• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pokok 1: Konsep Manajemen kelas (MK)

Dalam dokumen MODUL Pelatihan TPK bagi tenaga Kesehatan (Halaman 128-136)

123 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

Materi Pokok 1: Konsep Manajemen

124 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

dicapainya kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.

Menurut Djamarah (2000), manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada se-optimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Hasri (2009), Manajemen kelas adalah ketentuan dan prosedur yang diperlukan guna menciptakan dan memelihara lingkungan tempat terjadi kegiatan belajar dan mengajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas merupakan sesuatu yang diusahakan oleh pelatih agar terjadi proses interaksi edukatif untuk menciptakan dan memelihara lingkungan belajar.

2. Tujuan MK

Begitu juga dengan tujuan manajemen kelas sangatlah banyak, di antaranya seperti berikut ini:

a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang

memungkinkan peserta untuk

mengembangkan kemampuan,

125 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

b. Menghilangkan berbagai kendala yang menghambat terwujudnya interaksi pembelajaran,

c. Menyediakan dan mengatur fasilitas yang mendukung dan memungkinkan belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelek peserta dalam belajar,

d. Membina dan membimbing peserta sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individualnya

3. Elemen-elemen MK

Secara umum ada 3 elemen yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas yaitu elemen yang bisa diobservasi, elemen yang tersembunyi, dan elemen inti. Berikut ini secara rinci.

a. Elemen yang bisa di observasi

penggunaan ruangan kelas

penggunaan waktu

aktivitas belajar mengajar

interaksi/ komunikasi

suasana

fasilitas kelas

126 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

b. Elemen-elemen tersembunyi

faktor individual kognitif dan afektif

faktor kelompok

faktor pergaulan luas, budaya dan lain-lain c. Elemen-elemen inti:

waktu dan tempat (time and space)

engagement (afektif domain)

partisipasi

Dari tiga kelompok elemen di atas, hakikatnya kegiatan manajemen kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari Pengaturan orang (peserta) dan Pengaturan fasilitas.

Pengaturan orang (peserta) yaitu Penempatan peserta dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya.

Peserta diberi kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya. Sedangkan Pengaturan fasilitas Fasilitas kelas harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi sehingga harmonisasi kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik dari permulaan masa kegiatan belajar sampai akhir masa pembelajaran

127 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

4. Karakteristik peserta

Peserta pelatihan merupakan elemen utama selain pelatih di dalam proses pembelajaran. Melakukan pengelolaan orang (peserta) dalam proses pembelajaran merupakan sebuah tantangan (challenge). Mengapa? karena manusia mempunyai karakteristik yang unik satu dengan lainnya maka jika di suatu kelas ada 30 orang peserta maka di ruangan tersebut aka nada 31 keunikan dari setiap peserta dan pelatihnya.

Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal peserta misalnya yaitu kemampuan intelektual, kemampuan berfikir, dan lain seperti sikap, motivasi, keterampilan, perilaku. karakter seseorang memang sangat sulit, namun sangat penting. Apalagi kita sebagai pelatih selalu bersama dengan peserta latih yang sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Keadaan atau proses beajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan baik apabila pelatih tidak mengenal peserta. Saling mengenal tidak harus dengan menghafal nama-nama dari

128 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

peserta tetapi pelatih harus mengenal kepribadian dari pesertanya.

Di antara peserta, ada yang memiliki sifat yang baik ada juga yang memiliki sifat yang jelek. Ada peserta yang diajak berbicara selalu merespon, ada peserta yang periang, ada sifat atau pribadi yang tertutup, ada peserta yang kurang menghargai dan mengaggap suatu hal biasa.

Menurut Jung (dalam Sudianto 2009), Tipologi kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, yaitu:

Tipe Ekstrovert yang perhatiannya lebih banyak tertuju di luar, Tipe Introvert yang perhatiannya lebih tertuju ke dalam dirinya, dan dikuasai oleh nilai-nilai subjektif. Tetapi, umumnya manusia mempunyai tipe campuran atau kombinasi antara ekstrovert dan introvert yang disebut ambivert.

Menurut Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) menyatakan: Kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang meliputi kepribadian sebagai berikut:

a. Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.

b. Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.

129 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

c. Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive),

neurotik.

d. Dominan, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.

e. Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.

f. Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.

g. Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.

h. Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.

i. Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.

j. Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.

k. Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.

l. Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan.

Agar kelas menjadi kondusif maka pelatih harus mampu melakukan penempatan peserta dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Caranya bagaimana? Yaitu dengan memberi kesempatan

130 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

kepada peserta untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya. Cara tersebut tidaklah mudah dilakukan mengingat pelatih juga punya kewajiban untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi yang dibawakannya sekaligus adanya Batasan waktu dalam proses pembelajaran yang sudah dijadwalkan sesuai kurikulum. Untuk itu diperlukan strategi dan seni untuk dapat melakukan manajemen kelas selain pengetahuan tentang konsep manajemen kelas yang sudah diuraikan pada bagian ini. Selanjutnya bagaimana caranya melakukan manajemen kelas khususnya untuk elemen orag atau peserta yanga sangat dinamis dan sulit diprediksi (unpredictable). Kita akan bahas pada sub pokok materi menciptakan iklim pembelajaran.

131 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

Dalam dokumen MODUL Pelatihan TPK bagi tenaga Kesehatan (Halaman 128-136)