• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Nilai-nilai Religius

2. Macam-macam Nilai Religius

Ada beberapa nilai-nilai keagamaan mendasar yang harus ditanamkan pada peserta didik dan kegiatan menanamkan nilai-nilai pendidikan inilah yang sesungguhnya menjadi inti pendidikan

18 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran Dan Kepribadian Muslim (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 31.

19 Muhammad Alim, 10.

keagamaan. Diantara nilai-nilai yang penting dimiliki oleh peserta didik antara lain:

a. Nilai Akidah

Akidah dalam bahasa Arab berasal dari kata “aqada”, ya’qidu, aqiidatan” artinya ikatan, sangkutan. Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan seluiruh ajaran Islam.20

Mengesakan Allah dalam Islam merupakan pokok dan sendi yang sangat penting, karena sendi ini merupakan dasar dari syariat, hukum dan jalan yang harus ditempuh. Akidah yang telah mengakar dalam jiwa seseorang menyebabkan ia tabah dan berani, serta tidak takut menghadapi berbagai kesulitan. Ia meminta hanya kepada Allah semata, tidak kepada orang lain, karena selain Allah tidak ada yang dapat membantunya.

Percaya akan keesaan Allah akan menempatkan manusia pada jalan yang benar. Ia membersihkan jiwanya dengan memperbanyak amal saleh, karena akidah mengajarkan bahwa kemenangan dan kebahagiaan dunia dan akhirat akan diperoleh dengan memperbanyak amal saleh, bukan dengan berangan-angan dan berbuat dosa21

Tujuan akhir dari akidah tauhid adalah mencari keridhaan Allah dan tunduk kepada syariat-Nya.

20 Aminudin, Aliaras Wahid, dan Moh. Rofiq, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006). h 51

21 Muhammad Abdul Qodir Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:

Rineka Cipta, 2008), 122.

Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa saja yang harus dipercayai, diyakini, dan diimani oleh setiap Muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan dan keimanan kepada Allah, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang mengikat manusia kepada Islam.22

Sistem kepercayaan Islam atau akidah dibangun di atas enam dasar keimanan yang lazim disebut Rukun Iman yang meliputi keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kiamat, serta qadha dan qadar-Nya23

Akidah sebagai keyakinan akan membentuk tingkah laku, bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Menurut Abu A’la al-Maududi, pengaruh akidah akhlak dalam kehidupan sebagai berikut:

1) Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan picik.

2) Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan situasi.

3) Menanmkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga diri.

4) Menanamkan sifat ksatria, semangat dan berani, tidak gentar menghadapi resiko

5) Membentuk manusia menjadi jujur dan adil

6) Membentuk pendirian yang teguh, sabar, taat dan disiplin dalam menjalankan peraturan illahi

7) Menciptakan sikap hidup damai dan ridha.24

Berdasarkan kutiapan diatas, terlihat bahwa akidah berpengaruh besar terhadap kehidupan seseorang. Pengaruh tersebut

22 Rois Mahfud, Al Islam (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 12.

23 Rois Mahfud, 12.

24 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran Dan Kepribadian Muslim, h. 131.

akan terlihat dari tingkah laku yang di tampilkan seseorang dalam keseharianya.

b. Nilai Syariah

Menurut istilah, syariah adalah hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk mengatur manusia baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan makhluk ciptaan lainnya25. Syariah adalah suatu tatacara pengaturan tentang perilaku hidup manusia untuk mencapai keridhaan Allah Swt26

Ruang lingkup syariah terdiri dari ibadah dan muamalah.

Ibadah berarti taat, tunduk, turut, ikut, dan doa.27 Dilihat dari pelaksanaanya ibadah dapat di bagi tiga yakni

1) Ibadah jasmaniah-rohaniah yaitu ibadah yang merupakan perpaduan jasmani dan rohani seperti misalnya, shalat dan puasa

2) Ibadah rohaniah dan maliah yaitu perpaduan rohani dan harta seperti zakat

3) Ibadah jasmaniah, rohaniah dan maliah sekaligus contohnya ibadah haji28

Muamalah mengandung makna pengaturan hubungan (antar manusia).

Hubungan yang diatur syariat muamalat adalah hubungan perdata dan hubungan publik. Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu, hubungan individu dengan benda. Hubungan publik adalah hubungan individu dengan masyarakat (umum) atau negara.

25 Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam: Arah Baru Pengembangan Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 122.

26 Sudirman, Pilar Pilar Islam Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim (Malang:

UIN-Maliki Press, 2012), h. 127.

27 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 244.

28 Mohammad Daud Ali, 245.

Dalam hal ini dapat berupa perkawinan, perwalian, warisan, wasiat, hibah, tijarah, hubungan antar bangsa maupun antar golongan.

c. Nilai Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab merupakan bentuk jama’

dari kata khuluq, kata itu serumpun dengan “khalqun” yang bermakna ciptaan. Khuluqun adalah ciptaan yang beralian dengan jasmani.

Sedangkan khuluqun adalah ciptaan yang bertalian dengan rohani29 Akhlak adalah kondisi mental, hati, dan batin seseorang yang mempengaruhi perilaku dan perbuatan lahiriyah. Apabila kondisi batin seseorang baik dan teraktualisasikan dalam ucapan, perbuatan dan prilaku yang baik dan mudah, maka hal ini disebut dengan akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji (mahmudah). Dan jika kondisi batin itu jelek yang teraktualisasikan dalam perkataan, perbuatan dan prilaku yang jelek pula maka dinamakan akhlak tercela (madzmumah)30

1) Berakhlak kepada Allah SWT a. Menauhidkan Allah

Tuhid adalah mengesakan Allah, mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tauhid dapat berupa pengakuan bahwa Allah satu-satuNya yang memiliki sifat rububiyah dan uluhiyah, serta kesempurnaan nama dan sifat

29 Sudirman, Pilar Pilar Islam Menuju Kesempurnaan Sumber Daya Muslim, h. 245.

30 Sudirman, 245.

b. Tobat

Tobat adalah sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, seta menggantinya dengan perbuatan baik

c. Husnuzhan (Baik sangka)

Husnuzhan terhadap keputusan Allah merupakan salah satu akhlak terpuji. Karena sesungguhnya, apa yang ditentukan oleh Allah kepada seorang hamba adalah jalan terbaik baginya.

Allah tergantung kepada prasangka hambaNya.

d. Dzikrullah

Dzikrullah atau mengingat Allah, merupakan asas dari setiap ibadah kepada Allah. Dzikrullah adalah ibadah yang ringan dan mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, di dalamnya tersimpan hikmah dan pahala yang besar, berlipat ganda.

2) Akhlak terhadap Rasulullah a) Mencintai Rasulullah

b) Mengikuti dan Menaati Rasulullah

c) Mengucapkan Shalawat dan Salam kepada Rasulullah 3) Berakhlak kepada Diri Sendiri

a) Sabar b) Syukur c) Amanat d) Jujur

4) Berakhlak kepada Keluarga

a) Birrul Walidain (Berbakti kepada Orangtua) b) Bersikap Baik kepada Saudara

c) Membina dan Mendidik Keluarga 5) Berakhlak kepada Masyarakat

a) Berbuat Baik kepada Tetangga b) Saling Menolong

c) Hormat kepada Teman dan Sahabat 6) Berakhlak kepada Alam (Lingkungan)

(a) Lingkungan Alam dan Sekitar (b) Cinta kepada Tanah Air dan Negara31