• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu usaha untuk mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition) sehingga susunan atau tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.46

Menurur Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan calclusion drawing atau verification.47

45Masri Singarimba, Metode Penelitian Survei (Cet. III; Jakarta: Pustaka PL3ES, 1987), h.

183.

46Satori dan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), h.

200.

47Sugiyono, op cit, h. 246.

42

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.48

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di hutan, maka pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendidkusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan

48Ibid, h. 247.

peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.49

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan mudah dipahami.50

3. Conclusion Drawing atau Verification (Penarikan Kesimpulan)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan maslah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungki juga tidak, karena seperti yang telah dikemukan bahwa masalah dan rumusan

49Ibid, h. 249.

50Ibid, h. 249.

44

maslah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.51

51Sugiyono, op cit, h. 252

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini merupakan analisis penulis sekaligus sebagai jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa untuk menganalisis data yang terkumpul, baik itu data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang penulis lakukan, penulis lalu menganalisanya dengan kualitatif artinya penelitian yang dilakukan untuk difokuskan pada menggali, memahami, dan menafsirkan arti fenomena, pristiwa, dan hubungan dengan orang-orang dalam situasi tertentu.

Dalam bab ini akan dikemukakan tentang uraian data yang penulis peroleh dari hasil penelitian di lapangan. Selanjutnya data yang di dapatkan tersebut akan di rekapitulasi dan di analisis, sehingga di harapkan dengan adanya analisa ini akan menjawab permasalahan yang dikemukakan pada bab terdahulu yaitu

“ Bagaimana pelaksanaan program dan bagaimana penerapan Manajemen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla”

A. Gambaran Lokasi Penelitian TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla 1. Sejarah Berdirinya TK/TPA di Masjid Syuhada

Taman pengajian al-quran atau yang lebih dikenal dengan namataman kanak-kanak dan taman pendidikan al-qu’an (disingkat TK/TPA di masjid syuhada buntu tangla) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran islam untuk anak-anak yang ada di KecamatanMasalle Kabupaten Enrekang. TK/TPA syuhada dibentuk pada tahun 1972 oleh sejumlah masyarakat. TK/TPA di Masjid Syuhada pada awalnya hanya merupakan program kerja masyarakat

46

yang berlangsung, akan tetapi melihat antusias masyarakat Kecamatan Masalle yang berantusias untuk belajar mengaji pada waktu itu, program kerja TK/TPA tersebut di permanenkan menjadi suatu lembaga pengajaran baca tulis Al-qu’an dengan nama TK/TPA Syuhada Buntu Tangla.

TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla pertama kali dirintis oleh alm. Bapak Rasyimuddin BA, yang berlokasi di jl. Pendidikan Buntu Tangla, Desa Masalle, Kec. Masalle, Kab. Enrekang, pada saat itu belum ada tenaga pendidik tetap. Kemudian Pada tahun 1993 diresmikan langsung oleh bapak KUA Alla Drs. H. Syawal Sitonda.

2. Target Keberhasilan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Adapun yang menjadi target keberhasilan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu:

a. Target Pokok

1) Santri mampu dan gemar baca Al-qur’an dengan baik dan benar 2) Hafal bacaan Shalat dan mengamalkannya

3) Hafal 10 do’a sehari-hari dan mengamalkannya 4) Hafal 13 surah pendek

5) Memiliki dasar aqidah dan akhlaqul karimah b. Target Penunjang

1) Santri mapu menulis huruf Al-Qur’an 2) Hafal 2 kolompok ayat pilihan

3) Mengenal bahasa Arab tingkat dasar 4) Mengenal BCMI

3. Struktur Organisasi TK/TPA di Masjid Syuhada

Adapun struktu organisasi TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu:

Penasehat: 1. Kepala KUA Masalle 2. Kepala Desa Masalle Pembina : Damriah, A.Ma

4. Keadaan Ustadzah TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Keberhasilan proses pendidikan yang diselenggarakan di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas tenaga penngajarnya. Oleh karena itu, tenaga pengajar disyaratkan telah

Kepala Sekolah Nurmin Syam

Wasek Mumtainnah, S.Pdi

Bendahara Erni M

Wali Kelas Wali Kelas Ustadzah Anggota

Damriah, A. Ma Mutmainnah,S.Pdi Nurmin Syam Erni M Mutmainnah Rina Fadillah Titin Nurfadillah Resky Rahmadani

Juharni Damriah

Surahmi Alfiani Arif Ismail Hamsah

48

mengikuti atau sedang dalam proses belajar tahsin secara professional sebagai bekal mengajar para santri.

Berdasarkan data yang diperoleh, tenaga pengajar di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla berjumlah 8 orang. Secara rinci mengenai tenaga pendidik TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1

Tenga Pengajar TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

No Nama Ustadzah Jenis Kelamin

1 Nurmin Syam P

2 Erni M P

3 Mutmainnah P

4 Rina Fadillah P

5 Titin Nurfadillah P

6 Resky Rahmadani P

7 Juharni P

8 Damriah P

(Sumber Data: Dokumen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla) 5. Keadaan Santri TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Santri adalah salah satu syarat untuk berkembangnya lembaga pendidikan, dimana santri merupakan suatu komponen yang sangat menentukan kelanjutan dari lembaga pendidikan ataupun dalam menarik usaha minat masyarakat, juga tergantung adanya siswa yang hadir dalam proses pembelajaran tersebut.

Berdasarkan data yang ada di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla, maka dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah santri sekitar 56 anak. Dengan rincian dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.2

Keadaan Santri TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

No Bacaan Santri

Total

L P

1 Iqra I 4 6 10

2 Iqra II 2 4 6

3 Iqra III 4 3 7

4 Iqra IV 2 3 5

5 Iqra V 2 4 6

6 Iqra VI 3 5 8

7 Al-Qur’an 6 8 14

Jumlah 56

(Sumber Data: Dokumen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla) 6. Sarana Prasarana TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Dalam upaya menunjang kelancaran serta keberhasilan penyelenggaraan kegiatan TK/TPA, maka perlu diadakan sarana dan prasarana pembelajaran. Adapun berdasarkan observasi yang dilakukan beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Sarana Prasarana TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

No Jenis Jumlah Ket.

1 Gedung Masjid sebagai lokasi pembelajaran 1 Baik

2 Meja belajar 20 Baik

3 Papan tulis atau white board 2 Baik

50

4 Papan pengumuman 1 Baik

5 Buku iqro’ 15 Baik

6 Al-Qur’an 20 Baik

7 Lemari tempat buku dan arsip-arsip 1 Baik

8 Kotak infak 1 Baik

(Sumber Data: Dokumen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla) Keterangan di atas memberi gambaran bahwa lembaga pendidikan berupa sarana dan prasarana harus di wujudkan dalam bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan.

Sarana pendidikan merupakan faktor penunjang yang dapat memperlancar proses belajar mengajar yang tersedia dapat mempermudah dalam mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan efektif. Apalagi anak yang seiring dengan perkembangan zaman kita senantiasa dituntut untuk menggunakan fasilitas belajar mengajar yang memadai.

B. Pelaksanaan Program TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Pelaksanaan program yang telah dilakukan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dalam mengurangi buta aksara al-Qur’an yaitu:

1. Rencana Pelaksanaan Program

Berbagai program telah dilakukan oleh TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla agar seluruh santri dapat membaca al-Qur’an dengan cepat dan benar, begitupun dapat menghafal surah-surah pendek, doa-doa harian dan bacaan sholat beserta prakteknya secara tepat. Senada dengan yang disampaikan oleh Nurmin Syam selaku Kepala TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu Target yang ingin dicapai yaitu agar seluruh santri dapat

membaca al-Quran dengan cepat dan benar maka diperhatikan kemampuan santri setiap hari, sementara hari jum’at khusus untuk menghafal surah pendek, do’a, menulis dan praktek shalat” (Wawancara Ustadzah Nurmin Syam, tanggal 21 Agustus 2020)

Oleh karena itu, hasil anasis observasi dan wawancaran dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu dengan memperhatikan terdahulu dan melihat kemampuan membaca santri setiap harinya dan khusus hari jum’at memberikan hafalan surah-surah pendek, doa harian dan menulis huruf Al-Quran serta praktek shalat.

2. Mengembangkan Metode Pembelajaran

Mengembangkan Metode pembelajaran sebagai upaya untuk membantu anak-anak dalam belajar Al Qur’an. Dalam pengembangan pembelajaran di TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla peneliti memperoleh data melalui observasi dan wawancara dengan responden.

Metode pembelajaran yang dilakukan berupa program-program pembelajaran yang inovatif dalam mengajarkan membaca Al Qur’an dan menanamkan nilai-nilai Al Qur’an kepada anak sehingga lebih menarik serta menyenangkan. Hal tersebut senada dengan pernyataan Nurmin Syam selaku Kepala TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu bahwa proses mengembangkan metode pembelajaran ini sebagai suatu usaha untuk menarik minat anak dalam belajar Al Qur’an melalui berbagai pembelajaran inovatif

52

termasuk melibatkan santri yang sudah lancar membaca Al-quran.

(Wawancara ustadzah Nurmin Syam, tanggal 21Agustus 2020)

Hal ini, senada dengan yang disampaikan oleh Ustadzah Mutmainnah bahwa upaya yang dilakukan agar hasil pembelajaran membaca al-Qur’an meningkat maka ustadzah mengembangkan metode yang telah dilakukan dengan cara melibatkan santri yang sudah mahir dalam membaca iqro’ atau al- Qur’an untuk mengajari temannya yang belum dapat membaca dengan lancar.

(Wawancara ustadzah Mutmainnah, tanggal 21Agustus 2020)

Dengan upaya pengembangan demikian anlisis observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran yaitu dengan melibatkan santri yang sudah lancar membaca Al-Qur’an untuk mengajari temannya yang belum dapat membaca dengan lancar, hal ini dilakukan agar dapat memanfaatkan waktu yang digunakan agar lebih efisien melihat kondisi penganjar yang terbatas dengan santri yang banyak sehingga dapat mencapai tujuan yang lebih efektif.

3. Tahapan Pelaksanaan program TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Program lain yang dilakukan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dari hasil wawancaran dengan Ustadzah selaku wali kelas (tanggal 21 Agustus 2020) bahwa:

1) Sebelum pembelajaran membaca al-Qur’an dimulai, santri membaca doa bersama kemudian membaca surah-surah pendek secara bersama-sama.

2) Untuk materi hafalan surah-surah pendek, ustadzah memandu bacaannya dengan menekankan pada ekspresi wajah atau intonasi suara dengan jelas, agar santri tidak mudah bosan dan tertarik pada gaya mengajar ustadzah.

3) Mengelompokkan santri menurut kemampuan membaca iqro’ atau al- Qur’an.

4) Sekali seminggu mengadakan praktek sholat yang dipandu dengan santri yang telah lancar bacaan dan gerakan sholatnnya yaitu setiap hari sabtu.

5) Santri yang telah selesai mengaji diberikan tugas untuk menulis al-Qur’an.

Setelah menganalisa hasil wawancara dengan responden peneliti menyimpulkan bahwa keadaan TK/TPA Syuhada dapat dikatakan Baik dengan indikator sebagai berikut:

a. Sarana prasarana.

b. Tenaga pengajar yang cukup.

c. Jadwal pembelajaran yang terencana dengan baik.

d. Adanya dukungan dari pengurus masjid.

e. Dukungan orang tua santri dan Pemerintah

C. Penerapan Manajemen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Proses penerapan manajemen TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla adalah melakukan serangkaian kegiatan yang terbagi dalam empat fungsi tentang fungsi-fungsi manajemen pada umumnya yaitu:

1. Planning (Perencanaan) di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla Pelaksanaan suatu program tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang ingin di capai. Tentu dalam hal ini tujuan yang akan dicapai harus ada

54

perencanaan terlebih dahulu sehingga dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efesien artinya merubah rencana strategis menjadi rencana teknis dan mengorganisir sumber-sumber dan staf dan selanjutnya menyusun peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur tertentu yang terkait pada pelaksanan itu sendiri. Menurut Siagian, perencanaan adalah sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang menyangkut hal- hal yang dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.

Perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal.

Alasannya bahwa tanpa ada rencana maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usaha mencapai tujuan.

Jadi perencanaan memiliki peran yang sangat signifikan, karena ia merupakan dasar titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya. Oleh karena itu agar proses manajemen memperoleh hasil yang maksimal, maka perencanaan itu merupakan keharusan.

Perencanaan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla ini bermula dengan adanya perumusan tujuan penyelenggaraan Taman Pendidikan Al Qur’an. Perumusan tujuan ini diambil dari latar belakang berdirinya TK/TPA ini yaitu “Memberantas buta huruf Al-Qur’an”.

1) Kurikulum dan pengajaran TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla

Kurikulum dan pengajaran di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dari hasil wawancara dengan Ustadzah Nurmin Syam menyatakan

bahwa Perencanaan kurikulu dan pengajaran dengan membuat materi kurikulum yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang sudah ditentukan.

Pembelajaran baca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Iqra’(Wawancara Ustadzah Nurmin Syam, 21 Agustus 2020).

2) Kesantrian TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla

Perencanaan dalam bidang kesantrian di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dari hasil wawancara dengan Ustadzah Nurmin Syam selaku Kepal K/TPA (21 Agustus 2020) menerangkan bahwa ada 4 aspek, yaitu: (1) Perencanaan penerimaan santri baru, perencanaan yang dilakukan terlebih dahulu dengan menetukan syarat dan prosedur penerimaan santri baru. (2) Perencanaan ketatausahaan santri meliputi pembuatan buku induk santri, buku prestasi belajar, jadwal pelajaran dll. (3) perencanaan bimbingan belajar, perencanaan bimbingan belajar yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakulikuler.

Adapun perencanaannya yang telah dibuat oleh pengurus yaitu, dengan mengadakan kegiatan tahfidz Qur’an dan tartil Qur’an. (4) perencanaan prestasi belajar, perencanaan berkaitan dengan pencatatan prestasi belajar dan membuat prestasi monitoring perkembangan baca al-Qur’an dan hafalan- hafalan surat-surat pendek.

3) Sarana dan prasarana TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla

Perencanaan sarana dan prasarana TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla meliputi pengadaan sarana prasarana pembelajaran, penempatan sarana prasarana, dan pemeliharaanya.

56

Menurut pernyataan Uztadzah Mutmainnah sekaligus wakil sekolah TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla dalam wawancaranya bahwa perencanaan dilakukan dengan melalui rapat pengurus TK/TPA untuk menentukan sarana dan prasarana kebutuhan TK/TPA berdasarkan analiasa di lapangan serta siapa yang bertanggunjawab pemeliharaannya (Wawancara Uztadzah Mutmainnah, tanggal 21 Agustus 2020).

Senada dengan pernyataan Ustadzah Damriah selaku wali kelas bahwa pengadaan sarana dan prasarana ditentukan dari kebutuhan TK/TPA atau berdasarkan analiasa di lapangan. Perencanaan penempatan sarana dan prasarana yang ada di TK/TPA ini di diserahkan oleh wali kelas jika itu lingkunya kelas.

penempatanya juga di sesuaikan kebutuhan masing-masing kelas. jika ada kelas yang membutuhkan meja atau kekurangan meja untuk pembelajaran maka sarana prasarana itu akan ditempatkan di kelas itu. (Wawancara Uztadzah Damriah, tanggal 21 Agustus 2020).

Sedangkan pemeliharaan sarana prasarana TK/TPA Masdih Syuhada Buntu Tangla yang diturkan oleh Ustadzah Mutmainnah sebagai wakil sekolah TK/TPA sekaligus wali kelas bahwa pemeliharaan sarana prasarana di TK/TPA ini diserahkan masing-masing ke wali kelas, sehingga dari TK/TPA tidak ada pengecekan berkala, jika memang terdapat sarana dan prasarana belajar rusak maka akan di perbaiki segera oleh pengurus (Wawancara Uztadzah Mutmainnah, tanggal 21 Agustus 2020).

4) Keuangan dan pembiayaan TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu komponen penting dalam suatu organisasi pendidikan, sehingga perlu rancangan dan pengelolaan yang tepat, sehingga apa yang di harapakan berjalan efektif dan efisien.

Rancangan pemasukan keuangan yang dibuat oleh pengurus TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu dari SPP bulanan santri, Infak Santri dan Donatur tidak tetap.

Senada dengan pernayataan Ustadzah Erni selaku Bendaharah TK/TPA Masjid Syuhada Buntu Tangla bahwa dari awal telah ditetapkan pemasukan keuangan TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla yaitu dari SPP bulanan santri, Infak Santri dan Donatur tidak tetap (Wawancara Uztadzah Erni, tanggal 21 Agustus 2020).

2. Organizing (Pengorganisasian) di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Pengorganisasian adalah seluruh pengelompokan orang-orang, alat- alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu tujuan yang telah ditentukan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama ke arah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya.

1) Pengelompokan Santri dan Santriwati TK/TPA diMasjid Nurul Amin

Pembagian atau pengelompokan santri dan santriwati TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dalam proses pembelajaran baca tulis al-

58

Qur’an dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: (1) Kelompok yang mempelajari iqra’ dan (2) Kelompok yang mempelajari dan membaca Juz 1 sampai 30.

Pembagian kelompok tersebut berdasarkan tingkat kemampuan masing-masing santri tanpa memandang umur atau tingkatan pendidikan formal mereka. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ustadzah Nurmin Syam selaku kepala TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla bahwa pengelompokan santri dan santriwati berdasarkan tingkat kemampuan mereka, santri yang memiliki kemampuan yang cepat dibanding dengan santri lainnya akan disesuaikan dan ditempatkan dikolompok yang sesuai kemampuannya tanpa melihat tingkat pendidikan mereka diluar (Wawancara Uztadzah Nurin Syam, tanggal 21 Agustus 2020).

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelola TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla bersikap profesional dalam hal pembagian kolompok belajar santri dan santriwati dengan cara tidak memandang tingkatan umur dan pendidikan santri dan santriwati, akan tetapi betul-betul melihat dan memperhatikan kemampuan masing-masing santri dan santriwati.

Hal ini dilakukan demi efektivnya proses pembelajaran baca tulis al-Qur’an TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla.

2) Pengorganisasian TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla

Pengorganisasian yang dilakukan oleh Kepala Sekolah TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dengan membuat pembidangan-pembidangan dan membagi tugas-tugas pada masing-masing bidang, mulai dari wakil sekolah, bendahara, wali kelas, ustadza dan anggota yang lain. Agar kerja

sama antara masing-masing penanggung jawab berjalan efektif dan efisien maka TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla sendiri juga mengadakan koordinasi/pertemuan dengan semua pengurus, pertemuan itu ada yang bersifat insidental.

Senada dengan ungkapan Ustadzah Mutmmainnah selaku wakil sekolah bahwa pembagian kolompok dilakukan Kepala Sekolah TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dengan membuat pembidangan-pembidangan dan membagi tugas-tugas pada masing-masing bidang, mulai dari wakil sekolah, bendahara, wali kelas, ustadza dan anggota yang lain (Wawancara Uztadzah Mutmainnah, tanggal 21 Agustus 2020).

3. Actuating (Pelaksanaan) di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla Tahap yang ketiga dari fungsi manajemen adalah pelaksanan, pada tahap ini mencakup bentuk kegiatan yang dilakukan berdasarkan dari perencanaan dan pengorganisasian sehingga tujuan-tujuan dapat tercapi sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan merupakan inti dari manajemen, karena dalam proses ini semua aktivitas yang telah direncanakan akan dilaksanakan. Dalam penggerakan ini, pemimpin menggerakkan semua elemen-elemen organisasi untuk melakukan semua aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan, dan dari sinilah aksi dari semua rencana akan terealisir, dimana fungsi manajemen akan bersentuhan secara langsung dengan individu-individu dalam organisasi.

Berikut ini akan dijelaskan pelaksanaan manajemen yang ada di TK/TPA di Masjid Syuhada Buntu Tangla dari segi komponen manajemen:

Dokumen terkait