See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/367165557
MANAJEMEN STRATEGIK
Book · November 2022
CITATIONS
0
READS
10,691
13 authors, including:
Malinda Sari Sembiring University of North Sumatra 7PUBLICATIONS 2CITATIONS
SEE PROFILE
Nur Nuy Syamsiyah Universitas Darma Persada 7PUBLICATIONS 6CITATIONS
SEE PROFILE
Acai Sudirman
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung 134PUBLICATIONS 1,505CITATIONS
SEE PROFILE
Karen A. Pontoan
Catholic University of De La Salle Manado 12PUBLICATIONS 24CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Abd. Karman on 14 August 2023.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
COVER
BOOK CHAPTER
MANAJEMEN STRATEGIK
UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4
Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:
i Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;
ii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan;
iii Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
MANAJEMEN STRATEGIK
Abdul Rasyid Steven
Malinda Sari Sembiring Nur Syamsiyah
Acai Sudirman Sri Sarjana Karen Alfa Pontoan Ikhsan S. Abd. Razak
Hariandy Hasbi Abd. Karman Ade Supriatna Yullya Ramadonna
Misra Yeni R
Editor:
Harini Fajar Ningrum
Penerbit
CV. MEDIA SAINS INDONESIA Melong Asih Regency B40 - Cijerah
Kota Bandung - Jawa Barat www.penerbit.medsan.co.id
Anggota IKAPI No. 370/JBA/2020
MANAJEMEN STRATEGIK Abdul Rasyid
Steven
Malinda Sari Sembiring Nur Syamsiyah
Acai Sudirman Sri Sarjana Karen Alfa Pontoan Ikhsan S. Abd. Razak
Hariandy Hasbi Abd. Karman Ade Supriatna Yullya Ramadonna
Misra Yeni R Editor :
Harini Fajar Ningrum Tata Letak :
Mega Restiana Zendrato Desain Cover :
Syahrul Nugraha Ukuran :
A5 Unesco: 15,5 x 23 cm Halaman :
vi, 209 ISBN :
978-623-362-739-9 Terbit Pada :
November 2022
Hak Cipta 2022 @ Media Sains Indonesia dan Penulis
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit atau Penulis.
PENERBIT MEDIA SAINS INDONESIA (CV. MEDIA SAINS INDONESIA) Melong Asih Regency B40 - Cijerah Kota Bandung - Jawa Barat www.penerbit.medsan.co.id
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ini selesai disusun dan berhasil diterbitkan. Kehadiran Buku Manajemen Strategik ini disusun oleh para akademisi dan praktisi dalam bentuk buku kolaborasi. Walaupun masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami mengharapkan buku ini dapat menjadi referensi atau bahan bacaan dalam menambah khasanah keilmuan khususnya mengenai Manajemen Strategik.
Sistematika penulisan buku ini diuraikan dalam tigabelas bab yang memuat tentang Ruang lingkup Manajemen Strategik, Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik, Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan, Analisis Lingkungan Eksternal, Manajemen Strategik, Formulasi Strategi, Strategi Bisnis (Bersaing), Strategi Fokus Pelanggan, Implementasi Strategi, Manajemen Strategi SDM, Manajemen Strategi pada Proses Operasional, Manajemen Strategi Keuangan, dan bab terakhir yaitu Evaluasi dan Pengendalian Strategik.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dalam seluruh rangkaian penyusunan sampai penerbitan buku ini.
Secara khusus, terima kasih kepada Media Sains Indonesia sebagai inisiator bunga rampai ini. Buku ini tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan, saran dari pembaca sekalian sangat berarti demi perbaikan karya selanjutnya. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca.
September, 2022 Editor.
ii
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK ... 1
Pengertian Manajemen Strategi... 1
Sejarah Manajemen Strategik ... 5
Ruang Lingkup dan Proses dalam Manajemen Strategik ... 8
Manfaat Manajemen Strategik ... 15
Tujuan Manajemen Strategi ... 17
2 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK ... 21
Pendahuluan ... 21
Pengertian Manajemen Strategik ... 22
Manajemen Strategik dan Proses Manajemen Strategik ... 22
Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik ... 24
Tahapan Proses Manajemen Strategik ... 25
Rangkuman ... 28
3 VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN ... 31
Visi ... 31
Misi ... 33
Tujuan Perusahaan ... 34
4 ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL ... 39
Lingkungan Organisasi ... 39
Lingkungan Eksternal Organisasi ... 40
iv
Tahapan Analisis Lingkungan Eksternal ... 40
Tool Analisis Lingkungan Eksternal ... 42
Konteks Eksternal dengan Teknologi ... 51
5 MANAJEMEN STRATEGIK ... 55
Pendahuluan ... 55
Ruang Lingkup Manajemen Strategik ... 56
Lingkungan Internal Perusahaan ... 60
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix ... 62
Lingkungan Operasi ... 65
Manajemen Strategik: Kini dan Esok ... 68
6 FORMULASI STRATEGI ... 75
Konsep Formulasi Strategi ... 75
Langkah Formulasi Strategi ... 88
7 STRATEGI BISNIS (BERSAING) ... 97
Pendahuluan ... 97
Strategi Bisnis ... 97
Strategi Bersaing ... 99
8 STRATEGI FOKUS PELANGGAN ... 115
Perngertian Strategi Fokus Pelanggan ... 115
Tujuan Fokus Pelanggan ... 117
Peran Fokus Pelanggan ... 119
Manfaat Fokus Pada Pelayanan Pelanggan ... 121
Metode Pengukur Kepuasan Pelanggan ... 123
9 IMPLEMENTASI STRATEGI ... 127
Pendahuluan ... 127
Implementasi ... 128
Strategi ... 130
v
Implementasi Strategi ... 135
Penutup ... 139
10 MANAJEMEN STRATEGI SDM ... 143
Terminologi dan Konsep ... 143
Perencanaan Strategi ... 144
Langkah-Langkah Perencanaan Strategi MSDM ... 149
Penentuan Isu-Isu SDM ... 152
Konteks Strategi SDM ... 153
Perumusan Strategi SDM ... 155
11 MANAJEMEN STRATEGI PADA PROSES OPERASIONAL ... 161
Strategi pada Proses Operasional ... 161
Pembangunan Strategi pada Proses Operasional ... 163
Fungsi Proses Operasional ... 165
Strategi Peningkatan Produktivitas dan Keunggulan... 166
Pentingnya Manajemen Strategis pada Proses Operasional ... 168
12 MANAJEMEN STRATEGI KEUANGAN ... 173
Manajemen Keuangan dan Manajemen Strategi ... 173
Manajemen Strategi Keuangan ... 174
Fungsi Utama Manajemen Strategi Keuangan .... 175
Sifat dan Nilai Strategi Manajemen Keuangan .... 177
Strategi Manajemen dan Kebijakan Keuangan .... 178
vi
Manajemen Strategi Keuangan yang Efektif ... 183 Kesimpulan ... 184 13 EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGIK .... 189 Evaluasi ... 189 Pengendalian Strategik ... 203
1
1
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
Dr. Abdul Rasyid, S.E., M.Si., CIAP., CPGAM.
Universitas Yapis Papua
Pengertian Manajemen Strategi
Dalam berbagai literatur banyak ahli memberikan pengertian, definisi atau batasan tentang manajemen strategik. Namun secara umum, manajemen strategik merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai dengan penetapan tata cara melaksanakannya kemudian di implementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan harapan untuk mencapai tujuan.
Manajemen strategik dapat juga dikatakan sebagai kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulation) dan pelaksanaan (implementation) rencana- rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan. Sehingga dengan demikian, maka peran manajemen startegik dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai pembaharu atau pengubah keadaan ke arah yang lebih baik. Manajemen strategik juga merupakan proses penyusunan langkah-langkah untuk masa depan organisasi atau perusahaan dengan membangun visi, misi dan program kerja.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
2
Istilah manajemen strategik, identik dengan pola atau rencana yang mengintegrasikan beberapa tujuan organisasi atau perusahaan, termasuk kebijakan, dan tindakan-tindakan yang dilakukan secara terpadu.
Manajemen strategik menjadi sekumpulan tindakan yang menghasilkan rumusan dan dilaksanakan sesuai rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi atau perusahaan. Karena itu, manajemen strategik mengarah pada perencanaan yang berskala besar yang disebut sebagai perencanaan strategi yang orientasinya ke masa depan yang biasanya ditetapkan oleh pimpinan tertinggi dari suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen strategik bersifat mendasar dan prinsipil, yang memungkinkan organisasi ataupun perusahaan dapat berinteraksi lebih efektif sehingga dapat menghasilkan capaian-capaian yang lebih berkualitas. Selain itu manajemen strategik mengarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Karena itu dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang baik dengan analisa yang baik pula supaya melahirkan pola dan strategi sesuai yang diharapkan.
Berpikir strategis, akan membiasakan pimpinan jeli dalam memandang konsumen, melihat peluang baru, dan posisi yang berdaya saing, serta mengasah kejelian pimpinan dalam melihat potensi yang ada di organisasi atau perusahaan. Dengan berpikir strategis, para pemimpin organisasi atau perusahaan akan memiliki arah yang jelas dalam menjalankan roda organisasi atau perusahaan.
Menurut Von Neumann dan Morgenstern (1947), bahwa strategi adalah serangkaian tindakan perusahaan yang diputuskan sehubungan dengan situasi tertentu.
Sedangkan Drucker (1954) menyatakan bahwa, strategi adalah analisis situasi masa kini dan apabila perlu mengubahnya, termasuk menemukan sumber daya serta apa yang semestinya dilakukan. Selain itu Chandler (1962) bahwa, strategi adalah penentuan tujuan dasar
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
3
jangka panjang dari suatu perusahaan, penerapan tindakan, dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Ansoff (1965) menjelaskan bahwa, strategi adalah suatu aturan untuk membuat keputusan berdasarkan ruang lingkup produk/pasar, arah pertumbuhan, keunggulan bersaing dan sinergi.
Learned, Christensen, Andrew, dan Guth (1969) juga menyatakan bahwa, Strategi adalah pola tujuan, maksud, sasaran, dan kebijakan utama serta rencana untuk menggapai sasaran yang dinyatakan dalam suatu cara agar memberikan batasan tentang apa serta ke mana bisnis perusahaan ataupun sosok perusahaan yang diinginkan. Menurut Newman dan Logan (1971) bahwa, strategi adalah rencana masa depan yang mengantisipasi perubahan dan inisiatif tindakan untuk memanfaatkan peluang yang dipadukan dalam konsep atau misi perusahaan. Sedangkan menurut Schendel dan Hatten (1972) bahwa, strategi didefinisikan sebagai sasaran dan tujuan dasar dari organisasi, program utama tindakan yang dipilih untuk mencapai sasaran dan tujuan, serta pola utama alokasi sumber daya yang digunakan berhubungan dengan aktivitas organisasi dan lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, manajemen strategik merupakan bidang ilmu yang menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis yang meliputi seperti;
pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian dan pengawasan. Atau dengan kata lain, manajemen strategik dan kebijakan bisnis merupakan suatu aktivitas yang secara terpadu, konsisten dan komprehensif serta mampu menyatukan berbagai arah usaha dan kegiatan organisasi atau perusahaan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
4
Ada 3 (tiga) karakteristik dalam merancang keputusan strategi, yaitu:
1. Rare (Unik/Langka) yaitu, keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat ditiru oleh organisasi, perusahaan, atau instansi lainnya.
2. Consequential (Penting) yaitu, dimaksudkan bahwa keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya itu sangat penting dan menuntut banyak komitmen.
3. Directive (Pengarahan/Instruksi) yaitu, keputusan- keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Sedangkan evolusi (evolution) manajemen strategik dapat disebut sebagai berikut;
1. Menurut Bruce D. Henderson, matrix Boston Consulting Group (BCG) yaitu:
a. Mengetahui peningkatan resiko dan kesalahan pembiayaan,
b. Mengetahui penyebab memburuknya ekonomi c. Meningkatkan profesional dan melakukan
manajemen strategis secara serius.
2. Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck bahwa ada 4 (empat) tahap dalam manajemen strategis yaitu;
a. Perencanaan keuangan dasar (1950-an), b. Perencanaan berbasis peramalan (1960-an), c. Perencanaan beorientasi keluar (analisis industri
dan posisi persaingan (1973-1974) d. Manajemen strategis
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
5
3. Pemicu perubahan strategis menurut H. Mintzberg yaitu:
a. Munculnya CEO baru
b. Adanya intervensi institusi eksternal, c. Adanya ancaman perubahan kepemilikan d. Terjadinya kesenjangan kinerja.
Sejarah Manajemen Strategik
Manajemen strategik merupakan perpaduan dari dua kata yaitu “manajemen” dan “strategi”. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengelolah atau mengurusi. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, pengawasan dan pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan manusia serta sumber-sumber lain.
Sedangkan strategy berasal dari bahasa latin yaitu strategos, yang mula-mulanya merujuk pada kegiatan seorang jendral dalam kemiliteran yang mengkombinasikan kata “stratos” (militer) dengan kata
‘ago” (memimpin). Pada mulanya kata strategi bermakna sebagai kegiatan memimpin atau gerak langkah militer dalam melaksanakan tugas di medan perang. Karena itu maka, kata manajemen strategik yang di implementasikan kedalam organisasi atau perusahaan, merupakan strategi yang harus mampu meningkatkan mutu.
Chandler (1962) yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2008) bahwa, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumbar daya. Inti dari strategi adalah pilihan untuk melakukan aktivitas yang berbeda atau untuk melaksanakan aktivitas dengan cara berbeda dari
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
6
pesaingnya. Menurut Mintzberg dan Quinn (1991), bahwa strategi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama organisasi, kebijakan, ataupun tindakan-tindakan ke dalam suatu keterkaitan secara terpadu. Menurut Steiner dan Miner (1977), strategi adalah pembentukan misi perusahaan, penentuan tujuan organisasi searah dengan tuntutan lingkungan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan, serta memastikan implementasi yang tepat sehingga maksud dan tujuan dasar organisasi akan bisa dicapai. Sedangkan Thompson dan Strickland menyatakan bahwa, strategi adalah suatu cetak biru (blueprint) dari seluruh aktivitas penting bagi kewirausahaan, persaingan, dan fungsional yang diambil dalam rangka mencapai tujuan organisasi dan memposisikan organisasi untuk meraih sukses di masa depan.
Secara umum, para ahli mendefenisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan. Sedangkan strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi adalah suatu arah dan kebijakan atau rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan.
Penjelasan tentang manajemen strategi dan sederet pakar dan ilmuwan masing-masing menggunakan pilihan kata yang berbeda-beda seperti pada; istilah manajemen strategi, manajemen strategik, manajemen stratejik, ataupun manajemen strategis. Jadi manajemen strategik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh menejer puncak dan diimplementasikan untuk organisasi atau perusahaan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
7
Menurut (David) bahwa, manajemen strategis didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Wheelen, Thomas L. Hunger (2010) menyatakan bahwa, manajemen strategis adalah memadukan variabel- variabel internal perusahaan untuk memberikan kompentensi unik, yang memampukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif secara terus-menerus, sehingga menghasilkan laba. Menurut Fred R David dalam bukunya berjudul “Strategic Management Concepts”
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Ahmad Lukman & Melvi (2003) dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
Manajemen strategi adalah suatu proses yang berhubungan dengan penentuan arah masa depan organisasi dan mengimplementasikan keputusan yang diarahkan untuk mencapai tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek dari organisasi atau perusahaan.
Higgins dan Vincze (1993) memberikan argumen bahwa, manajemen strategi merupakan proses pengelolaan misi organisasi yang ingin digapai sejalan dengan pengelolaan hubungan antara organisasi dan lingkungan, khususnya ketanggapan terhadap lingkungan stakeholders serta pihak-pihak yang paling berkepentingan dalam lingkungan internal dan eksternal (constituent) yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakannya.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) bahwa, manajemen strategi adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
8
menurut Nawawi (2007) menyebutkan manajemen strategi sebagai perencanaan yang berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.
Rufaidah (2012) bahwa, manajemen strategi sebagai bidang ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis yang meliputi:
pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi serta pengendalian.
Manajemen strategik merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan manajerial yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas serta capaian perusahaan dalam jangka waktu yang cenderung panjang.
Manajemen strategi menjadi aktivitas terpadu, konsisten dan komprehensif yang mampu menyatukan berbagai arah usaha dan kegiatan organisasi atau perusahaan dalam upaya mencapai tujuan.
Ruang Lingkup dan Proses dalam Manajemen Strategik Manajemen strategis sudah menjadi seni dan ilmu perencanaan, penyusunan, penerapan, pengendalian serta pengevaluasian berbagai keputusan pada lintas fungsional yang dapat mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen strategik, memproses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, serta mengalokasikan sumber daya untuk
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
9
pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian maka, manajemen strategis mengkombinasikan berbagai aktivitas organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan.
Aktivitas organisasi atau perusahaan baik internal maupun eksternal tersebut menjadi prinsip ruang lingkup manajemen strategik yang meliputi;
1. Manajemen strategik diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar mencakup rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan dalam bentuk program kerja.
2. Rencana strategi berorientasi pada jangkauan masa depan oraginasi atau perusahaan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi organisasi atau perusahaan untuk jangka panjang sebagai keputusan manajemen puncak.
4. Rencana strategi dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi program-program operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka panjang sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk panjangnya.
Menurut Sukanto Reksohadiprodjo, aspek-aspek manajemen strategi antara lain pengungkapan visi dan misi badan usaha, penentuan tujuan-tujuan, menciptakan strategi, mengimplementasikan dan melaksanakan strategi, serta menilai kinerja dan
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
10
melaksanakan penyesuaian-penyesuaian serta tindakan korektif.
Mengacuh pada pengertian tersebut maka, secara konseptual, manajemen strategik meliputi beberapa komponen, yaitu:
1. Pengamatan lingkungan, 2. Analisa data
3. Perumusan strategi,
4. Implementasi strategi dan pengawasan, serta 5. Evaluasi dan pengendalian
Secara garis besar manajemen strategi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu; Perencanaan strategi dan Implementasi strategi (Tisnawati Sule & Saefullah, 2010).
Selanjutnya menurut David (2011) bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan yaitu;
1. Memformulasikan strategi,
2. Mengimplementasikan strategi, dan 3. Mengevaluasi strategi.
Menurut T. Hani Handoko berdasarkan dari beragam pendapat dan dari beberapa penulis, setidaknya menemukan sembilan langkah dalam proses strategi yaitu;
1. Penentuan Misi dan Tujuan Organisasi
Pada langkah ini melibatkan beberapa hal seperti, misi organisasi, filosofis, niat dan tujuan.
2. Pengembangan Profil Organisasi
Dalam langkah ini dicerminkan kondisi dan kemampuan internal organisasi termasuk dengan kemampuan untuk mengidentifikasi tujuan serta strategi organisasi.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
11
3. Analisa Lingkungan Eksternal Organisasi
Memasuki tahap analisis lingkungan eksternal, setiap organisasi harus mampu mendefinisikan tentang lingkungan yang lebih spesifik. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan apa saja yang dimiliki.
4. Menganalisis Kekuatan dan Kelemahan Internal Organisasi
Dalam melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi dilakukan cara perbandingan tentang gambaran umum organisasi dengan lingkungan eksternalnya
5. Identifikasi Peluang dan Ancaman terhadap Organisasi
Dalam hal identifikasi dan ancaman perlu melibatkan keputusan strategi dengan melakukan identifikasi, kemudian mengevaluasi serta memilih beberapa strategi alternative.
6. Membuat Keputusan Strategis Organisasi
Tahap berikutnya adalah melibatkan keputusan strategi dengan melakukan identifikasi, kemudian mengevaluasi serta memilih beberapa strategi alternatif.
7. Pengembangan Strategi Organisasi
Karena manajemen mengacu pada strategi bisnis, maka implementasi harus mengaitkan semua penugasan atau kewenangan.
8. Implementasi Strategi Organisasi
Berkaitan dengan langkah ini maka, implementasi strategi perlu penugasan secara keseluruhan untuk keberhasilan strategi.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
12
9. Peninjauan Dan Evalusasi Organisasi
Pada tahap evaluasi dan peninjauan terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu, apakah strategi yang diterapkan sesuai dengan rencana? Lalu bagaimana jika strategi tercapai.
Proses manajemen strategik mengacu pada tahap pengambilan keputusan dan tindakan sehingga menghasilkan formulasi dan implementasi untuk perencanaan organisasi untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai. Menurut Purwono (2015), untuk membantu perusahaan dalam bersaing, mengembangkan bisnis, dan mempertahankan eksistensi, maka perusahaan membutuhkan langkah-langkah strategis yang tepat.
Sedangkan menurut David (2011), bahwa tahap memformulasikan strategi antara lain menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi dari sudut pandang eksternal, menetapkan kelemahan dan kekuatan yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka penjang, membuat alternatif strategi dan memilih strategi yang akan dicapai. Selanjutnya Wheelen
& Hunger (2012), bahwa manajemen strategik adalah serangkaian langkah, dari keputusan, tindakan dan evaluasi untuk usaha dalam jangka panjang.
Memahami keterkaitan antara level strategi yang satu dan yang lain maka, pemahaman tersebut diperlukan supaya dapat melihat keterpaduan konsep ataupun aplikasi berbagai level strategi dalam meraih tujuan perusahaan.
Selain daripada itu, bahwa proses strategi berkaitan dengan sederet pertanyaan yang mencakup tentang bagaimana dan kapan suatu strategi dapat dirumuskan atau siapa yang akan merumuskannya, kemudian pertanyaan selanjutnya apakah strategi perlu dibuat, dianalisis, dan diimplementasikan, lalu bagaimana
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
13
mengevaluasi keberhasilan strategi serta siapa saja yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut.
Konsep strategi sebagai suatu proses meliputi tahapan analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi, hingga evaluasi, pengawasan dan pengendalian strategi yaitu;
1. Pada tahapan proses awal dimulai dari adanya analisis lingkungan mengarah pada identifikasi tentang peluang dan tantangan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan dari lingkungan eksternal perusahaan serta posisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki berdasarkan analisis lingkungan internal organisasi atau perusahaan.
2. Pada tahap formulasi, strategi visi dan misi perusahaan akan mendasari tujuan dan strategi yang akan dipilih ataupun kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen perusahaan.
3. Pada tahap implementasi, strategi yang telah dirumuskan kemudian dijabarkan dalam bentuk program ataupun prosedur pelaksanaan beserta anggaran yang diperlukan dengan mempertimbangkan faktor kepemimpinan dan budaya organisasi serta pemanfaatan sistem informasi yang menunjang pelaksanaan strategi dan kebijakan perusahaan.
4. Akhirnya, pada tahap evaluasi dan pengawasan, di samping ditetapkan standar keberhasilan strategi, juga dianalisis tentang kesenjangan yang terjadi di antara perumusan dan implementasi strategi serta penentuan proses tindak lanjut atas penyimpangan yang terjadi dalam proses implementasi tersebut.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
14
Alternatif strategi yang berkaitan dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan kejelian dalam menanggulangi risiko tersebut, menurut Andrew (1980), dikatakan sebagai strategi ekonomi. Tinggi rendahnya tingkat keberanian untuk memasuki peluang ataupun mengambil risiko sangat tergantung pada sasaran profit yang bisa diperoleh.
Konsep dan Hubungan Dalam Proses Strategi dapat di uraikan dalam gambar diagram berikut.
Gambar 1.
Pola Hubungan Formulasi dan Implementasi Strategi Sumber: K.R. Andrews. (1980).
The Concept of Corporate Strategy. Revised Edition.
Homewood, Illionis: Richard, D. Irwin, Inc
Berdasarkan Pola Hubungan Formulasi dan Implementasi seperti dalam gambar 1, strategi dapat dijelaskan bahwa, prinsip dari formulasi strategi meliputi identifikasi dari peluang dan ancaman dalam lingkungan perusahaan dan estimasi dari alternatif yang terpantau. Suatu pilihan dapat saja dibuat, baik dari sisi kekuatan dan kelemahan perusahaan maupun dari segi peluang dan ancaman, tetapi penting untuk mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki. Alternatif strategi yang berkaitan dengan
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
15
kemampuan memanfaatkan peluang dan kejelian dalam menanggulangi risiko dan ancaman, menurut Andrew (1980), dikatakan sebagai strategi ekonomi.
Manfaat Manajemen Strategik
Beberapa keunggulan dapat diwujudkan dengan penerapan manajemen strategik seperti memperkuat usaha dengan mewujudkannya secara efektif dan efisien.
Manfaat lainnya yang dapat diperoleh adalah, bahwa manajemen strategi dapat mengurangi ketidakpastian dan kekomplekan khususnya dalam menyusun perencanaan sebagai fungsi manajemen, dan dalam proses pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan semua sumberdaya yang secara nyata dimiliki. Karenanya dengan melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi manajemen yang lainnya akan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi.
Secara terperinci dapat dikemukakan manfaat dari manajemen strategik yaitu;
1. Kerja menjadi lebih dinamis
2. Sebagai pengendali dalam mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki
3. Sebagai pendekatan yang logis, rasional dan sistematik
4. Sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, prakarsa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan
5. Menjadi paradigma baru di lingkungan organisasi.
6. Semua yang terkait dapat berpartisipasi
7. Proses dari manajemen bisa menghasilkan sebuah keputusan yang paling baik
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
16
8. Aktivitas dari formulasi strategi bisa mempertinggi kemampuan dari perusahaan.
9. Keterlibatan karyawan dalam formulasi strategi bisa memperbaiki kinerja organisasi
10. Organisasi atau perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman eksternal.
11. Dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi masalah.
12. Kinerja organisasi atau perusahaan bisa lebih produktif, efektif dan efisien
13. Oranisasi atau perusahaan mudah untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi.
14. Organisasi atau perusahaan lebih profitable.
Berdasarkan manfaat dari manajemen strategik maka, dapat disimpulkan bahwa, manajemen strategik berfungsi menyatukan sikap dan perilaku organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jadi tujuan mewujudkan keberhasilan bukan sekedar untuk menajemen puncak saja, tetapi mewujudkan keberhasilan bersama, organisasi dan masyarakat. Keunggulan dan manfaat manajemen strategi perlu dipahami dalam mengimplementasikannya karena setiap organisasi memiliki karakteristik tersendiri. Keberhasilannya sangat tergantung pada pengelolaan sumberdaya yang dimiliki khususnya sumberdaya manusianya sebagai motor penggerak roda organisasi. Sumberdaya manusia adalah pelaksana utama dan harus professional dalam bidangnya, memiliki wawasan yang luas dan komitmen yang tinggi.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
17
Beberapa karakteristik dari manajemen strategik, antara lain sebagai berikut:
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk rencana strategi (renstra)
2. Rencana strategi berjangka panjang
3. Visi, misi, dan pemilihan strategi organisasi adalah keputusan manajemen puncak.
4. Renstra menjadi renop dan berisi program-program operasional.
5. Implementasi strategi dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen.
Tujuan Manajemen Strategi
Selain memahami pengertian manajemen strategis dan ruang lingkupnya, tentunya kita juga harus mengetahui apa tujuannya. Sebagai upaya untuk mengintegrasikan manajemen strategi dalam suatu organisasi atau perusahaan maka, seorang manajer bertugas untuk menyusun serangkaian strategi perusahaan. Manajer harus mampu menyusun, mengatur, dan mengimplementasi serta mengevaluasi strategi-strategi yang sudah disepakati dengan tujuan bisa mencapai tujuan.
Adapun tujuan Manajemen Strategi adalah sebagai berikut:
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan dalam hal ini, manajemen strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi atau perusahaan. karena arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
18
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak organisasi atau perusahaan dan mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata dan manajemen strategik memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian.
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas bahwa, tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius dan bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
5. Mengevaluasi dan menjalankan strategi yang sudah dipilihnya dengan cara efektif dan efisien.
6. Mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, melaksanakan penyesuaian dan mengoreksi serta memperbaharui strategi yang telah dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
7. Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang dan juga ancaman bisnis yang ada agar bisa melaksanakan inovasi atas produk maupun barang supaya sesuai dengan selera dari konsumen.
Berdasarkan beberapa tujuan dari manajemen strategik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, manajemen strategik sangat membantu organisasi atau perusahaan dalam mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
19 Daftar Pustaka
Andrew, K.R. 1980. The Concept of Corporate Strategy.
New York: Richard D. Irwin Inc
David, F. R. (2015). Strategic Management: A Competitive Advantage Apporach, Concepts, and Cases (Edisi ke- 1). Pearson Education, Inc.
David, Fred R. (2003). Manajemen Strategis Konsep- Konsep. Terj. Kresno Saroso.Ed.9.Indeks Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen, Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Lita Sutandar. (2017). Analisis Manajemen Strategis Pada Pt Semeru Teknik Di Surabaya. AGORA Vol. 5, No. 3, (2017).
Mintzberg, H., dan J.B. Quinn. 1991. The Strategy Process, Concepts, Contexts, Cases. Edisi kedua. New York: Prentice-Hall Inc, Englewood Cliffs
Pearce, I. I., John, A., & Robinson Jr, R. B. (2013).
Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi Pengendalian Edisi 12-Buku 1. Jakarta:
SalembaEmpat.
Rangkuti, Freddy. (2008).Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21.Cet.15.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Rufaidah, P. (2012). Manajemen Strategik (Humaniora (ed.).
Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategi Edisi 4, (Yogyakarta: BPFE, 2003)55-56.
Wheelen, Thomas L., Hunger, J. D. (2010). Strategic Management and Business Policy Achieving Sustainability. Pearson.
Wheelen, T. L., & Hunger, D. J. (2012). Strategic Management and Business Policy Toward Global Sustainability Thirteenth Edition. Strategic Management and Business Policy Toward Global Sustainability.
Tisnawati Sule, E., & Saefullah, K. (2010). Pengantar Manejemen Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK
20 Profil Penulis
Dr. Abdul Rasyid, S.E., M.Si., CIAP., CPGAM.
Lahir di Bantaeng pada tanggal 8 Oktober 1966.
Mulai aktif menjadi dosen Tahun 2004 setelah menyelesaikan studi S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Yapis Jayapura Tahun 2003 (Sekarang Universitas Yapis Papua). Kemudian Tahun 2008 melanjutkan studi S2 di Universtas Hasanuddin Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan selesai Tahun 2010 berpredikat Kelulusan Cumlaude. Tahun 2015 melanjutkan pendidikan Program Doktor S3 di Universitas Hasanuddin dengan Konsentrasi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) dan selesai Tahun 2019. Sedangkan penghargaan Gelar non akademik CIAPTM dan CPGAMTM di berikan oleh Revolution Mind IndonesiaTM (RMI) setelah mengikuti pendidikan nonformal di Sukabumi. Aktifitas saat ini adalah sebagai Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Yapis Papua. Pernah menjabat sebagai Kepala Biro Umum dan Kepegawaian dan Ketua Program Studi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yapis Papua. Saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama. Selain sebagai dosen, pria yang akrab disapa dengan panggilan Rasyid, juga aktif sebagai pembicara dan penanggap pada berbagai forum ilmiah, seminar dan diskusi publik. Aktifitas lainnya adalah, Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat serta aktif pada berbagai organisasi. Selain menulis buku dan berita diharian cetak juga aktif membuat dan membedah jurnal. Memiliki Hobby baca buku olahraga dan seni dengan Motto
"Biarkan Mata Air Ilmu Terus Mengalir Dengan Arif dan Bijak".
Alamat email [email protected]
21
2
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
Steven, S.E., M.M.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Pontianak
Pendahuluan
Pada awalnya manajemen strategik disebut sebagai kebijakan (policy). Yakni, sebagai arahan perusahaan/organisasi atau arah bisnis itu sendiri.
Sebagai ilmu, manajemen strategik dirintis oleh sekolah- sekolah bisnis di Amerika Serikat, seperti the Wharton School di Universitas Pennsylvania dan Harvard Business School di Universitas Harvard. Ketika itu, Harvard menggunakan istilah kebijakan bisnis (business policy).
Sampai awal tahun 1970-an, pendekatan yang digunakan dalam kajian manajemen strategik adalah lintas disiplin (Rumelt et al. (1994). Keterkaitan manajemen strategik dengan disiplin lain merupakan keniscayaan. Strategi berhubungan dengan ilmu ekonomi, sosiologi, politik, psikologi, dan perilaku organisasi. Pemikiran utama dalam ilmu ekonomi, dari masa Adam Smith sampai sekarang, terpaku pada masalah pasar belaka jarang ditemukan perhatiannya pada perusahaan yang menggunakan hirarkhi manajerial untuk perencanaan dan koordinasi.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
22 Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen strategik adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif dan efisien untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan yang mengarah pada pengembangan posisi strategis perusahaan yaitu membantu menentukan langkah-langkah yang tepat yang akan diambil oleh perusahaan, keberlanjutan masa depan perusahaan, profitabilitas perusahaan, dan integrasi kemampuan manajerial, tanggung jawab, dan motivasi dari perusahaan itu sendiri. Ini mensinergikan orientasi strategis dan operasional dan menyediakan kerangka kerja keseluruhan untuk alokasi sumber daya di antara berbagai unit dan cakrawala waktu. Ini dapat dianggap sebagai arsitektur pengambilan keputusan integratif. Ini menghasilkan artikulasi strategi perusahaan yang diikuti oleh strategi kompetitif dan fungsional (apa itu dan hasil).
Manajemen Strategik dan Proses Manajemen Strategik Pada dasarnya proses manajemen strategik dimulai untuk memungkinkan manajer puncak perusahaan untuk membuat keputusan yang dimana diharapkan dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang dan untuk keberlanjutan perusahaan di masa yang akan datang. Proses ini tentu saja akan melibatkan semua sumber daya yang ada di dalam perusahaan, bagaimana sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia dapat mengembangkan kompetensi dan kemampuan untuk menjaga risiko keputusan jangka panjang demi masa depan perusahaan tersebut. Dalam memperhitungkan masa depan maka kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini memiliki risiko untuk mengalami kerusakan, termasuk diri kita sendiri.
Oleh karena itu, kita perlu memperkirakan strategi yang
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
23
tepat yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Manajemen strategik adalah proses analisis strategi dari suatu organisasi, penetapan tujuan yang berfokus pada strategi, perumusan strategi, implementasi strategi, evaluasi, dan pengendalian strategi. Analisis strategis terlibat dengan analisis industri di mana organisasi menjalankan bisnisnya dan analisis faktor lingkungan eksternal dan internal. Penetapan tujuan yang berfokus pada strategi berkaitan dengan penetapan tujuan jangka panjang bagi organisasi untuk mencapai visi dan misi. Perumusan strategi memerlukan pengambilan keputusan tentang pemilihan strategi untuk mencapai tujuan jangka panjang. Implementasi strategi berkaitan dengan menempatkan strategi yang dirumuskan ke dalam tindakan. Ini adalah perwujudan atau pelaksanaan strategi melalui penyebaran sumber daya yang diperlukan dan menyelaraskan struktur perusahaan, sistem (misalnya, sistem penghargaan, sistem pendukung) dan proses dengan strategi yang dipilih. Elemen ini juga terlibat dalam pengambilan keputusan mengenai
penetapan tujuan jangka pendek,
pengembangan anggaran dan perumusan strategi fungsional / pendukung untuk mencapai ‘strategi utama’.
Unsur terakhir dari proses manajemen strategik – evaluasi dan pengendalian strategik – bertujuan untuk menetapkan standar kinerja, memantau kemajuan dalam implementasi strategi, dan memulai penyesuaian korektif dalam strategi (jika terjadi kesalahan).
Proses manajemen strategik berkembang selama bertahun-tahun dari pendekatan perencanaan sebelumnya seperti perencanaan perusahaan dan strategi.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
24
Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategik Perusahaan bisnis sekarang menghadapi tantangan besar karena ketidakpastian dalam lingkungan bisnis. Sebagian besar perubahan tidak dapat diprediksi. Dan ketidakpastian merayap. Dalam menghadapi perubahan, banyak ide baru yang luar biasa mungkin menjadi usang.
Perubahan terus terjadi pada demografi, kondisi ekonomi negara tempat usaha berada, praktik perdagangan akibat deregulasi / liberalisasi, keragaman pekerja seperti masuknya lebih banyak pekerja perempuan di tempat kerja, teknologi, dan tren globalisasi. Tidak hanya dalam masalah eksternal ini, tetapi perubahan juga terjadi dalam masalah internal perusahaan bisnis dalam hal pergantian karyawan yang tinggi, hilangnya orang-orang teknis yang sangat terlatih dan terampil, dll. Semua perubahan ini tentu saja akan menjadi ancaman bagi sebuah perusahaan. Oleh karena itu strategi menyediakan cara untuk menghadapi perubahan dan ketidakpastian yang menyertainya baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Dengan semakin berkembangnya zaman dan teknologi tentu saja menjadi tantangan bagi setiap manajer di dalam perusahaan, mereka harus siap dan terlibat dalam proses manajemen strategik. Mereka harus memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan strategi untuk dapat menaklukan pasar dan bertahan. Setiap manajer harus terlibat dalam manajemen strategi, mereka perlu memahami konsep, masalah, dan proses yang terkait dengan manajemen strategik.
Sejarah evolusi manajemen strategik dapat ditelusuri kembali ke 400 SM ketika istilah ‘strategia’ digunakan dalam tentara Yunani untuk menyiratkan ilmu pengetahuan, seni, dan kualitas menjadi jenderal tentara yang efisien.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
25
Selanjutnya, istilah ini diambil sebagai sinonim dari istilah ‘strategi’ saat ini. Konsep dan teknik manajemen strategik telah berkembang selama bertahun-tahun dimulai pada 1970-an dengan cara yang berbeda-beda.
Konsep manajemen strategik mendapat perhatian dunia pada 1990-an. Mungkin penting untuk disebutkan di sini bahwa ‘perencanaan strategis’ mencari peningkatan daya tanggap terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berpikir secara strategis. Di sisi lain, manajemen strategik mencari keunggulan kompetitif dan pertumbuhan pasar yang berkelanjutan dengan mengelola semua sumber daya organisasi secara efektif.
Tahapan Proses Manajemen Strategik
Proses manajemen strategik memiliki tiga tahapan berbeda: 1) perencanaan, 2) implementasi, dan 3) evaluasi. Ketiga tahapan ini berbeda dalam teori dan dalam praktiknya.
1. Tahapan Formulasi (Perencanaan)
Tahapan ini adalah tahapan awal dalam proses manajemen strategik. Keputusan biasanya diambil berdasarkan analisis SWOT. Pada dasarnya suatu perusahaan akan melakukan yang namanya perencanaan sebelum menjual atau memasarkan suatu produk / bisnis yang dijalankan, tentu saja perusahaan harus punya perencanaan yang matang sebelum perencanaan itu masuk ke dalam tahapan penetapan / implementasi.
2. Tahapan Implementasi
Ini adalah tahapan tindakan dari proses manajemen strategik. Tahap perumusan telah menetapkan arah umum melalui niat dan strategi. Pada tahap implementasi keputusan alokasi sumber daya adalah manajer strategik mengalokasikan sumber daya yang
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
26
ada dan untuk masa yang akan datang. Beberapa alat yang digunakan dalam alokasi sumber daya adalah matriks BCG, matriks GE, dan kurva Pengalaman.
Pada tahap implementasi, perusahaan juga melakukan perubahan strategi karena konfigurasi struktural perusahaan, kepemimpinan, dan budaya dapat mengalami perubahan yang disengaja atau tidak disengaja.
Implementasi yang efektif merupakan cerminan dari kemampuan manajerial sebagaimana formulasinya. Implementasi strategi membutuhkan:
a. Mengembangkan pola pikir “eksekusi”. Manajer cenderung terpikat pada fase perumusan sedangkan hasil datang dari eksekusi – implementasi. Pola pikir seperti itu mensyaratkan bahwa waktu manajemen dialokasikan untuk mengidentifikasi tugas-tugas utama, menetapkan standar kinerja dan merancang sistem penghargaan / motivasi.
b. Integrasi antara proses dan fungsi unit yang berbeda. Tujuan dari manajemen strategik adalah untuk mengembangkan perspektif integratif di seluruh organisasi. Memanfaatkan kompetensi lintas fungsi dan divisi dilakukan selama implementasi.
c. Terciptanya rasa memiliki di antara para manajer atas keputusan-keputusan yang secara sistemik akan mengubah organisasi. Mereka yang melaksanakan harus merasa memiliki atas keputusan yang mereka terapkan, jika tidak upaya akan setengah hati. Langkah-langkah yang kuat untuk keterlibatan karyawan direkomendasikan, terlebih lagi jika perubahan
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
27
radikal dalam melakukan sesuatu diperlukan untuk meningkatkan efisiensi.
d. Implementasi membutuhkan keterampilan, sikap, pengetahuan, dan kemampuan yang berbeda. Ada kemungkinan perbedaan pendapat saat perubahan baru dilakukan, alokasi sumber daya direvisi, dan desain organisasi dikonfigurasi ulang. Implementasi membutuhkan keterampilan manajemen.
e. Persiapan untuk implementasi mendahului implementasi, dengan dasar yang dilakukan jauh sebelumnya. Meskipun manajer yang bertanggung jawab untuk implementasi mungkin berbeda dari mereka yang bertanggung jawab untuk perumusan dalam organisasi besar yang beragam, konsultasi berkelanjutan antara keduanya untuk menyelidiki, mendiskusikan dan memutuskan rencana tindakan penting untuk mendorong fase.
f. Berkomunikasi dengan jelas dan efektif adalah penting. Alokasi sumber daya, organisasi, perubahan desain, dan adopsi teknologi hampir mengacaukan organisasi. Untuk memungkinkan perjalanan yang mulus melalui ini, komunikasi memainkan peran penting.
g. Memfasilitasi pembelajaran baru. Implementasi membawa perubahan di hampir setiap aspek bisnis. Penggunaan teknologi yang lebih baik berarti mempelajari hal-hal baru, menjadi lebih responsif terhadap pelanggan juga berarti mempelajari lebih banyak hal, begitu pula dengan pemasangan Enterprise Resource Planning. Pembelajaran di seluruh organisasi dimulai jika organisasi beradaptasi dengan
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
28
perubahan tingkat global. Jika organisasi tidak mengantisipasi kebutuhan pembelajaran dan membiarkan orang-orang sendirian, implementasi mengalami masalah serius.
3. Tahapan Evaluasi
Tujuan dari tahap evaluasi adalah untuk memeriksa apakah ada kelemahan mendasar dalam strategi yang dapat diperbaiki.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
b. Mengukur prestasi,
c. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
Rangkuman
Konsep dan teknik manajemen strategik telah berkembang selama bertahun-tahun dimulai pada 1970- an dengan cara yang berbeda-beda. Konsep manajemen strategik mendapat perhatian dunia pada 1990- an. Mungkin penting untuk disebutkan di sini bahwa
‘perencanaan strategis’ mencari peningkatan daya
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
29
tanggap terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berpikir secara strategis. Di sisi lain, manajemen strategik mencari keunggulan kompetitif dan pertumbuhan pasar yang berkelanjutan dengan mengelola semua sumber daya organisasi secara efektif.
Pada dasarnya manajemen strategik adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang mengarah pada pengembangan strategi yang efektif dan efisien untuk membantu mencapai tujuan perusahaan.
Daftar Pustaka
Rumelt, Et Al. (1994). Good Strategi Bad Strategi.
Erlangga: Jakarta.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
30 Profil Penulis Steven, S.E., M.M.
Lahir di Pontianak pada tanggal 27 Juli 1989.
Setelah menamatkan Sarjana (S1) di Universitas Bunda Mulia Jakarta pada tahun 2011. Penulis bertekad melanjutkan pendidikan S2-nya di Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjung Pura Pontianak dan lulus di tahun 2016. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 nya, penulis mengabdi di Kota Pontianak untuk menjadi dosen tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Pontianak. Penulis juga pernah mendapatkan dana hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) pada tahun 2019 – 2020 dari Kemenristekdikbud.
Email Penulis: [email protected]
31
3
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Malinda Sari Sembiring, S.E., M.Si.
Universitas Sumatera Utara
Visi
Rutinitas tak jarang menyebabkan organisasi terjebak dalam pola yang sama setiap hari. Bagaimana organisasi bergerak atau apa yang ingin dituju, keberadaan visi menjadi penentu arah organisasi. Visi adalah sesuatu yang ingin dicapai di masa depan, ketika organisasi telah mencapai visi, maka organisasi harus mengambil langkah maju dengan visi baru yang ditetapkan.
Suatu visi adalah produk dari visi lainnya, sama seperti rencana strategis adalah produk dari manajemen strategis. Visi dapat dilihat sebagai sesuatu yang berkesinambungan maupun periodik. Lantas, mengapa visi menjadi bagian penting dari apa yang dilakukan organisasi? Visi melayani tujuan penting untuk menetapkan arah bagi organisasi, semacam penyelarasan vektor di mana anggota organisasi menuju ke arah yang sama. Tanpa visi, banyak yang pergi ke arah yang berbeda (Bolland, 2017).
Suatu perusahaan tanpa visi yang jelas dapat menyebabkan kebingungan antar bagian dalam perusahaan. Departemen pemasaran mungkin
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
32
mendorong banyak produk baru sementara departemen akuntansi bisa saja mendorong pengurangan lini produk demi menekan biaya yang dikeluarkan. Bagaimana hasilnya? Konflik atau stagnasi antardepartemen, keduanya tidak berarti kemajuan di mata kebanyakan orang.
Menurut Bolland (2017), visi dapat digambarkan melalui bentuk-bentuk berikut: (1) Melalui posisi pasar yang dinyatakan sebagai upaya untuk menjadi pemimpin pasar bagi organisasi yang bukan pemimpin pasar; (2) Ukuran pasar dengan mendorong organisasi menjadi yang terbesar di industri atau industri yang disainginya; (3) Inovasi yang dihasilkan organisasi. Visi ini ingin dikenal karena jumlah dan kualitas penemuan dan inovasi mereka; (4) Kualitas produk atau layanan yang dinyatakan sebagai upaya untuk menjadi penyedia produk atau layanan berkualitas tinggi yang unggul secara konsisten; (5) Keunggulan produk atau layanan.
Selain kualitas, organisasi mungkin memiliki tujuan untuk mencapai reputasi layanan atau keunggulan produk secara keseluruhan; (6) Kinerja keuangan dapat menjadi visi yang luar biasa melalui profitabilitas, tingkat pengembalian investasi, dan ukuran keuangan lainnya.
Perlu ditegaskan bahwa kinerja keuangan saja tidak bisa menjadi satu-satunya tujuan. Ini adalah sarana untuk mencapai tujuan seperti kelangsungan hidup belaka atau reputasi organisasi yang positif; (7) Tanggung jawab sosial organisasi dapat ditetapkan sebagai visi. Hal ini menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap tujuan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan; (8) Keunggulan umum sebagai visi dapat dipilih apabila perusahaan bertujuan untuk dikenal sebagai organisasi yang sangat dikagumi; (9) Proses seperti organisasi ingin mencapai visi mereka untuk memiliki cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu. Itu mungkin kualitas tetapi itu pasti berarti proses atau proses tertentu yang menetapkan nilai
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
33
tinggi untuk organisasi lain dan organisasi itu sendiri; (10) Kecepatan organisasi sebagai visi dengan menekankan kecepatan dalam pengiriman ke pelanggan, klien, dan pasien; dan (11) Biaya dan faktor biaya sebagai visi jika organisasi memiliki citra dirinya sebagai penentu harga maka ini diartikulasikan dalam elemen visi.
Pembeda pemimpin dengan pengikut adalah kemampuan seorang pemimpin dalam membayangkan kemungkinan yang menarik dan memengaruhi orang lain untuk memiliki pandangan yang sama tentang masa depan.
Pemimpin yang hebat memahami bagaimana menempatkan fakta ke dalam konteks, yang memberi mereka visi, makna, dan tujuan (Flanding et al., 2018).
Visi dapat ditampilan sebagai gagasan umum tentang situasi masa depan yang diinginkan dan dipertimbangkan secara layak, perumusan ambisi jangka panjang (strategic intent), dan gagasan tentang jalur transformasi yang diperlukan untuk mencapai mimpi itu (Rampersad, 2001).
Misi
Langkah-langkah yang dilakukan organisasi dalam manajemen strategi dimulai dengan visi dan dilanjutkan dengan merumuskan misi. Langkah pertama adalah mulai mendefinisikan, lalu menginterpretasikan definisi dalam praktik. Misi adalah tentang mengambarkan organisasi di tempat kerja dan siapa yang melakukan apa.
Visi mengungkapkan misi, dengan kata lain visi terlihat dalam misi. Apa yang dibuat atau siapa yang dilayani terlihat jelas termasuk peran yang berbeda dari individu dalam melaksanakan misi.
Peter Drucker dalam The Practice of Management, yang dikutip oleh Bolland (2017), mengatakan pertanyaan pertama manajemen adalah bisnis apa yang digeluti?
Pertanyaan ini hampir sama dengan apa yang kita lakukan? Pernyataan misi dinyatakan dalam istilah yang
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
34
sederhana karena pernyataan misi perlu dipahami oleh semua orang di dalam dan luar organisasi.
Komentar berikut dirancang untuk membantu manajer meningkatkan pernyataan misi perusahaan: (1) Ingat bahwa pernyataan misi memberikan titik perbedaan dalam industri. Cobalah untuk menjadi khas; (2) Analisis pemangku kepentingan perlu difokuskan. Misalnya, pemegang saham/saham sering memasukkan keramahan sebagai bagian dari portofolio yang seimbang dan mencari penegasan tentang parameter keuangan seperti risiko dan pengembalian. Pelanggan tersegmentasi, dan perusahaan hotel bintang lima berbeda dari motel atau rantai makanan cepat saji. Karyawan termasuk kelas manajerial yang terdidik dan karyawan yang semakin tidak aktif.
Namun, siswa sekarang menjadi konstituen penting dalam tenaga kerja meja; dan (3) Pernyataan misi harus sederhana dan dapat dialihkan untuk banyak perusahaan perhotelan. Itu karena Sebagian besar industri terdiri dari unit-unit kecil, bahkan jika perusahaan besar memilikinya. Bagi banyak perusahaan, pernyataan misi harus diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan budaya di perusahaan internasional. Tingkat waralaba dalam perhotelan berarti bahwa pesan sederhana diperlukan agar dapat dipahami dan dibagikan secara luas. Pertimbangan faktor-faktor ini akan membantu untuk meningkatkan pernyataan misi (Sufi & Lyons, 2003).
Tujuan Perusahaan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh orang- orang dalam organisasi pada waktu tertentu. Ini adalah keadaan yang diinginkan tetapi mungkin belum tentu dapat dicapai, tujuan adalah komponen kekuatan pendorong. Tujuan adalah suatu pencapaian yang terukur. Tujuan dapat dilihat dalam pernyataan misi organisasi.
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
35
Kebutuhan akan sasaran (hal-hal utama yang harus dicapai dalam beberapa bulan atau tahun mendatang) dan sasaran (rincian tujuan) sudah cukup mapan dalam bisnis sehingga hampir tidak perlu merinci kepentingannya. Tujuan dan sasaran untuk organisasi yang sudah mapan cenderung lebih pendek dari pada untuk usaha baru karena lebih banyak konstituen ingin tahu bagaimana kemajuannya. Ada juga cenderung lebih banyak tujuan dan sasaran untuk dicapai karena sistem informasi manajemen dan tinjauan eksekutif memerlukan data keuangan dan informasi numerik untuk mengevaluasi status bisnis.
Pentingnya tujuan dan sasaran bagi manajer ada dua:
mereka dapat mengarahkan perhatian pada aspek-aspek bisnis yang dianggap paling penting, dan mereka membuat kartu skor untuk mencatat siapa yang menang, kalah, dan berjuang. Jika tujuannya cukup rumit, dipahami dengan jelas, disetujui oleh orang-orang yang harus melakukan hal-hal tertentu untuk mencapai rencana, dan diukur dengan menggunakan indeks yang diterima. Sasaran kemungkinan akan mengarahkan perilaku ke aspek bisnis yang diinginkan. Tujuan yang tidak realistis, tujuan yang tidak jelas atau tidak diterima, dan tujuan yang tidak terukur cenderung menciptakan perasaan negatif pada mereka yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan. Kegunaan membangun mimpi sering dinegasikan atau dikurangi secara substansial.
Manajer berkembang pada tujuan. "Katakan saja apa yang Anda inginkan" adalah pemikiran umum yang diungkapkan oleh para manajer ketika tujuan dan sasaran tidak jelas bagi mereka. Kebutuhan mereka akan tujuan sebagian merupakan fungsi dari kompleksitas situasi mereka. Mereka tidak dapat memperhatikan semuanya, jadi tujuan melegitimasi mereka mendengarkan beberapa hal sementara mengabaikan
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
36
yang lain. Karena banyak aspek bisnis yang sedang berlangsung, dan pemindahan sumber daya sering melibatkan konflik, tujuan dapat digunakan sebagai alasan untuk tindakan seseorang. Ketika tujuan dan sasaran unit bisnis konsisten dengan visi dan misi organisasi, pencapaian tujuan kemungkinan akan dihargai. Tetapi banyak manajer tidak jelas tentang citra dan misi perusahaan; banyak dari pencapaian mereka tidak dihargai, tidak diakui, dan disalahpahami (Stumpf
& Mullen, 1991).
VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
37 Daftar Pustaka
Bolland, E. J. (2017). People, Mission, Vision and Planning in Strategic Management. In Comprehensive Strategic Management (pp. 57–85). Emerald Publishing Limited.
https://doi.org/10.1108/978-1-78714-225- 120171003
Flanding, J. P., Grabman, G. M., & Cox, S. Q. (2018).
Playbook to Digital-era Change Leadership. In The Technology Takers (pp. 61–160). Emerald Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/978-1-78769-463- 720181004
Rampersad, H. K. (2001). A visionary management model.
In TQM Magazine (Vol. 13, Issue 4, pp. 211–223).
Emerald Group Publishing Ltd.
https://doi.org/10.1108/09544780110391648
Stumpf, S. A., & Mullen, T. P. (1991). Strategie Leadership:
Concepts, Skills, Style and Process. Journal of Management Development, 10(1), 42–53.
https://doi.org/10.1108/02621719110140915
Sufi, T., & Lyons, H. (2003). Mission statements exposed.
In International Journal of Contemporary Hospitality Management (Vol. 15, Issue 5, pp. 255–262).
https://doi.org/10.1108/09596110310482173