• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi Informasi

Dalam dokumen UIN SYARIF HIDAYATULLAH (Halaman 39-46)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Literasi Informasi

2) Pencarian aktif, di mana seseorang memang bertujuan mencari informasi.

3) Pencarian pasif, di mana seseorang mendapat inforamsi dari orang lain dan relevan dengan yang dibuthkan

4) Pencarian berlanjut, di mana pencarian terhadap informasi dilakukan secara terus-menerus. Melalui pencarian manual maupun automatis. Secara literatur maupun kepada nara sumber.

tinggi Bibliotheca Alexandriana di Alexandria, Mesir. Hasil dari pertemuan itu muncul definisi literasi informasi sebagai berikut:23

Keaksaraan informasi mencakup pengetahuan tentang masalah dan kebutuhan informasi seseorang, dan kemampuan untuk mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengatur, dan secara efektif membuat, menggunakan dan menyampaikan informasi untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Itu merupakan persyaratan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat informasi, dan merupakan bagian dari hak asasi manusia dari pembelajaran seumur hidup.

Literasi informasi menurut American Library Association (ALA) berdasarkan terjemahan bebas oleh penulis adalah seperangkat kemampuan yang dibutuhkan seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang diperlukan, dan memiliki kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif.24 MenurutChartered Institute of Library and Information Professionals(CILIP) literasi informasi merupakan mengetahui kapan dan mengapa kita membutuhkan informasi, kemana harus mencarinya dan bagaimana mengevaluasinya, menggunakan dan meng- komunikasikannya dengan penuh etika.25

Sedangkan menurut SNI Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan 7330:2009 Perpustakaan Perguruan Tinggi mengartikan literasi informasi sebagai kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukanpertanyaan

23Arieni Deliasari dan Indah Kurnianingsih, “Analisis Kebutuhan Topik Pembelajaran Literasi Informasi Online Pada Perpustakaan Sekolah MAN Insan Cendekia,” Edulib, Vol.

7 No. 2 (2017): h. 97.

24ALA, “Information Literacy,” n.d.,<http://ala.org.>

25CILIP, “Information Literacy". <http://www.cilip.org.uk/cilip>, diakses pada 6 Mei 2018

penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.26

Dapat disimpulkan bahwa literasi informasi merupakan kemampuan individu dalam menelusuri dan memahami suatu informasi menggunakan strategi pencarian dalam waktu sesingkat mungkin dan dengan tingkat keakuratan informasi yang baik.

2. Tujuan Literasi Informasi

Tujuan dari literasi informasi dimaskudkan untuk:

a. Memberi “bekal” keterampilan dan pengetahuan kepada pustakawan, pengajar, dan mahasiswa berupa alat bantu (tools) dan metode pencarian informasi yang termutakhir untuk mencari, mengevaluasi dan menggunakan dengan cepat dan tepat, berbagai informasi dalam berbagai bentuk atau format dari sumber tercetak dan elektronik.

b. Membekali para pengajar dengan alat bantu praktis untuk bisa mengurangi plagiarisme, ketidakjujuran akademik, dan penggunaan cut-and-paste dari sumber-sumber internet yang tidak sahih.27

26Perpustakaan Nasional RI, SNI: Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan Dan Kepustakawanan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 2.

27Utami Hariyadi, Keberaksaraan Dan Keterampilan Informasi: Musyawarah Nasional FPPTI, Seminar Ilmiah Dan Workshop FPPTI Mataram, 2006.

3. Manfaat Literasi Informasi

Menurut Gunawan, literasi informasi bermanfaat dalam persaingan era globalisasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus.28 Terdapat beberapa manfaat dari literasi informasi, di antaranya:29

a. Membantu dalam pengambilan keputusan

Literasi informasi berperan dalam membantu memecahkan persoalan. Kita harus mengambil keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.

b. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.

c. Menciptakan pengetahuan baru

Suatu negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi

28Diao Ai Lien, dkk, 7 Langkah Knowledge Management (Jakarta: Universitas Atma Jaya, 2008), h. 3.

29Adam, Literasi Informasi (Yogyakarta), 1, diakses 8 Juni , 2018,

<http://perpus.umy.ac.id/2009/02/19/literasi-informasi/>

akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan informasi yang diperoleh.

American Library Association (ALA) menjelaskan bahwa dengan literasi informasi seseorang memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Menentukan informasi yang dibutuhkan b. Mengakses informasi secara efektif dan efisien c. Mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis d. Menyatukan informasi dalam suatu dasar pengetahuan

e. Menggunakan informasi secara efektif dalam mencapai tujuan tertentu

f. Memahami aspek ekonomi, hukum, dan masalah-masalah sosial melalui penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi sesuai etika dan hukum yang ada

Selain itu dalam bahan ajar yang disusun Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan. Penerapan literasi informasi penting karena:30

a. Literasi informasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan hidup pribadi, sosial, pekerjaan dan pendidikan.

30Kementrian Pendidikan Nasional, Bahan Ajar Pelatihan Tenaga Perpustakaan (Jakarta:

Direktur Tenaga Kependidikan, 2010), h. 15.

b. Literasi informasi merupakan sarana untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan beragam sumber-sumber informasi sebagai hak asasi manusia untuk mejadi pembelajar seumur hidup.

c. Literasi informasi sebagai keterampilan menyaring informasi dalam kehidupan masyarakat berbasis informasi.

4. Literasi Informasi di Perguruan Tinggi

Berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000 menjelaskan bahwa salah satu kualifikasi untuk lulusan sarjana ialah menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam bidang keahliannya.31

Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional 1989 pasal 4 menegaskan bahwa salah satu tujuan Pendidikan Nasional adalah membangun manusia yang memiliki kemampuan atau pun keterampilan dan pengetahuan yang luas, berkepribadian mantap dan mandiri.32 Maka dari itu instansi pendidikan dituntut untuk menghasilkan mahasiswa yang luas wawasannya.

31Muhammad Azwar Muin, Information Literacy Skills: Startegi Penelusuran Informasi Online, h. 17.

32Muhammad Azwar Muin, h. 18.

Selain itu berdasarkan KKNI 2014 seorang mahasiswa sarjana harus memiliki capaian yaitu:33

a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya;

b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;

c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni;

d. Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;

e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;

f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;

33Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, “Panduan Penyusunan: Capaian Pembelajaran Lulusan Prodi” (Kementerian Pendidikan Nasional, 2014),

<http://faperta.ugm.ac.id/>

g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervise serta evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggung jawabnya;

h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;

i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagias.

Untuk menghasilkan lulusan sesuai capaian KKNI seperti yang disebutkan di atas sudah sewajarnya mahasiswa menguasai kemampuan literasi informasi sehingga menjadi mahasiswa yang literat. Kemampuan menelusuri informasi di perguruan tinggi perlu ditingkatkan mengingat kebanyakan dari masyarakat belum siap menerima ledakan informasi.

Mahasiswa yang merupakan agen perubahan harus memimpin gerakan literat dan menjadi fluencer untuk masyarakat luas.

Dalam dokumen UIN SYARIF HIDAYATULLAH (Halaman 39-46)

Dokumen terkait