• Tidak ada hasil yang ditemukan

Layanan Bimbingan Kelompok

menggunakan teknik-teknik, d. Mendorong pengentasan masala klien (bisa digunakan teknik-teknik khusus), e. Memantapkan komitmen klien dalam pengentasan masalahnya, f. Melakukan penilaian segera,

3. melakukan evaluasi jangka pendek, Keempat, menganalisis hasil evaluasi (menafsirkan hasil konseling perorangan yang telah dilaksanakan).

4. tindak lanjut yang meliputi kegiatan : a. Menetapkan jenis arah tindak lanjut, b. Mengomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak terkait, dan c. Melaksanakan rencana tindak lanjut.

5. laporan yang meliputi kegiatan: a. Menyusun laporan layanan konseling perorangan, b. Menyampaikan laporan kepada kepala sekolah atau madrasah dan pihak lain terkait, dan c. Mendokumentasikan laporan.

Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial. Telah lama dikenal bahwa berbagai informasi berkenaan dengan orientasi siswa baru, pindah program dan peta sosiometri siswa serta bagaimana mengembangkan hubungan antarsiswa dapat disampaikan dan dibahas dalam bimbingan kelompok (Mc Daniel, 1956). Dengan demikian jelas bahwa kegiatan dalam bimbingan kelompok ialah pemberian informasi untuuk keperluan tertentu bagi para anggota kelompok.

Dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok. Pemimpin kelompok adalah konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik pelayanan bimbingan dan konseling. Tugas utama pemimpin kelompok adalah: pertama, membentuk kelompok sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok,yaitu: a. Terjadinya hubungan anggota kelompok menuju keakraban di antara mereka, b. Tumbuhnya tujuan bersama di antara anggota kelompok dalam suasana kebersamaan, c. Berkembangnya itikad dan tujuan bersama untuk mencapai tujuan kelompok, d. Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok, sehingga mereka masing-masing mampu berbicara, e. Terbinanya kemandirian kelompok, sehingga kelompok berusaha dan mampu tampil beda dari kelompok lain.

Kedua, memimpin kelompok yang bernuansa layanan konseling melalui bahasa konseling penstrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok tentang apa, mengapa, dan bagaimana layananan konseling kelompok dilaksanakan. Keempat, memberikan pentahapan kegiatan konseling kelompok. Kelima, memberikan penilaian segera hasil layanan konseling kelompok. Keenam, melakukan tindakan lanjut.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa). Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baikk verbal maupun nonverbal para siswa.

3. Isi Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok membahas materi atau topik-topik umum baik topik tugas maupun topik bebas. Yang dimaksud topik tugas adalah topik atau pokok bahasan yang diberikan oleh pembimbing (pimpinan kelompok) kepada kelompok untuk dibahas. Sedangkan topik bebas adalah suatu topik atau pokok bahasan yang dikemukakan secara bebas oleh anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok mengemukakan topik secara bebas, selanjutnya dipilih mana yang akan dibahas terlebih dahulu dan seterusnya.

Topik - topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok baik topik bebas maupun topik maupun tugas dapat mencakup bidag-bidang pengembangan kepribadian, hubungan sosial, pendidikan, karier, kehidupan berkeluarga, kehidupan beragama, dan lain sebagainya. Topik pembahasan bidang-bidang di atas dapat diperluas ke dalam sub-sub bidang yang relevan. Misalnya pengembangan bidang pendidikan dpaat mencakup masalah cara belajar, kesulitan belajar, gagal ujian, dan lain sebagainya.

4. Pelayanan Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: pertama, perencanaan yang mencakup kegiatan: a. Mengidentifikasi topik yang akan dibahas dalam layanan bimbingan kelompok, b. Membentuk kelompok.

Kelompok yang terlalu kecil (misalnya hanya 2-3 orang saja) tidak efektif untuk layanan bimbingan kelompok karena kedalaman dan variasi pembahasan menjadi berkurang dan dampak layanan juga menjadi terbatas. Sebaliknya kelompok yang terlalu besar pun tidak efektif, karena akan mengurangi tingkat partisipasi aktif individual dalam kelompok. Kelompok juga kurang efektif apabila jumlah anggotanya melebihi 10 orang. Kelompok yang ideal jumlah anggota antara 8-10 orang, c.

Menyusun jadwal kegiatan, d. Menetapkan prosedur layanan, e. Menetapkan fasilitas layanan, f. Menyiapkan kelengkapan administrasi.

f) Fungsi bimbingan konseling

Fungsi bimbingan dan konseling dalam proses pendidikan danpengajaran ialah membantu pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itusegala langkah bimbingan dan konseling harus sejalan dengan langkahlangkahyang diambil, serta harus sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan pendidikan dapatberlangsung secara lancar karena mendapatkan dukungan daribimbingan dan konseling.Fungsi bimbingan konseling diantaranya:

1) Fungsi pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didikmemahami dirinya sendiri serta lingkungan.

2) Fungsi pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didikmampu mencegah dan menghindarkan diri dari berbagaipermasalahan yang dapat menghambat perkembangannya.

3) Fungsi penegentasan, yaitu fungsi untuk membantu mengatasimasalah yang dialaminya.

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untukmembantu peserta didik memelihara dan mengembangkanpotensi berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.

5) Fungsi advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didikuntuk memperoleh pembelaan atas hak atau kepentingan yangkurang mendapat perhatian.

f. Pentingnya bimbingan dan konseling disekolah

Pentingnya layanan bimbingan konseling disekolah sepertidikemukakan oleh Tohirin dalam bukunya Bimbingan dan Konseling DiSekolah. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepadaindividu agar individu memahami kemapuan- kemampuan dankelemahan-kelemahannya serta mempergunakan pengetahuan tersebutsecara efektif di dalam menghadapai dan mengatasi masalah-masalahhidupnya secara bertanggung jawab, dalam hubungannya denganpendidikan, bimbingan merupakan bagian integral dalam program

pendidikan. Bimbingan merupakan pelengkap bagi semua segipendidikan. Bimbingan membantu agar prosoes pendidikan berjalandengan efesien, dalam arti cepat, mudah dan efektif. Sesuai denganperumusan diatas, bimbingan memilih bidang masalah yang dihadapi

atau yang dialami oleh individu sebagai bidang operasinya.

Salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan danpengajaran adalah sekolah. Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhanmasyarakat dari tahun ketahun, jumlah sekolah pun makin berkembangbukan hanya di tinjau dari segi kuantitasnya, melainkan juga ditinjaudari segi macam, tujuan, dan syarat-syarat yang diminta untuk dipenuhimurid. Melalui jaringan sekolah-sekolah ini tidak jarang kita mengetahuimurid-murid yang salah memilih jurusan studinya. Sehingga merekagagal ditengah jalan, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir dansebagainya. Hal ini disebabkan jurusan studi yang dipilihnya tidak sesuaidengan minat, bakat dan kemampuan yang ada pada diri siswa.Kegagalan didalam studi bukan hanya disebabkan karenakesalahan didalam memilih studi saja, melainkan mungkin

jugadisebabkan karena hal-hal sebagai berikut; menyesuaikan diri, carabelajar yang salah, sikap yang salah terhadap diri sendiri, cara pengisianwaktu luang yang keliru, akibat dari masalah-masalah yang terjadididalam keluarga, kurangnya pembiayaan dan sebagainya.

Kegagalan didalam studi mengakibatkan pemborosan waktu dantenaga serta penderitaan batin bagi orang tua, dan keruguian darimasyarakat.Demikian pula halnya tentang masalah drop-out (murid yangmeninggalkan sekolah sebelum waktunya) dan murid-murid yang tidakdapat melanjutkan studinya. Mereka terus terjun kedalam masyarakat.Segala problema yang diutarakan diatas tidak dapat dibiarkan saja, akantetapi perlu diatasi, setidak-tidaknya dikurangi.Apabila sebelumnya mereka diberikan pelayanan bimbingan yangtepat mungkin problema tersebut tidak terjadi.

Karena melalui jalanbimbingan, anak didik dibantu untuk mengembangkan cara-cara yangmemungkinkan individu:

1)Meggunakan kecakapan-kecapakan sendiri secara tepat.

2) Membuat pemilihan-pemilihan yang bijaksana.

3) Mampu menghadapi masalah-masalah yang timbul, baik disekolahmaupun di luar sekolah.

Oleh karena itu disekolah perlu disusun program pelayananbimbingan yang tepat sebagai pelengkap organisasi sekolah yang ada.Selain itu ada beberapa alasan mengapa pelayanan bimbingan konselingdiperlukan di sekolah, yaitu:

1) Perkembangan Iptek

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demikian cepatmenimbulkan perubahan-perubahan sendi kehidupan. Dalam kondisiini individu dituntut untuk mampu menghadapi berbagai masalahseperti kemampuan menyesuaikan diri, perencanaan pemilihan karir,masalah hubungan sosial, keluarga dan masalah pribadi.

Tidaksemua individu mampu mengatasi masalahnya sendiri. Dalamkondisi seperti itu individu memerlukan bimbingan orang lain.Dalam hal ini perlu adanya layanan bimbingan konseling gunamembantu peserta didik memecahkan masalahnya.

2) Makna dan Fungsi Pendidikan

Kebutuhan akan bimbingan dan konseling erat dengan hakikatmakna dan fungsi pendidikan dan keseluruhan aspek kehidupan.

3) Guru

Tugas dan tanggung jawab guru adalah mendidik dan mengajar yaitumembantu peserta didik mencapai kedewasaan. Tugas guru selainmenjadi pengajar adalah pembimbing. Fungsi pengajar danpembimbing terintegrasi dalam proses pembelajaran.

4) Faktor Psikologis

Siswa merupakan pribadi yang unik, dinamis dan berada pada prosesperkembangan, siswa memiliki kebutuhan dan dinamika dalamkehidupannya.

Sehingga terjadi perubahan prilaku akibat hasil prosesbelajar yang telah dilakukannya.

Beberapa maslah psikologis yang

menjadi latar belakang perlunya layanan bimbingan konseling disekolah Madrasah adalah: Pertama, masalah perkembanganindividu. Kedua, maslah perbedaan individu.

Ketiga, masalahkebutuhan individu. Keempat, masalah penyesuaian diri.

Kelima,masalah belajar.

3. Persepsi Siswa Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan konseling di sekolah sangat penting karena dengan adanya pelayanan bimbingan konselig maka siswa dapat berbagi tentang mata pelajaran atau dapat membantu mengenal bakat pada mata pelajaran yang di sukai atau bimbingan karir sesuai problem solving dengan kemampuannya dalam mengatasi adanya masalah yang timbul atau problema dalam hidupnya,

Persepsi menjadi faktor psikologis yang penting dalam pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling karena berdasarkan persepsilah siswa akan memilih dan menilai suatu objek yang menjadi stimulus.Persepsi siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling bisa menjadi positif atau negatif tergantung dari penjelasan dan pelayanan guru bimbingan konseling itu sendiri

Persepsi terhadap bimbingan konseling itu sendiri merupakan proses mengamati dan memberikan makna atau menginterprestasikan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan bimbingan konseling,

Untuk kelancaran pelaksanaan dan pencapaian hasil yang maksimal dalam pelayanan bimbingan dan konseling tentunya semua pihak di sekolah ikut berperan serta dalam menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling, salah satunya adalah siswa. Yakni bagaimana siswa dapat memanfaatkan dengan baik pelayanan bimbingan dan konseling sebagaimana mestinya. Siswa sebagai subyek sekaligus obyek dalam Bimbingan dan Konseling. Maksudnya adalah bahwa Bimbingan dan Konseling

dilaksanakan untuk siswa agar dapat membantu dalam proses belajar di sekolah menjadi pribadi yang matang dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu dalam proses bimbingan dan konseling siswa seharusnya terlibat/ berperan aktif, sehingga pelayanan maupun pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik. Siswa akan berperan serta dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling, ketika siswa mampu memahami dengan baik apa itu bimbingan dan konselingdi sekolah, dapat dikatakan bahwa persepsi siswa tentang bimbingan dan konseling akan mempengaruhi pelaksanaan dan pemanfaatannya.

Dokumen terkait