• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pembelajaran Orang Dewasa

Dalam dokumen MODUL Pelatihan TPK bagi tenaga Kesehatan (Halaman 65-74)

60 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

Materi Pokok 2.

61 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

Dari prinsip-prinsip tersebut di atas, maka prinsip- prinsip dalam menerapkan POD adalah sebagai berikut: (Sunhaji, 2013)

a. Recency, hukum ini menunjukan bahwa sesuatu yang dipelajari atau diterima pada saat terakhir adalah yang paling banyak diingat pembelajar, maka berkaitan dengan materi perlu adanya ringkasan/ kata kunci dan memberikan review di akhir sesi di hari.

b. Appropriatenes (kesesuaian), prinsip ini menunjukan perlunya materi-materi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajar, termasuk materi-materi baru harus ada keterkaitannya dengan materi /pengalaman pembelajar.

c. Motivation, prinsip ini pembelajar hendaknya memiliki rasa keinginan yang dalam, jika fasilitator tidak menggunakan prinsip ini dan mengabaikan untuk membuat materi yang relevan, maka pembelajar akan secara pasti kehilangan motivasi.

d. Primacy (menarik perhatian di awal sesi), hal- hal yang pertama bagi pembelajar biasanya dipelajari dengan baik, demikian juga dengan kesan pertama atau serangkaian informasi yang diperoleh dari pelatih betul-betul sangat penting.

e. Two Way Communication (komunikasi dua arah), prinsip ini menghendaki proses belajar

62 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

yang timbal balik, sehingga pembelajaran bukan otoritas fasilitator.

f. Feedback, prinsip ini menghendaki fasilitator perlu mengetahui bahwa pembelajar mengikuti dan tetap menaruh perhatian pada apa yang disampaikan, dan juga sebaliknya pembelajar juga membutuhkan umpan balik sesuai dengan penampilan / kenerja mereka.

g. Active Learning (belajar aktif), prinsip ini menghendaki pembelajar akan giat belajar jika mereka secara aktif terlibat dalam proses pelatihan, sebagaimana kata John Dewey Learning by doing

h. Muliple –Sense Learning, prinsip ini mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika partisipan menggunakan lebih dari kelima indranya.

i. Exercise (latihan), prinsip ini menghendaki perlunya di ulang-ulang (repetisi) dalam pelatihan

2. Etika Dalam Pembelajaran Orang Dewasa

Etika menurut William C. Frederick, 1998 didefinisikan sebagai “A set of rules that define right and worng conducts” yaitu seperangkat peraturan atau undang-undang yang menentukan pada perilaku benar dan salah. (Mudlofir, 2012).

Dalam hal proses pembelajaran etika pembelajaran dilandasai oleh 3 ranah:

63 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

a. Ranah Kognitif yaitu kawasan atau bidang kemampuan dalam berpikir.

b. Ranah Afektif yaitu kawasan atau bidang kamampuan dalam bersikap.

c. Ranah Psikomotorik yaitu kawasan atau bidang kemampuan dalam melakukan tindakan fisik (keterampilan).

Unsur-Unsur Kognitif yang mendasari etika dan moral dalam Pembelajaran, yaitu:

a. Yakin bahwa pembelajar adalah makhluk sosial yang etika dan moralnya selalu berkembang.

b. Memahami bahwa pembelajar dapat belajar etika dan moral dari berbagai sumber.

c. Memahami bahwa pembelajaran dari pelatih/fasilitator akan lebih bermanfaat bagi pembelajar bila didasarkan pada etika dan moral.

d. Sikap dan pikiran yang jernih, cermat, teliti, dan tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral mampu membelajarkan pembelajar mencapai tujuannya.

Unsur-Unsur Afektif yang mendasari etika dan moral dalam pembelajaran, yaitu:

b. Penghormatan dan penghargaan tinggi terhadap kehidupan manusia yang penuh muatan etika dan moral.

64 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

c. Berkomitmen tinggi untuk menerapkan etika dan moral dalam pembelajaran.

d. Berusaha mengembangkan etika dan moral dalam pembelajaran pada bidang ilmunya.

e. Berusaha mengembangkan keahlian yang dimiliki untuk pembelajaran pembelajar yang dilandasi etika dan moral yang tepat dan akurat.

Unsur-unsur Psikomotorik yang mendasari etika dan moral dalam pembelajaran, yaitu:

a. Membelajarkan pembelajar dengan penuh rasa tanggungjawab yang dilandasi etika dan moral.

b. Berperilaku yang sesuai dengan pengembangan wawasan etika dan moral dalam pembelajaran.

c. Mengembangkan dan menerapkan strategi dan teknik pembelajaran yang tepat dan dilandasi etika dan moral untuk mengatasi masalah pembelajar.

d. Melaksanakan penelitian tindakan dalam upaya pelaksanaan pembelajaran yang dilandasi oleh etika dan moral.

3. Langkah-Langkah POD

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang menggunakan asas-asas pendekatan POD, adalah sebagai berikut: (Topatimasang, 1986)

a. Menciptakan iklim untuk belajar.

65 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

b. Menyusun perencanaan kegiatan secara bersama dan saling membantu.

c. Menilai atau mengidentifikasi minat, kebutuhan, dan nilai-nilai.

d. Merumuskan tujuan belajar.

e. Merancang kegiatan belajar.

f. Melaksanakan kegiatan belajar.

g. Mengevaluasi hasil belajar (menilai kembali pemenuhan minat, kebutuhan, dan pencapaian nilai-nilai).

Dengan ke tujuh langkah tersebut, maka POD dapat dipandang sebagai model system belajar

“feed back loop” (gelung umpan balik) atau system belajar yang berkelanjutan.

Dalam hal implementasi POD dalam suatu kegiatan pembelajaran, menurut Prof. Atwi Suparman (Uno dkk, 2004) bahwa strategi implementasi POD adalah meliputi:

a. Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran bagi orang dewasa

“tidak lama”, ini merupakan salah satu ciri POD karena bersifat lebih banyak merupakan tempat berbagi atau justifikasi atau klarifikasi pengalaman atau peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai.

66 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

b. Urutan Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran pada setiap materi mencakup tiga tahap yaitu:

1) Pendahuluan

Dalam tahap ini berisi informasi-informasi yang bertujuan untuk menyiapkan mental atau memotivasi pembelajar sebelum membahas substansi materi pelajaran, pengalaman baru, seperti: deskripsi singkat tentang isi materi, relevansi dengan pengalaman yang telah dimiliki atau dengn isu-isu baru yang relevan, tujuan pembelajaran, dll. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

• Menarik perhatian pembelajar melalui gaya mengajar yang persuasive, gunakan alat bantu, dan pola interaksi.

• Menimbulkan motivasi pembelajar melalui: sikap simpatik, menghargai pengalaman yang telah dimiliki pembelajar, menimbulkan rasa ingin tahu, yakinkan hal-hal yang baru.

2) Penyajian Materi

Pada tahap ini fasilitator memberikan stimulus berkaitan dengan substansi materi pembelajaran yang akan disampaikan, sedangkan pembelajar

67 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

meresponsnya. Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

• Uraian materi: fasilitator memberikan ide atau konsep baru, masalah, dll.

• Contoh: melalui informasi pengalaman fasilitator, pengalaman pembelajar dll.

• Latihan/Unjuk Kerja: tujuannya untuk menimbulkan penampilan (unjuk kerja) ataau menimbulkan partisipasi pembelajar, disini pembelajar dapat pengalaman baru.

3) Penutup

Untuk mengakhiri setiap materi, hal-hal perlu dilakukan adlah:

• Memberikan umpan balik dana tau memberikan penilaian.

• Menyimpulkan atau merview atau memberikan tugas.

c. Metode Pembelajaran

Menetapkan metode atau cara-cara yang akan digunakan dalam melakukan proses pembelajaran, untuk menyajikan materi dan menggali pengalaman pembelajar, menunjukkan unjuk kerja dll.

68 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

d. Media pembelajaran

Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan isi substansi materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Serta dengan memperhatikan ciri-ciri orang dewasa yang secara alami mengalami kemunduran fisik dan inderawinya. Seperti mudah ngantuk, penurunan penglihatan, pendengaran dll.

4. Evaluasi Hasil Belajar

Untuk lebih mendalami pemahaman tentang strategi Pemblajaran Orang Dewasa, jawablah latihan berikut:

a. Uraikan apa saja prinsip-prinsip dalam melakukan pembelajaran orang dewasa?

b. Jelaskan apa saja etika dalam melakukan POD?

c. Uraikan langkah-langkah penerepan POD dalam proses pembelajaran.

69 | Modul Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan, 2019

1. Untuk lebih memahami tentang konsep pembelajaran orang dewasa, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut di bawah ini.

e. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pergeseran paradigma pendidikan?

f. Uraikan apa yang menjadi asumsi yang membedakan Andragogi dan pedagogi?

g. Uraikan apa ciri-ciri POD dalam aplikasinya pada proses pembelajaran?

2. Lembar Cerita

SEKOLAH GAJAH

Di zaman Orde Baru kala itu, kita masih ingat tentang Sekolah Gajah di Lampung tepatnya di Way kambas. Yang didirikan oleh pemerintah, konon merupakan reaksi pemerintah terhadap pelanggaran para gajah yang telah menjarah kekayaan petani dan mengusik ketenteraman masyarakat, terutama para transmigran-mereka gundah gulana karena tanaman pertaniannya selalu dirusak oleh gajah-gajah liar. Semua pihaak terusik dengan peristiwa itu, tentu saja berbeda- beda tanggapan masing-masing terhadap peristiwa itu, bagi orang yang hobinya berburu

Dalam dokumen MODUL Pelatihan TPK bagi tenaga Kesehatan (Halaman 65-74)