161
11
MANAJEMEN STRATEGI
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
162
1. Aktivitas operasional adalah proses perubahan berbagai input menjadi output baik itu intangible atau tangible (Russell & Taylor, 2011). Gambar 1.
Merangkum definis tersebut.
Gambar 0.1 Proses Operasional Sumber: (Russell & Taylor, 2011)
2. Strategi operasi meliputi 4 aspek: misi (mission), Arah (goal), spesialisasi kemampuan (specialization ability) serta strategi (strategy). Aspek-aspek tersebut mendorong perusahaan agar dapat menjabarkan tujuan operasional secara jelas termasuk bagaimana cara dan metode pencapaian tujuan (Schroeder, Anderson, & Cleveland, 1986).
3. Strategi operasi merupakan serangkaian keputusan dalam malaksanakan proses operasi sebagai bagian strategi perusahaan (corporate strategy). Jika keputusan tidak sejalan dengan strategi yang telah ditentukan maka konsistensinya sangat rendah dan hanya bersifat taktis. Akibatnya adalah tujuan tidak tercapai karena turunya kekuatan perusahaan (Skinner, 1969). Strategi proses operasional menjadi efektif dan efisien jika terdapat visi, misi dan juga tahapan yang jelas.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
163
Pembangunan Strategi pada Proses Operasional
Pembangunan strategi terkait dengan proses operasional dilaksanakan dengan pengembangan rencana jjangka panjang. Dasar pengembangannya adalah dari hasil evaluasi yang dapat dilakukan dengan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).
Pembangunan strategi diawali dengan penentuan visi dan misi proses operasional. Berdasarkan visi dan misi tersebut ditentukan tujuan dan arah kebijakan perusahaan dalam hal strategi operasional sebagai upaya meningkatkan daya saing perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, proses operasional mencakup:
1. Visi, misi dan tujuan perusahaan. Visi dan misi proses operasi harus terintegrasi dengan visi, misi dan tujuan perusahaan agar arah semua fungsi dapat saling mendukung guna tercapainya tujuan perusahaan.
2. Pelaksanaan manajemen fungsional,
3. Fungsi pelaksanaan dan anggaran, kebijakan yang diambil secara situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,
4. Fungsi kontrol dan evaluasi, serta feedback. Hal penting dalam manajemen strategi pada proses operasional yang berhubungan dengan misi perusahaan didefinisikan dalam lingkup operasional.
Menurut (Heizer & Render, 2015) perusahaan mencapai misi mereka melalui tiga cara, yaitu:
1. Perbedaan
Perbedaan dimaksudkan pada ciri khas perusahaan.
Ciri khas dapat meliputi secara fisik, proses, maupun atribut lain yang membedakan output perusahaan dengan perusahaan lain. Inovasi yang berkelanjutan
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
164
merupakan kunci untuk update dalam segala aspek di perusahaan. Perusahaan harus dapat menangkap informasi dari pesaing terkait spesifikasi produk atau jasa yang mereka produksi.
2. Biaya
Perubahan strategi dalam operasional ditujukan untuk meningkatkan efisiensi sehingga meningkatkan daya saing produk. Penurunan biaya operasional akan menurunkan ongkos produksi. Harga jual yang rendah menjadikan produk mempunyai daya beli yang tinggi. Catatan dalam efisiensi biaya operasional adalah dengan menghilangkkan operasi yang tidak mempunyai nilai dan tidak menurunkan kualitas produk.
3. Kecepatan respons
Kecepatan respons merupakan bagian dari strategi operasional. Kecepatan respon memberikan kesempatan besar kepada perusahaan untuk mendapatkan profit dengan kecepatan konsumen dalam memutuskan bertransaksi. Kecepatan respon berpengaruh pada distribusi produk yang merupakan bagian dari rantai pasok. Respons yang fleksibel dinilai sebagai kemampuan adaptasi pada kondisi pasar terhadap pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.
Banyak perusahaan memasukan strategi dalam fokus pembicaraannya. Mereka mengelompokkan kedalam unit tertentu pada struktur organisasinya. Research and development (R&D) merupakan salah satu unit yang mempunyai tugas untuk melakukan pengembangan perusahaan. Melalui unit ini, perusahaan dapat membangun segmentasi pasar yang lebih luas.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
165 Fungsi Proses Operasional
Manajemen strategi pada segmen proses operasional bertujuan merubah aktivitas unvalue menjadi value.
Selain itu, proses operasional harus mampu melakukan pengembangan proses agar berjalan dengan efektif dan efisien. Manajemen operasional memiliki fungsi:
1. Finansial
Manajer operasional mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol dan mengawasi penggunaan anggaran agar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Penggunaan anggaran ditujukan untuk melakukan peningkatan kualitas produk/jasa, kecepatan respon baik kepada konsumen maupun suplier dan melakukan inovasi proses operasi agar berjalan lenih efektif dan efisien.
2. Strategi
Strategi yang dilaksanakan pada proses operasional meliputi rencana strategi penggunaan sumber daya seperti rencana finansial, sumber daya manusia, perancangan dan pengembangan produk yang bertujuan meningkatkan kualitas produk dan menjawab persaingan bisnis.
3. Operasional
Proses operasional mempunyai fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol semua kegiatan perusahaan.
4. Desain produk
Konsumen akan menilai produk dilihat dari fisik terlebih dahulu, jika tertarik maka langkah selanjutnya adalah menentukan apakah spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhannya. Lifetime dan
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
166
kualitas menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan transaksinya.
Strategi Peningkatan Produktivitas dan Keunggulan Proses operasional merupakan arah kebijakan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas/kinerja perusahaan. Proses operasi dijabarkan dalam struktur organisasi, standar operasi dan proses bisnis. Proses operasi yang tercantum dalam strategi manajemen mencakup sepuluh langkah, yaitu perancangan produk dan jasa, kualitas, proses operasi, penentuan lokasi, desain layout, perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan urutan aktivitas, manajemen rantai pasokan, stok, penyusunan jadwal perawatan baik harian maupun periodik (Heizer & Render, 2014).
1. Perancangan produk/Jasa
Perancangan produk/jasa dilakukan melalui beberapa pertimbangan, seperti jenis produk, fungsi, dan distribusinya. Perancangan produk/jasa akan menentukan tahapan proses produksi dan pemilihan materialnya. Tranportsi atau perpindahan material dan work in process perlu juga dirancang untuk menghindari kegagalan produksi.
2. Kualitas
Pengendalian kualitas diperlukan untuk menghindari cacat produk. Semakin sedikit cacat produk maka waste produksi akan menurun. Standar kualitas pemilihan material, keterampilan operator dan metode merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan juga biaya produksi. Kualitas baik dengan harga rendah merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan jumlah konsumen.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
167 3. Proses produksi
Proses produksi merupakan proses transformasi dari input menjadi output. Dalam proses produksi menggunakan berbagai sumber daya. Proses produksi perlu dirancang secara seksama agar tercipta keseimbangan lintasan dan menjamin kualitas output produksi yang baik.
4. Lokasi produksi
Pemilihan lokasi perlu mempertimbangan kedekatan sumber material, pasar, dan biaya operasional lainnya. Kedekatan lokasi produksi dengan sumber daya yang dibutuhkan akan mempengaruhi biaya produksi dan menurunkan resiko kerusakan pada material dan produk saat distribusinya. Semakin dekat lokasi dengan sumber daya maka makin rendah fixed cost dan variable cost.
5. Tata letak pabrik
Tata letak pabrik berhubungan dengan proses produksi. Tata letak pabrik dapat ditentukan melalui alur atau tahapan proses produk, layout produk, kelompok teknologi, dan kesamaan proses dan tata letak posisi tetap. Tujuan tata letak pabrik adalah memudahkan proses manufaktur, meminimumkan transportasi barang, fleksibilitas, menghemat penggunaan ruang.
6. Sumber daya manusia dan job description
SDM dapat berperan sebagai pembuat kebijakan dan juga operator. Keduanya harus diatur dalam berbagai level pada struktur organisasi. Struktur organisasi memuat hak dan kewajiban, alur informasi dan pelaporan termasuk job description.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
168 7. Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan merupakan proses yang terintegrasi dari keseluruhan kegiatan pergerakan produk atau jasa dari pemasok ke pelanggan yang meliputi informasi, dana, serta sumberdaya lainya yang saling terkait.
8. Persediaan
Persediaan merupakan produk yang tersimpan untuk mengantisipasi permintaan berlebih atau target produksi yang tak tercapai. Persediaan dapat juga menjadi bumerang jika tidak dikalkulasi secara cermat. Biaya penyimpanan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah persediaan.
9. Penjadwalan
Penjadwalan merupakan penentuan waktu, jumlah dan tempat untuk melakukan proses produksi.
Penjadwalan bertujuan untuk memenuhi target produksi perusahaan.
10. Perawatan
Perawatan merupakan kegiatan menjaga, megembalikan dan memperbaiki kondisi fasilitas perusahaan agar berfungsi sesuai dengan toleransi yang ditetapkan. Perawatan dapat bersifat terencana dan tidak terencana. Perawatan terencana adalah perawatan yang bersifat pencegahan kerusakan fasilitas. Perawatan tidak terencana bertujuan memperbaiki fasilitas yang mengalami kerusakan.
Pentingnya Manajemen Strategis pada Proses Operasional
Proses operasi mempunyai peranan penting dalam manajemen strategi (Heizer & Render, 2014) yaitu:
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
169
1. Peran sentral perusahaan. Manajer operasional mempunyai tanggung jawab untuk mengorgaisasilan elemen-elemen perusahaan agar mampu bekerja secara efektif, efisien dan terintegrasi tanpa tumbang tindih tugas dan tanggung jawab.
2. Kualitas output yang dihasilkan. Manajer operasional harus mengetahui proses produksi produk atau jasa yang akan dihasilkan sehingga mempunyai kualitas yang baik. Manajer operasional harus mampu mengkoordinasikan standar operasional kepada departemen lain yang terkait.
3. Investasi tinggi. Proses operasional mempunyai peran dan biaya yang besar pula. Biaya yang tinggi harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin agar tidak sia-sia dan operasional perusahaan dapat menghasilkan profit yang tinggi.
Dalam menjalankan perannya manajer operasional mempunyai faktor-faktor pendukung dan juga penghambat. Faktor-faktor penghambat akan menjadi tantangan manajeer operasional dalam menyusun strategi. Tantangan-tantangan tersebut adalah:
Tabel 0.1 Tantangan Bagi Manajer Operasional Pendekatan
Tradisional
Alasan untuk Berubah
Tantangan Saat Ini
Kebijakan
operasional tidak menjadi fokus utama
Adanya faktor pembatas seperti tata aturan polusi, amdal, standar K3, korupsi, pekerja dibawah umur, dan lainnya.
Standar kebijakan yang tinggi sebagai tanggung jawab sosial dan upaya
mendapatkan pengakuan world class performance Fokus internal Perkembangan
teknologi dan spesifikasi yang tinggi, biaya
Pasar bebas dan kolaborasi
internasional
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
170
komunikasi yang rendah, dan jaringan distribusi.
Pengembangan produk
mempunyai
rentang waktu yang lama
Life cycle produk yang pendek, perkembangan media komunikasi skala
internasional, internet, CAD
Percepatan update produk
Biaya produksi yang rendah, perlindungan terhadap
lingkungan dan sumber daya yang tidak optimal
Adanya konsep keberlanjutan dan ISO 14000 dan efisiensi
Sistem produksi keberlanjutan
Standar kualitas produk rendah
Peningkatan konsumsi produk, daya beli
Sistem modular
Fokus pada individual
Peran serta seluruh karyawan dengan
peningkatan skill masyarakat
Optimalitas SDM dan teamwork
Industri rumahan Siklus teknologi yang pendek dan peningkatan daya saing
Kolaborasi rantai pasok, kerja sama operasi
Mass production Hidup produk semakin pendek, pengurangan persediaan
Just in-time, perbaikan
berkelanjutan dan struktur
organisasi yang sederhana.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
171 Daftar Pustaka
Heizer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasi. In D.
E. Irawan, Manajemen Operasi (p. 51). Jakarta:
Salemba Empat.
Schroeder, R. G., Anderson, J. C., & Cleveland, G. (1986).
The Content ofManufacturing Strategy: An Empirical Study. Journal of Operations Management, 136-145.
Skinner, W. (1969). Manufacturing-Missing Link in Coporate Strategy. Harvard Business Review, 136- 145.
Heizer, J., & Render, B. (2014). Operation Management. In H. A. Rusdiana, Manajemen Operasional. Bandung:
CV Pustaka Setia.
Russell, R. S., & Taylor, B. W. (2011). Operations Management 7th Edition. New York: John Wiley &
Sons.
Heizer, J., & Render , B. (2011). Operations Management 10th Edition. Ney Jersey: Prentice Hall.
MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL
172 Profil Penulis Dr. Ade Supriatna, S.T., M.T.
Ketertarikan penulis sejak dibangku kuliah program strata satu dan mulai fokus menulis beberapa buku dan diktat dibidang Teknik Industri sejak 2005. Program strata satu diraih pada Teknik Industri Universitas Darma Persada melalui beasiswa Kaidanren dari Jepang. Untuk memperdalam keilmuan melanjutkan studi program pasca sarjana (magister) di Universitas Indonesia lulus dan berhasil tahun 2007.
Kecintaanya pada bidang Teknik Industri diwujudkan dengan studi lanjut program doktoral di Institut Teknologi Sepuluh November yang terletak di Surabaya dengan keahlian sistem rekayasa manufaktur. Dalam hal ini, Penulis mendapatkan beasiswa BPPDN Kemendikbud.
Penulis memiliki kepakaran dibidang sistem rekayasa manufaktur. Berkarir sebagai dosen profesional sejak tahun 2003 ikut aktif dalam berbagai penelitian seperti Analisis Penumpukan Sampah di TPA Bantar Gebang, Pengaruh Penerapanan PMDN terhadap Usaha Mikro di Bekasi dan lainnya. Adapun pembiayannya, penulis dapatkan melalui hibah bersaing yang diselenggarakan Kemenristek DIKTI dan dana internal perguruan tinggi. Selain peneliti, penulis juga aktif membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah ditempat tinggalnya. Penulis beberapa kali mendapatkan hibah dari Pemkot Jawab Barat dalam bidang Jahit di LPPM Bekasi.
Penulis memiliki harapan besar untuk ikut serta mencerdaskan geberasi bangsa baik melalui profesi yang digelutinya maupun melalui karya-karyanya, bukan hanya didunia pendidikan tetapi masyarakat dan dunia usaha.
Email Penulis: [email protected]
173