• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Menghafal Al-Qur’an

دواد

5. Manfaat Menghafal Al-Qur’an

Manfaat yang diperoleh oleh orang yang menghafal al-Qur‟an sangat besar. Orang yang hafal al-Qur‟an akan memperoleh dua manfaat sekaligus, baik manfaat yang bersifat duniawi maupun manfaat yang bersifat ukhrawi. Manfaat duniawi lebih bersifat keduniaan sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan dunia yang tidak hanya diperoleh oleh orang yang hafal al-Qur‟an itu sendiri, namun juga manfaat itu dapat dirasakan bagi orang lain. Sedangkan manfaat ukhrawi lebih bersifat jaminan kehidupan bahagia di akhirat. Berikut ini manfaat yang akan diperoleh bagi penghafal Al-Qur‟an:

a. Manfaat duaniawi di antaranya:

1) Memperoleh kebahagiaan dunia akhirat Orang yang hafal Al- Qur‟an diberikan kesuksesan oleh Allah SWT. dalam memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Namun dengan catatan hafalan tersebut disertai dengan amal shaleh.30 2) Doanya mustajab. Orang yang hafal Al-Qur‟an dan selalu

konsisten dengan predikat yang disandangnya sebagai hâmil Al-

30M. Ziyad Abbas, Metode Praktis Menghafal al-Qur‟an, (Jakarta: Firdaus, 1993), h. 22

Qur‟an merupakan orang yang dikasihi Allah SWT. Oleh karena itu, orang yang hafal Al-Qur‟an akan selalu dikabulkan doanya.

3) Tajam ingatan dan bersih intuisinya. Ketajaman ingatan dan kebersihan intuisi muncul karena hâfiz selalu berupaya mencocokkan ayat-ayat yang dihafalnya dan membandingkan dengan ayat-ayat tersebut ke porosnya, baik dari segi lafal (teks ayat) maupun dari segi pengertiannya. Seseorang yang hafal Al- Qur‟an juga akan selalu bersih intuisinya. Hal ini muncul karena seorang yang hafal Al-Qur‟an senantiasa berada dalam lingkungan zikrullah dan selalu dalam kondisi keinsafan yang selalu meningkat, karena ia selalu mendapat peringatan dari ayat- ayat yang dibacanya.31

4) Sakinah (tenteram jiwanya). Seseorang yang hafal al-Qur‟an selalu tentram jiwanya, sebab Al-Qur‟an menjadi obat hati terhadap penyakit hati penghafalnya.

5) Penghafal Al-Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al-Qur'an.

6) Penghafal Al-Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi. Memiliki identitas yang baik dan berperilaku jujur. Seseorang yang hafal Al-Qur‟an sudah selayaknya, bahkan menjadi suatu kewajiban untuk berperilaku jujur dan berjiwa Qur‟ani. Identitas demikian ini, akan selalu terpelihara, karena Al-Qur‟an menjadi cermin jiwanya dan selalu mendapat peringatan serta teguran dari ayat- ayat Al-Qur‟an yang selalu dibaca dan dihafalnya.32

31 Ahsin W. Al-Hafiz, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur‟an..., h. 36.

32 Ahsin W. Al-Hafiz, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur‟an..., h. 37

7) Memiliki kefasihan dalam berbicara. Orang yang banyak membaca dan menghafal Al-Qur‟an akan membentuk ucapannya tepat dan dapat mengeluarkan fonetik Arab pada landasannya secara alami. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT. dalam surah Asy-Syu‟ara ayat 192-195:









































Dan Sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al- Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. Asy-Syu‟ara [26]: 192-195) 8) Hâfizh Al-Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi.

9) Menghormati seorang hafizh Al-Qur'an berarti mengagungkan Allah SWT.

b. Manfaat ukhrawi di antaranya:

1) Al-Qur‟an menjanjikan kebaikan, berkah dan kenikmatan bagi penghafalnya.

2) Para penghafal Al-Qur‟an bersama para malaikat yang mulia dan taat

3) Al-Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal Al- Qur‟an.33

4) Kedua orang tua penghafal Al-Qur'an mendapat kemuliaan.

5) Bagi para penghafal mendapat kehormatan berupa mahkota kemuliaan

33 Ahsin W. Al-Hafiz, Bimbingan Praktis Menghafal al-Qur‟an..., h. 38

6. Hambatan dalam Proses Menghafal Al-Qur’an

Menurut Abu „Abd Al-Rahman ada beberapa faktor yang dapat menghambat dalam menghafal Al-Qur‟an atau menyebabkan mudah lupa terhadap Al-Qur‟an. Orang yang benar-benar ingin hafal Al- Qur‟an harus memperhatikan hal-hal berikut dan berusaha untuk menjauhinya, di antaranya yaitu:

a. Banyak berbuat dosa dan maksiat. Hal ini akan membuat orang mudah melupakan Al-Qur‟an dan membuat hatinya buta dari mengingat Allah SWT., membaca dan menghafal Al-Qur‟an.

b. Kurang sering mengulang-ulang hafalan dan memperdengarkan hafalannya (tasmi‟)

c. Terlalu banyak memikirkan urusan duniawi, yang ini akan membuat hati sangat tergantung kepadanya, yang pada gilirannya tidak dapat menghafal dengan mudah.

d. Banyak mnghafal Al-Qur‟an dengan waktu singkat, kemudian melanjutkan hafalan ke ayat berikutnya sebelum memantapkan hafalan ayat-ayat berikutnya 34

e. Semangat yang berlebihan untuk menghafal di permulaan yang menjadikannya menghafalkan banyak ayat tanpa menguatkan hafalannya (terlebih dahulu).35

Ada beberapa hal untuk mengatasi hambatan yang telah dipaparkan di atas, di antaranya:

1) Berlindung kepada Allah SWT. dengan berdoa dan merendahkan diri di hadapan-Nya agar Dia menetapkan hati kita dalam

34Abu „Abd Al-Rahman, Pedoman Menghatyati dan Menghafal Al-Qur‟an. Terj., (Jakarta: Hadi Press, 1997), h. 62-63

35 Ahmad Baduwailan, Menjadi Hafizh : Tips dan Motivasi Menghafal Al- Qur‟an, (Jawa Tengah: PT Aqwam Media Profetika, 2016), h. 174

menghafal Al-Qur‟an dan mengamalkan dengan cara yang diridhai- Nya.

2) Ikhlas niat dan beribadah karena Allah SWT. dengan membaca Al- Qur‟an.

3) Bulatkan tekad untuk mengamalkan Al-Qur‟an dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

4) Waspadailah perbuatan tercela yang dapat menghilangkan hafalan Al-Qur‟an, seperti: „ujub (bangga diri), riya‟(ingin dilihat orang lain), memakan sesuatu yang subhat (tidak jelas) dan haram, mengejek orang lain yang tidak hafal atau tidak bisa membaca Al-Qur‟an, kemaksiatan dan dosa-dosa baik dosa besar maupun dosa kecil, yang terakhir tidak konsisten dan tidak ada perhatian untuk membaca Al- Qur‟an meski dalam kondisi tersulit sekali pun.36

Dokumen terkait