BAB II LANDASAN TEORI
14. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat 2 faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembanganak, yaitu:
a. Faktor Genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak.
b. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya potensi bawaan.66
15. Kebutuhan Dasar Anak Usia Sini a. Nutrisi (Asuh)
Sejak seorang ibu mengetahui dirinya hamil, dia harus memotivasi dirinya untuk memberikan gizi terbaik pada janinnya, dengan memakan makanan bergizi tinggi dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan perkembangan janinnya. ASI eklusif di awal kehidupan bayi.
Pemberian ASI eklusif adalah tonggak pertama untuk membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Makanan pendamping ASI ( MPASI) yang tepat adalah pengenalan makan semi padat pertama pada anak bisa
66 Hasnida, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta: Pt Luxima Metro Media, 2014), h. 62-63.
32
dimulai setelah anak berusia 6 bulan, meskipun begitu ASI tetap terus harus diberikan hingga anak berusia 2 tahun. Pemberian gizi seimbang pada anak usia batita dan balita. Perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, penimbangan bayi/anak secara teratur, pengobatan kalau sakit, perubahan yang layak, sandang yang layak, kesegaran jasmani dan rekreasi.
b. Stimulasi Mental (Asah)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi Mental (ASAH) mengembangkan perkembangan mental psikososial: kecedasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral etika, dan produktivitas.
c. Kasih Sayang (Asih)
Kasih sayang adalah hal yang sangat mutlak yang harus diberikan pada anak. Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi yang disebut dengan (Sindrom Deprivasi Mental). Kasih sayang dari orang tuanya (ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic trust).67
67 Hasnida, Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini, (Jakarta: Pt Luxima Metro Media, 2014), h. 83-90.
33 B. Kajian Hasil Penelitian
Beberapa kajian yang relevan terdapat pada penulisan skripsi ini meliputi: artikel ilmiah dan skripsi. Penelitian yang relevan dapat digunakan untuk menguatkan penelitian penulis antara lain.
Skripsi karya Kurnia Sapta Rena dengan judul “Membentuk kepercayaan diri anak kelompok b 6 melalui tari kreasi lilin di Tk islam tunas melati yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri anak melalui seni tari kreasi lilin kelompok B 6 di TK Islam Tunas Melati Yogyakarta terlaksana sesuai dengan harapan, hal ini terlihat ketika anak-anak dapat mengikuti kegiatan tari kreasi lilin dan mampu mengekspresikan dirinya.68
Skripsi karya Okki Ristya Mutasi Ningsih dengan judul “Meningkatkan percaya diri Melalui metode show and tell pada anak kelompok a Tk marsudi putra, dagaran, palbapang, bantul, yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode show and tell dapat meningkatkan percaya diri anak. 69
Skripsi karya Enno Wardani dengan judul “Upaya meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun Melalui kegiatan tari kreasi di tk negeri pembina atu lintang Kec. Atu lintang kab.Aceh tengah” berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa menunjukkan hasil perkembangan motorik kasar pada siklus II telah mencapai keberhasilan yaitu sebesar 13
68 Kurnia Sapta Rena, Membentuk Kepercayaan Diri Anak Kelompok B 6 Melalui Tari Kreasi Lilin Di Tk Islam Tunas Melati Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2020), h. 7.
69 Okki Ristya Mutasi Ningsih, Meningkatkan Percaya Diri Melalui Metode Show And Tell Pada Anak Kelompok A Tk Marsudi Putra, Dagaran, Palbapang, Bantul, (Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), h. 7.
34
orang anak atau dengan persentase 75% pada kriteria berkembang sangat baik.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan tari kreasi dapat meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Atu Lintang.70
Skripsi karya Kasiyatun dengan judul “Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Metode Karya Wisata Pada Kelompok A1 Tk Aisyiyah Malangjiwan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/1013”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya diri anak sebelum di lakukan tindakan sampai siklus II menunjukkan peningkatan. Sebelum tindakan 39 %, siklus I mencapai 68%, dan siklus II mencapai 83 %. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa penerapan metode karya wisata dapat mengembangkan rasa percaya diri anak di TK Aisyiyah Malangjiwan Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.71
Skripsi karya Ayu Wulandari dengan judul “Implementasi Tari Kreasi Dalam Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Tk Rama Landbaw Gisting Tanggamus Tahun 2018/2019”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tari kreasi sudah cukup baik. 72
Skripsi karya Widdia Rukma Dewi “Pelaksanaan Tari Kreasi Dalam Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Paud Negeri Pembina 1 Kota Bengkulu” Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tari di sekolah
70 Enno Wardani, Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Tari Kreasi Di Tk Negeri Pembina Atu Lintang Kec. Atu Lintang Kab. Aceh Tengah, (Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2017), h. 4.
71 Kasiyatun, Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Melalui Metode Karya Wisata Pada Kelompok A1 Tk Aisyiyah Malangjiwan Colomadu Kabupaten Karanganyar, (Sukarta:
Universitas Muhammadiyah Sukarta, 2013), h. 4.
72 Ayu Wulandari, Implementasi Tari Kreasi Dalam Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Tk Rama Landbaw Gisting Tanggamus, (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019), h. 3.
35
dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak di PAUD Pembina 1 Kota Bengkulu.73
Skripsi Karya Yenita dengan judul “Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Tari Kreasi Pada Kelompok B Paud Melati Timbul Rejo Kabupaten Rejang Lebong” Hasil penulisan menunjukkan melalui gerak tari kreasi dapat meningkatkan kecerdasan kinestetik anak terbukti pada siklus I dan siklus II.74
C. Kerangka Berfikir
Kepercayaan diri merupakan hal penting yang harus dimiliki individu untuk menapaki roda kehidupan. Rasa percaya diri berpengaruh terhadap perkembangan mental dan karakter individu. Mental karakter individu yang kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika menginjak usia dewasa, sehingga mampu merespon setiap tantangan dengan lebih realistis.
Jika tidak di atasi, permasalahan tersebut akan mengganggu proses kreatif siswa dalam mengikuti ekstrakulikuler. Untuk itu peran guru sangat penting dalam rangka meningkatkan kepercayaan diri siswa yakni dengan melakukan gerak tari kreasi.
Kegiatan gerak tari kreasi dilakukan secara bersama-sama untuk menunjang pemahaman dan kehidupan siswa sehari-hari dan/atau untuk perkembangan siswa baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk
73 Widdia Rukma Dewi, Pelaksanaan Tari Kreasi Dalam Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Di Paud Negeri Pembina Kota Bengkulu, (Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019), h. 7.
74 Yenita, Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Tari Kreasi Pada Kelompok B Paud Melati Timbul Rejo Kabupaten Rejang Lebong, (Bengkulu: Universitas Bengkulu, 2014), h. 3.
36 Kepercayaan Diri
Anak Usia Dini
Kelas Kontrol (PAUD lestari) Kelas Eksperimen
(PAUD harapan ibu)
Diberi Gerak Tari Kreasi Diberi Gerak Senam
pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan tertentu melalui pemanfaatan gerak dan ekspresi yang berperan sebagai rangsangan bagi pikiran-pikiran, sikap-sikap atau tingkah laku sebagai bagian dari individu yang lain. gerak tari kreasi adalah berperan dengan menggunakan gerak tubuh, mimik, emosi dan ekspresi. Diperagakan oleh siswa yang mempunyai permasalahan kepercayaan diri. Gerak tari kreasi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri usia 5-6 tahun di PAUD desa bandar agung bengkulu selatan.
Berdasarkan uraian diatas kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut.
Tabel 2.3
Bagan Kerangka Berfikir
Proses belajar
37 D. Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Ha : Ada pengaruh gerak tari kreasi terhadap kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun di PAUD Desa Bandar Agung Bengkulu Selatan.
Ho : Tidak ada pengaruh gerak Senam terhadap kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun di PAUD Desa Bandar Agung Bengkulu Selatan.
38 BAB III
METODE PENLITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah- langkah tertentu yang bersifat logis.75
Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil yang sama.76
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan medote penelitian eksperimen dapat di artikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
75 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 2.
76 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2013), h. 4.
39
dalam kondisi yang terkendali. Bentuk desain yang digunakan yaitu: “Quasi Experimental Desaign Nonequivalent Control Group Desaign”, desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design. Kesimpulan hasil penelitian didapatkan dengan cara melakukan gerak tari kreasi untuk mengetahui kepercayaan diri pada anak usia 5-6 tahun.77
Tabel. 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test
Kelas eksperimen O1 X O2
Kelas kontrol O3 X O4
Keterangan:
O1 = nilai pre test kelas eksperimen.
O2 = nilai post test kelas eksperimen.
X = perlakuan
O3 = nilai pre test kelas kontrol.
O4 = nilai post test kelas kontrol.
77 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 77-79.
O1 X O2
O3 O4
40 B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di PAUD Harapan Ibu dan PAUD Lestari Desa Bandar Agung Bengkulu Selatan. Waktu penelitian mulai dilakukan seletah turunya SK penelitian dari pihak fakultas, setelah SK penelitian turun baru peneliti melakukan ovservasi ke PAUD Harapan Ibu dan PAUD Lestari di Desa Bandar Agung Bengkulu Selatan waktu penelitian.
C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 5-6 tahun di PAUD Harapan Ibu dan PAUD Lestari Desa Bandar Agung Bengkulu Selatan.78
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Dalam penelitian ini mengambil sampel anak usia 4-5 tahun di PAUD Harapan Ibu yang dijadikan kelas eksperimen
78 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 80.
41
dengan jumlah anak 20 orang anak dan PAUD Lestari yang dijadikan kelas kontrol dengan jumlah anak 20 orang anak.79
3. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan teknik Purposive sampling. Teknik Purposive sampling adalah teknik penelitian sampel dengan pertimbangan tertentu.80
Teknik purposive sampling ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan rata- rata yang sama. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang anak yaitu kelas eksperimen 20 orang anak di PAUD Harapan Ibu dan kelas kontrol 20 orang anak di PAUD Lestari.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Kelompok ∑siswa/anak
Kelas eksperimen 20
Kelas kontrol 20
∑ 40
79 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 81.
80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 85.
42 D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sebuah karakteristik yang terdapat pada individu atau benda yang menunjukan adanya perbedaan (variasi) nilai atau kondisi yang dimiliki. Pada penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua kelompok81, yaitu:
1. Variabel Independen (Independent Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel Stimulus, prediktor, dan antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen (Dependent Variable)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data
a) Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
81 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 39.
43
Observasi sering diartikan sebagai aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata, dalam pengertian pisikologi observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Wina Sanjaya yaitu observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang secara langsung dan menggunakan alat catatannya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti alat bantu lainnya yang digunakan untuk observasi dalam pengambilan gambar atau mengabadikan setia kegiatan dengan kamera. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan kepercayaan diri melalui gerak tari kreasi.
b) Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik mencari data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka, dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang mendukung penelitian.
F. Teknik Validitas Dan Reliabilitas 1) Uji Validitas Instrumen
Suatu instrumen dapat dikatankan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
44 rxy =
yang dimaksud. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus kolerasi product moment dengan angka kasar, sebagai berikut:
Tabel 3.2
Rumus Kolerasi Product Moment
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y yang dikorelasikan (validitas butir soal).
N = Number of cases (jumlah responden uji coba).
∑xy = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y.
∑x = Jumlah seluruh skor X.
∑y = Jumlah seluruh skor Y.
2) Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen tersebut valid dan reliable. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
N∑xy – (∑x)(∑y)
√
{N∑x2 – (∑x)2}{N∑y2 – (∑y)245
k ∑ si k – 1 st
r11= x
{
1- }
Tabel 3.3 Rumus alpha
Keterangan:
r11 =Nilai reliabilitas
∑sb = Jumlah Varians Skor Tiap-Tiap item st = Varians total
k = jumlah item G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah, karena hasil data yang telah dianalisis dan diolah tersebut dapat memeberikan arti yang berguna bagi pemecahan masalah penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.82
82Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2019), h. 147.
46
Sebelum menganalisi data terlebih dahulu harus dilakukan pengujian instrumen dengan cara sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Analisis kuantitatif dapat menggunakan statistik parametis dan nonparametis. Statistik parametis dapat digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio jumlah sampel besar, serta berlandaskan ketentuan bahwa data yang akan dianalisis berdistribusi normal. Sedangkan jika data tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik nonparametis.
Adapun pedoman pengambilan keputusan mengenai uji normalitas yaitu jika, nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal. Uji normalitas dilakukan terhadap nilai pre test dan post test dua kelompok peserta didik (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Jika kedua data berdistribusi normal, maka analisis data dilanjutkan dengan uji homogenitas varians untuk menentukan uji parametris yang sesuai. Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas varians tetapi langsung dilakukan uji kesamaan dua rerata (uji non-parametris).
47 2. Uji Homogenitas
Setelah pengujian kedua kelompok berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel yang diambil memiliki varians homogen atau tidak. Adapun pedoman pengambilan keputusan mengenai uji homogenitas adalah sebagai berikut:
a. Jika level signifiansi > 5%, maka data tersebut homogen.
b. Jika level signifiansi < 5%, maka data tersebut tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data nilai pre test dan post test serta data Normalized Gain (N-Gain) baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. “Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment (perlakuan), atau membandingkan kelas eksperimen dengan kelas kontrol maka digunakan t- test sample related.”
48 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya PAUD Harapan Ibu
PAUD harapan ibu berkedudukan di Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan. Yang berdiri sejak tanggal 25 september 2008. PAUD harapan ibu bertempat di kantor balai Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Pengesahan notaris dan pejabat pembuatan akta tanah pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harapan ibu ditanda tangani oleh Kiagus Muhammad Syukri, SH. Dengan nomor 107.
Dengan status PAUD harapan ibu sudah terdaftar tidak lagi ragu untuk menyelengarakan pendidikan, kondisi PAUD harapan ibu meski sederhana meski gedung sekolah hanya satu, terdapat ruang guru, ruang belajar, ruang bermain, wc, dan halaman bermain yang lumanyan luas.
Masa kepemimpinan PAUD harapan ibu ini dari awal berdirinya sampai saat sekarang masih tetap dibawa pimpinan Nurdayati.
Visi dan Misi PAUD Harapan Ibu
a. Visi : Mewujudkan warga PAUD harapan ibu yang religius, cerdas dan inovatif.
b. Misi : 1). Meningkatan perilaku beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, 2). Mengenalkan warga PAUD harapan ibu untuk mampu bereksplorasi.
49 Keadaan Guru PAUD Harapan Ibu
Tabel 4.1 Nama-Nama Guru
No Nama Jenis Guru Pendidikan
1 Nurdayati Kepala Sekolah SMA
2 Yeti Sistina Martini, A.Ma Guru Kelas D2
3 Eke Putriana, S.Pd Guru Kelas S1
4 Angga Suryani, S.Pd Bendahara S1
4 Nilsi Julwa Migu Guru Kelas SMK
Keadaan Siswa PAUD Harapan Ibu
Tabel 4.2 Nama-Nama Anak
No Nama Jenis Kelamin Umur
1 Ameza Junita Perempuan 6 Tahun
2 Puspa Perempuan 5 Tahun
3 Nabila Dwi cantika Perempuan 5 Tahun
4 Salsa Dwi Ramadhani Perempuan 5 Tahun
5 Cahaya Clara Perempuan 5 Tahun
6 Salsa Abella Perempuan 6 Tahun
7 Maharani Zhakira Perempuan 5 Tahun
8 Adzkira Afifa Zahra Perempuan 6 Tahun
9 Reva Azena Perempuan 5 Tahun
10 Sherlin Aqila Putri Perempuan 6 Tahun
11 Fauzia Zitya Rahma Perempuan 6 Tahun
12 Selvia Wati Perempuan 6 Tahun
13 Nafeeza Azahrah Perempuan 5 Tahun
14 Erin Fitriyah Wahyudi perempuan 5 Tahun
15 Al Qizah Perempuan 6 Tahun
16 Bumik Kalyamsya Perempuan 6 Tahun
17 Azzril Keanu Feroza Laki-Laki 6 Tahun
18 Risky Hafidz Ghozali Laki-Laki 6 Tahun
19 Leosa Mawaldi Laki-Laki 6 Tahun
20 Vharendra Saheir Laki-Laki 6 Tahun
21 Daniel Anggara Laki-Laki 6 Tahun
22 M. Syafik Aguero Laki-Laki 6 Tahun
23 Salwan Almiansya Laki-Laki 6 Tahun
24 Amal Zahir Anugera Laki-Laki 5 Tahun
50
25 Alipios Rikardo Laki-Laki 6 Tahun
26 Rayshaka Rahmad Candra Laki-Laki 6 Tahun
27 Yozendra Laki-Laki 6 Tahun
28 Arka Anugra Pratama Laki-Laki 5 Tahun
29 Arifin Syaputra Laki-laki 5 Tahun
30 Iqbal Ramadoni Laki-laki 5 Tahun
Tabel 4.3 Jumlah Anak
Jumlah Anak
Laki-Laki Perempuan Jumlah
14 16 30
51 Tabel 4.4
Struktur Kepengurusan PAUD Harapan Ibu
Sekretaris Eke Fitriana, S.Pd
Bendahara Angga Suryani Ketua
Nurdayanti Pelindung Nasehat Dinas Dikpora B/S Kabid PLS B/S
Pemilik PAUD Kepala Desa
Pendidik Nurdayanti Eke fitriani S.Pd Yeti Sistina Martini A.ma
Nilsi Julwa Migu
52 2. Sejarah PAUD Lestari
PAUD lestari berdiri pada bulan Januari 2004 dibawah naungan sanggar kegiatan belajar masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan.
Bertempat tinggal di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, pada tahun 2007 diserahkan kepada masyarakat Desa Bandar Agung yang di kelola ibu Minarni, Pada awal tahun 2016 KB lestari mengajukan akreditasi pertama kali kepada BAN, dan akhir tahun 2016 telah terakreditasi dengan hasil nilai C.
PAUD lestari pada tahun 2015 telah mempunyai tempat belajar dengan satu ruangan belajar, satu ruangan guru dan tempat bermain dengan status pinjam pakai dari bapak Supriarman dengan melalui perjanjian selagi PAUD lestari masih beroperasi silahkan di pakai, dan pada tahun 2018 menambahan satu ruangan belajar.
Visi Misi Tujuan PAUD Lestari Visi
Terwujudnya anak-anak yang cerdas, sehat ceria dan berakhlak mulia serta bertakwa dan mandiri
Misi
a. Memberikan pengasuhan, layanan pendidikan bagi anak usia dini b. Membentuk karakter dan kepribadian serta mandiri
c. Memahami diri sendiri, dan orang lain dan lingkungan
53
d. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pelayanan PAUD
e. Menjalim kerja sama/kemitraan yang strategis dan taktis pendidikan pra sekolah dengan lembaga lain.
Keadaan Guru PAUD Lestari
Tabel 4.5 Nama-Nama Guru
No Nama Jenis Guru Pendidikan
1 MINARNI, S. Pd Kepala Sekolah SI
2 Nela Kumala Sari Guru Kelas SLTA
3 Pera Hisnaini Guru Kelas SMA
4 Novita sari Guru Kelas SMA
Keadaan Siswa PAUD Lestari Tabel 4.6 Nama-Nama Anak
No Nama Jenis Kelamin Umur
1 Azah dzahira nadhifa perempuan 5 tahun
2 Muhammad shincen Laki-laki 6 tahun
3 zahririn perempuan 6 tahun
4 Rezky hafidz ghozali Laki-laki 6 tahun
5 Ferly perempuan 6 tahun
6 Bilqis zakyyah Perempuan 5 tahun
7 Muhammad agustian kheno Laki-laki 6 tahun
8 Muhammad al-fatan Laki-laki 5 tahun
9 Rafles maychel Laki-laki 6 tahun
10 Rendra feroza Laki-laki 5 tahun
11 Zizi karina perempuan 5 tahun
12 Vhania athabina pane perempuan 4 tahun 13 Salsa divi ramadhani perempuan 4 tahun 14 Rafiq ahmad al-fauzi Laki-laki 5 tahun
15 Andra noviyanto Laki-laki 4 tahun
16 Akilla agustina perempuan 4 tahun
17 Selvia wati perempuan 4 tahun
18 Hafis ajali Laki-laki 6 tahun