oleh DBMS.
3.
User
Umum (
End User/Naïve User
)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu
program aplikasi permanen (
executable
program) yang telah disediakan
sebelumnya.
4.
User
Khusus (
Specialized
User
)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data nonkonvesional, tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi
Artificial intelligence,
Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis
data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.
2.2.6
Metode Analisis Sistem Terstruktur
Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan aplikasi
E-learning
ini adalah menggunakan flowmap sebagai bagan arus dokumennya, diagram
konteks,
Data Flow Diagram
(DFD) Sedangkan pemodelan data digambarkan
dengan
Entity Relationship Diagram
(ERD).
2.2.6.1
Flow Map
Merupakan penggambaran alur dokumen yang berjalan di SMA Negeri 6
Cimahi, flowmap menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai dalam
suatu sistem. Menunjukan tentang adanya suatu sistem dan setiap kali dokumen
tersebut sampai atau melalui suatu bagian tertentu akan dapat dilihat perlakuan
apa saja yang telah diberikan kepada dokumen tersebut[2].
2.2.6.2
Entity Relational Diagram (ERD
)
Pemodelan yang digunakan dalam pembangunan aplikasi
E-learning
ini
menggunakan pemodelan ERD, ERD adalah suatu model jaringan yang
menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi
jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model
jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan
model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan
relationship
data[2].
Elemen- element diagram hubungan entitas akan dijelaskan sebagai
berikut [2]:
1.
Entity
Entity
adalah sesuatu apa saja yang ada dalam sistem, nyata maupun abstrak
dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan
kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu orang,
benda, lokas dan kejadian.
2.
Relationship
3.
Derajat Relationship yang sering dipakai dalam ERD :
a.
Unary Relationship
Unary Relationship
adalah model
Relationship
yang terjadi diantara
entity
yang berasal dari
entity
set yang sama.
b.
Binary Relationship
Binary Relationship
adalah model Relationship antara
instance
-
instance
dari
satu tipe entitas (dua
entity
yang berasal dari
entity
yang sama).
Relationship
ini paling umum digunakan dalam pembuatan model data.
c.
Tenary Relationship
Tenary Relationship
merupakan
relationship
antara
instance
-
intance
dari
tiga tipe entitas secara sepihak.
4.
Atribut
Atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud
entitas maupun
relationship
, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen
dari setiap entitas dan
relationship
. Atriburt terdiri dari dua jenis yaitu
Identifier
(
key
) digunakan untuk menentukan suatu
entity
secara unik (Primary
key
) dan
Descriptor
(nonkey
attribute
) digunakan untuk menspesifikasikan
karakteristik dari suatu
entity
yang tidak unik.
5.
Kardinalitas (
Cardinality
)
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum yang dapat berelasi dengan
entitas pada entitas yang lain. Jenis kardinalitas pada
Entity Relational
Diagram
terdiri menjadi 3 yaitu :
a.
One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada
entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian
pada entitas kedua dan sebaliknya.
b.
One to Many atau Many to One
c.
Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas
lainnya.
2.2.6.3
Diagram Aliran Data
(DFD
)
Pemodelan proses yang digunakan untuk menggambarkan proses yang
terjadi di SMA Negeri 6 Cimahi menggunakan DFD, Diagram aliran data atau
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke
modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data
adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh
input
ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi
oleh
boundary
(dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada
store
dalam diagram konteks.
Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses harus sama
dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses pada
level/tingkatan
di
bawahnya.
Hal
yang
perlu
diperhatikan
didalam
menggambarkan proses DFD adalah sebagai berikut [2]:
a.
Harus terdapat keseimbangan
input
dan
output
dari satu level dan level
berikutnya.
b.
Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada
input/output
dari aliran
data ke atau dari terminal pada level 0, sedangkan keseimbangan antara level 1
dan level 2 dilihat pada
input/output
dari aliran data ke/dari proses yang
bersangkutan.
2.3
World Wide Web
WWW merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis
hypertext
.
Dokumen-dokumen yang dikelola dalam
Web
bisa beraneka jenis (pengolah kata,
lembar kerja, table basis data, presentasi,
hypertext
dan lain-lain) dan beragam
format (.doc, .pdf, .xls, .dbf, .ppt, .htm dan lain-lain). Jenis dokumen yang paling
umum adalah dokumen
hypertext
yang dibentuk berdasarkan format HTML
(
HyperText
Markup
Language
). HTML sendiri sesungguhnya merupakan varian
dari SGML (
Standart Generalized Markup Language
). Dokumen HTML
umumnya berisi teks dengan spesifikasi font dan berbagai intruksi format lainnya.
Link ke dokumen yang lain (baik local maupun jarak jauh atau remote) dapat
dilekatkan sebagai bagian dari teks. Begitu juga dengan objek gambar yang dapat
pula diacu dan ditampilkan mellalui perintah format yang khusus untuk itu
World
Wide Web
(WWW atau Web) dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi
E-learning
diantaranya agar data dan informasi yang dihasilkan bisa tersedia oleh
pengguna aplikasi
E-learning
nantinya [3].
2.4
Universal
Resource Locator (URL)
Didalam sebuah aplikasi yang dibangun dibutuhkan URL yang berfungsi
untuk
menyimpan
pointer
ke
berbagai
dokumen,
contohnya:
http://www.indonesia.go.id/in/potensi-daerah/pariwisata.html
Bagian awal dari
URL menunjukan bagaimana dokumen diakses. Kata “http” menunjukan bahwa
dokumen tersebut diakses dengan menggunakan
hypertext
transfer
protocol
, yang
merupakan
protocol
untuk mentransfer dokumen HTML, dari sumbernya hingga
ke program antar muka pengguna. Sedang bagian kedua,
www.indonesia.go.id
,
menunjukan nama unik dari mesin internet. Dan bagian berikutnya/akhir dari
URL tersebut adalah dokumen HTML yang akan ditampilkan beserta informasi
path (direktori/folder) tempat dokumen itu berada[3].
2.5
Web
Server
melalui protokol komunikasi HTTP ataupun variannya atas berkas-berkas yang
terdapat pada suatu URL ke pemakai. Nama dokumen dalam URL bisa juga
mengidentifikasi program tertentu yang dapat dieksekusi untuk menghasilkan
dokumen HTML. Ketika server HTTP menerima permintaan (
request
) untuk
dokumen tersebut, ia akan mengeksekusi program pembentuk dokumen, dan
mengirimkan kembali dokumen HTML yang telah dihasilkan ke pemakai (
client
).
Di sisi lain, client web juga dapat memberikan argument-argumen tambahan
bersama nama program. Selanjutnya dokumen dibentuk tergantung dari nilai
argument
yang dilewatkan tersebut. Sebuah halaman web dapat pula terdiri atas
berkas teks, gambar, video dan lainnya, sehingga server web juga dimanfaatkan
untuk mentransfer seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web yang
terkait termasuk di dalamnya teks, gambar, audio, video dan lain-lain[3].
2.6
Software
Pendukung
Software
pendukung yang digunakan dalam pembangunan aplikasi
E-learning
ini menggunakan MySQL sebagai database, HTML dan PHP sebagai
bahasa pemrogram dan adobe dreamweaver sebagai
tool
editornya yang akan
dijelaskan lebih detail dibawah ini.
2.6.1
MySQL
MySQL merupakan implementasi dari sistem manajemen basis data
relasional yang digunakan secara gratis dibawah lisensi GPL (
General Public
License
) database yang digunakan dalam pembangunan aplikasi
E-learning
ini
menggunakan MySQL, MySQL merupakan DBMS yang pertama kali mulai
dikembangkan tahun 1994 oleh sebuah perusahaan
software
bernama TcX Data
Konsult AB yang dikemudian hari berganti label menjadi MySQL-AB. “My”
pada kata MySQL sebenarnya bukan berarti MY dalam bahasa inggris, tetapi
konon merupakan nama putrid Michael Widenius, pemogram DBMS tersebut.
Versi lain menyebutkan “My” adalah kependekan dari “Monty”, yang merupakan
julukan untuk Michael Widenius.
BSD, Unix, IBM-AIX.Walaupun relative simple, MySQL memiliki fitur-fitur
yang sangat baik, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam implementasi
aplikasi basis data, khususnya yang berbasis Web. Setelah beberapa kali ganti
pemilik, saat ini MySQL dimiliki oleh Oracle Corporation, sebuah perusahaan
skala besar di bidang basis data (yang sebelumnya juga sudah memiliki DBMS
yang paling popular, yaitu Oracle)[3].
2.6.2
HTML
Hypertext
Markup
Language
(HTML) adalah bahasa dari
World
Wide
Web
(www) yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat
ditampilkan pada program browser. HTML merupakan protokol yang digunakan
untuk mentransfer data atau dokumen dari web server ke browser.
Fungsi dari HTML adalah membentuk tata letak dokumen, dalam hal ini
menentukan jenis huruf, gambar, dan dokumen-dokumen lainnya. Menentukan
hubungan ke dokumen lain, HTML merupakan suatu bahasa computer yang
termasuk dalam kategori SGML (
Standard Generalized Markup Language
)
dimana bentuknya merupakan file standart ASCII yang berisi kode-kode untuk
mengatur dokumen[7].
2.6.3
PHP
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembangunan
E-learning
ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP, PHP (
Personal Home Page
) merupakan
script untuk pemrograman web
server-side
, script yang membuat dokumen
HTML secara
on the fly
, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi
bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan teks
editor
atau
editor
HTML. Dengan menggunakan PHP,
maintanance
suatu situs web menjadi lebih
mudah. Proses
update
data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang
dibuat dengan menggunakan
script
PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP,
dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI
yang dikhususkan untuk menerima input melalui
form
yang ditampilkan dalam
browser web
.
Softwar
e ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak
Adapun keunggulan yang dimiliki oleh PHP (
Personal Home Page
)
adalah:
1.
Life Cycle
yang sangat singkat, sehingga PHP selalu
up to date
mengikuti
perkembangan teknologi internet.
2.
Cross Platform
, yakni PHP dapat dipakai di hampir semua
webserver
yang ada
di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS) dan dijalankan pada berbagai
sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD).
3.
PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis maupun
komersil, seperti
MySQL
,
mSQL
,
Oracle, Microsoft SQL Server, Interbase,
dan
banyak lagi.
4.
PHP bersifat
open source
dan gratis. Kemudahan dalam mendapatkan
dokumentasi. di Internet, kita tidak akan sulit untuk mencari baik itu referensi,
kode-kode PHP yang sudah jadi dan juga mengajukan pertanyaan pada
grup-grup diskusi yang di dalamnya banyak sekali para master PHP[8].
2.6.4
Adobe Dreamweaver CS3
29
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Sistem
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
permasalahan, kebutuhan, kelemahan dan hambatan yang terdapat pada di SMA
Negeri 6 Cimahi. Hasil proses analisis akan menghasilkan berbagai saran berupa
perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam perancangan sistem
aplikasi E-learning yang akan dibangun.
3.1.1
Analisis Masalah
SMA Negeri 6 Cimahi merupakan sebuah SMA Negeri yang berlokasi di
Jalan Melong Raya No.172 Cimahi Selatan. Dilihat dari apa yang terjadi di
lingkungan sekolah setelah melakukan penelitian, maka munculah beberapa
permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 6 Cimahi yang diharapkan dapat
diselesaikan dengan adanya aplikasi E-learning ini. Diantaranya :
1.
Guru sulit untuk melihat banyaknya siswa yang lulus KKM dikelas
pengajaranya sebelum ulangan umum dilaksanakan.
2.
Guru sulit didalam melatih kemandirian siswa karena tidak ada media
penyampaian materi pembelajaran diluar jam sekolah.
3.
Adanya kesulitan dari siswa dalam melihat pemahamannya mengenai materi
yang sudah diajarkan.
4.
Siswa sulit untuk mengetahui informasi tugas yang diberikan guru ketika dia
berhalangan masuk.
3.1.2
Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Dari data-data yang telah dikumpulkan dapat ditarik kesimpulan mengenai
prosedur sistem kegiatan belajar mengajar yang berjalan di SMA Negeri 6
Cimahi, yaitu prosedur kegiatan belajar mengajar, prosedur pemberian tugas
pelajaran dan prosedur kuis siswa. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini,
3.1.2.1
Prosedur Kegiatan penyampaian materi
Prosedur kegiatan belajar mengajar ini dapat dilihat pada gambar III.1.
prosedur yang ada pada saat kegiatan belajar mengajar ini melibatkan dua
pengguna yaitu guru dan siswa yang akan dijelaskan melalui point-point berikut
ini :
1.
Guru memiliki silabus pembelajaran berdasarkan KTSP atau kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
2.
Setiap guru juga memiliki buku pelajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
3.
Dibuatkan materi pembelajaran berdasarkan silabus pembelajaran yang
materinya berasal dari buku pelajaran yang diketik di komputer setelah materi
pembelajaran dibuat lalu dicetak.
4.
Materi pembelajaran yang sudah dicetak diberikan kepada siswa lalu
diarsipkan.
5.
Setiap siswa memiliki buku pelajaran sesuai dengan yang dianjurkan guru.
6.
Siswa membuka materi pembelajaran dan buku pelajaran kemudian menyimak
guru ketika menerangkan dan mencatat ringkasan materi yang diterangkan.
7.
Setelah itu siswa mengarsipkan materi pembelajaran, buku pelajaran dan
Prosedur Kegiatan Penyampaian Materi
Guru Siswa
Menyimak guru menerangkan
Materi pembelajaran
A2
A1
Buku pelajaran
Silabus pembelajaran
Materi pembelajaran.do
c
Cetak
Materi pembelajaran
Buku pelajaran
Materi pembelajaran Buku pelajaran
Catatan materi pembelajaran
Keterangan
A1 : Arsip materi pembelajaran guru A2 : Arsip materi pembelajaran siswa
Materi pembelajaran pembuatan materi
[image:42.595.121.503.107.715.2]pembelajaran
3.1.2.2
Prosedur Pemberian Tugas
Prosedur tugas ini dapat dilihat pada gambar III.2 prosedur yang ada pada
saat tugas ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa yang akan dijelaskan
melalui point-point berikut ini :
1.
Guru membuka arsip materi pembelajaran, setelah itu dilakukan pembuatan
tugas.
2.
tugas dibuat rangkap 2, 1 untuk di arsipkan 1 lagi untuk diberikan kepada
siswa.
3.
Setelah selesai membuat tugas guru memberikan soal tugas yang telah dibuat
kepada siswa dan juga mengarsipkannya.
4.
Siswa menerima soal tugas lalu mengerjakan tugas dan menyerahkan hasil
jawaban tugasnya kepada guru.
5.
Setelah guru menerima jawaban tugas, guru memberikan nilai di jawaban tugas
siswa dan memasukan nilai dari tugas yang diberikan ke daftar nilai tugas
untuk diarsipkan.
6.
Guru memberikan jawaban tugas siswa yang sudah diberi nilai kepada siswa.
Prosedur Pemberian Tugas
Siswa Guru
A1
Materi pembelajaran
Pembuatan Tugas
Pengerjaan Tugas Tugas
1
Soal Tugas 2
Soal Tugas 2
Soal Tugas 2
Jawaban tugas A3
Jawaban tugas
Pemberian Nilai
Jawaban tugas yang sudah dinilai
Memasukan nilai ke dlm daftar nilai
Jawaban tugas yang sudah dinilai Daftar nilai tugas
terisi
Jawaban tugas yang sudah dinilai
A5
Keterangan
A3 : Arsip Soal Tugas A4 : Arsip Daftar Nilai Tugas
A5 : Arsip Jawaban Tugas yang sudah dinilai Daftar nilai tugas
blm di isi
A4
[image:44.595.115.510.108.650.2]A4 A4
3.1.2.3
Prosedur Kuis Siswa
Prosedur pemberian kuis ini dapat dilihat pada gambar III.3. prosedur yang
ada pada saat kuis siswa ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa yang
akan dijelaskan melalui point-point berikut ini :
1.
Guru membuka materi pembelajaran yang sudah diarsipkan sebelumnya.
2.
Guru membuat soal kuis setelah soal kuis selesai dibuat guru memberikan soal
kuis tersebut kepada siswa.
3.
Setelah mendapatkan soal kuis, siswa mengerjakan soal kuis yang sudah
diberikan.
4.
Setelah selesai mengerjakan soal kuis siswa memberikan soal kuis nya kembali
kepada guru beserta jawaban kuisnya.
5.
Soal kuis yang sudah dikerjakan oleh siswa tersebut kemudian diarsipkan oleh
guru.
6.
Guru memeriksa jawaban kuis siswa dan memberikan penilaian.
7.
Jawaban kuis siswa yang sudah dinilai kemudian dimasukan ke dalam daftar
nilai kuis untuk diarsipkan sedangkan jawaban kuis siswa yang sudah dinilai
diberikan kembali kepada siswa.
Prosedur Kuis Siswa
Siswa Guru
A1
Materi pembelajaran
Pembuatan soal kuis
Soal kuis Soal kuis
Pengerjaan soal kuis
Soal kuis Soal kuis
Jawaban kuis A6
Jawaban kuis
Pemeriksaan jawaban dan
penilaian
Jawaban kuis yang sudah dinilai
Jawaban kuis yang sudah dinilai Memasukan
nilai ke dlm daftar nilai
Jawaban kuis yang sudah dinilai Daftar nilai kuis
yang sudah diisi
A7
A8
Keterangan A6 : Arsip Soal kuis
A7 : Arsip Daftar Nilai kuis A8 : Arsip Jawaban kuis yang Sudah Dinilai
Daftar nilai kuis yang blm terisi
[image:46.595.113.513.112.682.2]A7
3.1.3
Aturan Bisnis
Aturan bisnis merupakan batasan yang akan digunakan didalam
membangun aplikasi E-learning di SMA Negeri 6 Cimahi yaitu sebagai berikut :.
1.
Jumlah kelas di aplikasi
E-learning
disesuaikan dengan jumlah data yang
diperoleh.
2.
Setiap siswa mendapat materi sesuai dengan kelas pengajaranya.
3.
Pemberian kuis dilakukan agar siswa bisa berlatih dan melihat pemahaman
dirinya terhadap materi yang sudah diajarkan.
4.
Soal kuis berupa pilihan ganda dan juga essay.
5.
Jika guru belum memberikan materi maka guru tidak dapat memberikan kuis
kepada siswa.
6.
Nilai kuis yang diperoleh, hanya digunakan guru untuk melihat banyaknya
siswa yang lulus KKM dan juga untuk melihat pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan sebelum ulangan umum dilaksanakan.
7.
Skala nilai yang dipakai menggunakan indeks 1-100.
8.
Waktu pengerjaan kuis, dimulai pada saat soal dibuka dan mulai dikerjakan.
jika kuis telah selesai maka sistem akan menutup kuis dan mengeluarkan nilai
kuis. .
9.
Tampilan
dashboard digunakan untuk melihat berapa banyak siswa yang lulus
KKM sebelum ulangan umum dilaksanakan.
10.
Tugas yang ada pada aplikasi yang dibangun hanya berfungsi sebagai media
pendukung pengumpulan tugas diluar jam sekolah.
11.
Setiap guru hanya mengajar 1 pelajaran dikelas yang sama dan tidak boleh ada
2 matapelajaran yang sama di dalam 1 kelas.
12.
Penentuan KKM dilakukan permateri pelajaran yang nilainya sudah ditetapkan
berdasarkan hasil musyawarah guru matapelajaran satuan pendidikan.
3.1.4
Analisis
Dashboard
System pada
E-learning
Dashboard adalah sebuah alat yang dapat memberikan tampilan visual
dari informasi penting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan.
Dashboard pada aplikasi
E-learning yang dibangun bertujuan agar bisa lebih
kelas terhadap materi yang sudah dipelajari sebelum ulangan umun dilaksanakan.
Data yang dibutuhkan didalam mengolah
dashboard adalah data kuis dan data
nilai kuis. Contoh perhitungan
dashboard banyaknya siswa lulus di setiap kelas
Jika diketahui tabel data kuis adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tabel Data Kuis
Id_kuis Nm_kuis Kd_ajar Kode_soal Nilai_min id_materi
6 Latihan 1 16 24 60 25
7 Latihan 1 17 24 60 25
Kode ajar 16 menunjukan bahwa kuis tersebut digunakan untuk kelas X-1,
sedangkan jika kode ajarnya 17 menunjukan bahwa kuis tersebut digunakan untuk
kelas X-2. Setelah itu lihat tabel data nilai kuis yang diperoleh siswa dibawah ini.
Tabel 3.2 Tabel Data Nilai Kuis
Maka
dashboard jumlah siswa yang lulus untuk kode soal 24 adalah
sebagai berikut dibawah ini.
Gambar 3.4 Dashboard Perbandingan Jumlah Siswa Lulus
Dari dashboard diketahui bahwa jumlah siswa kelas X-1 yang lulus KKM
dengan nilai minimal 60 adalah 5 siswa. Sedangkan jumlah siswa kelas X-2 yang
lulus KKM dengan nilai minimal 60 adalah 2 siswa. Kegunaan dari
dashboard
sistem pada aplikasi
E-learning ini adalah agar guru dapat melihat kemampuan
Id_nilai Nisn Id_kuis Nilai Status Waktu_mulai
148 9974119593 6 100 T 01:03:23
149 9976395215 7 80 T 01:05:11
150 9974119593 6 80 T 02:21:35
151 9970014992 7 100 T 04:49:45
152 9964251830 6 100 T 04:57:39
153 9970018444 6 80 T 05:05:37
154 9970018131 7 0 T 06:28:42
siswa dan mengetahui berapa banyak jumlah siswa yang lulus KKM sebelum
ulangan umum dilaksanakan.
3.1.5
Analisis Pengkodean
Analisis pengkodean bertujuan untuk menganalisisi pengkodean yang ada
di SMA Negeri 6 Cimahi Bandung yang terdiri dari, Nomor Induk Siswa Nasional
(NISN), NIP dan pengkodean kelas.
1.
Pengkodean NISN
Nomor induk siswa nasional (NISN) merupakan kode pengenal identitas
siswa yang bersifat unik untuk mengidentifikasi setiap siswa di seluruh indonesia.
Pengkodean untuk Nomor Induk Siswa Nasional terdiri dari 10 digit yaitu sebagai
berikut:
999 999 9999
Nomor urut siswa
Pengelompokan sistem
Tahun lahir
Contoh : 997 411 9593 menunjukan :
997 menunjukan tahun lahir.
411 menunjukan pengelompokan sistem oleh Kemdiknas.
9593 menunjukan menunjukan nomor urut siswa seluruh indonesia.
2.
Pengkodean NIP
Pengkodean NIP dilakukan sebagai acuan login, pengkodean ini terdiri dari
18 digit, dengan format sebagai berikut :
9999 99 99 9999 99 9 999
Nomor urut PNS.
Kode Jenis Kelamin.
Bulan kerja.
Tahun kerja.
Contoh : 1955 03 03 1986 03 1 007 menunjukan :
1955 menunjukan guru tersebut lahir pada tahun 1955.
03 menunjukan guru tersebut lahir pada bulan maret.
03 menunjukan guru tersebur lahir pada tanggal 3.
1986 menunjukan pengangkatan pegawai negeri sipil pada tahun 1986.
03 menunjukan pengangkatan pegawai negeri sipil pada bulan maret.
1 menunjukan jenis kelamin laki-laki.
007 menunjukan nomor urut PNS.
Sedangkan untuk guru yang tidak memiliki NIP, pengkodean dilakukan
dengan menggunakan kode guru yang diberikan dari admin kepada guru sebagai
acuan
login, pengkodean kode guru terdiri dari 18 digit dengan format sebagai
berikut :
9999 99 99 9999 99 9 999
Nomor urut sekolah.
Kode jenis kelamin.
Bulan kerja.
Tahun kerja.
Tanggal lahir.
Bulan lahir.
Tahun lahir.
Contoh : 1989 05 21 1998 09 1 001 menunjukan :
1989 menunjukan guru tersebut lahir pada tahun 1989.
05 menunjukan guru tersebut lahir pada bulan mei.
21 menunjukan guru tersebur lahir pada tanggal 21.
1998 menunjukan guru tersebut diterima di sekolah tahun 1998.
03 menunjukan guru tersebut diterima disekolah bulan maret.
1 menunjukan jenis kelamin laki-laki.
3.
Pengkodean Kelas
Pengkodean kelas dibagi menjadi 3 yaitu :
a.
Pengkodean untuk kelas X (sepuluh)
X-X
No Urut Kelas
Kelas
Contoh : X - 1
Ket : menyatakan bahwa siswa tersebut berada di kelas X (sepuluh) dengan no
urut kelas ke 1.
b.
Pengkodean untuk kelas XI (sebelas)
XX XXX X
No Urut Kelas
Jurusan
Kelas
Contoh : XI IPA 1
Ket : menerangkan bahwa siswa tersebut bertempat di kelas XI (sebelas), jurusan
IPA, dan no urut kelas 1.
c.
Pengkodean untuk kelas XII (dua belas)
XXX XXX X
No Urut Kelas
Jurusan
Kelas
Contoh : XII IPA 1
Ket : menerangkan bahwa siswa tersebut bertempat di kelas XII (dua belas),
jurusan IPA, dan no urut kelas 2.
4.
Analisis Pengkodean Mengajar
Pengkodean mengajar terdiri dari 2 tahap yaitu pertama tahap
penggabungan guru dengan mata pelajaran dan kedua tahap penggabungan guru,
Berikut gambar penggabungan guru deng