• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Quantity Surveyor

4.2.2 Manajemen Pelaksanaan Quatity Surveyor

Sebagai contoh gambar 4.33 jarak antara kolom as 3 dan 4 adalah sepanjang 10,8 m. Mengukur tepi kolom as 3 sepanjang 2,7 m ke arah tengah balok menjadi panjang tumpuan pertama. Dari tanda akhir tumpuan pertama, ukur 5,4 m dan beri tanda menjadi panjang lapangan, menjadi 8,1m dari tepi kolom balok as 3. Setelah itu, mengukur sepanjang 2,7 m ke arah tepi balok as 4 yang menjadi panjang tumpuan kedua.

2. Ketika balok tersebut berada di ujung atau pinggir maka wajib diberi hook

Gambar 4. 34 Peletakan Hook pada Ujung Balok

Penggunaan hook pada tulangan di balok yang berada di ujung atau pinggir struktur sangat penting untuk meningkatkan kekuatan dan stabilitas keseluruhan struktur. Hook membantu meningkatkan daya lekat antara tulangan dan beton, mendistribusikan gaya tarik dengan lebih baik, dan mencegah pergeseran tulangan selama proses pengecoran. Penggunaan hook pada tulangan balok beton bertulang di ujung atau pinggir struktur merupakan langkah penting untuk memastikan kekuatan dan stabilitas struktur bangunan.

Dengan mengikuti prosedur yang tepat dalam penerapan hook, kita dapat meningkatkan daya lekat antara tulangan dan beton, mendistribusikan gaya tarik dengan lebih baik, dan mencegah pergeseran tulangan selama proses pengecoran. Hal ini akan berkontribusi pada keamanan dan ketahanan bangunan secara keseluruhan.

Gambar 4. 35 Bentuk Hook yang Terletak pada Ujung Balok

Panjang hook pada ujung tulangan sering kali ditentukan berdasarkan kelipatan dari diameter tulangan (d). Hook yang memiliki sudut 90o

menggunakan panjang sebesar 12kali diameter tulangan (12d). Hal tersebut diakui oleh banyak sttandar kontruksi internasional, termasuk SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ACI (American Concrete Institute). Ketentuan penambahan panjang tulangan balok dengan hook dengan ukuran 12d pada tulangan 22mm untuk memastikan daya lekat yang cukup antara tulangan dan beton.

Tabel 4. 2 Penambahan Panjang Balok dengan Rumus 12D

Sehingga dalam perhitungan excel digunakana rumus seperti tabel 4.2 dikarenan pada tipe balok B1 mengunnakan diameter besi 12mm.

3. Menghitung panjang tulangan utama pada lapangan dan tumpuan lalu dikali dengan jumlah tulangannya sesuai dengan detail balok.

Gambar 4. 36 Contoh Panjang Bersih 12 Meter

Tulangan atas, bawah, dan torsi menjadi tulangan utama sepanjang 12 meter kemudian jika karena beberapa luas penampang balok tidak

mencangkup banyaknya tulangan maka untuk tulangan sisa akan di taruh dibawahnya dengan mempertimbangkan masing-masing tumpuan dan lapangansebagai contoh pada gambar 4.36.

Gambar 4. 37 Peletakan Tulangan Utama pada Balok

Pendetailan balok tipe B1 seperti yang dijelaskan pada gambar 4.37

memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah dan ukuran tulangan yang diperlukan. Dengan informasi ini, pelaksana konstruksi dapat mempersiapkan jumlah tulangan yang tepat dan memasangnya sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan.

Tabel 4. 3 Jumlah Tulangan Utama Atas Bawah dan Tambahan

Sehingga dapat di isikan dalam perhitungan excel sesuai dengan detail balok yang telah ada dilampirkan dalam tabel 4.3.

4. Tulangan yang melebihi panjang 12 meter akan diberi sambungan sebesar 40d

Tabel 4. 4 Penambahan Sambungan 40D pada Tulangam

Sambungan pada tulangan sering kali diperlukan untuk mengatasi panjang tulangan yang melebihi panjang yang tersedia, pada proyek Pembangunan Gedung Pringgodigdo besi memiliki panjang maksimal 12 meter. Metode yang digunakan untuk membuat sambungan pada tulangan adalah dengan memberikan panjangsambungan yang disebut sebagai

"sambungan 40d". Sehingga penjumlahan panjang tulangan yang melebihi 12 meter akan diberi sambungan sebesar 40d, yang berarti sambungan memiliki panjang yang sama dengan 40 kalau dengan diameter tulangan yang

digunakan dengan contoh perhitungan sesuai tabel 4.4.

5. Menghitung panjang tulangan torsi lalu kalikan dengan jumlah tulangan torsi yang dibutuhkan

Gambar 4. 38 Letak Torsi pada Balok

Untuk menghitung panjang tulangan torsi dan memastikan bahwa jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan detail setiap jenis balok. Setiap jenis balok akan memiliki kebutuhan tulangan torsi yang spesifik sesuai dengan detail desain dengan contoh gambar 4.38. Misalnya, untuk lima macam jenis balok pada proyek Gedung Pringgodigdo, perhitungan panjang tulangan torsi dan jumlahnya akan tergantung pada bentang dan diameter tulangan yang digunakan. Tulangan torsi sendiri memiliki ukuran sepanjang bentang balok.

Panjang torsi ditambah dengan sambungan 40d jika memiliki bentar lebih dari 12 meter. Tambahkan sambungan di setiap 12 meter sepanjang bentang balok.

6. Menghitung panjang besi yang dibutuhkan tiap sengkang

Tabel 4. 5 Rumus Mencari Panjang Besi yang Dibutuhkan Setiap Sengkang

Cara menentukan panjang besi yang dibutuhkan setiap sengkang dapat dilakukan dengan menghitung keliling balok sesuai dengan panjang sisi di

pendetailan, kemudian dikurangi selimut balok sebesar 0,05 meter. Panjang hook dihitung berdasarkan diameter tulanagan dan sudut kebengkokan.

Berpedoman pada SNI, dikarenakan tulangan sengkang memiliki diameter besi dibawah 16mm, hook dengan derejat kebengkokan sebesar 135o dan 90 o maka dikalikan dengan 6D. Sebagai contoh perhitungan tabel 4.5

menggunakan besi ulir berdiameter 10mm sehingga untuk panjang hooknya yaitu 6 dikali 10mm didapatkan hasil 0,06.

7. Menghitung jumlah tulangan sengkang yang dibutuhkan setiap tumpuan dan lapangan

Gambar 4. 39 Letak Hook pada Tulangan Sengkang

Mentukan jumlah sengkang yang dibutuhkan pada balok sesuai dengan desain struktur dengan hook dengan peletakan sesuai pada gambar 4.39.

Menggunakan menu roundup di software microsoft excel dengan panjang bersih (tanpa hook tulangan ujung dan panjang kolom), panjang sengkang yang dibutuhkan ditambah dengan 6d setiap sengkangnya untuk hook pada sengkang. Menggunakan roundup dikarenakan sengkang akan tetap diberikan pada panjang sisa (tidak mencapai jarak antar sengkang yang seharusnya).

Tabel 4. 6 Rumus yang Digunakan Untuk Menghitung Banyak Sengkang

Tabel 4.6 merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung banyak sengkang. Membagi panjang tumpuanl/lapangan dengan jarak tiap sengkang pada tumpuan/lapangan. Lalu dibulatkan keatas.

8. Menghitung berat per meter tulangan setelah diketahui jumlah panjangnya setiap bagian (tulangan utama, torsi, sengkang)

Tabel 4. 7 Rumus yang Digunakan Untuk Menghitung Banyak Sengkang

Hitung berat besi ulir yang dibutuhkan pada balok dengan mengalikan jumlah panjang besi ulir dengan berat jenis besi ulir. Berat per meter besi ulir tergantung dengan dimensi besi ulir yang digunakan. Berat per meter tulangan dapat ditemukan pada tabel berat besi tulangan yang disediakan oleh produsen atau dapat dihitung dengan rumus berat = luas penampang x berat jenis besi.

Kali ini digunakan tabel berat besi.

9. Menjumlahkan berat volume tulangan pada setiap As-nya.

Setelah itu dilakukan perhitungan dengan menjumlahkan panjang tulangan dan sengkang yang dibutuhkan dengan berat perbatangnya kemudian dihasilkan berat volume untuk setiap asnya.

10. Menjumahkan semua berat besi ulir pada setiap As untuk mengetahui berat total balok

Dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dihitung total berat besi ulir yang dibutuhkan untuk setiap As pada balok dan lantai, dan kemudian menjumlahkannya untuk mendapatkan total keseluruhan.

Dokumen terkait